47
2.11. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif programmemantau perubahan, yang fokus pada proses
dan keluaran. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan, sedangkan evaluasi adalah memposisikan data-data tersebut agar dapat digunakan
dan diharapkan memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah mempelajari kejadian, memberikan solusi untuk suatu masalah, rekomendasi yang harus dibuat,
menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak memiliki data dasar untuk dilakukan analisis, dan dikhawatirkan akan
mengakibatkan spekulasi, oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring. Adapun beberapa tujuan umum dalam monitoring adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.
b. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program.
c. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaianperkembangan.
d. Memberikan informasi tentang metode yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan. e.
Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan dan hambatan selama kegiatan.
f. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program.
2.12. Retailing Penjualan Eceran
Menurut Levy dan Weitz, Retailing adalah satu rangkaian aktivitas bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk
48 konsumsi pribadi atau rumah tangga. Jadi konsumen yang menjadi sasaran dari
retailing adalah konsumen akhir yang membeli produk untuk dipakai sendiri.
2.12.1. Karakteristik Retailing
teradapat 3 karakteristik yang terdapat didalam retailing yaitu: 1.
Small Average Sale Tingkat penjualan retailing pada toko tersebut relatif kecil, dikarenakan
targetnya merupakan konsumen akhir yang membeli dalam jumlah kecil. 2.
Impulse Purchase Pembelian yang terjadi dalam retailing sebagian besar merupakan
pembelian yang tidak direncanakan. Hal ini yang harus dicermati pengecer, yaitu bagaimana mencari strategi yang tepat untuk
memaksimalkan pembelian untuk mengoptimalkan pendapatan. 3.
Popularity of Stores Keberhasilan dari retailing sangat tergantung akan popularitas dan image
dari toko atau perusahaan. Semakin terkenal toko atau perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat kunjungan yang pada akhirnya berdampak
pada pendapatan.
2.12.2. Kategori Store Retailing
Adapun beberapa kategori yang terdapat didalam store retailing, diantaranya sebagai berikut:
a. Speciality Store Toko Khusus
Speciality Store Toko Khusus adalah toko spesial yang menjual lini produk sempit dengan suatu ragam barang yang terdapat di dalam lini
49 tersebut. Dalam hal ini, retailer mencoba untuk melayani konsumen dari
satu atau sejumlah kecil segmen pasar dengan cara menyediakan produk- produk khusus. Pada umumnya volumenya tidak terlalu besar, milik pribadi,
dan badan hukumnya berbentuk usaha perorangan, firma atau CV. Toko khusus dapat diklasifikasikan lagi menurut tingkat kekhususan lini
produknya. Toko pakaian merupakan toko lini tunggal; toko pakaian pria merupakan toko sangat khusus. Berikut ini adalah variasi Specialty Store :
1 Tipe, pilihan dan mutu produk.
2 Harga.
3 Ukuran.
b. Department Store Toko Serba Ada
Department Store adalah lembaga eceran yang menawarkan berbagai macam lini produk dengan mutu pilihan. Biasanya toko seperti ini
mempunyai volume usaha yang besar, kondisi keuangannya lebih kuat, dan badan hukumnya berbentuk perseroan terbatas atau paling tidak berbentuk
CV. Ada dua macam department store retailing, yaitu: 1
Line Department Store. Menawarkan sejumlah besar jenis barang dagangan.
2 Limited Line Department Store
Menawarkan beberapa macam barang, pada umumnya barang-barang lunak seperti pakaian, handuk, sprei dengan orientasi model dan harga yang
mahal. c.
Convenciece Store Toko Kebutuhan Sehari-hari
50 Convenciece Store Toko Kebutuhan Sehari-hari adalah toko yang relatif
kecil dan terletak di daerah pemukiman atau di jalur high traffic, memiliki jam buka yang panjang 24 jam selama tujuh hari dalam seminggu, dengan
tingkat perputaran yang tinggi dan menjual lini produk convenience yang terbatas seperti minuman, makanan ringan, permen, rokok, dll. Jam buka
yang panjang dan karena konsumen hanya membeli di toko ini hanya sebagai “pelengkap” menyebabkan toko ini menjadi suatu operasi dengan
harga tinggi d.
