Kelas X SMAMASMKMAK Semester 1
172
1. Fungsi Kemasan
Terdapat tiga fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh kemasan. Fungsi pertama adalah fungsi perlindungan. Pada aspek ini, kemasan berfungsi untuk menjaga
produk tetap bersih, pelindung dari kotoran dan kontaminasi; melindungi produk terhadap kerusakan fisik, perubahan kadar air, dan penyinaran. Fungsi
kedua adalah fungsi penanganan. Beberapa hal yang termasuk dalam fungsi ini antara lain kemudahan dalam membuka atau menutup, mudah dalam tahap
penanganan, pengangkutan, dan distribusi; mempunyai fungsi yang baik, efisien dan ekonomis; aman untuk lingkungan; mempunyai ukuran, bentuk dan
bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada; mudah dibuang dan mudah dibentuk atau dicetak. Fungsi ketiga adalah fungsi untuk pemasaran,
kemasan menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik, dan penampilan yang jelas sehingga dapat membantu promosi dan penjualan.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa paling tidak terdapat tujuh fungsi kemasan, yaitu faktor pengamanan cuaca, sinar, jatuh, tumpukan, kuman, dan
lain-lain; faktor ekonomi biaya produksi; faktor distribusi kemudahan penyimpanan dan pemajangan; faktor komunikasi mudah dilihat, dipahami
dan diingat; faktor ergonomi mudah dibawa, dibuka, diambil, diminum; faktor estetika warna, logo, ilustrasi, huruf, tata letak; dan faktor identitas
mudah dikenali, tampil beda.
a. Perlindungan dan Penanganan Produk
Pengemasan dapat memberikan perlindungan terhadap produk agar memi- liki mutu yang baik dalam waktu yang lebih lama. Produk dalam kemasan
dapat dilindungi dengan berbagai cara, antara lain dengan mengontrol keluar masuknya air hidratasi, mengendalikan suhu, mengatur atmosfer
pengemasan, mencegah migrasi komponen volatil, dan penyinaran UV.
Pengendalian suhu dilakukan dengan menyimpan produk pada suhu tertentu. Umumnya produk beku harus disimpan pada suhu rendah -18 – 5 °C.
Kemasan yang cocok untuk produk ini adalah PVDC agar tidak mudah sobek pada waktu produk dicairkan.
b. Pengemasan untuk Pemasaran
Penampilan suatu kemasan haruslah dapat menarik perhatian eye catching. Hal ini mencakup warna, bentuk, merek, ilustrasi, tata letak yang berhu-
bungan dengan faktor emosi dan psikologis. Misalnya, tampilan visual kemasan jus buah haruslah dapat menimbulkan kesan menyehatkan,
bentuk desain, dan gambar pada kemasannya dipilih yang tidak kaku dan berwarna cerah.
P engolahan
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
Prakarya dan Kewirausahaan 173
Daya tarik praktis adalah efektivitas dan efisiensi kemasan dalam memudah- kan penyimpanan dan pemajangan produk. Faktor yang berhubungan
dengan daya tarik praktis suatu kemasan adalah bahwa kemasan menjamin melindungi produk; mudah dibuka dan ditutup; porsi atau volume yang
sesuai; dapat digunakan kembali; mudah dibawa, dijinjing, dipegang; mudah dihabiskan isinya dan dapat diisi ulang; ditampilkan dengan lucu;
serta yang lain-lainnya sesuai pertimbangan kebutuhan dan sifat produk.
Untuk memenuhi aspek ini, terdapat berbagai strategi untuk berkreasi. Strategi ini memanfaatkan unsur warna, ilustrasi, bentuk, merklogo,
tipografi, dan tata letak.
2. Jenis dan Bahan Kemasan
Pengemasan secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu 1 kemasan primer, 2 kemasan sekunder, dan 3 kemasan tersier.
a. Kemasan Primer Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan langsung dengan
produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut sebagai keamasan eceran. Contoh kemasan ini adalah, kantong plastik untuk gula, kantong plastik
untuk kripik, gelas plastik cup untuk air minum, atau minuman, kantong plastik untuk mie instan.
b. Kemasan Sekunder Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan