Bagian Isi PERTEMUAN PERTAMA (PROGRAM STUDI PENYIARAN

1

Bagian Isi
PERTEMUAN PERTAMA (PROGRAM STUDI PENYIARAN)
A.

PENDAHULUAN
Padatahun

1960

Carl

I

Hovland

dalambukunya

yang


berjudul

“Social

Communication”memunculkan istilah “ Science of Communication” yang didefenisikan
sebagai “ a systematic attempt to formulate in ingorous fashion the principles by which
information is transmitted and opinions and attitudes are formed”
Sedang Keith Brooks memunculkan istilah “Communicology” .Tentang communicology ini
Brooks menyatakan“ ACommunicology is concerned with the integration of communication
principles. A communicology also stands for a realistic philosophy of communication, a
systematic research program which tesis its teories, fills in gaps in knowledge, interprets,
and cross validates the findings in specialized dicipline and research programs. It provide a
broad program which includes but does not limit its self to the interest or techniques of any
one academic discipline:\”.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut jelas bahwa Lmu Komunikasi merupakan salah satu
disipli ilmu tersendiri.Sebagai Ilmu Pengetahuan atau science, Ilmu Komunikasi memilliki
empat unsure ilmu yaitu fenomena, fakta, konsep dan teori.Teori-teori komunikasi dapat
dipetakan berdasarkan beberapa aspek yaitu

dari aspek Perkembangan waktu, aspek


,aspek paradigmatic, aspek sifat dan aspek tatanan komunikasi. Keseluruhan teori dengan
prinsip-prinsip serta aspek-aspek peninjauan tersebut merupakan materi yang dipelajari
dalam mata kuliah “Teori Komunikasi” ini.

B. ILMU PENGETATUHAN DAN UNSUR-UNSURNYA
Ilmu pengetahuan atau science adalah kumpulan dari pengetahuan tertentu yang disusun
secara sistematis menggunakan metode ilmiah, dan dapat digunakan untuk menerangkan
dan meramalkan gejala-gejala yang muncul di bidang pengetahuan itu. (Kerlinger )
Sementara itu Nazir, 1988, menyatakan bahwa Ilmu adalah pengtetahuan yang bersifat
umum dan sistematik, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut

2
kaidah-kaidah umu.m. Shapere, 1974 menyatakan bahwa Konsep ilmu pada dasarnya
mencakup tiga hal yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi, dan dapat disistematisasi.
Alfred Schutz, 1962 menyatakan Pengertian Ilmu mencakup logika, adnay interpretasi
subyektif, dan konsistensi dengan realitas sosial.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya
merupakan pengetahuan tentang sesuatu hal , baik yang menyangkut alam (natural) atau
sosial (kehidupan masyarakat), baik yang diperoleh manusia melaui proses berpikir.

Pengertian ilmu dalam dunia ilmiah menuntut tiga ciri, yaitu ilmu harus merupakan suatu
pengetahuan yang didasarkan logika, ilmu harus terorganisasikan secara sistematik, dan
ilmu harus berlaku umum.
Ilmu Komunikasi
Communication science is a systematic attempt to formulate ingorous fashion the principles
by which information is transmitted and opinions and attitudes are formed. ( carl hovland :
social communication,1960)
Communicology is the study of the science of communication , particulary that subsection
with communication by and among humans . Communicology refers to the communication
student – researcher-teorist or more succinclly, the communication scientist.
( joseph a devito)
Pengertian tentang Ilmu Komunikasi pada dasarnya mempunyai karakteristik yang sama
dengan pengertian Ilmu secara umum, hanya saja obyek perhatiannya difokuskan pada
peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia.Salah satu difinisi yang cukup jelas mengenai
Ilmu Komunikasi adalah diberikan oleh Berger dan Chafee(1987) yang menyatakan bahwa
Ilmu Komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses, dan pengaruh dari
sistem – sistem tanda dan lambang melalui pemgembangan teori-teori yang dapat diuji dan
digenertalisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi ,
proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.
Pengertian yang dijelaskan oleh Berger dan Chafee tersebut mengandung 3(tiga) pokok

pikiran, masing-masing adalah : (1). Obytek penagmatan yang menjadi focus perhatian
dalam Ilmu Komunikasi adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan
lambang dalam konteks kehidupan manusia . (2) Ilmu Komunikasi bersifat “Ilmiah empiris”

