PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI GENERIK DAN NON GENERIK PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT AISIYAH MALANG (Studi terhadap Data Rekam Medik Pasien Rawat Inap RSI. Aisyiyah Malang)

(1)

SKRIPSI

NARULITA NILAM SARI

PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI

GENERIK DAN NON GENERIK PASIEN RAWAT INAP

DI RUMAH SAKIT AISIYAH MALANG

(Studi terhadap Data Rekam Medik Pasien Rawat Inap RSI.

Aisyiyah Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011


(2)

Lembar Pengesahan

PERESEPAN OAH (Obat Antihipertensi) GENERIK DAN NON

GENERIKPASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT

AISYIAH MALANG

(Studi terhadap Data Rekam Medik Pasien Rawat Inap RSI. Aisyiyah Malang

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi Pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2011

Oleh :

Narulita Nilam Sari NIM : 070400013

Disetujui Oleh: Pembimbing I

Dra. Lilik Yusetyani., SpFRS NIP. UMM. 114. 0704. 0450

Pembimbing II


(3)

Lembar Pengujian

PROFIL PERESEPAN OBAT ORAL ANTIHIPERTENSI

GENERIK DAN NON GENERIK PADA PASIEN HIPERTENSI

(Studi terhadap Data Rekam Medik Pasien Rawat Inap RSI. Aisyiyah Malang)

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal 11 Agustus 2011

Oleh:

Narulita Nilam Sari

NIM:07040013

Tim Penguji : Penguji I

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS NIP UMM. 114.0704.0450

Penguji II

Dr. Abdul Rahem, Apt., M.Kes

Penguji III

Ika Ratna H. S.Farm.,Apt. 112.0908.0480

Penguji IV

Dian Ernawati, S.Farm.,Apt 112.0907.0481


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur tercurahkan hanya kepada ALLAH SWT, tuhan semesta alam karena berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Profil Peresepan Obat Antihipertensi Generik dan Non Generik Pada Penderita Hipertensi (Studi terhadap Data Rekam Medik Pasien Rawat Inap RSI. Aisyiyah Malang)

Penulis sangat menyadari bahwa tidak akan terselesaikan dan berhasil tanpa adanya bantuan dari berbagai piahk, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat. selaku Dekan fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bunda Hidajah Rachmawati, Apt.,Sp.FRS selaku Ketua Program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motifasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Lilik Yusetyani.,Apt.,Sp.FRS selaku Dosen Pembimbing I yang dengan tulus dan ikhlas penuh kesabaran, membimbing, mengarahkan dan memberikan kemudahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Dr. Abdul Rahem, Apt., M.Kes selaku Dosen Pembimbing II. Disela kesibukan bapak masi bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi ini.


(5)

5. Ibu Ika Ratna H. S.Farm.,Apt. selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dian Ernawati, S.Farm.,Apt. selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan saran dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Dra. Uswatun Hasanah,Apt., selaku Dosen wali. Terima kasih banyak atas

arahan dan nasehat ibu selama ini.

8. Pak Lukman, Mbak Sri, Mbak Susi, selaku tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 9. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt selaku Dosen Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

10.Bapak dan ibu staf Rekam Medik Rumah Sakit Islam Aisyyah Malang yang banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi serta pengalaman dan pengetahuan selama di apotek.

11.Ayah dan Ibu tercinta, almarhum H. Sugeng Batin dan Hj. Eni yang tiada hentinya memotifasi dalam segala hal dan sabar mendoakan sehingga pada akhirnya skripsi ini selesai tepat waktu dengan motivasi yang tinggi.

12.Tak lupa ucapan terimakasih juga penulis sampaikan untuk yang terspesial suamiku tercinta Arif Susandi, SE yang telah memberikan dukungan dan kesabaran yang tak terhingga agar skripsi ini selesai tepat pada waktunya.

13.Anakku tercinta Zaneta Carissa Putri Sandi yang selalu menghilangkan letihku dengan senyumannya dan kelucuannya.

14.Adikku tersayang Regina Inggrit Septiana terimakasih karena membuat penulis terhibur dan bahagia.

