HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN CELANA KETAT (JEANS) DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADAMAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN CELANA KETAT (JEANS)
DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADA MAHASISWI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :
RIZKY FADILAH M. ALI
08060016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

i


ii

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda-tangan di bawah ini :
Nama

: Rizky Fadilah M.Ali

NIM

: 08060016

Program Studi

: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Judul Skripsi

: Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) Dengan

Kejadian Keputihan (Fluor Albus) Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang,7 Januari 2012
Yang Membuat Pernyataan,

Rizky Fadilah M.Ali
NIM. 08060016

iii

Halaman Persembahan

“Mata Uang yang Paling berharga di dunia ini adalah Waktu. Tidak

seorangpun bisa membeli waktu yang sudah terpakai.” –Anonim-.
Tidak ada harganya dari waktu malah menjadikan waktu terasa sangat berharga.
Terimakasih ya allah, Kau memberikanku waktu, kesehatan, dan akal untuk
berkarya..
Karya sederhana ini kupersembahkan kepada :
Yang pertama, skripsi ini kupersembahkan buat mama, mama, mama, dan
mama. Sosok yang pertama dari tujuan hidupku, yang selalu menjagaku dalam
doa-doanya, dan orang yang paling memahami aku. Terimakasih ya allah, Kau
berikan aku malaikat-Mu, terimakasih Engkau telah melahirkan aku ke dunia ini
dari rahim beliau. Terimakasih mama atas segala tuntunan, lindunganmu, doa,
dan kasih sayangmu. Maaf aku tidak akan mampu membalas semua jasamu,
tapi aku hanya bisa membuatmu bahagia dengan membanggakanmu dan
mendoakanmu hingga ajalku menjelang..
Untuk sosok yang selalu menjadi pahlawanku, papa yang bekerja keras tak
kenal waktu dan lelah. Papaku, boleh jadi bukanlah papa terbaik di dunia. Tapi
tentu saja beliau tetap papa terbaik untukku, yang telah melimpahkan kasih
sayang, perhatian, pengetahuan, dan harapan kepada anak-anaknya. Yang
menatap anak-anaknya dengan perasaan senang dan bangga, meski tak selalu
mengatakannya. Terimakasih papa, semampuku aku akan terus akan
membuatmu bangga.

Dan untuk Tante Dawi, orang yang selalu menjadi mama keduaku,
Terimakasih atas segala yang telah kau lakukan dan yang kau beri
dalam hidupku. Aku akan terus berusaha semampuku untuk tidak
membuatmu kecewa dan akan berusaha membahagiakanmu
sebagaimana sejak kecil kau lakkan itu padaku..

iv

Kakak-kakakku tersayang, kak wawan, kak alunk, kak udi, dan my sister in law
mbak yuni yang lagi ngidam, terimakasih atas dukungan dan semangat yang
kalian beri. Keluarga di malang, mbah, tante wiwik, om anton, dan mbak ria,
terimakasih atas perhatian dan support yang kalian beri selama aq di malang...
Idung sayang, terimakasih atas bantuan, semangat, kasih sayang, dan
kesabaranmu dalam menghadapiku. Memang bukan kau yang pertama bagiku,
namun ku selalu bersujud dan berdoa pada Illahi Rabbi agar kau yang terakhir
bagiku.
Bu Tri Lestari dan Bu Ika, terimakasih atas bimbinganmu dan kesabaranmu
dalam membimbingku. Bu Aini, Bu Nurul dan Bu Ririn, terimakasih atas
sumbangan pikiran yang selalu kritis dalam karyaku ini.
My special thanks for my best friends ever, Dwi, Indrut, dan Rizka.

Terimakasih telah menjadi kawan, sahabat, dan saudara kapanpun dan
bagaimanapun keadaanku. Sahabat-sahabatku Cippirilly Gank (Eet, Dinot,
Leny kawanQ dalam berhayal masa depan , Putri, roror, Ewi, Mimot, dan
Ella), terimakasih atas semangat, dukungan, dan hiburan dari kalian (plus
gosiiiip tentunya,,hahahaha).
Teman-teman PSIK angkatan 2008 dan anak-anak anakondas (Mbak riska
sayang, Kiki, resti, Rika, dan Farah) yang sudah memberikan support dan
bantuan. Terimakasih juga buat Atin dan nek Nita yang udah bantu penyebaran
kuisioner .
Orang-orang kontrakan (Mas Arul, Mas Pendek, Mas Luky,
dan Mas Ardha) yang selalu memberikan hiburan dan
semangat.
Begitu

banyak

orang-orang

yang


telah

membantu

penyelesaian skripsi ini. Terimakasih.. dan maaf jika saya
tidak dapat menyebutkan keseluruhannya.

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana
Ketat (Jeans) Dengan Kejadian Keputihan (Fluor Albus) Pada Mahasiswi Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang”. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis

menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan sekaligus selaku Dosen
Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi
dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Nurul Aini, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus
selaku reviewer yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.
3. Ibu Sri Sunaringsih Ika W., SKM, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Aini Alifatin,S.Kp.,M.Kep selaku reviewer yang telah banyak memberikan
masukan kepada penulis.

vi

5. Mama, Papa, Tante Dawi, Kak Alunk, Kak Udi, Kak Wawan, Mbak Yuni,
beserta seluruh keluarga besar yang tak henti-hentinya memberikan semangat,
motivasi dan doa.
6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
semangat dan ilmunya.

7. Seseorang yang Insya Allah menjadi imamku yang senantiasa memberikan
semangat, motivasi, dan bantuan dalam penyusunan laporan ini.
8. Sahabat-sahabatku tersayang Dwi, Indrut, Detty, Dini, Leni, Mimot, Roror,
Ewot, Ciput, Emak, Indri, Kiki, Susan yang telah banyak membantu dan
memberikan motivasi dalam penyelesaian laporn ini.
9. Teman-teman kosku Kiki, Resti, Farah, Rika, Fatin yang telah bersedia
banyak untuk membantu penyebaran kuisioner dan memberikan semangat.
10. Semua teman-teman PSIK terutama angkatan 2008.
11. Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan yang bersedia menjadi responden.
Semoga Allah Subhanahu Wata’ala membalas budi baik semua pihak yang
telah memberikan bantuan, arahan dan bimbingan kepada penulis. Penulis menyadari
masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca.
Malang, Januari 2012

Penulis

vii


ABSTRAK
Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) Dengan Kejadian
Keputihan (Fluor Albus) Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Rizky Fadilah M.Ali1 , Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp Mat2, Sri Sunaringsih Ika W,
SKM3
Latar Belakang: Keputihan (fluor albus) merupakan gejala yang sangat sering dialami
oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah
gangguan haid. Padahal, keputihan merupakan indikasi adanya penyakit. Pada kondisi
tertentu, kadar pH bisa berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari normal.
Jika pH vagina naik menjadi lebih tinggi dari 4,2 (kurang asam), maka jamur akan
tumbuh dan berkembang. Salah satu yang menyebabkan peningkatan PH ialah
penggunaan celana ketat yang meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah
perineal.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan

pendekatan secara case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi
FIKES UMM sebanyak 1189 orang. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel
responden sejumlah 58 orang untuk kelompok kasus, dan 58 orang untuk kelompok

kontrol dengan teknik samplih purposive sampling. Variabel Independen adalah
Keputihan (fluor albus), sedangkan variabel dependen adalah penggunaan celana ketat
(jeans). Analisa data dalam penetlitian ini menggunakan uji-T Independen.
Hasil: Dari hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar responden dari kelompok
kasus yaitu sebanyak 21 responden (36,2%) menggunakan celana ketat (jeans) tujuh
kali seminggu atau setiap hari, dan dari kelompok kontrol yaitu sebanyak 17
responden (29,3%) menggunakan celana ketat (jeans) tiga kali seminggu. Dari hasil
perhitungan uji-t didapatkan nilai P= 0,001. Karena nilai P lebih kecil dari alpha 5%
(0.001 < 0.050) sehingga H1 diterima.
Kesimpulan: Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa ada hubungan antara
frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) dengan kejadian keputihan dengan
perhitungan nilai OR = 4,25. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor predisposisi lainnya yang dapat
meningkatkan kejadian keputihan, sehingga besar pengaruh faktor lain yang
mempengaruhi kejadian keputihan dapat diketahui.
Kata Kunci: Penggunaan celana ketat (jeans), Keputihan (fluor albus), Mahasiswi

1. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
3. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


viii

Abstract

The Relationship Between The Usage Frequency of Tight Trousers (Jeans)
and The Occurrence of Leucorrhoea (Fluor Albus) to The Female Students Of
Faculty Of Health Science of Muhammadiyah University of Malang
Rizky Fadilah M.Ali1 , Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp Mat2, Sri Sunaringsih Ika W,
SKM3
Background of the study: Leucorrhoea (Fluor Albus) is a symptom that is
frequently experienced by most of women. It is the second problem that appears
after the problem of menstrual disorder. In fact, it is a sign of the existence of a
disease. In certain condition, the pH level changes to higher of lower level. If the
vagina’s pH increases more than 4,2 (acid less), the fungi will grow. One of the
causes of the vagina’s pH increase is the use of tight trousers (jeans) that will raise the
damp and the temperature of perinea area. This increase happens because of the
obstructed in the growing of Donderlein basil that will cause the rising of glycogen
cellular which makes the infection of Leucorrhoea (Fluor Albus) easy to happen.
Research method: This research uses the analytical observation with case control
approach. The population of this research is 1189 female students of Faculty of
Health Science of Muhammadiyah University of Malang. In this research, the
researcher take respondent samples of 58 women for group case, and the other 58
women as the control group by using the purposive sampling technique. The
independent variable is Leucorrhoea (Fluor Albus) and the dependent variable is the
use of tight trousers (jeans). The data are analyzed by using independent T-test.
Result: From the research, we can find that most respondents of group case, with 21
respondents (36,2%) in total amount, use the use of tight trousers (jeans) seven times
a week or everyday. And from the control group, with 17 respondents (29,3%) in
total amount, use the use of tight trousers (jeans) three times a week. Based on the
count of T-test, it is found that the P score is 0,001. Since the P score is less than the
alpha 5% (0.001 < 0.050), it means that H1 is accepted.
Conclusion: That result of the count shows that there is an relationship between the
usage frequency of tight trousers (jeans) and the occurrence of Leucorrhoea (Fluor
Albus) with the OR point = 4,25. The researcher advised to the further researcher to
hold a deeper research about the predisposition toward the other factors which can
increase the existence of Leucorrhoea (Fluor Albus), so the other major factor can be
found.
Key words: The use of tight trousers (jeans), Leucorrhoea (Fluor Albus),
female students

1. School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang
2. School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang
3. School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang

ix

DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................................... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................................... vi
ABSTRAKSI ................................................................................................................................ viii
ABSTRACT.................................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. xiv

BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................. 5
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penilitian .................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 7
2.1 Keputihan (Fluor Albus) ......................................................................... 7
2.1.1 Definisi .......................................................................................... 7
2.1.2 Etiologi ........................................................................................ 8
2.1.3 Patogenesis ................................................................................... 16
2.1.4 Gejala klinis .................................................................................. 18
2.1.5 Diagnosis ...................................................................................... 19
2.1.6 Komplikasi ................................................................................... 20
2.1.7 Penatalaksanaan ........................................................................... 22
2.1.8 Dampak kejiwaan ........................................................................ 27

x

2.2 Penggunaan Celana Ketat (Jeans).......................................................... 27
2.2.1 Sejarah Celana Jeans ..................................................................... 27
2.2.2 Macam-Macam Bahan Jeans ....................................................... 29
2.2.3 Trend Jeans di Kalangan Masyarakat ......................................... 32
2.2.4 Efek Penggunaan Celana Ketat ................................................. 33
2.3 Hubungan Celana Jeans Dengan Keputihan (Fluor Albus) .............. 36
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS........................................... 39
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................. 39
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 40
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 41
4.1 Desain Penelitian .................................................................................... 41
4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling .......................................................... 41
4.2.1 Populasi Penelitian ....................................................................... 41
4.2.2 Sampel ........................................................................................... 41
4.2.3 Sampling ....................................................................................... 43
4.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 44
4.4 Definisi Operasional .............................................................................. 45
4.5 Tempat Penelitian .................................................................................. 48
4.6 Waktu Penelitian .................................................................................... 48
4.7 Instrumen Penelitian.............................................................................. 48
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................... 50
4.9 Analisa Data ............................................................................................ 50
4.10 Etika Penelitian ..................................................................................... 52
4.10.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent) ................................... 52
4.10.2 Tanpa Nama (Anonimity).......................................................... 52
4.10.3 Kerahasiaan (Confidentality) ...................................................... 52
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ..................................... 53
5.1 Karakteristik Sampel .............................................................................. 53
5.2 Analisa Data ............................................................................................ 53
5.2.1 Frekuensi Penggunaan celana ketat (jeans) ............................... 53
5.2.2 Kejadian Keputihan .................................................................... 56
5.2.2 Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans)
Dengan Kejadian Keputihan ..................................................... 56

xi

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................................ 58
6.1 Karakteristik Sampel .............................................................................. 58
6.1.1 Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (jeans) ............................. 59
6.1.2 Kejadian keputihan mahasiswi FIKES Universitas
Muhammadiyah Malang ............................................................. 61
6.1.3 Hubungan Frekuensi penggunaan celana ketat (jeans)
dengan kejadian keputihan ......................................................... 62
6.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 63
6.3 Implikasi Keperawatan .......................................................................... 64
BAB VII PENUTUP ................................................................................................... 65
7.1 Kesimpulan .......................................................................................... 65
7.2 Saran ...................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

4.1 Definisi Operasional .............................................................................................. 45
4.2 Tabel Perhitungan OR........................................................................................... 51
5.1 Distribusi rata-rata frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) ......................... 53
5.2 Karakteristik responden berdasarkan tingkat frekuensi penggunaan
celana ketat (jeans) pada kelompok kasus (yang mengalami keputihan) ......... 54
5.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat frekuensi penggunaan
celana ketat (jeans) pada kelompok kontrol (yang tidak mengalami
keputihan) ................................................................................................................ 55
5.4 Gejala Keputihan Kelompok Kasus.................................................................... 56
5.5 Hasil perhitungan OR............................................................................................ 57

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ......................................................................... 70
2. Kuesioner .................................................................................................................... 71
3. Uji Validitas Realibilitas............................................................................................. 73
4. Uji T ............................................................................................................................. 70
5. Lembar Konsultasi ..................................................................................................... 75

xiv

DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, D.(2003). Fluor Albus in Penyakit Menular Seksual . Jogjakarta : LkiS
Arndt, Kenneth A., Hsu, Jeffrey T.S. (2007). Manual of Dermatologic Therapeutics 7th
edition. Lippincott Williams and Wilkins, a Wolter Kluwer Business
Aulia A. (2001). Keputihan Suatu Keluhan Pasien dalam Praktek Sehari-hari. Jakarta :
Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung : Refika Aditama
Clayton C. (1986). Seri Kesehatan wanita, keputihan dan infeksi jamur Candida lain. Jakarta:
Arcan.
Cunningham,F.Gary, dkk. (2005). Obsetri Williams edisi 21 vol.1. Jakarta: EGC.
Djuanda, Adhi, dkk, (2005). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI
Endang Herliyanti Darmani. (2003). Dalam Skripsi : Hubungan Antara Pemakaian
Akdr Dengan Kandidiasis Vagina Di Rsup Dr. Pirngadi Medan. Universitas
Sumatera Utara.
Greer, IA, Cameron, I T, Mangowan B. (2003). Vaginal Discharge. Problem based
Obstetrics and Gynecology. London : Churchill Livingstone (Hal: 37 – 90)
Hidayat, A.Aziz Alimul. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penuisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika
Jarvis, G.J. (1994). The management of gynaecological infections in Obstetric and Gynaecology A
Critical Approach to the Clinical Problems. Oxford: Oxford University Press
Jones, D, L (2005). Setiap Wanita, Delapratasa Publisin
Manoe, I.. M.S. M, Rauf, S, Usmany, H. (1999). Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri
dan Ginekologi. Ujung pandang : Bagian/SMF Obstetri dn Ginekologi Fakultas
Kedokteran Unhas RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo
Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Moctar R. (1986). Sinopsis Obstetri 2nd edition, Medan : Percetakan Valentino Group:
399-424.
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman
skripsi, tesis, dan instrument penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

xv

Ramayanti. (2004). Dalam Disertasi : Pola Mikroorganisme Fluor Albus Patologis Yang
Disebabkan Oleh Infeksi Pada Penderita Rawat Jalan Di Klinik Ginekologi Rumah
Sakit Umum Dr.Kariadi Semarang. Fakultas Kedokteran Universtas Diponegoro
Samil RS. (1985). Diagnosis dan Terapi : Simposium Vaginitis pada Kongres Obstetri
Ginckologi Indonesia VI. Ujung Pandang
Sobel J.D. (1999). Vulvovaginal Candidiasis. In : Sexully Transmitted Diseases. 3rd.,
United Stated of America : The Mc. Graw – Hill Company: 629 – 639.
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sunyoto, Suhartono DS. (1980). Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah Tahunan Dokter
Keluarga : Keputihan pada akseptor KB dan pengalaman pengobatan keputihan di RS Dr
Sutomo. Surabaya
Suprihatin, S.D. (1982). Candida dan Kandidiasis pada Manusia. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
Surtanto, Priyo Hastono. (2001). Analisis Data. Jakarta: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia
Tjltra, E., Reny, M., & Dewi, R.M. (1989). Karakteristik Penderita Fluor Albus di
Puskesmas Cempaka Putih Barat I Jakarta. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI
Wiknjosastro, H, Saifuddin, B, Rachimhadi, Trijatmo.(1999). Radang Dan Beberapa
Penyakit Lain Pada Alat Genital Wanita In Ilmu Kandungan. Edisi kedua , Cetakan
Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo
Abdilah,
Safiqulatif.
(2008).
Pro
Kontra
Celana
Jeans.
http://els.fk.umy.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=2623&parent=15487
(Diakses tanggal 25 Desember 2011)
Anonim. (2011). Resiko memakai celana ketat. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=
j&q=lama+penggunaan+
celana+ketat&source=
web&cd=
5&ved=
0CdkQFjAE &url= http%3A%2F%2Fsmp2 rembang.sch.id% 2Fdownload.
php%3Fid%3D9&ei=BcHhTo3zN8jnrAfj-OXjAQ&usg
=AFQjCNET0l
xIniljtv4GEFsPXC9EYmQgjA&sig2=zUHJNONhKTVhMFUbJPnMzg
(Diakses tanggal 7 Desember 2011)
Anonim.
(2011).
Keputihan
Pada
Remaja.
http://www.blogster.com/
siginding/keputihan-pada-remaja (Diakses tanggal 9 November 2011)
Merlita Nuryowanda. (2010). Ketergantungan Mahasiswa Terhadap Celana Jeans Branded
Dengan Media Penjualan Website. http://www.scribd.com/doc/29492530/QualiFull. (Diakses pada tanggal 9 November 2011)

xvi

Prita Muliarini, (2009). http://www.seksi yang menggangu sistem reproduksi.html.
(Diakses pada tanggal 9 November 2011)
Putu.

(2009). Prevalensi kejadian keputihan. URL:http://www.ziddu.com/
download/5028081/atPrevalensi-kejadian.keputihan.zip. (Diakses tanggal 12
November 2011)

Tartylah, Elza. (2011). http://www.scribd.com/doc/47168389/BAB-I-BAB-IIBAB-III-BAB-IV-dan-BAB-V-fixs. (Diakses pada tanggal 13 November 2011)

xvii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Keputihan (fluor albus) merupakan gejala yang sangat sering dialami
oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah
gangguan haid. Padahal, keputihan merupakan indikasi adanya penyakit.
Hampir semua perempuan pernah mengalami keputihan. Pada umumnya,
orang menganggap keputihan pada wanita sebagai hal yang normal. Pendapat
ini tidak sepenuhnya benar, karena ada berbagai sebab yang dapat
mengakibatkan keputihan. Keputihan yang normal memang merupakan hal
yang wajar. Namun, keputihan yang tidak normal dapat menjadi petunjuk
adanya penyakit yang harus diobati (Djuanda, Adhi. dkk, 2005).
Meskipun termasuk penyakit yang sederhana kenyataannya keputihan
(fluor albus) adalah penyakit yang tak mudah di sembuhkan. Penyakit ini
menyerang sekitar 50% populasi perempuan dan mengenai hampir pada
semua umur. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita
menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak
sekali umur hidup dan 45 % di antaranya bisa mengalaminya sebanyak dua
kali atau lebih (Putu, 2009).
Dari penelitian yang dilakukan oleh Ramayanti (2004) di RS Dr.Kriadi
Semarang, didapat bahwa proporsi perempuan usia 19-24 tahun

yang

mengalami fluor albus sebanyak 18,97%. Penelitian dilakukan selama 5 tahun
dari tahun 1998 – 2002, dengan subyek penderita yang berobat ke klinik
ginekologi RS Dr.Kriadi Semarang dengan keluhan keputihan (fluor albus).

