HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN SIKAP PENGGUNAAN CELANA JEANS TERHADAP KEPUTIHAN

  

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN SIKAP PENGGUNAAN

JEANS TERHADAP KEPUTIHAN CELANA

G.A. Martha Winingsih

Ni Putu Nia Virgantari

  Akademi Kebidanan Kartini Bali E-mail :

  

Abstract : Knowledge of young women with attitude of the use of jeans to leucorrhoea. The

purpose of this study is to know the relationship knowledge of young women with attitude of

the use of jeans to leucorrhoea at SMA Negeri 1 Manggis.This research is a kind of analytic

research with correlation research study and using cross sectional approach. Population of

193 people. Sampling technique that is simple random sampling with total 64 respondents.

  This study uses Spearman Rank Correlation.

Based on research results, total respondent 64 people (100%), obtained almost all

respondents have good knowledge that is as much as 43 respondents (67,2%), and almost all

36 respondents (56,2%) have a positive attitude about the use of hjeans to leucorrhoea.

Result of speraman rank test analysis obtained result that p-value = 0,001 which means

alpha 5%, shows that there is a strong relationship between the knowledge of young women

with the attitude of the use of jeans

Abstrak : Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Sikap Penggunaan Celana

Jeans terhadap Keputihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan

  Pengetahuan Remaja Putri dengan Sikap Penggunaan Celana Jeans Terhadap Keputihan di SMA Negeri 1 Manggis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan studi penelitian korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 193 orang.

  Teknik sampling yaitu simple random sampling dengan jumlah 64 responden. Penelitian ini menggunakan analisa data korelasi Spearman Rank. Berdasarkan hasil penelitian, dimana total responden 64 orang (100%) diperolehhampir seluruhnya resoponden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 43 responden (67,2%), dan hampir seluruhnya 36 responden (56,2%) memiliki sikap positif tentang penggunaan celana jeans terhadap keputihan. Hasil analisis uji rank spearman diperoleh hasil bahwa nilai p-value = 0,001 yang berarti pada alpha 5%, Nilai r = 0,792 menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pengetahuan remaja putri dengan sikap penggunaan celana jeans.

  Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Remaja Putri, dan Keputihan

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 74 - 78

  kandidiasisvulvovaginitis dikarenakan

  abnormal yang salah satu akibatnya adalah keputihan (Anolis, 2011).

  Faktor penyebab keputihan salah satunya ialah menggunakan celana yang tidak menyerap keringat. Celana jeans merupakan salah satu celana yang tidakmenyerapkeringat, halinidisebabkankarenacelana jeans memiliki pori-pori yang sangat rapat sehingga sirkulasi udara di sekitar area intim tidak leluasa bergerak, sehingga daerah kewanitaan menjadi lembab (Kusmiran, 2011). Keadaan yang lembab pada daerah kewanitaan akan lebih mendukung berkembangnya jamur penyebab keputihan, untuk itu sangat disarankan untuk menjaga agar daerah kewanitaan dalam keadaan bersih dan tidak lembab, selain itu penggunaan cairan pembasuh vagina harus dilakukan secara bijaksana dengan mengetahui suatu prinsip bahwa lingkungan vagina bersifat asam yang juga merupakan lingkungan normal bagi normal flora di vagina. Adanya perubahan lingkungan normal tersebut, misalnya dengan penggunaan cairan pembasuh vagina yang bersifat basa, dapat memicu pertumbuhan kuman secara

  infeksi bisa menyebar hingga ke rahim (Manuaba, 2010).

  Dalam keadaan normal, cairan vagina tidak berbau dan tidak berwarna. Tetapi, bila ada infeksi atau leukorea yang tidak normal dapat menimbulkan bau yang mengganggu, seperti bau yang tidak sedap, menyengat, yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya. Jika dibiarkan,

  bacterial dan trichomonas vaginalis (Depkes RI, 2010).

  banyak perempuan yang tidak mengetahui membersihkan daerah vaginanya, penyebab lainnya adalah vaginitis

  Keputihan dialami oleh sekitar 75% wanita didunia, paling tidak sekali seumur hidup dan sebanyak 45% wanita mengalami keputihan dua kali atau lebih, sedangkan pada kaum wanita yang berada di Eropa angka keputihan sebesar 25%, dimana 40-50% akan mengalami kekambuhan (NCBI, 2013). Remajaputri di Indonesia sekitar 90% berpotensi terserang keputihan, kejadian keputihan banyak disebabkan karena olehbakteri