15.Sahabat seperjuanganku Ani dan Ayu atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta kerja samanya sehingga sekripsi ini dapat terwujud.


(6)

16.Sahabat-sahabatku Kartika Dewi, Rosalia Mega, Dian Novita dengan keceriaan dan semangat kalian selama ini sebagai sahabat yang membantu dan mendukung saat senang maupun susah.

17.Para responden yan telah bersedia memberikan waktu luangnya sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

18.Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang secara langsung maupun tidak langsung mebanttu terselesainya skripsi ini. Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu mebalas dengan apapun. Semoga amal soleh semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.

Wassalamu’alaikum warohmayullohi wabarokatuh

Malang, Agustus 2011


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Hipertensi ... 5

2.1.1 Definisi ... 5

2.1.2 Patofisiologi Hipertensi ... 6

2.1.3 Etiologi Hipertensi ... 6

2.1.4 Epidemologi ... 7

2.1.5 Manifestasi Klinik ... 9

2.1.6 Proses Terjadinya Hipertensi ... 9

2.1.7 Diagnosis ... 9

2.1.8 Tujuan Terapi ... 10


(8)

2.1.10 Kondisi Khusus Yang Perlu Perhatian Dalam Memilih

Obat ... 13

2.1.11 Golongan Obat Untuk Hipertensi. ... 14

2.2 Tinjauan Obat Generik ... 23

2.2.1 Definisi ... 23

2.2.2 Sejarah Obat Generik ... 24

2.2.3 Kualitas Obat Generik ... 25

2.2.4 Kendala Terbesar Obat Generik ... 25

2.2.5 Obat Generik Adalah Hak Pasien ... 27

2.2.6 Peresepan Obat Generik ... 27

2.2.7 Alasan Memilih Obat Generik ... 27

2.2.8 Kebijakan Pemerintah Dalam Upaya Pemanfaatan Obat Generik ... 28

2.2.9 Mitos Tentang Obat Generik ... 28

2.3 Tinjauan Pasien Rawat Inap ... 29

2.3.1 Definisi Rawat Inap ... 29

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep ... 31

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 32

4.2 Populasi ... 32

4.3 Sampel ... 32

4.3.1 Inklusi ………. 32

4.3.2 Eksklusi……… 33

4.4 Besar Sampel ... 33

4.4.1 Besar Sampel ... 32

4.4.2 Teknik Sampling ... 34

4.5 Klasifikasi dan Definisi Operasional ... 34

4.5.1 Definisi Operasional Variabel ... 34


(9)

4.5.3 Alur Kerja ... 35

4.5.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

4.5.5 Pengolahan Data ... 36

4.5.6 Analisis Data ... 36 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO... 10 Tabel 2.2 Antihihipertensi dan Dosisnya ... 19 Tabel 2.3 Pilihan Antihipertensi pada Kondisi Tertentu ... 22


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alogaritma Pemilihan Obat Untuk Hipertensi ... 12 Gambar 2.2 Pemilihan Obat Hipertensi pada Kondisi Tertentu ... 12 Gambar 2.3 Alur Pasien Rawat Inap ... 30


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Anggaran


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan, 2006, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan , Jakarta

Katzung, Bertram G. (1997). Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi ke VI. Jakarta. EGC.

Priyanto (2009), Farmakoterapi dan Terminology Medis, Wikipedia dan medicastore.com

Notoadmojo, S 2005 Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi Jakarta, Rineka cipta

Nafrialdi 2007 Farmakologi dan Terapi Edisi Ke Lima Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Santoso 20010 Membonsai Hipertensi, Jaring Pena Menebar Manfaat Tanpa Batas

Budiarto, (2002), Metodologi Penelitian Kedokteran,Sebuah Pengantar

Informatorium Obat Nasional Iindonesia( IONI 2000), 2000, Direktorat Jendral Pengawas Obat & Makanan, Departemen Kesehatan Replubik Indonesia, Jakarta (47-57)

SIMPOSIA, (2006), Memilih Terapi Optimal untuk Hipertensi, Edisi November 2006 (Vol.6 No.4)

ISO Farmakoterapi, (2008)

Singarimbun dan Effendi (1989) Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES.