1

2

Masalah fluor albus ini bagi wanita terasa sangat mengganggu
kegiatannya sehari-hari (Sobel, 1993). Dampaknya, ia akan berusaha
membatasi kegiatan sosialnya dalam pergaulan sehari – hari karena khawatir
tidak mampu melakukan tugasnya lagi dengan baik, dan berusaha menjauhi
kesenangannya sehari – hari seperti berolahraga atau mengerjakan hobinya
karena merasa dirinya sakit, takut ketahuan orang lain, atau takut akan
merugikan lingkungan dengan menimbulkan bau yang tidak sedap (Sianturi,
1996).
Dalam keadaan ekosistem vagina yang seimbang, bakteri patogen
tidak akan mengganggu. Peran penting dari bakteri dalam flora vaginal adalah
untuk menjaga derajat keasaman (pH) agar tetap pada level normal. Dengan
tingkat keasaman tersebut, lactobacillus akan tumbuh subur dan bakteri
patogen akan mati. Pada kondisi tertentu, kadar pH bisa berubah menjadi
lebih tinggi atau lebih rendah dari normal. Jika pH vagina naik menjadi lebih
tinggi dari 4,2 (kurang asam), maka jamur akan tumbuh dan berkembang.
Salah satu yang menyebabkan peningkatan PH ialah penggunaan celana ketat
yang meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah perineal. (Greer,
Cameron, Mangowan, 2003).
Menurut Dr. Kusmarinah Bramono SpKK, spesialis kulit dan kelamin
RSCM, pada dasamya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan
gangguan kulit. Ini disebabkan masalah kelembapan yang memungkinkan
jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang
berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahuntahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena
serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 - 45 tahun.

3

Jeans merupakan jenis pakaian lintas usia, lintas kelas dan lintas budaya
karena begitu mudah ditemukan dimana-mana dan harga terendah yang dijual
pun benar-benar murah, terjangkau oleh banyak kantong. Selain itu, jeans
juga menjadi salah satu jenis pakaian yang awet karena tekstur bahannya yang
berserat kasar namun fleksibel, memungkinkan penggunanya menggunakan
dalam

berbagai

aktivitas,

yang

akhirnya

membuat

banyak

orang

menggemarinya. Yang banyak digunakan dan menjadi trend sekarang ialah
model celana jeans yang membalut kaki dengan ketat atau model skinny jeans.
Namun setelah dilakukan pengamatan, ternyata larangan penggunaan
celana ketat jeans sudah diberlakukan sejak lama, terutama bagi mahasiswa
keguruan dan kesehatan (kedokteran dan keperawatan). Hal ini tentunya
berlawanan dengan fakta bahwa celana jeans yang sudah populer sejak tahun
1848 di berbagai belahan dunia ini memiliki banyak penggemar. Alasan utama
diberlakukan larangan tersebut agar terlihat sopan dan rapi. Namun, tentunya
ada alasan ilmiah mengapa celana jeans ketat dilarang penggunaannya.
Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi
kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti
diwaspadai. Idealnya di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau
terlalu tebal memang sebaiknya dihindari. Kulit jadi kurang ruang untuk
“bernafas”, sementara cairan yang keluar dari tubuh lumayan banyak.
Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembap. Jika tak diimbangi busana yang
tepat, jamur akan lebih mudah berkembang biak.
Penelitian bagi masalah keputihan telah dilakukan pada tahun 2009
oleh dr. Prita Muliarini, SpOG pada wanita yang pernah mengalami
keputihan di Kota Malang. Responden yang dilibatkan sejumlah 180 orang.