3
dalam arti pokok-pokok pikiran dalam Ilmu Komunikasi (dalam bentuk teori-teori ) harus
berlaku umum. (3) Ilmu Komunikasi bertujuan menjelaskan fenomena sosial yang berkaitan
dengan produkdi, proses dan pengaruh dari sistem tanda dan lambang (Sasa,1998 : 10).
Pengertian Teori Dalam Ilmu Komunikasi
Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai
berikut :
1. Teori adalah abstarksi dari realitas.
2. Teori terdiri dari sekumpulan prinsip dan definisi yang secara konseptual mengorganisasi
aspek-aspek dunia empiris secara sistematis.
3. Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi – proposisi dan aksioma-aksioma dasar yang
saling berkaitan.
4. Teori terdiri dari generalisasi fenomena-fenomena yang diterima/terbukti secara empiris.
Dari pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya
merupakan “konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang fenomena” Teori
meiliki dua cirri,umum (1) semua teori adalah “abstarksi” tentang sesuatu hal. Dengan

demikian teori sifatnya terbatas, teori tentang radio kemungkinan besar tidak bisa untuk
menjelaskan hal-hal yang menyangkut televisi. (2) Semua teori adalah konstruksi ciptaan
individual manusia. Oleh karena itu sifatnya adalah relative, dalam arti tergantung pada cara
pandang si pencipta teori, sifat dan aspek hal yan g diamati, serta kondisi lain yang mengkat
seperti waktu, tempat dan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan uraiandi atas, secara sederhana dapat dikatakan bahwa teori komunikasi pada
dasarnya merupakan “konseptua;isasi atau penjelasan logis tentang fenomena peristiwa
komunikasi dalam kehidupan manusia”. Peristiwa tersebut menurut Berger dan Chafee
adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang yang terjadi
dalam kehidupan manusia. Penjelasan dalam teori tidak saja menyangkut nama dan
pendefinisian variable-variabel, tetapi juga mengidentifikasikan keberaturan hubungan di
antara variable. Penjelasan dalam teori bertdasarkan pada prinsip keperluan ( the principle of
necessity) yakni suatu penjelasan yang menerangkan variable-variabel apa yang
kemungkinan diperlukan untuk menghasilkan sesuatu. Menurut Little John (1987), prinsip
keperluan ini menyangkut tiga hal, yaitu : (1) causal necessity, yang berhubungan dengan
sebab-akibat, missal karena ada Y dan Z, maka ada X. (2) practical necessity, ysng
menunjuk pada kondisi hubungan “tindakan – konsekuensi” seperti adanya Y dan Z memang

4
diperlukan untuk mengahsilkan X dan (3) Logical necessity.yang berdasarkan pada

konsekuensi logis bahwa secara loghis dan konsisten Y dan Z akan selalu menghasilkan X.
Penjelasan dalam teori juga dapat dibagi dalam dua kategori yaitu (1) penjelasan yang
memfokuskan pad orang atau pelaku , yang m,enunjuk pada factor-faktor internal yang ada
pada diri seseorang pelaku. (2) penjelasan yang memfokuskan pada situasi, yang menunjuk
pada factor-faktor yang ada di luar (eksternal) diri orang-0rang tersebut

Jenis pengetahuan ada dua yaitu ::
1.Pengetahuan biasa, yaitu: Pengetahuan yang digunakan manusia dalam melaksanakan
Kehidupan sehari - hari.
2.Pengetahuan ilmiah (science)

yaitu Pengetahuan yang diperoleh secara mendalam

,benar dan mengandung sebab akibat.
Unsur – Unsur IlmuPengetahuan
1.Fenomena: Realita atau kejadian atau gejala yang ditangkap oleh indera manusia dan
disimpan dalam memori.
2. Fakta :hubungan antar fenomena yang ditunjang dengan data empirik
3. Konsep :Istilah atau simbol yang mengandung pengertian singkat atau fenomena yang
telah diabstraksikaan.

