Manfaat Iles-iles Silvicultural Aspects of selected species for restoration, rehabilitation and agroforestry in Grand Forest Park Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi

Budidaya Iles-iles Amorphophallus campanulatus BL Oleh: Nurheni Wijayanto 32 menguntungkan apabila panen pertama dilakukan setelah mengalami periode pertumbuhan tiga kali. Pada tanaman berumur 2 tahun atau lebih, akan menghasilkan umbi 1 - 2 kg tiap pohonnya. Jumlah produksi yang dihasilkan oleh tanaman iles-iles untuk 1 ha lahan bila ditatami iles-iles semuanya dengan jarak tanam 1 x 1 m, akan menghasilkan umbi 6 tn sd 12 ton umbi basah

11. Pengolahan hasil

Untuk meningkatkan nilai tambah umbi iles-iles serta memenuhi selera pasar diperlukan pengolahan lebih lanjut. Secara tradisional, pengolahan iles-iles dilakukan denan cara mengirinya tipis-tipis seperti keripik dan mengeringkannya di bawah terik matahari. Penjemuran yang dilakukan hendaknya sampai kering betul. Hal ini untuk menghindarkan penurunan kualitas keripik karena ditumbuhi jamur dan terjadinya perubahan warna pada keripik. Dari 100 kg umbi iles-iles basah nantinya akan diperoleh sekitar 13 kg keripik iles-iles kering. Keripik kering ini sudah siap dijual ke pabrik untuk diolah menjadi tepung. Sedangkan pengolahan iles-iles secara moderen dan canggih adalah dengan mempergunakan mesin. Dalam hal ini pengirisan dilakukan dengan mempergunakan mesin dan pengeringannya mempergunakan alat pemanas oven. Setelah kering keripik diangkat dari oven lalu diproses menjadi tepung. Tepung iles-iles yang dihasilkan dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan, mulai dari yang murah sampai masakan yang harganya mahal seperti konyaku dan sukiyaki.

12. Pemasaran

Sejak jaman perang dunia II, iles-iles merupakan komoditi ekspor yang cukup laku, diperoleh informasi bahwa pada beberapa tahun terakhir, ekspor iles-iles ke luar negeri semakin meningkat. Sebagai contohnya pada tahun 1990, ekspor keripik iles-iles mencapai sekitar 115 ton. Sedangkan pada tahun 1991 ekspor meningkat mencapai sekitar 235 ton. Untuk bisa menembus pasar luar negeri, keripik iles-iles tersebut harus bermutu. Untuk keripik iles-iles kualitas utama syarat- syaratnya adalah: kadar air harus kurang dari 12 , kadar glukomanan paling sedikit 35 , campuran benda asing kurang dari 2 , dan tidak ada cacatnya. Sedangkan keripik kualitas nomor dua, syaratnya sama dengan keripik kualitas utama, hanya kadar glukomanannya bisa lebih rendah yakni 15 . 13. Dampak Positif Penanaman Iles-iles Penanaman iles-iles di bawah tegakan hutan jati, sono, johar dan sebagainya, telah terbukti berdampak positif, antara lain: 1. menyuburkan lahan, membantu penyerapan air serta mencegah erosi. 2. pertumbuhan tanaman semak bisa dihambat, sehingga rawan kebakaran dapat dihindarkan. 3. penggemlaan ternak dan pencurian kayu dapat ditekan. 4. menciptakan lapangan kerja baru

14. Daftar Pustaka

Bina Swadaya dan Ford Foundation. 1994. Tanaman iles-iles: Budidaya dan pengolahan hasilnya. Gema Desa Hutan. Edisi II, Oktober 1994. SILVIKULTUR JENIS Meranti merah Shorea leprosula Miq Oleh : Prijanto Pamungkas 4

1. Penyebaran

Daerah penyebarannya mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Bangka, Belitung, Kalimantan, Filipina dan Maluku.

2. Persyaratan Tumbuh

Meranti merah dapat tumbuh pada ketinggian antara 0-700 m dari permukaan laut pada formasi hutan dipterocarpaceae dataran rendah. Banyak dijumpai pada daerah lereng bukit dan lembah dengan tipe tanah Latosol atau Podsolik Merah Kuning, tekstur tanah medium dengan drainase sedang. Tumbuh pada daerah dengan iklim basah dengan tipe curah hujan A, B atau C.

3. Lukisan Pohon

Photo oleh : Prijanto P Gambar 1. Tegakan Meranti Batang pohon berbentuk lurus, silinder dengan diameter mampu mencapai 175 cm, tinggi total 60 m dan tinggi bebas cabang hingga 30 m. Kulit batang berwarna coklat, dan bergetah. beralur dangkal dan nampak. Kayu terasnya berwarna krem atau kekuningan, sedangkan kayu gubalnya berwarna merah kecoklatan. Daun meranti merah berbentuk lonjong, jorong atau bundar telur sungsang, ujung daun lancip pendek, pangkal daun berbentuk membundar.

4. Perbenihan

Musim berbunga jenis meranti tidak teratur waktunya, sangat tergantung pada keadaan iklim, biasanya setiap 3 hingga 5 tahun hampir seluruh pohon berbunga lebat secara serempak. Kelopak buah terdiri atas 3 sayap panjang dan 2 sayap pendek. Ukuran sayap panjang 5-6.7 x 1-1.4 cm, sedangkan sayap pendek 1.9-2.5 x 0.15-0.25 cm. Buah benih yang baik dicirikan oleh ukurannya, semakin besar buah semakin tinggi pula daya kecambahnya. Buah masak ditandai oleh sayap melengkung kearah luar dan berwarna kecoklatan. Photo oleh : Prijanto P Gambar 2. Biji Meranti 5. PersemaianPembuatan Bibit Pengadaan bibit dapat berasal dari biji atau cabuta. Perbanyakan dari biji dilakukan jika pohon induk berbua. Biji yang sudah bersih dari sayapnya dapat langsung ditanam ke dalam polybag. Pengadaan bibit asal cabutan sebaiknya anakan yang dicabut berukuran tinggi antara 15-30 cm dengan jumlah daun 2 sampai 5 helai. Pada saat pencabutan sebaiknya kondisi tanah lembab untuk menghindari akar putus. Setelah anakan terkumpul berikutnya adalah melakukan pemotongan daun dan akar. Pemotongan daun dilakukan pada 23 dari bagian daun untuk memperkecil penguapan. Anakan yang sudah siap harus segera ditanam dalam polybag. Batas ketahanan anakancabutan adalah 3 sampai 5 hari setelah pencabutan. Untuk penanaman dari biji kedalam polybag, hendaknya tempat keluarnya akar berada di dalam tanah dan biji masuk sedalam 12 dari ukuran polybag. Media yang biasa digunakan adalah campuran lapisan tanah atas dengan pasir dengan perbandingan 2:1. Pemeliharaan bibit di dalam sungkup biasanya berupa penyiraman untuk mempertahankan suhu dan kelembaban. Selain itu pembersihan gulma dalam polybag juga dilakukan. Waktu penyungkupan adalah