Supermarket Pasar Swalayan Supermarket adalah toko dengan operasi relatif besar, berbiaya rendah,
margin rendah, volume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani semua kebutuhan konsumen seperti produk-produk bahan makanan, daging, ikan
segar, sayur, buah-buahan, minuman kaleng, cucian, dan produk-produk perawatan rumah tangga. Kini banyak supermarket yang melengkapi
tawarannya dengan barang-barang non food seperti deterjen, sabun mandi, sendok dan garpu.
e. Discount Store Toko Diskon
Discount Store adalah toko yang menjual secara reguler barang-barang standar dengan harga lebih murah karena mengambil marjin yang lebih
rendah dan menjual dengan volume yang lebih tinggi. Umumnya menjual merek nasional, bukan barang bermutu rendah. Saat ini pengecer diskon
telah bergerak dari barang dagangan umum ke khusus, seperti toko diskon alat-alat olahraga, toko elektronik, dan toko buku.
51 f.
Off-price Retailer Pengecer Potongan Harga Off-price Retailer adalah pengecer yang membeli pada harga yang lebih
rendah daripada harga grosir dan menetapkan harga pada konsumen lebih rendah daripada harga eceran. Mereka cenderung menjual persediaan barang
dagangan yang berubah-ubah dan tidak stabil sering merupakan sisa, tidak laku, dan cacat yang diperoleh dengan harga lebih rendah dari produsen atau
pengecer lainnya. Pengecer potongan harga telah berkembang pesat dalam bidang pakaian, aksesoris, dan perlengkapan kaki. Ada tiga jenis utama
pengecer potongan harga yaitu: 1
Factory Outlet Toko Pabrik Toko yang dimiliki dan dioperasikan oleh produsen dan biasanya menjual
barang yang berlebih, tidak diproduksi lagi dan tidak reguler. 2
Independent Off-price Retailer Pengecer Potongan Harga Independen
Toko yang dimiliki dan dijalankan oleh pengusaha atau divisi dari perusahaan pengecer besar.
3 Klub GudangKlub Grosir
Toko yang menjual pilihan terbatas dari produk makanan bermerek, perlengkapan rumah tangga, pakaian dan bermacam produk lain dengan
diskon besar bagi anggota yang membayar iuran tahunan. g.
Superstore Toko Super Adalah kombinasi dari supermarket dan discount store toko yang
menyediakan sejumlah besar barang full line product dengan harga murah.
52 Toko Super rata-rata memiliki ruang jual 35.000 kaki persegi dan bertujuan
memenuhi semua kebutuhan konsumen untuk pembelian makanan maupun bukan makanan secara rutin. Mereka biasanya menawarkan pelayanan
seperti cucian, membersihkan, perbaikan sepatu, penguangan cek, dan
pembayaran tagihan, serta makan siang murah.[9] 2.13. Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu arahan yang berusaha untuk mengendalikan penetapan yang sudah ditetapkan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan, maka letak penyimpangan dapat diperbaiki dengan baik.
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :
1. Penetapan Standard.
2. Penentuan Pengukuran Standard.
3. Penentuan Pelaksanaan Kegiatan Nyata.
4.
Evaluasi. [9]. 2.14. Persediaan
Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar kegiatan operasi perusahaan, yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk
memproduksi barang-barang, serta selanjutnya menyampaikannya kepada para pelanggan atau konsumen. Adapun alasan diperlukannya persediaan oleh suatu
perusahaan menurut Freddy Rangkuti adalah:
53 1.
Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi dan untuk memindahkan produk dari suatu tingkat proses ke tingkat proses
lainnya yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan 2.