Soewanto, Yogiantoro, M., Pranawa, Mahoni, C.I., Mardiana, N., Thaha, M., Aditiawardana, Widodo 2008 Pedoman Diagnosis Dan Terapi Bag/ SMF Ilmu Penyakit Dalam, Edisi III, Rumah Sakit Umum Dokter Sutomo,Surabaya 258-270

Yogiantoro, M. 2006. Ilmu penyakit dalam. Edisi ke empat Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia

Sukandar, E.Y., Andrajati. R., Sigit. J., Adnyana. K., Setiadi. A.P., Kusnandar., 2008. Iso Farmakoterapi, Jakarta: PT.ISFI Penerbitan


(14)

the sixth report of the JNC VI in arch intern med (1997; 157: 2413 – 2446)

http://ifan050285.wordpress.com/2010/03/24/tatalaksana-hipertensi/ Kompas.com, (2009) Terapi baru menurunkan hipertensi

http://infohidupsehat.com/?p=91

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan /48-artikel-kesehatan/174-mengatasi-tekanan-darah-tinggi-atau-hipertensi.html


(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang di bawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis (Sawitra, 2009).

Hipertensi esensial atau primer penyebabnya tidak diketahui kira-kira terdapat 90 % kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas system syaraf simpatis dan faktor-faktor resiko lain seperti obesitas, alkohol, merokok, dan polisitemia. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat 5% kasus hipertensi yang penyebabnya diketahui, seperti penggunaan esterogen, penyakit ginjal, hiperaldosteronisme primer, dan kehamilan. Hipertensi sekunder juga bisa terjadi karena penggunaan obat-obat seperti amfetamin, cyklosporin, NSAID, kontrasepsi oral (Priyanto, 2009).

Hipertensi diderita lebih dari 1,5 miliar jiwa di seluruh dunia dan garam yang berlebihan dalah faktor utama dalam meningkatkan tekanan darah. Apabila asupan garam bisa dikurangi hingga setengahnya, maka 2,5 juta jiwa di seluruh dunia akan terselamatkan dari serangan jantung dan stroke. Tahun ini, lebih dari 40 negara berpartisipasi dalam acara untuk masyarakat umum untuk mendukung Hari Hipertensi 2009. Di banyak negara, asupan garam perhari adalah sekitar 12 g – lebih dari dua kali jumlah yang dianggap perlu oleh World Health Organisation (WHO). Di Indonesia menurut data dari Indonesian Society of Hypertension (INASH) asupan garam harian mencapai angka 15 g – lebih dari dua kali jumlah yang direkomendasikan WHO (Harahab, 1996).

Komplikasi hipertensi terjadi karena berkaitan dengan tekanan darah yang sudah meningkat, sebelumnya dengan konsekuensi perubahan dalam pembuluh


(16)

2

darah dan jantung yang menyertai hipertensi dan dipercepat oleh hipertensi yang sudah lama diderita (Gafir, 2002)

Komplikasi hipertensi antara lain penyakit jantung, hipertensi menyebabkan penyakit jantung karena jantung harus memompa lebih kuat untuk mengatasi tekanan yang harus dihadapi pada pemompaan jantung, tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak (stroke) juga dapat menyebabkan hipertensi, tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak dapat menyebabkan terjadinya setengah lumpuh, gagal ginjal merupakan sindroma klinis karena penurunan fungsi ginjal secara menetap akibat kerusakan nefron, bila terjadi kegagalan ginjal tidak dapat mengeluarkan zat-zat yang harus dikeluarkan oleh tubuh misalnya ureum, darah tinggi juga dapat menimbulkan kelainan pada mata berupa penyempitan pembuluh darah mata atau berkumpulnya cairan di sekitar syaraf mata, hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan, Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula (glukosa) dalam darah sebagai akibat ditandai berkurangnya insulin atau penolakan tubuh terhadap hormon ini, sehingga tubuh tidak dapat memproses gula yang berasal dari makanan (Puspita, 2009)

Terapi hipertensi menurut JNC 7 bertujuan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit jantung kardiovaskuler dan ginjal, menurunkan tekanan darah hingga <140/90 mmHg. Tujuan khususnya adalah menurunkan tekanan darah hingga pada level 130/80 mmHg pada penderita dengan diabetes atau penyakit ginjal kronik. Serta mencapai tekanan darah sistolik yang optimal terutama pada orang berusia > 50 tahun. (symposia, 2006)

