Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif

1. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif

Selama lebih dari empat dekade, dimulai pada tahun 1970-an dan berkembang pesat pada tahun 1980-an, sampai saat ini pembelajaran kooperatif terus berkembang menjadi strategi pembelajaran yang populer. Sejumlah pakar yang ditengarai mengembangkan pembelajaran kooperatif ini antara lain adalah Johnson dan Johnson, Elliot Aronson, Robert Slavin, Elizabeth Cohen, dan Spencer Kagan. Dari para ahli tersebut yang secara konsisten mengembangkan pembelajaran kooperatif sehingga membentuk komunitas pembelajaran kooperatif adalah Elliot Aronson masyarakat Jigsaw, Johnson dan Johnson, serta Spencer Kagan komunitas pembelajaran kooperatif Spencer Kagan Warsono dan Hariyanto, 2012: 159. Menurut Johnson et al. 1993 dalam Zakaria 2007: 16: Pembelajaran kooperatif adalah melibatkan pengajaran yang mengumpulkan pelajar dalam kumpulan kecil supaya mereka bekerjasama bagi memaksimumkan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memerlukan keterlibatan pelajar sepenuhnya dengan berkelompok maklumat, memberi maklum balas, galakan kepada rakan-rakan, serta membantu membina dan mengembangkan idea dalam penyelesaian masalah. Kajian eksperimental dan diskriptif yang dijalankan menyokong pendapat yang mengatakan pembelajaran kooperatif boleh memberikan hasil yang positif kepada pelajar. Warsono dan Hariyanto 2012: 160-161 mengutip beberapa definisi yang berbeda tentang pembelajaran kooperatif, tetapi dengan makna yang kurang lebih mirip. Scott B. Watson dari School of Education, Faculty Publications and Presentations Liberty University 1992 dalam makalahnya yang berjudul The Essential Elements of Cooperative Learning menyatakan bahwa: Pembelajaran kooperatif adalah lingkungan belajar kelas yang memungkinkan siswa bekerja sama dalam kelompok kecil yang heterogen dan mengerjakan tugas-tugas akademiknya. Johnson Johnson 1993 mendefinisikan: Pembelajaran kooperatif adalah penerapan pembelajaran terhadap kelompok kecil sehingga siswa dapat bekerja sama memaksimalkan pembelajarannya sendiri serta memaksimalkan pembelajaran anggota kelompok lain. Woolfolk 2001 mendefinisikan: Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengaturan yang memungkinkan para siswa bekerja sama dalam suatu kelompok campuran dengan kecakapan yang berbeda- beda, dan akan memperoleh penghargaan jika kelompoknya mencapai suatu keberhasilan. Lain halnya menurut funderstanding, suatu organisasi yang melalui situsnya mengkhususkan diri kepada penyebarluasan konsep-konsep pendidikan, mengutip Spencer Kagan 1992 secara sederhana merumuskan: Pembelajaran kooperatif terdiri dari teknik-teknik pembelajaran yang memerlukan saling ketergantungan positif antara pembelajar agar pembelajaran berlangsung baik. Dari definisi-definisi para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang melibatkan sejumlah kelompok kecil siswa yang bekerja sama dan belajar bersama dengan saling membantu secara interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen Rusman, 2013: 202. Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi sebelum masa belakangan ini, metode ini hanya digunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti tugas-tugas atau laporan kelompok tertentu. Namun demikian, penelitian selama dua puluh tahun terakhir ini telah mengidentifikasikan metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan secara efektif pada setiap tingkatan kelas dan untuk mengajarkan berbagai macam mata pelajaran. Mulai dari matematika, membaca, menulis, sampai pada ilmu pengetahuan ilmiah, mulai dari kemampuan dasar sampai pemecahan masalah-masalah yang kompleks. Lebih daripada itu, pembelajaran kooperatif juga dapat digunakan sebagai cara utama dalam mengatur kelas untuk pengajaran Slavin, 2005: 4.

2. Komponen Pembelajaran Kooperatif