Profil Keluarga Dampingan Permasalahan Keluarga

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Adapun Profil keluarga dampingan yang penulis dampingi adalah sebagai berikut: Tabel 1. Tabel Keluarga Dampingan Bapak Nengah Pugeg dan seluruh anggota keluarganya tinggal di Desa Jatiluwih, Dusun Kesambahan Kelod, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Keluarga tersebut tinggal di 2 rumah kecil dengan anggota keluarga yang tinggal di dalamnya sebanyak 5 empat orang, berikut dengan istri dari Wayan Karma. Bapak Nengah Pugeg tidak tinggal bersama orang tuanya dan hanya tinggal bersama dengan istri, anak, menantu dan cicitnya. Anak dari Nengah Pugeg sudah bekerja sebagai petani dan buruh berikut dengan istrinya sedangkan cicitnya masih kecil dan perlu perhatian dari Nengah Pugeg, Bapak Nengah Pugeg berkerja sebagai petani yang hanya pulang pada waktu sore hari berikut dengan istrinya sedangkan anaknya pulang bekerja di malam hari. Penghasilan dari Bapak Nengah Pugeg beserta keluarganya terbilang masih minim untuk kebutuhan sehari-hari dalam kebutuhan keluarga dan menafkahi cicitnya. No Nama Jenis Kelamin Tempat Lahir Umur Agama Pendidikan Status Pekerjaan 1 I Nengah Pugeg Laki-laki Kesambahan 70 th Hindu SDSederajat Suami Petani 2 Ni Wayan Lengi Perempuan Bukit Ungasan 52 th Hindu SDSederajat Istri Petani 3 I Wayan Karma Laki-laki Dusun Kesambahan Kelod 38 th Hindu SDSederajat Anak Petani 4 Satya Laki-laki Dusun Kesambahan Kelod 6 th Hindu SD Cicit Pelajar SD

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Nengah Pugeg tinggal di Desa Jatiluwih di lingkungan Dusun Kesambahan Kelod. Keluarga Nengah Pugeg merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu.Bapak Nengah Pugeg merupakan buruh tani dan Ibu Wayan Lengi merupakan Ibu rumah tangga sekaligus buruh tani. Pekerjaan mereka tersebut tidaklah cukup untuk menopang perekonomian cicit mereka. Pendapatan Bapak Nengah Pugeg per bulannya tidak menentu karena Bapak Nengah Pugeg kadang bekerja dan kadang juga tidak dikarenakan faktor umur, Namun untuk saat ini, hanya Ibu Wayan Lengi beserta anaknya yang ikut membantu penghasilan keluarga, sebagai tambahannya penghasilan juga berasal dari buah ataupun sayur yang ada dipekarangan rumah Bapak Nengah Pugeg, seperti daun ketela, buah nangka, buah lemo, dan kemangi. Penghasilan setiap harinya pun tidak menentu, kira-kira dalam sehari penghasilan keluarga Bapak Nengah Pugeg berkisar Rp. 45.000,-

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

1. Kebutuhan Sehari- hari

Perincian untuk kebutuhan sehari - hari keluarga Bapak I Nengah Pugeg : Tabel 2. Rincian Kebutuhan Keluarga Dampingan No Nama Kebutuhan Waktu Satuan Harga Total 1 Beras Sebulan 12 kg 12.000 144.000 2 Lauk Pauk Sebulan Secukupnya 50.000 50.000 3 Kopi Bubuk Sebulan 1 kg 40.000 40.000 4 Sarana Sembahyang Sebulan Seperlunya 10.000 14.000 5 Kebutuhan MCK Sebulan Seperlunya 20.000 30.000 6 Keperluan Upacara Adat Sebulan Seperlunya 300.000 400.000 7 Keperluan Sekolah Anak Sebulan Seperlunya 150.000 150.000 8 Biaya Listrik dan Air Sebulan Seiritnya 150.000 150.000 9 Lain - lain Sebulan Seperlunya 80.000 160.000 Total Biaya Keseluruhan 1.138.000 Pengeluaran keluarga bapak Nyoman Murdi secara rutin dihabiskan untuk biaya upacara adat, biaya sekolah cicit dan biaya listrik dan air. Biasanya untuk makan sehari-hari keluarga Bapak Nengah Pugeg mengkonsumsi nasi beras merah, sayur dan lauk seadanya sesuai dengan kemampuan. Untuk memasak bahan makanan yang ada, terkadang menggunakan hasil dari pekarangan rumah. Ibu Wayan Lengi sudah menggunakan kompor gas, namun tidak jarang juga menggunakan kayu bakar untuk memasak di dapur yang tidak cukup luas yang dimiliki. Biaya lain yang dikeluarkan adalah untuk membeli kopi, dan biaya lainnya.

2. Pengeluaran untuk Kesehatan

Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, Bapak Nengah Pugeg dan Istri akan, melakukan pengobatan dirumah namun apabila sakitnya parah mereka akan membawa ke puskesmas desa yaitu di Puskesmas Jatiluwih. Terkait dengan biaya, sebisa mungkin Bapak Nengah Pugeg dan anaknya yang akan menanggung biaya pengobatan tetapi apabila tidak mampu, mereka akan meminjam uang dari sanak saudara ataupun tetangga di lingkungan sekitar. Berdasarkan dengan yang dilontarkan oleh Bapak Nengah Pugeg berserta Ibu Wayan Lengi , biaya terbesar yang dibutuhkan saat ada anggota keluarga yang sakit adalah sebesar kurang lebih Rp. 400.000,-.

3. Pengeluaran untuk Kehidupan Sosial dan lain-lain

Selain untuk makan sehari-hari dan biaya kesehatan, penghasilan keluarga Bapak Nengah Pugeg juga digunakan untuk kehidupan sosial karena kehidupan masyarakat di Bali tidak lepas dari budaya menyama braya. Namun pengeluaran untuk hal ini hanya hadir sewaktu-waktu, tidak setiap hari. Pengeluaran ini muncul hanya ketika ada tetangga ataupun warga sekitar rumah yang memiliki upacara adat. Untuk biaya kehidupan sosial yang di notabene nya memerlukan biaya yang besar, tetapi untuk keluarga Bapak Nengah Pugeg hanya melakukan upacara adat secara sederhana sesuai dengan kemampuan. BAB II IDENTIFIKASI DAN MASALAH PRIORITAS

1.1 Permasalahan Keluarga

Bapak Nengah Pugeg merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di lingkungan Desa Jatiluwih Dusun Kesambahan Kelod, Bapak Nengah Pugeg sebisa mungkin memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, namun Bapak Nengah Pugeg merasa itu semua belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya yang harus menghidupi cicitnya dan membantu perekonomian keluarga, dimana cicitnya yang masih kecil masih membutuhkan biaya yang sangat besar, dikarenakan masih bersekolah di sekolah dasar.

1.2 Masalah Prioritas