Bapak Atmo kurang valid, sebab terbukti dari data dokumentasi dalam buku daftar anggota koperasi dan data hasil wawancara dengan Bapak
Tasori menunjukkan hasil yang sama bahwa anggota Koperasi Ternak Adem Ayem berjumlah 32 orang.
Menggunakan triangulasi tersebut maka data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya karena dibandingkan dari berbagai
segi, sehingga dengan menggunakan teknik triangulasi sumber akan diperoleh hasil penelitian yang benar-benar mengetahui fungsi Koperasi Ternak Adem
Ayem dan tengkulak bagi peternak itik Desa Pakijangan dapat tercapai.
H. Model Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model analisis data kualitatif, yang mana analisis dilakukan pada data yang berwujud kata-kata dan bukan rangkaian
angka, serta dalam analisisnya tetap menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini ialah sebagai berikut : a. Reduksi Data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini banyak dan bermacam- macam, sehingga diperlukan pemilahan data. Data yang dipilih dan
digunakan ialah data yang berasal dari hasil wawancara dan pengamatan yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu fungsi Koperasi Ternak Adem
Ayem bagi peternak itik Desa Pakijangan dan alasan peternak itik Desa Pakijangan menggunakan fungsi tengkulak daripada Koperasi Ternak
Adem Ayem dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, kemudian disimpan untuk mempermudah penulis ntuk
mencarinya sewaktu-waktu diperlukan. Data yang tidak diperlukan dalam penelitian skripsi ini akan
diabaikan oleh penulis di antaranya mengenai latar belakang kehidupan keluarga para pengurus Koperasi Ternak Adem Ayem, dan data lain yang
dibuang yaitu berkaitan dengan keluhan peternak itik tentang keadaan keluarganya yang sedang dalam masalah. Data tersebut tidak digunakan
karena tidak sesuai dengan fokus penelitian. b. Penyajian Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang telah terpilih mengenai gambaran fungsi Koperasi Ternak Adem Ayem dan
tengkulak bagi peternak itik Desa Pakijangan disajikan oleh penulis sedikit demi sedikit, mulai dari menyusun bagian skripsi bab 1, lalu bab 2,
kemudian bab 3, dan dilanjutkan sampai pada bab 4 mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Penulis menyusun bab 4 dengan menyajikan
data hasil pengamatan dan hasil wawancara dengan subjek maupun informan penelitian dalam bentuk deskriptif dan menggunakan kutipan-
kutipan wawancara yang menggunakan bahasa dan dialek asli masyarakat Brebes, khususnya masyarakat Desa Pakijangan. Penulis kemudian
melanjutkan dengan menganalisis data hasil observasi dan wawancara tadi dalam bentuk deskriptif yang menggunakan teori fungsionalisme
strukrural Robert K. Merton yang berisi mengenai uraian seluruh masalah
yang dikaji dan jawaban dari permasalahan yaitu fungsi Koperasi Ternak Adem Ayem bagi peternak itik Desa Pakijangan dan alasan peternak itik
Desa Pakijangan menggunakan fungsi tengkulak daripada Koperasi Ternak Adem Ayem yang tersaji secara rapi dan tersusun sistematis.
c. Pengambilan Kesimpulan verifikasi Hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan sebelumnya,
kemudian ditarik kesimpulan, yang mana pengambilan kesimpulan tersebut terjadi selama penelitian berlangsung dan dari hasil penelitian di
lapangan baik dari wawancara maupun observasi penulis menemukan kesimpulan-kesimpulan tertentu yang dapat dijadikan saran bagi instansi
dan masyarakat yang terkait yaitu Koperasi Ternak Adem Ayem dan peternak itik Desa Pakijangan. Salah satu contoh kesimpulan yang dapat
dijadikan saran bagi kemajuan dan perkembangan Koperasi Ternak Adem Ayem ialah Koperasi Ternak Adem Ayem perlu menambahkan bidang
usahanya yaitu dalam bidang pemasaran yang dapat membantu meminimalisasikan kerja tengkulak, selain tetap melangsungkan usaha di
bidang lainnya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN