EFEKTIVITAS TERAPI AKTIVITAS BERMAIN KELOMPOK (ROLE PLAY) TERHADAP PERUBAHAN SIKAP ANAK TENTANG NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KOTA BLITAR

EFEKTIVITAS TERAPI AKTIVITAS BERMAIN KELOMPOK
(ROLE PLAY)
TERHADAP PERUBAHAN SIKAP ANAK TENTANG NARKOBA
DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KOTA BLITAR

SKRIPSI

Disusun oleh :
HERIAN RUDIKSA ADISURYA
Nim : 07060025

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2012

LEMBAR PERSETUJUAN

Efektifitas Terapi Aktifitas Bermain Kelompok ( Role Play )
Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kota Blitar


SKRIPSI

Disusun Oleh :
HERIAN RUDIKSA ADISURYA
NIM. 07060025

Proposal Skripsi ini Telah Disetujui
Tanggal 13 Agustus 2011

i

LEMBAR PENGESAHAN

Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Role Play)
Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kota Blitar

SKRIPSI


Disusun Oleh :
Herian Rudiksa Adisurya
07060025
Di Ujikan
Pada Tanggal 3 Februari 2012
Penguji I,

Penguji II,

Yoyok Bekti P,M.Kep.,Sp.Kom
NIP. UMM. 112.0309.0405

Nurul Aini.M.Kep
NIP.UMM. 11205010419

Penguji III

Penguji IV

Nur Lailatul Masruroh, S.Kep.Ners

NIP.UMM. 11205010421

Tri Lestari Handayani,M.Kep.,Sp.Mat
NIP. UMM. 112.9311.0304

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani,M.Kep.,Sp.Mat
NIP. UMM. 112.9311.0304

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Herian Rudiksa Adisurya


NIM

: 07060025

Program Studi

: Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi

: Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Role Play)
Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba
Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar hasil karya
saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya
akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.


Malang, 8 Februari 2012
Yang Membuat Pernyataan,

Herian Rudiksa Adisurya
NIM. 07060025

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb
Alhamdulillah dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan ridha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
skripsi dengan judul “Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Role Play)
Terhadap

Perubahan

Sikap


Anak

Tentang

Narkoba

Di

Lembaga

Pemasyarakatan Anak Kota Blitar”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini terselesaikan dengan baik
karena adanya bantuan baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Kedua Orang tua saya tercinta Bapak dan Ibu yang tidak henti-hentinya selalu
memberikan doa dan semangat kepada saya, buat Kakak-kakakku terima kasih atas

semangat dan doa yang di berikan kepada saya.
2. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku Dosen pembimbing I saya, terima
kasih atas ilmu yang diberikan selama membimbing saya menyelesaikan tugas akhir
ini.
3. Ibu Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku Dosen penguji I
saya, terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga
dukungannya terhadap saya.
4. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku pembimbing I, terima kasih
atas bimbingannya selama ini yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

iv

5. Ibu Sri Widowati, S.kep.Ns, selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan
arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

6. Responden, yang telah berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian
saya sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
7. Keluarga bapak Edi Kuncahyono dan Ibu Sri Rahayu terima kasih buat bantuan dan

semangatnya selama ini.
8. Nidya Ayunani Cahya Amelia terima kasih atas dukungannya selama 4 tahun saya
kuliah, selalu memberikan semangat dan setia menemani saya saat suka dan duka
selama ini.
9. Seluruh rekan-rekan se-angkatan PSIK 2007 khususnya kelas A, terima kasih
semangatnya, kita telah berjuang bersama selama 4 tahun.
10. Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmu untuk saya selama ini.
11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini
bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan
kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 8 Februari 2012

Penulis


v

ABSTRACT

The Effectiveness of Role Play Therapy on the Changing of Children Attitude
toward Drug Abuse in Blitar Children Rehabilitation

Herian Rudiksa Adisurya1, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom2, Sri Widowati, S.kep.Ns.3

Background : The lack of drug convicts founding method in children rehabilitation
toward attitude changing concept may result in vain founding. This is because no better
change in their attitude. Therefore, it is needed to have founding method which is based
on psychological concepts of attitude change in children rehabilitation. It can be
conducted by applying role play method which can be internalized into education and
founding management in Blitar children rehabilitation since the efforts of the children’s
personality improvement and character building are important.
Method : This research used Pra Experimental design. The samples were twenty-two
respondents with Total Sampling method. Role play therapy was given as the treatment.
The data analysis was t-test dependent.
Result : The result of the t-test dependent by using 0,05 significant level was p < 0,05

and the statistical test result was t = 3,775 and p (sig. 2-tailed) = 0,001.
Conclusion : It can be concluded that role play therapy was effective to change the
attitude of children toward drug abuse in Blitar children rehabilitation. It is suggested
that the further research will use a bigger population and different role play therapy to
find the further effectiveness.