Penelitian mengenai obat generik dan non generik telah banyak dilakukan baik memberikan perbedaan bermakna atau tidak, salep acyclovir generik yang mengandung 20 % propilenglikol ternyata memiliki perbedaan efektifitas dengan salep acyclovir yang non generik yang mengandung 40 % propilenglikol (PG). Hal ini bisa saja terjadi pada sediaan obat lain seperti tablet, kapsul, dll. Penelitian-penelitian tersebut sedikit banyak dapat berpengaruh pada penggunaan obat generik di masyarakat (trottet dkk 2005).

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia, dan juga semakin mahalnya harga obat-obatan yang akan berdampak psikologis pada


(17)

3

masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat ekonomi menengah kebawah. Dengan beraneka ragam produksi dan variasi obat-obatan dan juga untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan obat, dan juga kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, pemerintah mencoba mengenalkan masyarakat tentang penggunaan obat generik yang harganya lebih murah dari pada merek obat yang berada di pasaran.

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang profil peresepan obat oral hipertensi generik dan non generik pada pasien hipertensi, agar dapat mengevaluasi pengobatannya sehingga dapat menekan biaya pengobatannya.

Penelitian dilaksanakan di RSI. Aisyiyah Malang dengan alasan bahwa RSI. Aisyiyah Malang merupakan rumah sakit swasta yang banyak menerima pasien dari berbagai kalangan sehingga memungkinkan pasien penderita hipertensi berasal dari latar belakang yang beragam. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat membantu Rumah Sakit untuk mengevaluasi penggunaan obat generik pada pasien penderita hipertensi agar dapat menekan biaya pengobatannya, khususnya pada pasien yang berasal dari masyarakat menengah ke bawah.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah profil peresepan obat oral antihipertensi generik dan non generik di instalasi rawat inap RSI. Aisyiyah Malang.

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang profil peresepan obat oral hipertensi generik dan non generik di Instalasi rawat inap RSI Aisyiyah Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang dapat diperoleh dari penelitian ini, antara lain :

1. Mengidentifikasi penggunaan obat oral Hipertensi generik dan non generik diinstalasi rawat inap RSI Aisyiyah Malang.


(18)

4

2. Mengidentifikasi karakteristik pasien Hipertensi yang menggunakan obat oral antihipertensi generik dan non generik di instalasi rawat inap RSI Aisyiyah Malang.

3. Mengidentifikasi tingkat pendidikan penderita Hipertensi di instalasi rawat inap RSI Aisyiyah Malang.

4. Mengetahui jumlah penggunaan obat oral generik antihipertensi di RSI Aisyiyah Malang.

1.4Manfaat Penelitian

Secara Praktis

1. Obat generik sangat membantu mengoptimalkan penyembuhan terutama

untuk masyarakat kurang mampu.

2. Membantu masyarakat untuk memilih obat antihipertensi yang tepat dan terjangkau.

Secara Teoritis

1. Dapat digunakan sebagai acuan atau referensi untuk peresepan obat antihipertensi generik maupun non generik

2. Mempermudah dalam pemilihan obat antihipertensi

3. Untuk membandingkan obat antihipertensi generik atau non generik yang

banyak digunakan di Instalasi Rawat Inap RS. Aisiyah Malang

4. Membantu program pemerintah untuk mengenalkan obat generik kepada masyarakat

5. Membantu masyarakat untuk membedakan obat antihipertensi generik dan


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan, 2006, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan , Jakarta

Katzung, Bertram G. (1997). Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi ke VI. Jakarta. EGC.

