Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI
180
2 Limfosit T
Berbeda halnya dengan sel B yang berfungsi membuat antibodi, sel T bekerja dengan cara berinteraksi langsung dengan sel-sel lainnya. Sel
T mampu mengenali sel yang terinfeksi oleh antigen yang masuk. Sel T dapat dibedakan menurut fungsinya menjadi tiga bagian, yaitu:
a Sel T sitotoksik Sel T sitotoksik bekerja dengan cara membunuh sel yang terinfeksi.
Sel T sitotoksik dapat membunuh virus, bakteri, dan parasit lainnya bahkan setelah masuk ke dalam sel inang. Sel T sitotoksik dapat
berperan juga dalam penghancuran sel kanker.
b Sel T pembantu Sel T pembantu berperan sebagai pengatur, bukan pembunuh. Sel
ini mengatur respons, kekebalan tubuh dengan cara mengenali dan mengaktifkan limfosit yang lain, termasuk sel B dan sel T sitotoksik.
c Sel T supressor Fungsi sel T supressor adalah mengurangi produksi antibodi oleh sel-
sel plasma dengan cara menghambat aktivitas sel T pembantu dan mengurangi keaktifan dari sel T pembunuh. Dalam keadaan normal,
sel ini berfungsi setelah infeksi mereda. Peran sel T supressor sangat penting karena antibodi dan sel T pembunuh yang terlalu aktif
kemungkinan besar dapat merusak sel-sel tubuh yang sehat.
Gambar 10.6
Diferensiasi sel plasma penghasil antibodi dari sel B.
Sumber: Biology: Exploring Life, 1994
Sel plasma Nukleus
Sitoplasma
Antibodi Antibodi
yang dikeluarkan
Sel B
Sumber: Biology Concepts Connections, 2006
Gambar 10.7
a Sel T sitotoksik dan b sel T sitotoksik sedang melawan sel
kanker.
b. Antibodi
Antibodi merupakan protein. Antibodi berikatan dengan protein yang lainnya antigen yang ditemukan di dalam tubuh. Molekul protein pada
permukaan bakteri atau virus berperan sebagai antigen. Antibodi merupakan bagian yang berperan di dalam pertahanan tubuh.
Sel T Sel kanker
a b
Di unduh dari : Bukupaket.com SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id
Pertahanan Tubuh
181
Gambar 10.8 menunjukkan struktur dan fungsi dari antibodi.
Perhatikan bahwa setiap antibodi memiliki dua tempat yang dapat bereaksi dengan antigen. Fungsi antibodi, yaitu berikatan dengan molekul antigen
membentuk rangkaian seperti jaring.
Antibodi dapat menghambat partikel-partikel virus. Untuk menginfeksi saluran sel, virus pertama-tama harus bisa mengenali sel
inangnya. Protein dari virus mencocokkan bentuknya dengan molekul pada membran sel dari sel inang. Antibodi dapat menutupi protein dari
virus agar virus tersebut tidak bisa menginfeksi sel.
Protein yang disebut interferon juga bekerja melawan virus. Interferon diproduksi oleh sel yang telah terinfeksi oleh virus. Interferon membuat
sel-sel yang tidak terinfeksi menjadi resisten terhadap serangan virus.
Antibodi tersusun atas dua tipe rantai polipeptida yaitu rantai ringan light chain dan rantai berat heavy chain. Struktur gabungan kedua
rantai tersebut membentuk huruf Y. Di tengah-tengah ikatan rantai tersebut terdapat daerah Hinge Hinge Region yang memungkinkan
rantai-rantai polipeptida untuk bergerak. Setiap lengan dari antibodi memiliki daerah pengikat antigen antigen-binding site.
Antibodi dapat dibedakan berdasarkan susunan proteinnya menjadi lima kelas utama. Setiap antibodi berinteraksi dengan molekul dan sel
yang berbeda-beda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula. Masing-masing antibodi memiliki daerah variabel variable region
yang dapat mengenali antigen khusus dan daerah konstan constant region yang mengontrol bagaimana molekulnya berinteraksi dengan bagian lain
dari sistem kekebalan tubuh. Untuk lebih jelasnya mengenai tipe-tipe antibodi, perhatikan Tabel 10.2 berikut.