Key words: Role play therapy, attitude, drugs

1. Student Nursing Science Program, Faculty of Science, University of Muhammadiyah Malang
2. Lecturer University of Muhammadiyah Malang
3. Lecturer University of Muhammadiyah Malang

vi

ABSTRAK

Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok(Role Play) Terhadap Perubahan
Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar

Herian Rudiksa Adisurya1, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom2, Sri Widowati, S.kep.Ns.3


Latar Belakang : Kurangnya metode pembinaan narapidana kasus narkoba di lembaga
pemasyarakatan anak yang mengarah pada konsep perubahan sikap akan menghasilkan
pembinaan yang sia-sia karena tidak ada perubahan sikap yang lebih baik dari
sebelumnya. Sehingga di lingkungan lembaga pemasyarakatan sangat perlu adanya
metode pembinaan yang didasarkan pada konsep psikologis yang mengarah pada
perubahan sikap dan perilaku. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya pembinaan dengan
metode terapi aktifitas bermain yang bisa di internalisasikan ke dalam manajemen
pendidikan dan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kota Blitar karena mengingat
pentingnya upaya peningkatan kepribadian dan pembentukan sikap dan perilaku anak
binaan yang lebih baik.
Metode : Desain penelitian yang digunakan yaitu Pra Eksperimental. Sampel yang
digunakan berjumlah dua puluh dua responden dengan metode Total Sampling. Perlakuan
yang diberikan berupa Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Role Play). Analisa data yang
digunakan adalah uji t-test dependent.
Hasil : Hasil analisa dengan uji t-test dependent menggunakan taraf signifikan 0,05 adalah
p < 0,05 dengan hasil uji statistik didapatkan nilai t = 3.775 dan nilai p (sig. 2-tailed) =
0,001.
Kesimpulan : Disimpulkan bahwa Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Role Play) efektif
terhadap perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar.
Peneliti berharap penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan populasi yang lebih
besar, dan menggunakan jenis terapi permainan dengan metode lain yang berbeda untuk
melihat kefektifitasan lebih lanjut.

Kata Kunci : Terapi Aktivitas Bermain Kelompok, Sikap, Narkoba

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang
2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………….

i

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN……………………

iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………..

iv

ABSTRAK……………………………………………………………………..

vi

DAFTAR ISI………………..………………………………………………....

viii

DAFTAR TABEL………..…………………...……………………………….

xi

DAFTAR GAMBAR ………………..………………………………………..

xii

DAFTAR LAMPIRAN.….………………………………………………..….

xiii

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang……………………...……………………...….….

1

B.

Rumusan Masalah……………………..……………………...…..

5

C.

Tujuan

D.

1. Tujuan Umum…………………………...………………….

5

2. Tujuan Khusus…………………………………..….…....…

5

Manfaat
1.

Manfaat bagi lembaga pemasyarakatan anak…...................…..

6

2.

Manfaat bagi subyek yang diteliti….………….….…...…….

6

3.

Manfaat bagi profesi keperawatan…...………………...…...

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.

B.

Konsep Terapi Bermain………………………...……………..….

8

1.

Pengertian Terapi Bermain kelompok…………..…...…..…

8

2.

Tujuan Terapi Bermain................………………….......…..

9

3.

Klasifikasi Permainan……………………..………………..

12

4.

Prinsip Dalam Terapi Aktivitas Bermain Kelompok….........

18

Konsep Sikap……………………………………………………..

19

Definisi Sikap……………………………………………....

19

1.

viii

C.

D.

2.

Komponen Sikap……………………..………………...…..

20

4.

Teori Tentang Perubahan Sikap…………..………..........…

21

6.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap…….……………..

