Penambahan Kata saka dari atau ngenani tentang dalam Frasa

4.5.1 Penambahan Kata saka dari atau ngenani tentang dalam Frasa

Nomina N+N Kesalahan berbahasa tataran frasa dapat juga disebabkan oleh penambahan kata saka dari atau ngenani tentang dalam frasa nomina yang terdiri dari unsur nomina dan nomina. Frasa nomina yang unsurnya adalah gabungan kata nomina dan nomina tidak boleh diantarai oleh kata lain. Dalam pemakaian bahasa sehari- hari sering dijumpai frasa nomina berstruktur nomina dan nomina ini disisipi kata saka dari atau ngenani tentang. Akibatnya terjadilah frasa nomina berstruktur nomina dan nomina yang salah. Kesalahan berbahasa tataran frasa yang disebabkan oleh penambahan kata saka dari atau ngenani tentang dalam frasa nomina yang berstruktur nomina dan nomina, juga ditemukan dalam karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 30 Semarang seperti pada contoh berikut ini. 13 Nalika piwulangan basa Jawa aku lan kanca-kanca diutus Pak Wahyu nggoleki buku ngenani wayang purwa. ‘Ketika pelajaran bahasa Jawa aku dan teman-teman diberi tugas Pak Wahyu mencari buku tentang wayang purwa. Data 84 Pada kalimat 13 terdapat kesalahan berbahasa tataran frasa, karena penambahan kata “ngenani” pada frasa buku ngenani wayang purwa. Di atas sudah dijelaskan bahwa frasa nomina yang terdiri dari unsur nomina buku dan nomina wayang purwa tidak boleh disisipi kata lain. Apabila disisipi kata “ngenani” seperti pada frasa buku ngenani wayang purwa, maka akan menjadi frasa yang salah. Jadi penulisan frasa nomina yang berstruktur nomina dan nomina tidak boleh diantarai kata lain. Kalimat di atas apabila disusun menjadi kalimat yang benar adalah sebagai berikut. 13b Nalika piwulangan basa Jawa aku lan kanca-kanca diutus Pak Wahyu nggoleki buku wayang purwa. ‘Ketika pelajaran bahasa Jawa aku dan teman-teman diberi tugas Pak Wahyu mencari buku wayang purwa. Contoh kalimat lain yang mengandung kesalahan berbahasa tataran frasa yang disebabkan oleh penambahan kata saka dari atau ngenani tentang pada frasa nomina yang berstruktur nomina dan nomina masing-masing adalah sebagai berikut. 14 Ibuku seneng banget tuku tela saka Cilembu, amerga rasane manis kaya madu. ‘Ibuku suka sekali membeli ubi dari Cilembu, karena rasanya manis seperti madu. Data 76 15 Nalika ana ing pusat oleh-oleh aku tuku dodol saka garut, sale pisang, lan kue moci. ‘Ketika berada di pusat oleh-oleh aku membeli dodol dari garut, sale pisang, dan kue moci. Data 88 Pada kalimat 14 terdapat kesalahan berbahasa tataran frasa, karena penambahan kata “saka” pada frasa tela saka cilembu. Di atas sudah dijelaskan bahwa frasa nomina yang terdiri dari unsur nomina tela dan nomina cilembu tidak boleh disisipi kata lain. Apabila disisipi kata “saka” seperti pada frasa tela saka cilembu , maka akan menjadi frasa yang salah. Jadi penulisan frasa nomina yang berstruktur nomina dan nomina tidak boleh diantarai kata lain. Kalimat di atas apabila disusun menjadi kalimat yang benar adalah sebagai berikut. 14b Ibuku seneng banget tuku tela Cilembu, amerga rasane manis kaya madu. ‘Ibuku suka sekali membeli ubi Cilembu, karena rasanya manis seperti madu. Pada kalimat 15 terdapat kesalahan berbahasa tataran frasa, karena penambahan kata “saka” pada frasa dodol saka garut. Di atas sudah dijelaskan bahwa frasa nomina yang terdiri dari unsur nomina dodol dan nomina garut tidak boleh disisipi kata lain. Apabila disisipi kata “saka” seperti pada frasa dodol saka garut , maka akan menjadi frasa yang salah. Jadi penulisan frasa nomina yang berstruktur nomina dan nomina tidak boleh diantarai kata lain. Kalimat di atas apabila disusun menjadi kalimat yang benar adalah sebagai berikut. 15b Nalika ana ing pusat oleh-oleh aku tuku dodol garut, sale pisang, lan kue moci. ‘Ketika berada di pusat oleh-oleh aku membeli dodol garut, sale pisang, dan kue moci.

4.5.2 Penambahan Kata

Dokumen yang terkait

KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VI SD AL-KAUTSAR BANDARLAMPUNG

5 30 107

Kesalahan Berbahasa Jawa Tataran Morfologi pada Karangan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bantarkawung

0 12 67

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN MORFOLOGI PADA TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 40 MEDAN.

1 20 27

KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN PENULISAN BAHASA PETUNJUK SISWA KELAS VIII SMP N 2 Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Karangan Penulisan Bahasa Petunjuk Siswa Kelas Viii SMP N 2 Gatak.

0 3 14

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 1 GODONG Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Bidang Morfologi Pada Karangan Siswa Kelas Vii G SMP Negeri 1 Godong.

1 4 14

KESALAHAN PEMILIHAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWAKELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA Kesalahan Pemilihan Kata Pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 15

VARIASI KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMPN 13 MAGELANG TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 1

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENGGUNAAN UNGGAH-UNGGUH BASA DALAM WACANA DIALOG KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 SURAKARTA JURNAL

0 2 15

ANALISIS KESALAHAN PADA TATARAN SINTAKSIS DAN ORTOGRAFI DALAM TEKS FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA ANALISIS KESALAHAN PADA TATARAN SINTAKSIS DAN ORTOGRAFI DALAM TEKS FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA ANALISIS KESALAHAN PADA TAT

1 34 188

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENGGUNAAN UNGGAH-UNGGUH BASA DALAM WACANA DIALOG KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 SURAKARTA

0 0 18