Priyanto (2009), Farmakoterapi dan Terminology Medis, Wikipedia dan medicastore.com

Notoadmojo, S 2005 Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi Jakarta, Rineka cipta

Nafrialdi 2007 Farmakologi dan Terapi Edisi Ke Lima Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Santoso 20010 Membonsai Hipertensi, Jaring Pena Menebar Manfaat Tanpa Batas

Budiarto, (2002), Metodologi Penelitian Kedokteran,Sebuah Pengantar

Informatorium Obat Nasional Iindonesia( IONI 2000), 2000, Direktorat Jendral Pengawas Obat & Makanan, Departemen Kesehatan Replubik Indonesia, Jakarta (47-57)

SIMPOSIA, (2006), Memilih Terapi Optimal untuk Hipertensi, Edisi November 2006 (Vol.6 No.4)

ISO Farmakoterapi, (2008)

Singarimbun dan Effendi (1989) Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES.

Soewanto, Yogiantoro, M., Pranawa, Mahoni, C.I., Mardiana, N., Thaha, M., Aditiawardana, Widodo 2008 Pedoman Diagnosis Dan Terapi Bag/ SMF Ilmu Penyakit Dalam, Edisi III, Rumah Sakit Umum Dokter Sutomo, Surabaya 258-270

Yogiantoro, M. 2006. Ilmu penyakit dalam. Edisi ke empat Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia

Sukandar, E.Y., Andrajati. R., Sigit. J., Adnyana. K., Setiadi. A.P., Kusnandar., 2008. Iso Farmakoterapi, Jakarta: PT.ISFI Penerbitan


(2)

the sixth report of the JNC VI in arch intern med (1997; 157: 2413 – 2446) http://ifan050285.wordpress.com/2010/03/24/tatalaksana-hipertensi/ Kompas.com, (2009) Terapi baru menurunkan hipertensi

http://infohidupsehat.com/?p=91

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/174-mengatasi-tekanan-darah-tinggi-atau-hipertensi.html


(3)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang di bawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis (Sawitra, 2009).

Hipertensi esensial atau primer penyebabnya tidak diketahui kira-kira terdapat 90 % kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas system syaraf simpatis dan faktor-faktor resiko lain seperti obesitas, alkohol, merokok, dan polisitemia. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat 5% kasus hipertensi yang penyebabnya diketahui, seperti penggunaan esterogen, penyakit ginjal, hiperaldosteronisme primer, dan kehamilan. Hipertensi sekunder juga bisa terjadi karena penggunaan obat-obat seperti amfetamin, cyklosporin, NSAID, kontrasepsi oral (Priyanto, 2009).

Hipertensi diderita lebih dari 1,5 miliar jiwa di seluruh dunia dan garam yang berlebihan dalah faktor utama dalam meningkatkan tekanan darah. Apabila asupan garam bisa dikurangi hingga setengahnya, maka 2,5 juta jiwa di seluruh dunia akan terselamatkan dari serangan jantung dan stroke. Tahun ini, lebih dari 40 negara berpartisipasi dalam acara untuk masyarakat umum untuk mendukung Hari Hipertensi 2009. Di banyak negara, asupan garam perhari adalah sekitar 12 g – lebih dari dua kali jumlah yang dianggap perlu oleh World Health Organisation (WHO). Di Indonesia menurut data dari Indonesian Society of Hypertension (INASH) asupan garam harian mencapai angka 15 g – lebih dari dua kali jumlah yang direkomendasikan WHO (Harahab, 1996).

Komplikasi hipertensi terjadi karena berkaitan dengan tekanan darah yang sudah meningkat, sebelumnya dengan konsekuensi perubahan dalam pembuluh


(4)

darah dan jantung yang menyertai hipertensi dan dipercepat oleh hipertensi yang sudah lama diderita (Gafir, 2002)

Komplikasi hipertensi antara lain penyakit jantung, hipertensi menyebabkan penyakit jantung karena jantung harus memompa lebih kuat untuk mengatasi tekanan yang harus dihadapi pada pemompaan jantung, tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak (stroke) juga dapat menyebabkan hipertensi, tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak dapat menyebabkan terjadinya setengah lumpuh, gagal ginjal merupakan sindroma klinis karena penurunan fungsi ginjal secara menetap akibat kerusakan nefron, bila terjadi kegagalan ginjal tidak dapat mengeluarkan zat-zat yang harus dikeluarkan oleh tubuh misalnya ureum, darah tinggi juga dapat menimbulkan kelainan pada mata berupa penyempitan pembuluh darah mata atau berkumpulnya cairan di sekitar syaraf mata, hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan, Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula (glukosa) dalam darah sebagai akibat ditandai berkurangnya insulin atau penolakan tubuh terhadap hormon ini, sehingga tubuh tidak dapat memproses gula yang berasal dari makanan (Puspita, 2009)

