39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Obyek Penelitian
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto,
2002:102. Pada penelitian ini populasi diambil dari siswa kelas X semester I SMA Teuku Umar Semarang tahun pelajaran 20052006 yang
secara keseluruhan berjumlah 146 siswa dengan jumlah tiap kelas adalah sebagai berikut: kelas X-1 berjumlah 29 siswa, kelas X-2 berjumlah 29
siswa, kelas X-3 berjumlah 30 siswa, kelas X-4 berjumlah 30 siswa dan kelas X-5 berjumlah 28 siswa.
Sampel Menurut Suharsimi Arikunto, sampel penelitian adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian sampel dapat dilaksanakan apabila keadaan subjek di dalam populasi benar-benar homogen. Teknik
pengambilan sampel adalah teknik random sampling. Sampel yang diambil adalah dua kelas, yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan
kelas X-5 sebagai kelas kontrol. Variabel
Variabel adalah gejala yang bervariasi baik jenisnya maupun tingkatannya dan merupakan sesuatu yang hendak diselidiki baik harga
maupun pengaruhnya terhadap gejala yang lain.
40
Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: Variabel Bebas X
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah CD interaktif
sebagai media pembelajaran. Variabel Terikat Y
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil pembelajaran
kimia pokok bahasan Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana.
Metode Pengumpulan Data
Metode Observasi Metode observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran
bagaimana metode pengajaran kimia oleh guru mata pelajaran dan sejauh mana pemanfaatan komputer sebagai sarana penunjang dalam proses
belajar mengajar. Metode Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang- barang tertulis Arikunto, 1998:149. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan data awal dari populasi penelitian, berupa data nilai ulangan harian yang akan digunakan untuk uji varians dan homogenitas populasi.
41
Metode Tes Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil pembelajaran
kimia pokok bahasan Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana dari siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol.
Tes yang digunakan adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda. Bentuk ini dipilih karena skoringnya lebih objektif, cepat, mudah dan dapat
mencakup lingkup uji yang luas.
Tahap-tahap Penelitian
Sebuah penelitian harus direncanakan secara terprogram, oleh karena itu peneliti menyusun tahap-tahap penelitian sebagai berikut:
Melakukan observasi untuk mengetahui kondisi sekolah, pengajaran kimia oleh guru mata pelajaran dan pemanfaatan komputer dalam proses belajar
mengajar Mengumpulkan data nilai ulangan harian seluruh populasi
Penyusunan perangkat tes, langkah-langkahnya: pembatasan materi yang akan diteskan
menentukan batas waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes menentukan tabel spesifikasi atau kisi-kisi soal
menentukan jenjang yang meliputi aspek C1, C2, C3 dan C4 Menentukan tipe tes
Menentukan jumlah butir tes Menyusun rancangan media CD interaktif
42
Membuat CD interaktif menggunakan program komputer Melakukan penelitian
Rancangan penelitian: Kelompok Perlakuan
Pos-Test Eksperimen X
Test Kontrol Y Test
X = pembelajaran mandiri menggunakan media CD interaktif
Y = pembelajaran menggunakan metode konvensional Uji coba perangkat tes
Analisis uji coba perangkat tes Memilih butir soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
Melakukan pengukuran hasil belajar siswa melalui tes Melakukan analisis data
Membuat kesimpulan
Analisis Perangkat Tes
Validitas Butir Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur Arikunto, 2003:64.
Menghitung validitas soal dengan rumus sebagai berikut:
q p
St Mt
Mp
pbi
− =
γ
Dimana:
43
pbi
γ
= koefisien korelasi biserial Mp
= rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi soal yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = simpangan deviasi total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
= siswa
seluruh jumlah
benar yang
siswa banyaknya
p
q = 1 - p
Kriteria: jika r
pbis
r
tabel
, maka butir soal valid Arikunto, 2002:79
Tingkat Kesukaran Soal yang bak adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sulit Arikunto, 2002:207. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal menggunakan rumus:
JS B
P =
Dimana: P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto, 2002: 208
Kriteria:
44
0,00 – 0,30 : sukar
0,31 – 0,70 : sedang
0,71 – 1,00 : mudah
Arikunto, 2002:210
Reliabilitas Suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap ajeg Arikunto, 2002:86. Rumus yang digunakan untuk menentukan reliabilitas suatu soal
menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut:
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
− −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− =
∑
2 2
11
1 1
t t
S pq
S k
k r
Dimana: r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan k
= banyaknya soal
Σ
pq = jumlah dari pq
St
2
= varians total Kriteria: jika r
11
r
tabel
maka instrumen variabel Arikunto, 2002:103
Varians total dapat dicari dengan rumus:
N N
X X
S
t
∑ ∑
− =
2 2
2
Dimana:
45
St
2
= varians total
∑
X
= jumlah skor total
2
∑
X
= kuadrat dari jumlah skor total N
= banyaknya subjek pengikut tes Arikunto, 2002: 97
Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Arikunto, 2002:211.
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
B A
B B
A A
P P
J B
J B
D −
= −
=
Dimana: D
= indeks diskriminasi J
= jumlah peserta tes J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
46
Arikunto, 2002:213-214 Kriteria:
0,00 – 0,20 : jelek
0,21 – 0,40 : cukup
0,41 – 0,70 : baik
0,71 – 1,00 : baik sekali
Arikunto, 2002:218
Metode Analisis Data
Analisis Tahap Awal Uji homogenitas
Syarat digunakannya teknik random sampling adalah apabila semua kelas yang ada dalam populasi mempunyai variansi yang
homogen. Oleh karena itu sebelum teknik random sampling digunakan, maka dilakukan uji homogenitas variansi populasi dengan
menggunakan uji Bartlett. Rumusnya adalah sebagai berikut:
∑ ∑
− −
= 1
1
2 2
Ni Si
Ni S
∑
− =
1 log
2
Ni S
B
{ }
∑
− −
=
2 2
log 1
10 ln
Si Ni
B χ
Keterangan:
47
S
2
= variansi gabungan Si
2
= variansi masing-masing kelompok B =
koefisien Bartlett
Ni = banyaknya anggota dalam tiap kelompok kelas Kriteria: Ho diterima jika
tabel data
2 2
χ χ
Kedua kelompok mempunyai variansi yang sama jika:
2 1
95 ,
2 −
k data
χ χ
Sudjana, 2002:263
Uji kesamaan dua variansi Uji kesamaan dua variansi ini bertujuan untuk mengetahui
apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama atau tidak.
Rumus yang digunakan sebagai berikut:
2 2
2 1
S S
F
data
=
Keterangan: S
1 2
= variansi kelompok eksperimen S
2 2
= variansi kelompok kontrol Kedua kelompok bervariansi sama jika:
F
0,975
v
1
;v
2
F
data
F
0,025
v
1
;v
2
v
1
=n
1
-1 v
2
=n
2
-1 Sudjana, 2002:249
Uji normalitas
48
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji
kenormalan adalah teknik chi kuadrat. Rumusnya adalah:
∑
=
− =
k i
i i
E E
O
1 1
2 2
χ
Keterangan:
2
χ = chi kuadrat O
i
= frekuensi pengamatan E
i
= frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval
Kriteria: Ho diterima jika
tabel data
2 2
χ χ
Distribusi data disebut normal jika
3 95
, 2
2 −
= k
v data
χ χ
atau
2
χ dengan taraf konfidensi 0,95 derajat kebebasan k-3.
Sudjana, 2002:273
Analisis Tahap Akhir Uji perbedaan dua rata-rata
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai rata-rata yang sama atau tidak.
Rumus hipotesisnya adalah:
2 1
:
μ μ
≤ Ho
2 1
:
μ μ
Ha
Uji hipotesis dilakukan dengan uji satu pihak, yaitu pihak kanan.
49
Rumus yang digunakan adalah:
Jika
2 1
σ σ
=
2 1
2 2
1
1 1
n n
S X
X t
data
+ −
=
dengan,
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
n n
S n
S n
S
2 :
2 1
95 ,
− +
= n
n dk
t t
tabel
Keterangan:
1
X = rata-rata nilai kelompok eksperimen
2
X = rata-rata nilai kelompok kontrol
n
1
= jumlah anggota kelompok eksperimen n
2
= jumlah anggota kelompok kontrol S
1 2
= variansi kelompok instrumen S
2 2
= variansi kelompok kontrol S
2
= simpangan baku Kriteria pengujian adalah:
Terima
Ho
jika
–t
1-12ani+n2-2
t t
1-12ani+n2-2
Jika
2 1
σ σ
≠
2 2
2 1
2 1
2 1
n S
n S
X X
t
data
+ −
=
Kriteria pengujan adalah:
50
Hipotesis
Ha
diterima jika
2 1
2 2
1 1
w w
t w
t w
t
data
+ +
=
Dengan,
1 2
1 1
n S
w =
dan
2 2
2 2
n S
w =
Peluang untuk menggunakan daftar distribusi t adalah 1- α
sedangkan dk-nya masing-masing n
1
-1 dan n
2
-1. Sudjana, 2002:239
Uji keefektifan pembelajaran Pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi syarat
ketuntasan belajar, yaitu jika rata-rata hasil belajar minimal 65 dari seluruh tujuan pembelajaran Mulyasa, 2003:99.
Rumus hipotesis: 5
, 6
: ≤
μ Ho
5 ,
6 :
μ Ha
Rumus yang digunakan adalah:
n S
X t
hitung
μ
− =
Dengan, X = rata-rata
S = simpangan baku n = jumlah data kelompok eksperimen
Kriteria pengujian menggunakan uji pihak kanan:
51
Ha
diterima jika t
hitung
t
1-
α
n-1
Sudjana, 2002:228
Estimasi rata-rata hasil belajar Rumus yang digunakan adalah:
n s
t x
n s
t x
v v
. .
975 ,
975 ,
+ −
μ
x = rata-rata hasil belajar
975 ,
v
t = bilangan t diperoleh dari tabel normal baku untuk
p = 0,975 Sudjana, 2002:202
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN