Latar Belakang PENGARUH Paenibacillus polymyxa DAN Pseudomonas fluorescens DALAM MOLASE TERHADAP KETERJADIAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis L.) PADA TANAMAN JAGUNG MANIS

5 Berdasarkan penelitian Haggag 2007 P. polymyxa efektif dalam mengendalikan penyakit busuk mahkota pada tanaman kacang tanah. Oleh karena itu, bakteri P. polymyxa memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen hayati untuk mengendalikan penyakit bulai Menurut Talanca 2002, selain bakteri P. polymyxa, bakteri Pseudomonas fluorescens dapat digunakan sebagai agen hayati. P. fluorescens merupakan bakteri yang mampu menghasilkan antibiotik Penazine 1-Carboxilic Acid PCA yang berfungsi untuk menekan pertumbuhan jamur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Sudjono dan Harjosudarmo 1993 dalam Talanca 2002, bakteri P. fluorescens mampu mengendalikan penyakit karat daun yang disebabkan oleh jamur Puccinia polysora. Berdasarkan penelitian Hanudin dan Marwoto 2012 bahwa fungisida berbahan mikroorganisme berupa bakteri Corynebaterium, P. fluorescens, dan Bacillus subtilis mampu mengendalikan patogen penyebab penyakit karat putih pada tanaman krisan.

1.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah bakteri P. polymyxa atau P. fluorescens berpengaruh dalam mengurangi keterjadian penyakit bulai P. maydis, meningkatkan tinggi tanaman dan bobot tongkol. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Jagung Manis Zea mays var saccarata

Jagung manisZea mays var saccarata merupakan tanaman pangan yang digemari oleh penduduk Indonesia. Jagung manis juga memiliki manfaat sebagai bahan baku industri gula jagung Bakhri, 2007. Salah satu kultivar jagung manis adalah kultivar Bonanza F1. Kultivar Bonanza F1 merupakan salah satu kultivar jagung manis yang rentan terhadap serangan penyakit bulai. Berdasarkan hasil penelitian Pajirin, Panggesso, dan Rosmini 2013, intensitas serangan penyakit bulai pada tanaman jagung manis kultivar Bonanza F1 mencapai 58,30 dengan laju infeksi sebesar 14,80 per minggu. Oleh karena itu, kultivar Bonanza F1 termasuk kultivar yang rentan terhadap serangan penyebab penyakit bulai. Menurut Pajirin et al. 2013, tingginya intensitas serangan bulai pada kultivar Bonanza F1 disebabkan oleh kultivar Bonanza tidak memiliki mekanisme ketahanan terhadap Peronosclespora maydis, padahal patogen yang menyerang merupakan patogen yang virulen dan kondisi lingkungan yang lembab saat penelitian berlangsung. 7

2.2 Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung

Penyakit bulai atau downy mildew merupakan penyakit utama yang menyerang areal pertanaman jagung. Penyakit bulai dapat menyebabkan kehilangan hasil sekitar 80-100. Hampir seluruh areal pertanaman jagung di Indonesia dapat dijumpai penyakit bulai seperti di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kediri, Jawa Timur, dan Sumatera Utara yang merupakan daerah endemik penyakit Bulai Badan Litbang Pertanian, 2012.

2.2.1 Gejala Penyakit Bulai Jagung

Penyakit bulai dapat mengakibatkan gejala sistemik pada tanaman jagung. Gejala sistemik terjadi apabila jamur P. maydis menyerang titik tumbuh. Pada sisi bagian bawah daun terdapat lapisan putih yang terdiri dari konidiofor dan konidium jamur yang terlihat pada pagi hari Semangun, 1993. Gejala khas yang biasanya muncul pada tanaman jagung yang terserang bulai P. maydis adalah munculnya klorotik sejajar tulang daun dengan batas daun sakit dan daun sehat yang terlihat jelas. Tanaman jagung yang terserang penyakit bulai P. maydis akan terhambat pertumbuhannya, tanaman tidak dapat membentuk tongkol, daun- daun menggulung, serta bunga jantan berubah menjadi massa daun yang berlebihan Badan Litbang Pertanian, 2012.

2.2.2 Penyebab Penyakit Bulai Jagung

Penyakit bulai pada jagung disebabkan oleh P. maydis. P. maydis mengembangkan miselium di dalam ruang antar sel. Miselium pada P. maydis

Dokumen yang terkait

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L. ) Terhadap Penyakit Buiai (Peronosclerospora maydis) Racc Schaw Di Dataran Rendah

0 27 76

PENGARUH BEBERAPA EKSTRAK DAUN TERHADAP PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

6 53 32

PENGARUH PERLAKUAN BENIH DENGAN Trichoderma viride dan Pseudomonas fluorescens TERHADAP KETERJADIAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis) PADA BERBAGAI VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.)

13 62 45

PENGARUH BAKTERI Paenibacillus polymyxa DAN JAMUR Trichoderma sp. TERHADAP PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis (Rac.) Shaw) PADA TANAMAN JAGUNG

6 72 41

UJI LAPANG KETAHANAN LIMA GALUR BARU JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis)

0 2 9

PENGENDALIAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PATOTIPE IV DENGAN BAKTERI Paenibacillus polymyxa DAN Pseudomonas fluorescens PADA TANAMAN PADI

0 5 61

Pengaruh Waktu Pemberian Ridomil 35 SD terhadap Serangan dan Penyembuhan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis (Rac. Butl.) Shaw) Pada Jagung

0 8 69

Keefektifan Beberapa Isolat Plant Growth Promoting Rhizobacteria untuk Menekan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis (Rac.) Shaw) pada Tanaman Jagung Manis

1 7 48

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis) | J | AGROTEKBIS 1512 4528 1 PB

0 0 5

EFEKTIVITAS Pseudomonas fluorescens DAN Paenibacillus polymyxa TERHADAP KEPARAHAN PENYAKIT KARAT DAN HAWAR DAUN SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata)

0 0 7