Absorpsi Besi Metabolisme Besi

Besi terdapat dalam berbagai jaringan dalam tubuh, berupa senyawa besi fungsional, yaitu besi yang membentuk senyawa yang berfungsi dalam tubuh, besi cadangan, yaitu senyawa besi yang dipersiapkan bila masukan besi berkurang, besi transport, yaitu besi yang berikatan dengan protein tertentu dalam fungsinya untuk mengangkut besi dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya. Besi terdapat dalam dua bentuk yaitu heme dan non heme. Sekitar 70 zat besi dalam tubuh ditemukan dalam bentuk heme, khususnya hemoglobin dan mioglobin, walaupun dapat juga ditemukan pada enzim hidroperoksidase dan sitokrom.Zat besi nonheme paling banyak disimpan sebagai feritin sekitar 1 g pada pria dewasa atau hemosiderin dalam makrofag dan hepatosit.Hanya sebagian kecil sekitar 0,1 berada transit dalam plasma, terikat dengan protein pembawanya transferin. Jumlah yang sangat kecil terdapat dalam enzim peroksidase dan katalase. 21 Protein Fungsi Jumlah mg Persentasi Hemoglobin Transport oksigen 2600 65.0 Mioglobin Simpanan otot 130 6.0 Transferin Transport besi 3 0.1 Feritin Cadangan besi 520 13.0 Hemosiderin Cadangan besi 480 12.0 Katalase, peroksidase Degradasi H 2 O 2 - - Sitokrom Transport elektron - - Duodenal cytochrome b-like protein Reduksi besi di intestinal - - Lain-lain Enzim oksidase lainnya 140 3.6 Tabel 2.1 Komponen Besi dalam Tubuh 21

2.1.2. Absorpsi Besi

Universitas Sumatera Utara Besi lebih mudah diserap dalam bentuk Ferro Fe 2+ tetapi kebanyakan besi yang dimakan berada dalam bentuk Ferri Fe 3+ . 19 Hanya sedikit sekali besi yang diserap dalam lambung, tetapi di dalam lambung besi dalam bentuk Ferri Fe +3 akan diubah menjadi Ferro Fe +2 oleh ferric reductase dengan bantuan kofaktor duodenal cytochrom b-like DCYTB. 20 Perubahan ini sangat penting, karena duedonal metal transporter 1 DMT1 memungkinkan hanya divalen logam terutama besi, tetapi juga Cu, Pb, dan Mn yang dapat melalui membran apikal enterosit duedonal. Namun, DMT1 bukan molekul satu-satunya yang memfasilitasi transportasi besi melalui membran enterosit.Heme carrier protein merupakan molekul penting yang mengangkut besi heme dari permukaan apikal ke enterosit.Besi heme akan terikat oleh reseptor heme di membranbrush border dan didalam sel akan dilepaskan oleh heme oxygenase sebelum memasuki penampungan besi labil dan kemudian akan mengikuti jalur yang sama dengan besi non-heme. 22 Di dalam enterosit sebagian besi disimpan sebagai feritin, dan sebagian lagi menuju ke membrane basolateral ke sirkulasi melalui basolateral transporter dalam bentuk Fe 2+ yang disebut ferroportin. 20 Ferroportin juga dapat ditemukan pada permukaan membran makrofag. Jika total besi dalam tubuh tinggi, sintesis hati terhadap hepsidin akan meningkat. Pengikatan hepsidin ke segmen eksterior ferroportinakan menyebabkan internalisasi, ubiquitinasi dan degradasi dari Universitas Sumatera Utara ferroportin. Akibatnya, besi yang ditransfer ke sirkulasi akan menurun. Ferroportin, seperti DMT1 bersifat permeabel hanya untuk besi dalam bentuk Ferro Fe +2 . Di sisi lain, besi harus berada dalam bentuk Ferri Fe +3 agar dapat terikat dengan transferin. Oleh karena itu, oksidasi besi dari bentuk Ferro Fe +2 menjadi Ferri Fe +3 oleh ferrooxidase atau hephaestin sangat diperlukan. 20,22 Seruloplasmin adalah homolog hephaestin menetap di membran makrofag dekat dengan ferroportin, melakukan kerja yang sama denganhephaestin. Singkatnya, besi ferro yang berasal dari enterosit dioksidasi oleh hephaestin, dan besi ferro yang berasal dari makrofag akan dioksidasi oleh seruloplasmin dengan cara yang sama. 22 Gambar 2.1. Mekanisme absorpsi besi 23

2.1.3. Transport Besi