29

7.

Perwujudan sikap dalam perilaku ……….………….............

32

8.

Instrumen Sikap….…………………………………………

33

Narkoba…………………………………………………………..

34

1.

Pengertian Narkoba………………………………………...

34

3.

Pengaruh Pemakaian Zat Adiktif………………………..….

37

Perkembangan Anak Remaja……………………………………...

37

1.

Pengertian Remaja………….………………………………

37

2.

Ciri-ciri remaja………………………………….…………..

38

E.

Peran Perawat Dalam Agregat Narapidana Remaja (Narapidana kasus
narkoba)…………….…………………………………….……… 40

F.

Gambaran Umum Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar….……..

42

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A.

Kerangka Konsep……..…………………………………………..

45

B.

Hipotesis Penelitian………………………………………….……

46

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A.

Desain Penelitian…………………………………………………

47

B.

Populasi, Sampel, dan Sampling………………………………….

48

C.

Variabel Penelitian………………………………………...……...

49

D.

Definisi Operasional……………………………………………...

49

E.

Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………….

51

F.

Instrumen Penelitian……………………………………………..

51

1.

Uji Validitas…………………………………………………….

52

2.

Uji Reliabilitas……………………………………………..

52

G.

Teknik Pengumpulan Data……………………………………….

53

H.

Analisis Data...................................……………………………...

54

I.

Etika Penelitian………………………………………….……….

55

ix

BAB V HASIL PENELITIAN
A.

Karakteristik Responden…………………………………………

B.

Sikap Anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak
Kota Blitar sebelum diberikan terapi aktivitas bermain kelompok..
Sikap Anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak
Kota Blitar setelah diberikan terapi aktivitas bermain kelompok...
Efektivitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok Terhadap

C.
D.

Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba…………………………

56
59
60
60

BAB VI PEMBAHASAN
A.

Karakteristik Responden…………………………………………

B.

Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan
Anak Kota Blitar sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi
Aktivitas Bermain Kelompok…………………………………….
Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak
(LPA) Kota Blitar, Sesudah Dilakukan Terapi Aktivitas
Bermain Kelompok………………………………………………
Efektivitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Role Play)
Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba di LP Anak
Kota Blitar……………………………………………………….

C.
D.

E.

Implikasi Untuk Keperawatan…………………………………...

63

65
67
70
73

BAB VII PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………
B.
Saran……………………………………………………………..

74
74

DAFTAR PUSTAKA………………..……………………………..………….

76

x

DAFTAR TABEL

Jenis Tindak Pidana Yang Dilakukan OIeh Anak Didik
Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar…… 44
Tabel 4.4.1 Definisi Operasional…………………………………………... 50
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi jenis kelamin dan pendidikan responden LP
Anak Kota Blitar. Januari 2012………………………………..
56
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi umur responden LP Anak Kota Blitar.
Bulan Januari Tahun 2012……………………………………... 58

Tabel 2.1

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Tingkat Perubahan Sikap Sebelum
Diberikan Terapi Bermain Kelompok di LP Anak Kota Blitar.
Bulan Januari Tahun 2012…………………………………….... 69

Tabel 5.4
Tabel 5.5

Distribusi nilai sikap anak tentang narkoba sesudah diberikan
Terapi aktivitas bermain kelompok. Bulan Januari Tahun 2012...

60

Distribusi uji efektivitas terapi aktivitas bermain kelompok
(RolePlay) terhadap perubahan sikap anak tentang narkoba.
Bulan Januari Tahun 2012……………………………………… 61

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Teori Johnson Behavioral Sistem Model
(Conseptualized by Jude A. Magers, Indiananpolis…………………
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konsep……………………………………………

xii

26
45

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
2. Kuesioner
3. Prosedur Pelaksanaan Terapi Aktifitas Bermain Kelompok
4. SAB (Satuan Acara Bermain) Bermain Peran ( Role Play )
5. Naskah Bermain Peran ( Role Play )
6. Data Responden Yang Diberikan Terapi Bermain Kelompok (Role Play)
7. Uji T tes Dependen dan Uji normalitas
8. Surat Tugas
9. Surat Ijin Pendahuluan dan Penelitian
10. Surat Pengantar Ijin Penelitian Dari Kementrian Hukum dan Ham R.I Kantor
Wilayah Jawa timur
11. Surat Keterangan Penelitian Dari Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIA
Blitar.