4 Teori :Seperangkat konsep yang menunjukkan hubungan sistematis dan bertujuan
meramalkan atau menjelaskan fenomena ( Kerlinger). Sementara itu Nafziger dan White,
(1972 : 10) menyatakan”Theory is a set of related statemens, at a high level of
abstraction, from which propositions can be generated that are testable by scientific
measurements and on the basis of which predictions can be made about behavior”
Bentuk-bentuk Teori.
Teori berupa pernyataan yang mengandung dua konsep atau lebih yang saling berkaitan,
satu sama lain, yang ditandai dengan Kata:
-. Jika – maka.( If – then )
-. cenderung. (Is more likely )
-. semakin.( The greater X the greater Y)

5
-. Menimbulkan( leads to )

Fungsi Teori menurut Kerlinger Meliputi :
1 ToExplain,bahwa teori dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena atau realitas
sosial termasuk fenomen komunikasi.
2. To Estimate/Predict, bahwa teori dapat digunakan untuk meramalkan timbulnya
fenomena atau gejala lain setelah kita mengetahui adanya gejala tertentu,

3. To Control,bahwa teori dapat digunakan untuk pegangan dalam mengendalikan
realitas tertentu yang muncul, ketika realitas itu cenderung menimbulkan masalah.
Fungsi Teorimenurut Little John :
1. Arangement and resume knowledge, atau teori itu mengorgaisasikan dan menyimpulkan
pengetahuan tentang sesuatu hal (semua realitas tentang sesuatu hal. Ini berarti bahwa
dalam mengambil realitas kita tidak boleh melukukannya secara sepotong-sepotong
Dengan demikian pengetahuan menjadi terakumulasi, para peneliti dapat melakukan
studi dengan pengetahuan yang tersusun dari beberapa bagian dan mengkaitkan antar
bagian ilmu..Pola dan hubungan harus dapat dicari pola-polanya, sehingga hubungan
juga dapat dicarti dan ditemukan.
2. .Focus Atentation. Bahwa teori merupakan focus perhatian dari Ilmu Pengetehuan, karena
teori merupakan unsure utama dari Ilmu, dengan adanya teori maka Ilmu Pengetahuan
akan terus berkembang.
3. To Explain ,bahwa teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang
diamatinya,dapat berfungsi untuk menjelaskan pola dan arti hubungan antar fenomena fenomena tertentu.
4. Observasional, bahwa teori merupakan diskripsi atas

fenomena hubungan antar

fenomena. Fenomena hasil dari observasi dan teori dapat digunakan sebagai dasar

melakukan

observasi.

6
5. To Predict,

bahwa teori dapat digunakan untuk memprediksi tentangklemungkinan

timbul/berkembangnya

suatu

atau

beberapa

fenomena

berdasarkan


adanya

/berkembangnya fenomena tertentu.
6. Heuristic Function, bahwa penyusunan teori merupakan perjuangan bagi para Ilmuwan,
karena teori merupakan hasil karya yang tidak mudah dan hasilnya selalu dikenang
dengan terus mengaplikan dan mengembangkannya oleh ilmuwan pada generasigenerasi berikutnya.
7.

Communicatif Function, bahwa teori dapat menjadi pesan komunikasi dari penemunya
dengan pengguna/pemakainya, baik secara horizontal satu generasi maupuns ecara
fertikal (dengan generasi berikutnya

8. To control,

).

bahwa para ahli teori berupaya mencari untuk memutuskan keefektifan

perilaku tertentu. Teori sering dijadikan acuan normatif, teori bermuatan nilai dan

berorientasi kontrol.
9.. Generative function, bahwa menggunakan teori itu menantang kehidupan kultural yang
ada dan menghasilkan cara hidup baru untuk mencapai perubahan untuk diwariskan
dari

suatu

generasi-kegenerasi

berikutnya

sepanjang

teori

tersebut

masih

valid( bertahan sesua perkembangan masyarakat).

