Fase Halusinasi Pengertian Halusinasi .1 Definisi Halusinasi

a. Tahap I comforting: Memberi rasa nyaman, tingkat ansietas sedang, secara umum halusinasi merupakan suatu kesenangan dengan karakteristik klien mengalami ansietas, kesepian, rasa bersalah dan ketakutan, mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan ansietas, pikiran dan pengalaman masih dalam kontrol kesadaran Perilaku klien yang mencirikan dari tahap I comforting yaitu tersenyum atau tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat, diam dan berkonsentrasi. b. Tahap II Condeming: Menyalahkan, tingkat kecemasan berat, secara umum halusinasi menyebabkan rasa antipasti dengan karakteristik pengalaman sensori menakutkan, merasa dilecehkan oleh pengalaman sensori tersebut, mulai merasa kehilangan kontrol, menarik diri dari orang lain. Perilaku klien yang mencirikan dari tahap II yaitu dengan terjadi peningkatan denyut jantung, pernafasan dan tekanan darah, perhatian dengan lingkungan berkurang, konsentrasi terhadap pengalaman sensorinya, kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dengan realitas Dermawan Rusdi, 2013. c. Tahap III Controlling: Mengontrol, tingkat kecemasan berat, pengalaman halusinasi tidak dapat ditolak lagi dengan karakteristik klien menyerah dan menerima pengalaman sensorinya halusinasi, isi halusinasi menjadi atraktif, dan kesepian bila pengalaman sensori berakhir. Perilaku klien pada tahap III ini adalah perintah halusinasi ditaati, sulit berhubungan dengan orang lain, perhatian terhadap lingkungan berkurang, hanya beberapa detik, tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tampak tremor dan berkeringat. d. Tahap IV Conquering: Klien sudah sangat dikuasai oleh halusinasi, klien tampak panik. Karakteristiknya yaitu suara atau ide yang datang mengancam apabila tidak diikuti. Perilaku klien pada tahap IV adalah perilaku panic, resiko tinggi mencederai, agitasi atau kataton, tidak mampu berespon terhadap lingkungan Prabowo, 2014.

2.2.4 Rentang Respon

Persepsi mengacu pada identifikasi dan interpretasi awal dari suatu stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indera. Respon neurobiologis sepanjang rentang sehat sakit berkisar dari adatif pikiran logis, persepsi akurat, emosi konsistenm dan perilaku sesuai sampai dengan respon maladatif yang meliputi delusi, halusinasi, dan isolasi sosial. Rentang respon dapat digambarkan sebagai berikut Stuart Sundeen, 1998 :

2.2.5 Penatalaksanaan Halusinasi

Penatalaksanaan pasien dengan halusinasi adalah dengan pemberian obat- obatan dan tindakan lain, yaitu : a. Terapi kejang listrikElectro Compulsive Therapy ECT. b. Terapi aktivitas kelompok TAK. c. Psikofarmakologis Obat-obatan yang lazim digunakan pada gejala halusinasi yang merupakan gejala psikosis pada klien skizofrenia adalah obat-obatan antipsikosis. Terapi aktivitas kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih Yosep, 2007 Rentang Respon Neurobiologis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tak Stimulasi Persepsi Terhadap Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah PROVSU Medan

20 138 91

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL MARAH PADA PASIEN Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Kemampuan Mengontrol Marah Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Kemampuan Mengontrol Marah Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 5

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL MARAH PADA PASIEN Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Kemampuan Mengontrol Marah Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 17

PERUBAHAN KEMAMPUAN KOGNITIF KLIEN SKIZOFRENIA SETELAH DIBERIKAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 0 8

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA KLIEN HALUSINASI DI RUANG CENDRAWASIH DAN RUANG GELATIK RS JIWA PROF HB SAANIN PADANG TAHUN 2012.

0 0 10

174 Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap arjuna rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Vevi Suryenti S.Kep, M.Kep1 , Eka Vita Sari

1 1 10

Gambaran Kemampuan Mengontrol Halusinasi Klien Skizofrenia di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

1 10 8

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA KLIEN HALUSINASI DI RUANG SAKURA RSUD BANYUMAS

0 0 14

EFEKTIFITAS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN KLIEN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 10