4

Sasaran penelitian terutama wanita Kota Malang yang pemah mengalami
keputihan. Menurut penelitian tersebut, kebiasaan menggunakan pakaian
ketat menjadi faktor predisposisi terjadinya keputihan. Penggunaan celana
ketat akan meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah perineal. Kondisi
itu bisa mempemudah tumbuh kembangnya jamur. Penggunaan busana,
seperti korset, stoking, atau celana yang ketat dan terbuat dari bahan tidak
menyerap keringat juga bisa menimbulkan keputihan. Hasilnya, keputihan ini
bisa karena 25%-50% candidiasis, 20%-40% bacterial vaginosis dan 5%-15%
trichomoniasis.
Penilitian lain yang membahas masalah hubungan penggunaan celana
jeans dengan kejadian keputihan juga pernah dilakukan oleh Amelia Indah
Mawarrini pada tahun 2004. Penelitian dilakukan di Poliklinik Rawat Jalan
Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, dengan jumlah responden yang diteliti
sebanyak 80 orang wanita berusia antara 15-45 tahun. Hasil penelitian yang
diperoleh menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemakaian celana dalam
yang ketat dengan kejadian kandidosis vaginalis dengan OR=5,17; ada
hubungan antara bahan celana dalam dengan kejadian kandidosis vaginalis
dengan OR=3,00; dan ada hubungan antara pemakaian celana jeans yang
ketat dengan kejadian kandidosis vaginalis dengan OR=5,29.
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelumnya, 8 dari 20
mahasiswi di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah
Malang menggunakan jeans sebagai busana yang digunakan untuk melakukan
kegiatan mereka sehari-hari, baik kegiatan yang berada di kampus maupun
kegiatan diluar kampus. Hal ini disebabkan karena popularitas jeans yang sejak

5

dulu ada, dan juga karena penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk
berbagai macam atasan.
Padahal, penggunaan celana ketat (jeans) tersebut dapat meningkatkan
kelembaban dan suhu di perineal, yang berujung dengan terjadinya
peningkatan pH vagina. Ph vagina meningkat karena terhambatnya
pertumbuhan basil Donderlein yang menyebabkan glikogen seluler
meningkat, sehingga memudahkan terjadinya infeksi keputihan (fluor albus).
Melihat celana ketat (jeans) ini sering digunakan oleh mahasiswi FIKES
Universitas

Muhammadiyah

Malang,

peneliti

bermaksud

melakukan

penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada hubungan frekuensi dan
lama penggunaan celana ketat (jeans) dengan kejadian keputihan (fluor albus)
pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.
1.2

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah apakah ada hubungan frekuensi
penggunaan celana ketat (jeans) dengan kejadian keputihan (fluor albus) pada
mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang ?

1.3

Tujuan

1.3.1

Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan
frekuensi da penggunaan celana ketat (jeans) terhadap kejadian keputihan (fluor
albus) pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3.2

Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penilitian ini adalah :

6

1. Mengetahui frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) pada mahasiswi
FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Mengetahui kejadian keputihan (fluor albus) yang terjadi pada mahasiswi
FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Menganalisa hubungan frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) terhadap
kejadian keputihan (fluor albus) pada mahasiswi FIKES Universitas
Muhammadiyah Malang.
1.4

Manfaat Penilitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
1. Membantu Universitas untuk menilai efektifitas dari sistem pengajaran di
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Memberikan informasi bagi masyarakat terutama mahasiswi di
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dapat digunakan sebagai rujukan bagi penilitian selanjutnya.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN MOTIVASI DIET PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

0 8 23

IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADA MAHASISWI YANG MENGGUNAKAN SABUN SIRIH (STUDI PADA MAHASISWI ILMU KEPERAWATAN ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG)

0 21 20

Pengaruh Tingkat Kecemasan dan Perilaku Vulva Hygine (Perawatan Organ Reproduksi) terhadap Kejadian Keputihan (Fluor Albus) pada Santriwati di Pondok Pesantren Nurul Ulum Malang

2 6 34

Hubungan Perubahan Keasaman Vagina dengan Fluor albus di Usia Kehamilan 11-24 minggu di RS Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013

1 8 62

Hubungan Gula Darah Sewaktu Dengan Kejadian Fluor Albus Pada Wanita Hamil Usia 13-40 Minggu Di RS Prikasih Periode Januari-April 2014

0 3 89

Hubungan gula darah sewaktu dengan kejadian fluor albus pada wanita hamil usia 13-40 minggu di RS Prikasih Pondok Labu periode Januari-April 2014

0 3 86

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 2 91

HUBUNGAN PENGETAHUAN, STRES, PENGGUNAAN ANTISEPTIK DAN PENGGUNAAN PEMBALUT DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA REMAJA SISWI SMA NEGERI 8 KENDARI TAHUN 2017

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN SIKAP PENGGUNAAN CELANA JEANS TERHADAP KEPUTIHAN

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keputihan (Fluor Albus) - Hubungan Perilaku Menjaga Kebersihan Genitalia dengan Kejadian Keputihan pada Siswi SMA Swasta Santo Thomas 2 Medan Tahun 2014

0 1 13