  Menurut Depkes RI (2008 dalam Andi, 2011) Keputihan merupakan gejala yang sering dialami oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua setelah gangguan haid. Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja.Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Keputihan adalah keluarnya sekret atau cairan dari

  Penyakit ini menyerang sekitar 50% populasi perempuan dan mengenai hampir pada semua umur (Diah, 2010).

  premenstrual syndrome sehingga keputihan juga menyerang remaja.

  kemandulan hingga kanker. Keputihan yang tidak segera diobati akan menimbulkan komplikasi penyakit radang panggul yang berlarut-larut dan dapat menyebabkan kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan tersumbatnya saluran telur (Diar, 2009).Keputihan adalah penyakit yang tidak mudah disembuhkan. Keputihan merupakan gejala

  candidiasis, gonorrhea, chlamydia ,

  Keputihan bisa menjadi tanda awal dari penyakit yang lebih berat, dari vaginal

  Umumnya wanita yang menderita keputihan mengeluarkan lendir tersebut terlalu banyak dan menimbulkan bau tidak enak. Ini disebabkan karena terjadinya peradangan dan infeksi pada liang vagina. Jika keputihan sudah berlarut-larut dan menjadi berat, maka kemungkinan wanita yang bersangkutan akan menjadi mandul (Wijanti, 2009).

  vagina . Sekret tersebut dapat bervariasi dalam konsistensi warna dan bau.

  Cara mengatasi keputihan yaitu kebersihan daerah vagina perlu diperhatikan, sebaiknya gunakan pakaian dalam dari bahan katun, hindari pula penggunaan celana panjang yang ketat dan tebal seperti jeans terus menerus karena dapat mengganggu sirkulasi atau peredaran darah sehingga menimbulkan sekret

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 74 - 78

  Data dideskripsikan sesuai hasil sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rita Purnama Sari, 2012) yang berjudul hubungan pengetahuan terhadap keputihan pada remaja putri di kelas XII SMA Negeri 1 Seunuddon Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012 didapat bahwa dari 33 responden (100%) yang berpengetahuan baik dengan tidak adanya keputihan pada remaja putri sebanyak 31 reponden (93,9%).

  Berdasarkan tabel 1 diatas, diperoleh data dari 64 responden, sebagian besar 43 (67,2%) responden memiliki pengetahuan baik. Berdasarkan asumsi peneliti, pengetahuan dipengaruhi oleh motivasi dari dalam diri untuk menambah wawasan yang lebih luas dengan menggunakan teknologi yang ada, seperti media massa maupun internet tentang keputihan. Sebaiknya remaja putri lebih aktif untuk menambah motivasi diri, untuk mencari informasi tentang keputihan.

  Sumber : Data primer penelitian Tahun 2018

  2. Cukup 21 32,8 Total 64 100

  1. Baik 43 67,2

  Persentase (%)

  Frekuensi (f)

  No. Tingkat Pengetahuan

  Berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Penggunaan Celana Jeans Terhadap Keputihan

  Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diukur menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan rank spearman dengan p < 0,05.

  berlebihan, hindari penggunaan cairan pencuci (douche)vagina, deodoran vagina dan menyabuni daerah kemaluan berlebihan sehingga kelembaban daerah tersebut terganggu (Bayu, 2012).

  digunakan adalah teknik simple random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi SMA Negeri 1 Manggis kelas X dan kelas XI yang memenuhi kriteria inklusi dalam kurun waktu penelitian yang berjumlah 76 orang.

  cross sectional . Teknik sampling yang

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Cara pendekatan terhadap subjek penelitian dengan cara

  METODE

  Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, menjadikan motivasi bagi peneliti sehingga tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Dengan Sikap Penggunaan Celana Jeans Terhadap Keputihan di SMA Negeri 1 Manggis Tahun 2018 ”.

  Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Manggis sebanyak 10 orang dengan teknik wawancara, didapatkan data bahwa sembilan orang (90%) menggunakan celana jeans dengan frekuensi empat kali dalam seminggu serta belum mengetahui penggunaan celana jeans dapat menyebabkan keputihan, serta satu orang (10%) menggunakan celana jeans dengan frekuensi satu kali dalam seminggu serta mengetahui penggunaan celana jeans dapat menyebabkan keputihan namun tidak secara rinci.

