Media PDA Potato Dextrose Agar dan Pertumbuhan Mucor miehei pada

6. Fermentasi Fase Cair Sistem Tertututp Batch Kulit Udang Bebas Protein dengan Mucor miehei Fermentasi batch dilakukan dengan menggunakan shaker incubator dengan sistem tertutup. Substrat yang digunakan adalah kulit udang tanpa protein. Sebanyak 1 g substrat kitin dimasukkan dalam Labu Duran 250 mL. Substrat kemudian direndam dengan larutan mineral garam sebagai media dan pH larutan dikondisikan pada 7,0 dengan menggunakan buffer fospat pH 7 kemudian media disterilisasi dengan autoclave pada 1 atm temperatur 121 C selama 20 menit. Kultur awal diinokulasikan dalam media kitin dengan perbandingan 1 : 1 Tabel 2, lalu difermentasikan pada 30 o C dengan shaking 250 rpm selama 2 hari dengan pengambilan glukosamin setiap 1 hari replikat 8, 16 dan 24 jam waktu fermentasi Chahal et al, 1996. Sejumlah hasil dari fermentasi batch dipanaskan dengan waterbatch pada suhu 70 o C selama 45 menit. Kemudian dicampur dengan 5 mL air destilasi dengan membiarkan tabung pada rotary shaker selama 1 jam pada 200 rpm. Campuran disaring menggunakan kain katun dan filtrat disentrifugasi dengan kecepatan 13.000 rpm selama 20 menit pada suhu 4 C. Semua filtrat yang diperoleh dibekukan di dalam frezeer selama 24 jam, kemudian diliofilasi dengan menggunakan freezer dryer sampai terbentuk kristal glukosamin.

E. Karakterisasi Glukosamin

1. Analisis Glukosamin dengan Spektrofotometer UV-Vis Sampel yang digunakan merupakan rendemen hasil fermentasi tiap selang waktu. Analisis dilakukan dengan senyawa ninhidrin dan buffer posfat. a. Pembuatan larutan standar glukosamin Konsentrasi larutan glukosamin yang dibuat masing-masing adalah 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130, 140, dan 150 mgL. Mula-mula ditimbang 0,1 gram glukosamin standar, lalu dilarutkan dalam labu ukur 100 ml dengan akuades. Larutan standar induk ini kemudian diencerkan secara bertahap menjadi 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130, 140, dan 150 mgL dibuat dengan dipipet secara teliti 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1,0; 1,1; 1,2; 1,3; 1,4; dan 1,5 ml larutan standar 1000 mgL, masing-masing diencerkan dengan pelarut akuades dalam labu takar 10 ml hingga tanda batas tera, lalu dihomogenkan. Kemudian masing- masing standar ini direaksikan dengan 0,5 ml ninhidrin 0,8 dan 0,5 ml buffer fosfat pH 6, lalu dipanaskan pada water bath suhu 100 C selama 30 menit. Perubahan warna ungu kompleks akan terjadi bila sampel mengandung glukosamin Yunqi et al, 2005. b. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum untuk analisis dengan spektrofotometer UV-Vis dilakukan dengan menggunakan larutan standar glukosamin yang telah direaksikan dengan ninhidrin 0,8 dan buffer fosfat pH 6. Scanning panjang gelombang dilakukan dari panjang gelombang 400 nm sampai 600 nm. c. Kalibrasi Sampel Glukosamin Hasil fermentasi glukosamin di ambil 4 ml sebagai sampel yang akan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Sampel ini dilarutkan dengan akuades dalam labu ukur 10 ml. Kemudian masing- masing sampel ini direaksikan dengan 0,5 ml ninhidrin 0,8 dan 0,5 ml buffer fosfat pH 6, lalu dipanaskan pada water bath suhu 100 C selama 30 menit. Absorbansi glukosamin dalam sampel dikalibrasikan dengan kurva standar glukosamin menggunakan persamaan regresi linear. Hasil yang diperoleh dikalikan dengan faktor pengenceran sehingga diperoleh konsentrasi glukosamin dalam hasil fermentasi.