Alasan organisasi, untuk memungkinkan suatu unit membuat jadwal operasinya secara bebas tidak tergantung dari yang lainnya.
2.14.1. Manfaat Persediaan
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari persediaan: 1.
Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan- bahan yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko dari materi yang dipesan berkualitas atau tidak
baik sehingga harus dikembalikan. 3.
Mengantisipasi bahwa bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
4. Mempertahankan aktivitas operasi perusahaan atau menjamin
kelancaran arus produksi. 5.
Mencapai penggunaan mesin yang optimal. 6.
Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya agar keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan
memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut. 7.
Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan
penggunaannya atau penjualannya. [9].
54
1.14.2. Stok Minimum
Stok minimum adalah penetapan jumlah persediaan paling sedikit yang harus tersedia didalam sebuah gudang atau tempat penyimpanan persediaan.
Adanya penentuan stok minimum ini mencegah untuk tidak tersediannya barang yang dipasarkan atau dijual dalam memenuhi kebutuhan para pengguna atau
konsumen. Stok minimum ini ditentukan secara kualitatif sesuai dengan kebijakan
masing-masing organisasi. [10]. 1.15
. Dashboard
Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi yang paling penting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan, dikonsolidasikan
dan diatur pada satu layar sehingga informasi dapat dipantau dengan mudah. Informasi tentang dashboard disajikan secara visual, biasanya sebagai kombinasi
teks dan grafis, tetapi dengan penekanan pada grafis. Panel Kontrol menekankan pada grafis agar dapat berkomunikasi dengan efisiensi yang lebih besar dan lebih
kaya daripada makna teks saja. Hal yang harus diperhatikan dalam dashboard adalah:
a. Dashboard menampilkan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan tertentu. Untuk mencapai bahkan satu tujuan sering membutuhkan akses ke kumpulan informasi yang tidak dinyatakan terkait, sering berasal
dari berbagai sumber yang terkait dengan berbagai fungsi bisnis. b.
Sebuah dashboard cocok di satu halaman. Informasi harus dimuat pada satu layar, seluruhnya tersedia dalam rentang mata, semuanya bisa dilihat
55 sekaligus dan sekilas. Jika Anda harus berpindah pada halaman lain untuk
melihat semua informasi, itu telah melanggar batas-batas dashboard. c.
Menjadi media terbaik untuk pemantauan hari ini dan harus informasi terus-menerus disegarkan secara terus-menerus.
d. Sebuah dashboard harus dapat dengan cepat menunjukkan bahwa sesuatu
layak untuk mendapatkan perhatian dan mungkin memerlukan tindakan . Dashboard tidak perlu memberikan semua rincian yang diperlukan untuk
mengambil tindakan, tetapi itu harus dibuat semudah mungkin untuk
mendapatkan informasi tersebut. [10]. 1.16. Data
[1]. Data merupakan deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan
transaksi yang tidak mempunyai makna sehingga tidak memiliki pengaruh langsung kepada
pemakai. Data itu dapat berupa :
1 Data atau nilai yang terformat yaitu data dengan suatu format tertentu, seperti data yang menyatakan tanggal, jam, dan nilai mata uang.
2 Teks merupakan deretan huruf, angka, dan simbol khusus yang memiliki kombinasi tidak tergantung pada masing-masing item secara individual. Misalnya
artikel surat kabar dan majalah.
3 Citra atau image merupakan data yang berbentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, vektor, foto, hasil rontgen, tanda tangan dan lain-lain.
56 4 Audio adalah data yang berbentuk suara, seperti instrumen musik, suara orang
atau binatang, gemericik air, suara angin, dan lain-lain.
5 Video merupakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak, dan dapat juga dilengkapi dengan audio. Video juga dapat digunakan untuk
mengabadikan suatu kejadian.
1.17. Jaringan Komputer [1].
yang disebut jaringan komputer computer network adalah hubungan dua buah simpul umumnya berupa komputer atau lebih yang tujuan utamanya
adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangkat lunak, perangkat keras, dan
bahkan berbagai kekuatan pemrosesan.
