Batasan Variabel ANALISIS DETERMINAN IHSG DAN KAUSALITAS ANTARA ALIRAN MODAL ASING PORTOFOLIO DAN NILAI TUKAR DENGAN IHSG DI PASAR MODAL INDONESIA (PERIODE 2010:01-2015:12)
VAR sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa model Autoregresive AR, di mana model-model ini membentuk suatu vektor yang antara peubah-peubahnya
saling mempengaruhi Sims, 1972. Dalam model VAR memperlakukan variabel sacara simentris tanpa mempermasalahkan variabel dependen dan independen Sims
dalam Gujarati, 2013:848. Dengan kata lain model ini memperlakukan seluruh variabel sebagai variabel endogen. Model VAR dianggap sebagai pendekatan yang
tidak mendasarkan pada teori ekonomi tertentu. Model VAR merupakan alat analisis yang berguna dalam memahami adanya hubungan timbal balik antara varibel-
variabel ekonomi, maupun dalam pembentukan model ekonomi berstruktur. model VAR terdiri dua model alternatif yaitu Unrestricted VAR dan Vector Error
Correction Model VECM. Model Unrestricted VAR digunakan jika data stasioner
pada tingkat level atau disebut VAR in level. Sedangakan jika data time series tidak stasioner pada tingkat level, namun stasioner pada tingkat first difference dan seluruh
variabel terkointegrasi, maka model yang digunakan adalah Vector Error Correction Model
Widarjono,2013:334. Untuk memahami model sederhana secara empiris dari persamaan autoregresive
diilustrasikan secara sederhana sebagai berikut : Y
t
= α + β X
t
+ β
1
X
t-1
+ β
2
X
t-1
+…+ β
k
X
t-k
+ e
t ..........................................................................
i Dimana :
Y
t
= elemen vektor variabel
X
t
= elemen variabel endogen α
= konstanta
e
t
= error terms untuk melihat hubungan antara variabel dalam VAR maka membutuhkan sejumlah
kelambanan lag variabel yang ada. Kelambanan diperlukan untuk mengetahui efek dari variabel tersebut terhadap variabel lain dalam model VAR. Dalam bentuk
ringkas model VAR dapat ditulis : Y
t
= β +
∑
1 i=1
β
1
X
1t-i
+ ∑
1 i=1
α
i
X
2t-i
+ ∑
1 i=1
y
i
X
3t-i
+ e
t..............................................................
ii Berdasarkan model sederhana diatas, maka model VAR dapat ditulis secara
matematis diadopsi dari penelitian Al Muntasir, 2015, sebagai berikut:
IHSG
t
= α
20
+ ∑
k i=1
α
21,i
IHSG
t-i
+ ∑
k i=1
α
22,i
NFP
t-i
+ ∑
k i=1
α
23,i
KURS
t-i
+ ∑
k i=1
α
24,i
PDB
t-i
+∑
k i=1
α
25,i
INF
t-i
+∑
k i=1
α
26,i
RBI
t-i
+ ε
t .........................
iii NFP
t
= α
10
+ ∑
k i=1
α
11,i
NFP
t-i
+ ∑
k i=1
α
12,i
IHSG
t-i
+ ∑
k i=1
α
13,i
KURS
t-i
+ ∑
k i=1
α
14,i
PDB
t-i
+∑
k i=1
α
15,i
INF
t-i
+∑
k i=1
α
16,i
RBI
t-i
+ ε
t .........................
iv KURS
t
= α
30
+ ∑
k i=1
α
21,i
KURS
t-i
+ ∑
k i=1
α
32,i
NFP
t-i
+ ∑
k i=1
α
33,i
IHSG
t-i
+ ∑
k i=1
α
34,i
PDB
t-i
+∑
k i=1
α
35,i
INF
t-i
+∑
k i=1
α
36,i
RBI
t-i
+ ε
t
................ v Dimana :
IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan
NFP = Transaksi pembelian Bersih Pemodal Asing
KURS = Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat
PDB = Produk Domestik Bruto
INF = Inflasi
RBI = BI Rate
α =
Konstanta
ε = error term
Analisis data secara kuantitatif dengan pendekatan model VAR, khususnya model
VECM mencakup tiga alat analisis utama yaitu Granger Causality Test, Impulse Response Function
dan Variance Decomposition. Sebelum sampai pada analisis VAR atau VECM ada beberapa prosedur estimasi yang akan digunakan dalam
penelitian ini, yaitu terdiri dari: a. Uji Stasioner unit root test, b. Penentuan Panjang Lag, dan c Uji Kointegrasi Johansen Cointegration Test
Widarjono,2013:339:.