Tabel 10.2 Tipe-Tipe Antibodi
No.
1. IgM
Tipe pertama antibodi yang dihasilkan pada awal suatu infeksi; secara umum dilepaskan ke aliran darah
2. IgG
Tipe antibodi paling banyak di peredaran darah; dapat masuk ke jaringan lain dengan mudah; diproduksi ketika terjadi infeksi
serius
Antibodi Karakteristik
a
b c
Sisi binding antigen
Rantai ringan
C V
V V
V C
C C
Rantai berat Molekul
antibodi A Sisi
binding antigen
Determinan antigen
Molekul antigen
Molekul antibodi B
Gambar 10.8
a Molekul antibodi yang digambarkan oleh grafik komputer,
b struktur antibodi, dan c binding antibodi pada antigen determinan.
Sumber: Biology Concepts Connections, 2006
Sekilas Biologi
Pada 1908, Paul Ehrlich mendapat hadiah nobel atas
karyanya tentang bagaimana pertahanan tubuh memerangi
penyakit dan infeksi. Inilah yang disebut imunologi.
Sumber: Jendela Iptek: Kehidupan, 1997
Kata Kunci
• Antibodi
• Sel T
Paul Ehrlich 1854–1915
Di unduh dari : Bukupaket.com SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI
182
3. IgA
Ditemukan di dalam tubuh, termasuk keringat, air mata, air ludah; membantu dalam membentuk kekebalan pasif pada bayi
4. IgD
Ditemukan di permukaan limfosit B; berperan dalam respons kekebalan tubuh
5. IgE
Bekerja sama dengan reaksi alergi dan asma; ditemukan di permukaan histamin
B. Respons Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan dapat menghasilkan dua jenis respons terhadap
antigen, yaitu respons humoral dan respons selular. Respons humoral atau kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan produksi antibodi
yang beredar di dalam plasma darah dan limfa. Kekebalan humoral efektif melawan bakteri atau virus yang mencoba masuk ke dalam cairan tubuh.
Adapun respons selular atau kekebalan selular melibatkan sel-sel yang bereaksi langsung terhadap sel-sel asing atau jaringan yang terinfeksi.
Jenis kekebalan ini dapat secara langsung melawan sel-sel tubuh yang terinfeksi oleh bakteri atau virus. Akan tetapi, kekebalan selular ini
berperan pula dalam pengenalan jaringan asing dan penolakan atas jaringan hasil transplantasi.
Secara umum, kekebalan humoral dan selular memberikan tiga fungsi utama sebagai berikut.
1. Pengenalan
Sistem kekebalan dapat mengenali benda asing antigen yang masuk ke dalam tubuh. Meskipun jenis patogen sangat beraneka ragam, sistem
kekebalan dapat mengenali dan menyusun respon melawan semua jenis organisme secara spesifik.
2. Reaksi
Setelah mengenali antigen yang masuk, sistem kekebalan bereaksi dengan mempersiapkan respons humoral dan selular.
3. Pembuang
Sistem kekebalan dapat menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Penghancuran ini dapat dilakukan secara humoral melalui
antibodi maupun secara selular, oleh limfosit T. Ketika sistem kekebalan bekerja secara efektif, antigen akan hancur dan dibuang.
Bagaimana mekanisme dari respons humoral maupun respons selular? Apakah perbedaannya? Simaklah penjelasan berikut.
1. Kekebalan Humoral
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kekebalan humoral melibatkan aktivasi sel B dan produksi antibodi yang beredar di dalam plasma darah
dan limfa. Antibodi yang beredar sebagai respons humoral, bekerja
1. Jelaskan fungsi kulit sebagai alat pertahanan tubuh.
2. Apakah fungsi limfosit B?
3. Tuliskan tiga jenis limfosit T.
4. Jelaskan struktur antibodi.
Kerjakanlah dalam buku latihan Anda.
Latihan Pemahaman Subbab A
Kata Kunci
• Respons humoral
• Respons selular
Di unduh dari : Bukupaket.com SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id