Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI
176
A. Sistem Pertahanan Tubuh
Tahukah Anda, apa yang dilakukan sebuah negara ketika para penyelundup menyerang dan membuat kacau? Semua daerah di negara
tersebut akan bersatu membuat sistem pertahanan diri terhadap serangan para penyelundup.
Keterangan di atas merupakan suatu analogi mengenai kondisi tubuh kita apabila mendapat serangan dari luar. Apa sajakah serangan dari luar
terhadap tubuh kita? Perlu Anda ketahui, setiap hari jutaan bakteri, mikroba, virus, dan parasit berusaha masuk ke dalam tubuh. Untuk meng-
atasinya, tubuh kita memiliki pertahanan yang berlapis-lapis. Sistem pertahanan yang berlapis-lapis ini penting untuk menghadapi serangan
virus atau bakteri secara bertahap. Akan tetapi, adakalanya sistem pertahanan ini masih dapat ditembus oleh bibit penyakit sehingga muncul
kondisi sakit.
Pada umumnya, sistem pertahanan tubuh digolongkan menjadi dua, yaitu sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan sistem pertahanan tubuh
spesifik Tabel 10.1. Apakah perbedaan keduanya?
1. Apakah fungsi imunisasi?
2. Menurut Anda, organ apa sajakah yang termasuk ke dalam sistem pertahanan
tubuh?
Tes Kompetensi Awal
1. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik
Adakalanya benda asing ataupun mikroba yang tidak dikehendaki memasuki tubuh kita. Jika hal tersebut terjadi, tubuh akan menganggap
benda yang masuk itu sebagai benda asing atau antigen. Benda asing tersebut dapat berupa patogen, yaitu mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik merupakan sistem pertahanan tubuh yang tidak membedakan mikroorganisme patogen
satu dengan yang lainnya.
a. Kulit dan Membran Mukosa
Sebelum masuk ke dalam tubuh, patogen harus menembus tubuh manusia. Kulit merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap
patogen. Kulit yang utuh terdiri atas epidermis yang tersusun atas sel-sel epitel yang sangat rapat. Kondisi ini menyulitkan mikroorganisme untuk
Telapak kaki merupakan lapisan kulit yang paling tebal dari
seluruh kulit di tubuh manusia, yaitu sekitar 5 mm.
Sumber: Science Library: Human Body, 2004
Kata Kunci
• Pertahanan tubuh nonspesifik
• Pertahanan tubuh spesifik
Tabel 10.1 Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik dan Spesifik
Mekanisme Pertahanan Nonspesifik
• Kulit • Membran mukosa
• Sekresi dari kulit dan membran
mukosa
Mekanisme Pertahanan Spesifik Garis Pertahanan
Pertama Garis Pertahanan
Kedua Garis Pertahanan Ketiga
• Sel darah putih fagositik
• Protein antimikroba
• Respons peradangan
• Limfosit • Antibodi
Fakta
Biologi
Di unduh dari : Bukupaket.com SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id
Pertahanan Tubuh
177
masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi, jika kulit mengalami kerusakan sedikit saja, akan menyebabkan masuknya patogen seperti bakteri atau
virus. Selain kulit, membran mukosa yang melapisi saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran kelamin dapat menghalangi masuknya
mikroba yang berbahaya.
Selain pertahanan fisik, kulit dan membran mukosa dapat berfungsi sebagai pertahanan kimiawi. Sekresi dari kelenjar minyak dan kelenjar
keringat akan memberikan suasana pH kulit antara 3–5. Kisaran pH tersebut mencegah kolonisasi mikroorganisme di kulit. Koloni
mikroorganisme ini dapat pula dihambat oleh aktivitas air liur, air mata, dan sekresi mukosa yang membasahi permukaan epitelium. Sekresi tersebut
mengandung salah satu protein pelindung, yaitu lisozim. Lisozim merupakan enzim yang dapat mencerna dinding sel dari banyak jenis
bakteri atau dengan kata lain enzim pembunuh bakteri.
b. Sel-Sel Fagosit
Adakalanya garis pertahanan pertama dapat ditembus oleh patogen. Hal ini dapat terjadi karena adanya luka pada kulit. Jika hal ini terjadi,
patogen yang masuk akan menghadapi garis pertahanan kedua. Garis pertahanan kedua ini bergantung pada fagositosis. Fagositosis merupakan
peristiwa sel yang memakan sel atau benda lain, ini dilakukan oleh jenis sel darah putih tertentu. Perhatikan Gambar 10.2.
Sel darah putih leukosit terdiri atas neutrofil, monosit, dan eousinofil. Neutrofil merupakan sel darah terbanyak dalam leukosit, yaitu
sekitar 70. Neutrofil bekerja dengan cara memasuki jaringan yang terinfeksi, kemudian memakan dan merusak mikroba yang terdapat di
sana. Sel-sel yang terinfeksi oleh mikroba akan mengeluarkan sinyal kimiawi sehingga menarik neutrofil untuk datang. Proses ini disebut
dengan kemotaksis.
Monosit hanya menyusun sekitar 5 dari leukosit. Cara kerja monosit hampir sama dengan cara kerja neutrofil. Perbedaannya, monosit akan
berkembang menjadi makrofag setelah masuk ke dalam jaringan. Makrofag merupakan sel fagosit yang terbesar. Sel makrofag ini memiliki
kaki semu pseudopodia yang panjang. Pseudopadia ini berfungsi melekatkan diri pada mikroba. Mikroba yang menempel pada pseudopodia
ini akan ditelan oleh makrofag dan kemudian dirusak oleh enzim-enzim lisosom makrofag.
Gambar 10.1
Kulit merupakan sistem pertahanan nonspesifik yang pertama.
Sumber: www.scf-online.com
Gambar 10.2
Fagositosis bakteri oleh makrofag.
Sumber: Biology: Exploring Life, 1994
Sel fagosit
Sel bakteri
Gambar 10.3
Mekanisme sel darah putih dalam melawan bakteri yang masuk.
Sumber: Human Body, 2002
Kata Kunci
• Fagositosis
• Makrofag
Patogen Sel-sel darah
putih Pelebaran
pembuluh darah Pembuluh
darah Kulit yang
terluka
Di unduh dari : Bukupaket.com SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI
178
Eosinofil bekerja dengan melawan parasit yang berukuran lebih besar, seperti cacing darah. Eosinofil dapat melepaskan enzim-enzim untuk
merusak dinding eksternal dari parasit.
c. Protein Antimikroba