57
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penulis melakukan penelitian yang di lakukan langsung pada objek penelitian yaitu di Indian Zone IZ Cabang Banjaran Bandung Jl. Banjaran
No.17A Bandung 40377. Indian Zone Cabang Banjaran Bandung yang beralamat di Jl. Banjaran
No.17A Bandung 40377. Indian Zone ini masih menggunakan Microsoft Excel dalam membuat laporan data Penjualan sehingga banyak informasi yang tidak
akurat dan Pemilik Indian Zone kesulitan untuk memantau peningkatan dan Penurunan Penjualan pakain serta mengawasi Persediaan Pakain di Indian Zone
agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi di Indian Zone karena lokasi Indian zone jauh dengan lokasi tempat tinggal pemilik
Maka penulis melakukan penelitian pada Indian Zone ini untuk membangun sebuah Perancangan Sistem Informasi untuk Memantau Volume
Penjualan di Indian Zone Cabang Banjaran Bandung
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Penulis melakukan penelitian dilakukan langsung pada objek penelitian yaitu di Indian Zone IZ Cabang Banjaran Bandung.
. Indian Zone ini beralamat pada Jl. Banjaran No.17A Bandung 40377. Sejarah Indian Zone Cabang Banjaran Bandung
58
Awal mula berkembangnya bidang pemasaran barang melalui Distro terjadi di karenakan banyaknya peminat akan kebutuhan sekunder. Dengan
melihat peluang bisnis yg ada saat ini maka pada tanggal 30 Juni 2000 berdirilah Indian Zone Purwakarta yang merupakan Indian Zone pertama dan pada Tahun
2011 berdirilah Indian Zone Cabang Banjaran Bandung yang memulai proses bisnisnya pada tahun 2012
bidang distro sebagai Badan Usaha dengan misi untuk menjadi perusahaan yang menghasilkan produk kebutuhan sekunder dan membuka peluang kerja. Seiring
waktu dan berbagai dinamika yang harus diadaptasi, seperti perkembangan teknologi, regulasi, dan pasar, maka selama beberapa tahun dalam bidang
pemasaran barang, telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan. Sifat dan Cangkupan Bisnis Ruang lingkup bisnis Indian Zone difokuskan pada
penyediaan jasa dan barang dalam bidang informasi dan pemasaran, yang terdiri dari :
1. Manajemen pemasaran 2. Pengembangan dan pengoperasian sistem informasi
3. Optimalisasi pengadaan barang 4. Solusi teknologi informasi
59
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Dalam menjalankan perusahaan kearah yang lebih maju maka diperlukanlah sebuah Visi dan berikut ini adalah visi di Indian Zone , Menjadikan
Indian Zone tempat penjualan Pakaian terbaik yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh berkembang dengan sehat. Sebagai jasa media promosi yang handai
di berbagai sarana media Skala Internasional. dan Misi yang jelas agar kemajuan suatu perusahaan dapat tercapai, adapun Misi Indian Zone Cabang Banjaran
Bandung adalah. Menciptakan Inovasi yang beragam dalam penjualan berbagai jenis Pakaian dan Aksesoris. Menjalankan Bisnis penjualan Pakaian dengan
berorientasi pada ke inginan dan kepuasan Konsumen. Untuk lebih jelasnya mengenai Visi dan Misi yang ada di Indian Zone dapat di
lihat dari halaman lampiran Visi dan Misi
60
3.1.3. Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil penelitian di Indian Zone yang beralamat pada Jl. Banjaran No.17A Bandung 40377. Struktur Organisasi di Indian Zone Cabang
Banjaran Bandung Berikut ini adalah struktur organisasi dari Indian Zone yang berlaku pada
saat ini :
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : Indian Zone Cabang Banjaran Bandung
3.1.4. Deskripsi Tugas
Setiap perusahaan dalam menjalankan tugas dan kegiatannya selalu berusaha mempunyai deskripsi tugas yang baik agar aktivitas bisnis perusahaan berjalan
teratur. Berikut adalah deskripsi tugas pada Indian Zone :
1. Pemilik Indoan Zone
Tugas pokok : a. Mengendalikan jalannya perusahaan.
b. Menentukan arah kebijakan seluruh kegiatan dari perusahaan yang ingin dicapai.