  (jeans) dengan kejadian keputihan(Flour Albus).

  tersebut menunjukan bahwa ada hubungan antara frekuensi penggunaan celana ketat

  jeans tiga kali seminggu, dari perhitungan

  Hasil penelitian Rizky Fadilah M.Ali Tahun 2011 didapat bahwa sebagian besar responden dari kelompok kasus yaitu sebanyak 21 responden (36,2%) menggunakan celana ketat (jeans) tujuh kali seminggu atau setiap hari, dan dari kelompok kontrol yaitu sebanyak 17 responden (29,3%) menggunakan celana

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 74 - 78

  Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Dengan Sikap Penggunaan Celana Jeans Terhadap Keputihan

  rank spearman diperoleh hasil bahwa nilai p-value = 0,001 sehingga pada alpha 5%,

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Manggis mengenai hubungan pengetahuan remaja putri dengan sikap penggunaan celana

  jeans terhadap keputihan dapat

  disimpulkan sebagai berikut sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang keputihan, sebagian besar responden memiliki sikap positif terhadap sikap penggunaan celana jeans, ada hubungankuat antara pengetahuan dengan sikap penggunaan celana jeans terhadap keputihan di SMA Negeri 1 Manggis Tahun 2018.

  DAFTAR PUSTAKA Al-Mighwar, M. 2009. Psikologi Remaja.

  Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Penggunaan Celana Jeans Remaja Putri Terhadap Keputihan Di SMA Negeri 1 Manggis Tahun 2018

  Bandung : CV Pustaka Setia Anolis, Andhita Cahya. 2011. 17 Penyakit

  Sikap Total Positif Negatif F % F % F %

  N o Penget ahuan

  sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013) dengan judul gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap keputihan di SMA Negeri 2 Pontianak, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 46 responden (78%) dari 59 responden.

  SIMPULAN

  jeans terhadap keputihan. penelitian ini

  sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman responden tentang keputihan di SMA Negeri 1 Manggis diantaranya, remaja putri menggunakan celana sintetis atau berbahan katun dan jarang menggunakan celana jeans. Remaja putri diharapkan menggunakan pengalaman sebagai acuan untuk menjadikan sikap yang positif terhadap penggunaan celana

  jeans terhadap keputihan. Sikap yang baik

  Berdasarkan tabel 2 diperoleh data dari 64 responden, sebagian besar 36 (56,2%) bersikap positif tentang penggunaan celana

  Sumber : Data primer penelitian Tahun 2018

  2. Negatif 28 43,8 Total 64 100

  1. Positif 36 56,2

  Persentase (%)

  No. Sikap Frekuensi (f)

  Nilai r = 0,792 menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pengetahuan remaja putri dengan sikap penggunaan celana jeans terhadap keputihan di SMA Negeri 1 Manggis Tahun 2018. Menurut Notoatmodjo (2010), yang menyatakan bahwa dengan adanya pengetahuan tentang manfaat suatu hal, akan mempunyai sikap positif terhadap hal tersebut. Sikap positif akan mempengaruhi niat untuk ikut serta dalam kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut. Hasil penelitian ini, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Menthari H. Mokodongan (2015) dengan judul hubungan tingkat pengetahuan dengan keputihan dengan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri dengan hasil remaja putri dengan pengetahuan yang baik dalam pencegahan keputihan memiliki sikap yang baik tentang pencegahan keputihan (53,7%).

1 Baik

  Berdasarkan Tabel 3 diperoleh data dari 43 responden yang berpengetahuan baik, hampir seluruhnya 36 (84%) responden memiliki sikap positif. Hasil analisis uji

  2 Cukup - - 21 100 21 100 Sumber : Data Penelitian Tahun 2018

  16 43 100

  7

  36

  wanita yang paling mematikan. Yogyakarta :

  Buana Pustaka

  84

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 74 - 78

  Bahari, H. 2012. Cara Mudah Atasi

  Keputihan. Yogyakarta :

  Buku Biru Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan

  Peserta Didik. Bandung : PT Remaja rosda karya.

  Jahja, Yudrik. 2011. Psikolog

  Perkembangan. Jakarta:

  Kencana Prenada Media Group Kumulasari, Intan & Iwan Adhyantoro.

  2012. Kesehatan

  Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan keperawatan.

  Notoatmodjo, S (2011). Pendidikan dan

  Perilaku Kesehatan. Edisi 2 . Jakarta : PT Rineka Cipta

  Nursalam, 2011. Konsep Dan Penerapan

  metodelogi keperawatan penerapan penelitian keperawatan . Jakarta : Salemba Medika.