Analisis Pengaruh Kepatuhan Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak

109 Pratama Jawa barat 1. 2 Menghitung Koefisien Determinasi Koefisien determinasi diperoleh dari mangkuadratkan nilai koefisien jalur, jadi koefisien determinasi Kepatuhan Perpajakan terhadap Penerimaan pajak dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: R 2 = P ZY 2 = 0,776 2 = 0,601 Selain pengaruh Pajak Pertambahan Nilai terhadap Kepatuhan Perpajakan, terdapat pengaruh variabel lain residu. Besar koefisien jalur untuk faktor lain yang tidak masuk dalam spesifikasi adalah 2 1- 1- 0, 601   Z zy P R  = 0,631. Hasil pengolahan menggunakan software SPSS 18.0 for windows untuk nilai koefisien determinasi Kepatuhan Perpajakan terhadap Penerimaan pajak adalah sebagai berikut: Tabel 4.19 Koefisien Determinasi Kepatuhan Perpajakan Terhadap Penerimaan pajak Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .776 a .601 .552 5.88906 a. Predictors: Constant, Kepatuhan Perpajakan Y Nilai koefisien determinasi merupakan besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Jadi dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Kepatuhan Perpajakan memberikan pengaruh sebesar 60,1 terhadap Penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jawa barat 1.Hal ini berarti jika Kepatuhan Perpajakan lebih meningkat lagi dalam pelaksanaannya maka akan meningkatkan Penerimaan pajak. Dan sisanya sebesar 39,9 110 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Pajak Pertambahan Nilai . Gambar 4.6 Diagram Dan Koefisien Jalur Sub Struktur Kedua 3 Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan apakah Kepatuhan Perpajakan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jawa barat 1, maka dilakukan pengujian dengan hipotesis statistik sebagai berikut: H 02 :  ZY = 0 Kepatuhan Perpajakan tidak berpengaruh terhadap Penerimaan pajak Ha 2 :  ZY ≠ 0 Kepatuhan Perpajakan berpengaruh terhadap Penerimaan pajak Keputusan penolakanpenerimaan hipotesis pada pengujian parsial karena penelitian yang dilakukan mengunakan metode sensus dilakukan tidak dengan uji t tetapi dengan melihat nilai koefisien jalur. Jika nilai koefisien jalur variabel independen tidak sama dengan nol, maka Ho ditolak dan sebaliknya apabila semua koefisien jalur sama dengan nol, maka Ho diterima. Diperoleh nilai koefisien jalur P ZY sebesar 0,776 jadi tidak sama dengan nol. Hasil pengujian hipotesis memperlihatkan bahwa Kepatuhan Perpajakan berpengaruh secara parsial terhadap Penerimaan pajak Wajib pajak Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Kanwil Jabar 1. Z e 2 P ZY = 0,776 P ze = 0,631 Y 111

4.4.3 Analisis Pengaruh Pajak Pertambahan Nilai terhadap Kepatuhan

Perpajakan dan implikasinya pada penerimaan pajak pada KPP Pratama di Kanwil Jawa Barat 1 Gambar 4.7 Pajak Pertambahan Nilai terhadap Kepatuhan Perpajakan dan pengaruh Kepatuhan Perpajakan terhadap Penerimaan pajak. Pengaruh Pajak Pertambahan Nilai terhadap Kepatuhan Perpajakan dan implikasinya pada penerimaan pajak pada KPP Pratama di Kanwil Jawa Barat 1 diperoleh dari perkalian pengaruh X terhadap Y dengan Y terhadap Z. Diperoleh Koefisien jalur yang diperoleh P YX sebesar 0,736 dan Koefisien jalur yang diperoleh P ZY sebesar 0,776. Jadi dapat diperoleh pengaruh Pajak Pertambahan Nilai terhadap Kepatuhan Perpajakan dan implikasinya pada penerimaan pajak pada KPP Pratama di Kanwil Jawa Barat 1 adalah 0,736 ×0,776 × 100 = 57,1. X Y e 1 P YX = 0,736 P ye = 0,677 Z e 2 P ZY = 0,776 P ze = 0,631 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pajak pertambahan nilai dan kepatuhan perpajakan terhadap penerimaan pajak, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut: 1. Pajak Pertambahan Nilai berpengaruh terhadap Kepatuhan Perpajakan di Kantor Wilayah DJP Jabar I pemungutan pajak pertambahan nilai belum optimal. Tetapi berdasarkan, obyek PPN, Subyek Pajak, dan tariff PPN sudah termasuk kategori cukup. Hanya indicator mekanisme pemungutan yang masuk kategori baik. 2. Kepatuhan Perpajakan berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak, rasio kepatuhan penyampaian SPT di wilayah DJP hanya mencapai sekitar 45, data DJP Jabar 1 mencatat terdapat sebanyak 1,2 juta Wajib Pajak WP orang pribadi OP dan sekitar 90.000 Wajib Pajak WP badan, untuk mencapai target kepatuhan tersebut, DJP Jabar 1 mengintensifkan sosialisasi dengan cara menggelar pecan panutan pajak,selain itu, otoritas pajak juga menyediakan drop box antara lain di sejumlah pusat perbelanjaan untuk memudahkan WP menyampaikan SPT, di sisi lain, DJP Jabar 1 juga akan