61
Uraian tugas : a. Menentukan harga
b. Menerima laporan dari kegiatan-kegiatan perusahaan Tanggung Jawab dan wewenang :
a. Mempunyai hak penuh dalam pengambilan keputusan b.Melakukan akses ke setiap bagian untuk memperoleh datainformasi yang
diperlukan
2. Bagian Penjualan
Tugas pokok : a. Melakukan perintah pimpinan untuk melakukan penjualan barang.
b. Membuat laporan penjualan barang. Uraian tugas :
a. Menjual barang sesuai yang dibutuhkan Pelanggan b. Meminta barang kepada Bagian Gudang.
Tanggung Jawab dan wewenang : a. Membuat laporan pertanggung jawaban penjualan barang secara rinci.
3. Bagian Pengadaan Barang
Tugas Pokok : a.Menyediakan Stok
b. Membuat laporan barang setiap bulan kepada pimpinan
62
3.2. Metode Penelitian
Setelah melakukan penelitian di Indian Zone Cabang Banjaran kota Bandung, Maka diuraikanlah beberapa metode penelitian yang digunakan dalam
mendapatkan data dan konsep pengembangan sistem yang akan di rancang di Indian Zone cabang Banjaran kota Bandung.
3.2.1. Desain Penelitian
Pendekatan kasus di Indian Zone cabang Banjaran kota Bandung menggunakan metode Deskriptif. Metode Deskriptif merupakan metode yang
meneliti suatu objek, kondisi, sistem pemikiran dan peristiwa yang terjadi pada masa sekarang yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis mengenai
fakta yang terjadi.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Berikut ini adalah uraian metode yang digunakan pada tahap pengumpulan dana primer dan data skunder di Indian Zone cabang Banjaran Bandung.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Beberapa tahap pengumpulan data primer yang dilakukan di Indian Zone Banjaran cabang Bandung adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data primer dengan mengadakan penelitian langsung di Indian Zone cabang Banjaran
Bandung dengan mengamati hal-hal yang dilakukan perusahaan, aktifitas yang dilakukan perusahaan dan kondisi yang sedang terjadi di
63
di Indian Zone cabang Banjaran Bandung untuk kemudian dicatat secara sistematis dan tetap berkaitan dengan tujuan penelitian.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan secara langsung kepada Bapak Yusuf Maulana sebagai pemilik Indian
Zone dan seluruh pegawai yang terlibat guna mendapatkan informasi yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh Indian Zone cabang
Banjaran Bandung.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Pada tahap pengunpulan data sekunder, penulis menggunakan metode studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan kegiatan untuk memperoleh
informasi dari referensi-referensi yang tersedia agar pemecahan masalah yang diteliti di Indian Zone cabang Banjaran Bandung dapat dipecahkan dengan
menggali teori-teori dashboard, pemantauan, persediaan, sistem informasi, tipe sistem informasi dan peran dasar sistem informasi pada bisnis dalam bidang ilmu
pengetahuan yang berkaitan, serta bersumber pada jurnal ilmiah dan buku teks.
3.2.3. Metode pendekataan dan Pengembangan Sistem
Adapun metode yang digunakan dalam merancang sebuah sistem di Indian Zone cabang Banjaran Bandung adalah sebagai berikut:
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan yaitu pendekatan secara terstruktur. Pendekatan ini dimaksudkan untuk memperhatikan sistem informasi
64
sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem yang terstruktur. Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan,
website yang dibangun dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan
mudah dirawat maintenability . Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi
bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk
memecahkan masalah. Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan
software aplikasi sistem informasi serta perancangan website, teknik terstruktur terbagi menjadi :
1. Pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten.
2. Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang berorientasi teknik yang digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam hirarki modul-modul
yang menghasilkan program komputer yang lebih kecil agar mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara diubah.