xiii

DAFTAR PUSTAKA
Azwar,Saifudin,Dr.M.A. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
DePorter, B. Hernacki, M. 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa
Http ://upi.edu/roleplaytesis/upload/s_plb_0610256_chapter3.pdf, Di akses pada
tangga 27 juni 2011

Gunarsa, Singgih;Yulia Singgih Gunarsa. 2006 . Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta : Gunung Mulia.
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga
M.Dewi dan A.Wawan. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Nursalam, Pariani S. 2001. Metodologi Riset Keperawatan Pendekatan Praktis.
Jakarta: CV. Agung Setyo.
Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Romlah,Tatiek Dra MA. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas
Negeri Malang
Soetjiningsih, dr SpAK. 2001. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Sudarsono. 2000. Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta
Supartini. 2004 Psikologi Anak. Jakarta: EGC
Taufiqurahman, MA. 2004. Role-Play (Materi Kuliah Pendidikan Profesi Kesehatan
ProgramPasca Sarjana
Http :// usu.ac.id/bitstream/123456789/26319/4/Chapter%20II.pdf, Di akses pada
tangga 27juni 2011

Undang Undang Perlindunga Anak (UU RI No 23 Th. 2002). 2009. Jakarta: Sinar
Grafika.
Kehidupan Penjara Anak. http://www.kompas.com/kompascetak/
0411/26/muda/1400764.htm (diakses 27 juli 2011).
(http ://www.google.com/bnn/gakkum/html, Di peroleh tanggal 27 Juni 2011)

http://pmkes.blogspot.com/2010/04/terapi-bermain.html, Di peroleh tanggal 27 Juni
2011

xiv

http://www.pdfgemi.com/book/teori-perubahan-sikap-dan-perilaku-pdf.html, di akses
23 juni 2011
http://typecat.com/pdf/konsep bermain.html, di akses pada tanggal 23 juni 2011

xv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi bermain merupakan terapi yang menggunakan sarana bermain untuk
mendiagnosis masalah atau memberikan terapi bagi anak-anak yang memiliki masalah
secara psikologis sehingga terjadi perubahan yang tercermin dari sikap dan
perilakunya (Guerney, 1999 dalam Maria, 2007). Terapi bermain kelompok
merupakan terapi bermain yang melibatkan lebih dari dua orang atau kelompok kecil.
Terapi ini memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar bersosialisasi. Aktivitas
terapi bermainnya dapat berupa sport, games, bermain peran, permainan simulasi
atau aktivitasnya yang bersifat rekreasi atau menghibur. Terapi bermain kelompok
bertujuan untuk mendorong anak yang bermasalah secara sikap untuk dapat
mempertinggi harga dirinya, menambah pengalaman diri tentang realita hidup dan
mengembangkan mekanisme koping dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya
dengan harapan dapat merubah sikap dan perilakunya menjadi lebih baik, salah satu
contoh terapi bermain kelompok adalah bermain peran atau role play (Maria, 2007).
Bermain peran atau role play adalah metode untuk menghadirkan peran-peran
yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan peran di dalam
kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta
memberikan penilaian, Misalnya: menilai keunggulan maupun kelemahan masingmasing peran tersebut, dan kemudian memberikan saran alternatif pendapat bagi
pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah
yang diangkat dalam pertunjukan, dan bukan pada kemampuan pemain dalam
melakukan permainan peran. Melalui bermain peran (role playing), para peserta didik
1