Terapi hipertensi menurut JNC 7 bertujuan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit jantung kardiovaskuler dan ginjal, menurunkan tekanan darah hingga <140/90 mmHg. Tujuan khususnya adalah menurunkan tekanan darah hingga pada level 130/80 mmHg pada penderita dengan diabetes atau penyakit ginjal kronik. Serta mencapai tekanan darah sistolik yang optimal terutama pada orang berusia > 50 tahun. (symposia, 2006)

Penelitian mengenai obat generik dan non generik telah banyak dilakukan baik memberikan perbedaan bermakna atau tidak, salep acyclovir generik yang mengandung 20 % propilenglikol ternyata memiliki perbedaan efektifitas dengan salep acyclovir yang non generik yang mengandung 40 % propilenglikol (PG). Hal ini bisa saja terjadi pada sediaan obat lain seperti tablet, kapsul, dll. Penelitian-penelitian tersebut sedikit banyak dapat berpengaruh pada penggunaan obat generik di masyarakat (trottet dkk 2005).

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia, dan juga semakin mahalnya harga obat-obatan yang akan berdampak psikologis pada


(5)

3

masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat ekonomi menengah kebawah. Dengan beraneka ragam produksi dan variasi obat-obatan dan juga untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan obat, dan juga kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, pemerintah mencoba mengenalkan masyarakat tentang penggunaan obat generik yang harganya lebih murah dari pada merek obat yang berada di pasaran.

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang profil peresepan obat oral hipertensi generik dan non generik pada pasien hipertensi, agar dapat mengevaluasi pengobatannya sehingga dapat menekan biaya pengobatannya.

Penelitian dilaksanakan di RSI. Aisyiyah Malang dengan alasan bahwa RSI. Aisyiyah Malang merupakan rumah sakit swasta yang banyak menerima pasien dari berbagai kalangan sehingga memungkinkan pasien penderita hipertensi berasal dari latar belakang yang beragam. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat membantu Rumah Sakit untuk mengevaluasi penggunaan obat generik pada pasien penderita hipertensi agar dapat menekan biaya pengobatannya, khususnya pada pasien yang berasal dari masyarakat menengah ke bawah.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah profil peresepan obat oral antihipertensi generik dan non generik di instalasi rawat inap RSI. Aisyiyah Malang.

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang profil peresepan obat oral hipertensi generik dan non generik di Instalasi rawat inap RSI Aisyiyah Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang dapat diperoleh dari penelitian ini, antara lain :

1. Mengidentifikasi penggunaan obat oral Hipertensi generik dan non generik diinstalasi rawat inap RSI Aisyiyah Malang.


(6)

2. Mengidentifikasi karakteristik pasien Hipertensi yang menggunakan obat oral antihipertensi generik dan non generik di instalasi rawat inap RSI Aisyiyah Malang.

3. Mengidentifikasi tingkat pendidikan penderita Hipertensi di instalasi rawat inap RSI Aisyiyah Malang.

4. Mengetahui jumlah penggunaan obat oral generik antihipertensi di RSI Aisyiyah Malang.

1.4Manfaat Penelitian Secara Praktis

1. Obat generik sangat membantu mengoptimalkan penyembuhan terutama

untuk masyarakat kurang mampu.

2. Membantu masyarakat untuk memilih obat antihipertensi yang tepat dan terjangkau.

Secara Teoritis

1. Dapat digunakan sebagai acuan atau referensi untuk peresepan obat antihipertensi generik maupun non generik

2. Mempermudah dalam pemilihan obat antihipertensi

3. Untuk membandingkan obat antihipertensi generik atau non generik yang

banyak digunakan di Instalasi Rawat Inap RS. Aisiyah Malang

4. Membantu program pemerintah untuk mengenalkan obat generik kepada masyarakat

5. Membantu masyarakat untuk membedakan obat antihipertensi generik dan