Penggolongan (Mapping) Teori – TeoriKomunikasi
1. Dilihat dar iaspek waktu perkembangannya meliputiTahap Awal ( 1940 – 1950 an)
danTahap perkembangan ( 1960 an dan seterusnya.)
2. Dilihat dari aspek hirearchis (Stratanya) meliputi Teori Dasar (Grand Theory), Teori
menengah ( Midle Range Theory danTeoriTerapan ( Aplied Theory).
3. Dilihat dari aspek perspektif paradigmatic meliputi teori-teori positivis, teori-teori PostPositivis, Teori-teori Kritis dan teori-teori konstruktivis.

7
4. Dilihat dari aspek sifat-sifat komunikasi meliputi teori-teori perspektif mekanistik, teoriteori perspektif psikologis dan teori-teori interpretative serta teori-teori pragmatis.
5. Dilihat dari aspekTatanan Komunikasi meliputi teori-teori komunikasi antar personal,
teori-teori komunikasi kelompok, teori-teori komunikasi organisasi dan teori-teori
komunikasi massa.

Proses Pengembangan Teori
Proses pengembangan atau pembentukan teori pada umumnya mengikuti model
pendekatan eksperimental yang lazim dipergunakan dalam Ilmu Pengetahuan alam.
Menurut pendekatan ini biasa disebut “ Hypothetice-deductive method” ( metode hipotetisdeduktif), dimana proses pengembangan teori meliputi 4 tahap sebagai berikut :
1. Developing questions, mengembangkan pertanyaan
2. Forming hypotheses, membentuk hipotesis.
3. Testing the hypotheses, menguji hipotesis.
4. Formulating theory, memformulasikan teori.
Proses ke empat tahap pengembangan teori ini, dijelaskan oleh LittleJohn dengan model
sebagai berikut :

TEORI

GENERALI
SASI

HIPOTESIS

OBSERVASI

8

C.TEORI TEORI KOMUNIKASI PADA TAHAP AWAL
1. TEORI MODEL LASSWELL; 2. S – O – R Theory
3.S - M - C - R MODEL; 4. The Mathematical Theory (Shanon and W Eaver)
5. Sercular model (osgood&schramm Model); 6. .Dance Helical Model
7. .New Comb ABX Model; 8.Cognitive Dissonance Theory
9. Inculation Theory;10.The Bullet Theory of Communication

Teori-teori Komunikasi padaTahap Perkembangan
1. FOUR THEORIES OF THE PRESS ( Siebert & Schramm)
2. Individual Defferences Theory( De Flour)
3. Social Categories Theory(De Fleur) (Combs and Shaw
4. Social RellationshipTheori(De Fleur )
5. Cultural Norms Theory (De Fleur)
6. Social Learning Theory ( Albert Bandura )
7. Diffusion of Inovation Theory (Evert M Rogers )
8. Agenda Setting Model ( Rogers )
9. Uses and Gratification Models ( Elihu Katz &Blumer)
10.Clozentropy Theory ( Lowri and Theodore)

C. LATIHAN

Untuk memantapkan pemahaman Anda, maka kerjakan latihan di bawah ini !
1.Jekaskan bagaimana kaitan antara Ilmu Pengetahuan sosial, dengan teori dan Ilmu
Komunikasi.
2.Bagaimana penerapan 9 fungsi teori menurut Little John dalam Ilmu Komunikasi ?
Jelaskan !
3.Bagaimana penerapan empat tahapan dalam proses pengembangan teori menurut

9
Little John yang diaplikasikan dalam Ilmu Komunikasi ? Jelaskan !

D.Daftar Pustaka
1.Burhanudin Salam, 2003, Logika Metrial , Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jakarta
:
Rineka Cipta. Hal : 28 – 50
2.Little John, 1989, Theories of Human Communication, California : Wadsworth
Publishing Company. P 3 -13
3.Sasa Djuarsa ASandjaja, 1998, Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas
Terbuka.Hal 2 – 13.
4.Onong Uchjana Effendy, 2003, Ilmu, Teori Dan Filsafat Kommunikasi, Bandung:
Citra Aditya Bakti. Hal.12 - 26