mencoba mengeksplorasi hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya
dan mendiskusikannya dalam bermain peran tersebut, sehingga secara bersama-sama
para peserta didik dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai, daan berbagai strategi
pemecahan masalah. ( http://pmkes.blogspot.com/2010/04/terapi-bermain.html, Di
peroleh tanggal 27 Juni 2011 ).
Menurut Schachter, terapi role play akan mengubah pola sikap dan perilaku
anak setelah berinteraksi dengan anak-anak yang lain dalam kelompoknya karena
dengan metode ini mereka akan belajar dari pengalaman atau kejadian-kejadian yang
ditemukan di dalam permainan tersebut. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
Situasi yang melibatkan emosi, penghayatan dan pengalaman akan lebih mendalam
dan lebih lama membekas. Dengan permain peran (role play) di harapkan anak-anak
korban narkoba bisa merubah sikap dan perilaku terhadap narkoba dan tidak
terjerumus kembali pada penggunaan narkoba (Maria, 2007).
Permasalahan penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di tanah
air sekarang telah menjadi ancaman serius. Hal itu ditunjukkan oleh peningkatan
jumlah kasus, jumlah tersangka dan jumlah barang bukti tindak kejahatan narkoba.
Berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional (BNN) sepanjang tahun 2001-2008
saja terjadi penyalahgunaan narkoba sebanyak 40.723 kasus dengan jumlah tersangka
yang melibatkan warga negara asing (WNA) sebanyak 15,85 %, sedangkan dengan
tersangka Warga Negara Indonesia (WNI) sebanyak 5,10 %. Selain itu BNN juga
mencatat jumlah barang bukti yang disita adalah ganja 22,472 kg, kokain 17,838,18
gram, heroin 14.076,04 gram, shabu-shabu 19.562,93 gram dan pil extacy sebanyak
196.338,25 tablet.(www.bnn.go.id). Hingga Agustus 2009, mengalami peningkatan
jumlah narapidana dan tahanan di Indonesia yang secara keseluruhan berjumlah

2

166.000 orang. Dari jumlah tersebut 25.096 atau sekitar 24,45 % merupakan
narapidanan atau tahanan yang merupakan pecandu sebesar 19.123 orang, yang
merupakan pengedar sebesar 5.647 orang dan 326 orang sisanya berstatus produsen
(http://www.bnn.go.id, Di peroleh tanggal 27 Juni 2011).
Indonesia adalah negara hukum, mereka para tersangka kejahaan peredaran
dan penyalahgunaan narkoba sudah barang tentu akan diproses secara hukum sesuai
dengan peraturan yang berlaku dengan penerapan sanksi pidana. Di dalam UndangUndang no.22 Tahun 1997 Tentang Narkotika, seperti tertuang dalam pasal 63
menyatakan bahwa proses pidana dari kejahatan narkotika dimulai dengan
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan yang dilakukan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali ditentukan lain
dalam undang-undang ini. Sidang pengadilan inilah tersangka kejahatan narkotika
akan diputuskan apakah dia bersalah atau tidak. Kalau tidak terbukti bersalah, maka
dia dapat dibebaskan, akan tetapi kalau terbukti bersalah, dia akan menanggung
ketentuan pidana yang berlaku yaitu dengan dieksekusinya terpidana di Lembaga
Pemasyarakatan (Rachman, 2009).
Di dalam tahanan narapidana umum dan narapidana narkoba tidaklah
mungkin ditempatkan dalam satu ruangan, karena dapat dimungkinkan narapidana
umum akan terganggu dengan sikap atau kebiasaan narapidana narkoba yang masih
terdapat adanya faktor kecanduan atau ketergantungan akan terpengaruh mencoba
memakai narkoba. Banyak akibat-akibat yang timbul dari tercampurnya tahanan
narkotika dengan tahanan kasus umum, seperti halnya ketidakefektifan penanganan
para narapidana dan jika narapidana narkoba telah mempunyai kebiasaan menyendiri,
mengakibatkan motivasi belajar kurang dan cenderung melakukan tindakan kriminal
di dalam Lapas. Sementara penanganan dan pendekatan pada LPA narkoba harus

3

menggunakan tiga aspek penanganan dan pendekatan yang dilakukan, yaitu
pembinaan,

