Zoning dan Blocking Progam Kedekatan Antar Ruang Studi Image

79 Gambar 3.2 Denah Basement Sumber Dokumen Pribadi Gambar 3.3 Zoning Lantai Dasar Sumber Dokumen Pribadi 80 Gambar 3.4 Zoning Lantai 1 Sumber Dokumen Pribadi Gambar 3.5 Zoning Lantai 2 Sumber Dokumen Pribadi 81 Gambar 3.6 Blocking Lantai Dasar Sumber Dokumen Pribadi Gambar 3.7 Blocking Lantai 1 sumber Dokumen Pribadi 82 Gambar 3.8 Blocking Lantai 2 Sumber Dokumen Pribadi

3.10 Progam Kedekatan Antar Ruang

 Progam kedekatan antar ruang lantai dasar Gambar 3.9 Progam Kedekatan Antar Ruang Lantai Dasar Sumber Dokumen Pribadi 83  Progam kedekatan antar ruang lantai 1 Gambar 3.10 Progam Kedekatan Antar Ruang Lantai 1 Sumber Dokumen Pribadi  Progam kedekatan antar ruang lantai 2 Gambar 3.11 Progam Kedekatan Antar Ruang Lantai 2 Sumber Dokumen Pribadi 84

3.11 Studi Image

Gambar 3.12 Ruangan Istirahat Sumber http:inhabitat.com Di lihat dari ruangan di atas ceiling dan dinding menerapkan treatment kayu dengan permainan bentuk. Gambar 3.13 Ruangan Audiotorium Sumber http:www.architecturenewsplus.com Ceiling dan dinding Audiotorium terlihat dengan permainan bentuk yang sesuai dengan konsep pada perancangan Museum Alat Musik Tradisional Indonesia yaitu balance in dinamic rhythm. Dari material furniture terlihat permainan warna gradasi warna hijau. 85 Gambar 3.14 Interior kafe Sumber http:www.furnime.com Dinding dan ceiling pada interior kafe memakai treatment material bambu dengan permainan bentuk dengan ukuran jarak yang berbeda. Gambar 3.15 Bangunan Neo Modern Sumber http:www.google.comimgres?imgurl Inspirasi bangunan dari alat musik tradisional Gambar 3.16 Inspirasi Bangunan Interior Sumber http:www.google.co.idimgres?imgurl 86

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1

Tema Tema yang diambil dalam perancangan Museum Alat Musik Tradisonal Indonesia adalah ” Balance in Dynamic Rhythm “ Tema yang diambil berdasarkan dari dari map mapping. Arti dari tema ini adalah Keseimbangan dalam irama yang dinamis, arti dari kata keseimbangan adalah mengambarkan keharmonisasian atau kesesuaian dalam pengaturan atau proporsi dari bagian suatu elemen di dalam desain atau komposisi suatu situasi, atau keadaan yang seimbang diantara bagian-bagian yang berlainan. Keseimbangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu keseimbangan formal simetris dan keseimbangan informal. Sedangkan arti kata irama yang dinamis adalah Suatu Pergerakan yang diakibatkan oleh adanya elemen- elemen lain, misalnya garis, bentuk, pola, dan arus pergerakan yang diperlihatkan melalui beyangan-bayangan sinar yang terjadi, dan penekanan yang ada mirip seperti irama musik yang diulang-ulang. Faktor yang menjadi dasar dari tema Balance in Dynamic Rhythm adalah  Benda koleksi yang mempunyai struktur dalam bentuk fisiknya, yang dapat menjadi inspirasi dalam bentuk bangunan interior, seperti contoh instrument petik sasando yang mempunyai banyak 87 dawaisenar melingkari tabung bambu sebagai bagian utama instrument petik sasando ini.  Instrument menghasilkan suaranada yang didasarkan dengan tangga nada diatonis dan pentatonis, yang dapat menciptakan irama.

4.2 Penggayaan

penggayaan arsitektur neo modern yang sangat mendukung dan menjadi pilihan dalam perancangan ini. Arsitektur neo modern mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistik dan estetik yang dominan. Ciri-ciri arsitektur neo modern adalah memperlihatkan kejelasan struktur dan sainsnya dengan ide-ide yang beralasan dan masuk akal, seperti contoh gubahan instrument sasando bahan kulit yang setengah melingkar mempunyai strukturelement dari yang kecil ke besar dapat dapat diaplikasikan interior bangunan seperti dinding, ceiling, dan pola lantai.

4.3 Konsep bentuk

Penerapan konsep bentuk dalam perancangan Museum Alat Musik Tradisonal mengacu pada bentuk dinamis yang menyesuaikan terhadap bentuk ruangan, yang dapat diterapkan pada bentuk ruangan, dinding, ceiling, furniture dan lantai. Bentuk yang digunakan