3. Analisis Terstruktur Modern merupakan teknik yang berorientasi kepada proses yang paling populer dan banyak digunakan dewasa ini.
65
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan system yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan
bertahap dengan singkat dan bertahap sehingga segera dapat di evaluasi oleh pemakai. Hal ini berbeda dengan SDLC tradisional konversional yang lebih
banayak menghabiskan waktu untuk menghasilkan spesifikasi yang sangat rinci sebelum pemakai dapat mengevaluasi system. Mengingat kebanyakan pemakai
mengalami kesulitan dalam memahami spesifikasi system berakibat bahwa pemakai tidak begitu paham sampai pengujian di lakukan. Selain itu, prototype
membuat proses pengembangan system informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk di
identifikasi.Adapun tahapan - tahapan dari Prototipe model yang meliputi : 1. Identifikasai Kebutuhan Pemakai
Pengembang dan pemakai bertemu, Pemakai menjelaskan kebutuhan system. Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membuat Prototipe Pengembang mulai membuat Prototipe Membangun prototype dengan
membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan misalnya dengan membuat input dan format output
.
66
3. Menguji Prototipe Pemakai menguji Prototipe dan memberikan kritikan atau saran setelah
sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan
.
4. Memperbaiki Prototipe Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan
diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
67
5. Mengembangkan Versi Produksi Pengembang merangkumkan system sesuai dengan masukan terakhir dari
pemakai dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
.
Gambar 3.2. Metode Pengembangan Sistem Prototipe Sumber : Pengenalaan Sistem Informasi [1,p.358]
68
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem a.
Flowmap
Flowmap adalah kombinasimap dan flowchart yang menunjukan pergerakan bendadokumen dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah
orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analisis dan programmer untuk
memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong
dalam menganalisis
alternaitf-alternatif lain
dalam pengoprasian.. Berikut ini adalah penjelasan dari simbol-simbol grafis
flowmap : 1.
Dokumen Dokumen dalam flowmap berfungsi untuk menunjukan dokumen input
atau output dari proses manual atau proses yang terkomputerisasi. 2.
Proses Proses adalah sebuah simbol yang dapat menggambarkan tentang suatu
kegiatan atau proses yang dilakukan berdasarkan bantuan alat pengolahan data.
3. Proses Manual
Proses manual adalah sebuah simbol yang dapat menggambarkan suatu kegiatan atau proses yang di lakukan secara manual oleh manusia
tanpa bantuan alat pengolahan data. 4.
Garis alir
69
Garis data adalah sebuah simbol yang menggambarkan tentang aliran data dari proses ataupun data yang menuju ke proses.
5. Data store
Data Store adalah simbol yang menunjukan sebuah tempat penyimpanan data yang berbentuk non-komputer atau berbentuk
sebuah arsip. 6.
Database Database adalah simbol yang menunjukan sebuah tempat penyimpanan
data yang berbentuk alat pengolahan data komputer 7.
Data elektronik Data elektronik adalah simbol yang menunjukan data yang berbentuk
laporan elektronik.
b. Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran
–aliran data antar sistem dengan bagian- bagian luar kesatuan luar. Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang
berhubungan dengan sistem informasi tersebut.
c. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan ke
keluaran. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah : a. Aliran data, merupakan simbol yang digunakan untuk menunjukkan arus dari
proses.
70
b. Entitas, merupakan suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, yang digambarkan dalam persegi empat.
c. Proses, menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau halaman yang lainnya.
d. File, merupakan tempat penyimpanan data, apabila data tersebut sudah selesai diproses maka akan disimpan dalam file.
d. Kamus Data