perawatan

dan

kesehatan

dari

narapidana

(http

://www.google.com/bnn/gakkum/html, Di peroleh tanggal 27 Juni 2011).
Penelitian menyebutkan bahwa metode role play dapat meningkatkan
partisipasi aktif pada anak. Permainan ini memberikan kesempatan pada anak untuk
mempraktikan keterampilannya, membangun kepercayaan diri, merubah perilaku,
merasakan kondisi riil dalam suatu alur cerita (Taufiqurrahman, 2004)
Manfaat yang dapat diambil dari metode pembelajaran role play adalah : 1).
Dapat memberikan semacam hidden practice, dimana anak-anak tanpa sadar
menggunaka ungkapan-ungkapan terhadap materi yang telah dan sedang mereka
pelajari, 2). Melibatkan jumlah anak yang cukup banyak, 3). Role play dapat
memberikan kesenangan pada anak, karena anak akan merasakan senang. Selain itu
role play dapat meningkatkan partisipasi aktif anak (Deporter, 2000). Http
://upi.edu/roleplaytesis/upload/s_plb_0610256_chapter3.pdf, Di akses pada tangga
27 juni 2011
Menurut Soekamto dan Winataputra (1996), strategi role play merupakan
bagian dari metode pembelajaran inquiri yang didalamnya terdapat juga unsur
kooperatif, dengan memakai strategi role play diharapkan nantinya akan berdampak
langsung

kepada

anak-anak.

http://pmkes.blogspot.com/2010/04/terapi-

bermain.html, di akses pada tanggal 13 juni 2011
Kurangnya metode pembinaan narapidana kasus narkoba di lembaga
pemasyarakatan anak yang mengarah pada konsep perubahan sikap akan
menghasilkan pembinaan yang sia-sia karena tidak ada perubahan sikap yang lebih
baik dari sebelumnya. Sehingga di lingkungan lembaga pemasyarakatan sangat perlu
adanya metode pembinaan yang didasarkan pada konsep psikologis yang mengarah

4

pada perubahan sikap dan perilaku. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya
pembinaan dengan metode terapi aktifitas bermain yang bisa di terapkan ke dalam
manajemen pendidikan dan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kota Blitar
karena mengingat pentingnya upaya peningkatan kepribadian dan pembentukan sikap
dan perilaku anak binaan yang lebih baik.
Dari uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang Efektifitas Terapi Aktifitas Bermain Kelompok (Role Play) Terhadap Perubahan Sikap
Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar. Karena berbagai
aspek dan kondisi dalam lembaga pemasyarakatan anak sangat potensial terjadinya
penurunan sikap maupun perilaku pada anak yang disebabkan oleh banyak faktor.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah penelitian ini adalah
bagaimanakah efektifitas terapi aktivitas bermain kelompok (Role Play) terhadap
perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota
Blitar.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui efektifitas terapi aktivitas bermain kelompok (Role
Play) terhadap perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kota Blitar

5

2. Tujuan khusus
Sedangkan yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi karakteristik anak yang meliputi usia dan jenis kelamin
anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Bitar
b. Mengidentifikasi sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan
Anak Kota Blitar sebelum diberikan terapi aktivitas bermain kelompok.
c. Mengidentifikasi sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan
Anak Kota Blitar setelah diberikan terapi aktivitas bermain kelompok.
d. Menganalisa efektifitas pemberian terapi bermain kelompok terhadap
perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak
Kota Blitar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi lembaga pemasyarakatan anak
Sebagai masukan informasi sehingga dapat dijadikan salah satu bahan
pertimbangan dalam upaya perbaikan dan peningkatan proses pembinaan
terhadap penghuni LP anak sehingga selama anak-anak menjalani pembinaan
di LP anak diharapkan tetap dapat mempertahankan sikap dan kondisi mental
yang baik agar ketika mereka keluar dari proses pembinaan di LP anak akan
tetap memiliki kemampuan intelektualitas diri dan ketegasan dalam sebuah
pernyataan sikap.
2. Bagi subyek yang diteliti
Dengan menggunakan teknik pendekatan terapi aktifitas bermain
kelompok diharapkan dapat merubah sikap negatif anak binaan terhadap
narkoba, mengembangkan pengertian dan ketegasan peranan, ketrampilan

6

antar pribadi, kreatifitas dan pola berfikir anak. Sehingga proses belajar dan
pembinaan selama di Lembaga Pemasyarakatan dapat mencapai hasil yang
optimal.
3. Bagi profesi keperawatan
Sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
yang lebih komprehensif pada pasien anak. Serta masukan bagi bidang ilmu
keperawatan anak (psikologi perkembangan anak) terhadap peningkatan
upaya komunikasi, informasi dan edukasi (peran perawat sebagai pendidik)
kepada anak-anak khususnya remaja dalam upaya pemahaman sebuah metode
terapi

bermain

dalam

manajemen

psikologis

serta

memberikan

pendampingan selama tahap tumbuh kembang anak.

7