Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Pompa air termal ini terdapat tabung pemisah uap yang berguna untuk meminimalisir fluida kerja cair yang ikut terbawa uap supaya dapat terpisah sesuai Gambar 3.2. Gambar. 3.2 Tabung pemisah fluida kerja cair dan gas Gambar. 3.3 Skema tabung pemisah Dietil eter cair Uap dietil eter Sistem kerja pompa air energi termal pada penelitian ini bekerja pada saat pemanasan pipa tembaga yang disusun secara seri dan dipasang di penampang plat datar yang terpanasi oleh lampu yang berjumlah 6 buah bohlam lampu. Pemanasan menggunakan lampu yang dinyalakan menggunakan listrik hingga mencapai panas 114°C. Setelah mencapai pemanasan yang cukup, katup dibuka sehingga fluida kerja dietil eter akan mengalir masuk ke dalam pipa tembaga seri yang dan akan mengalami penguapan. Uap dietil eter yang telah terpanasi akan masuk ke tabung pemisah fluida kerja. Di tabung pemisah uap ini, dietil eter yang masih cair akan terdorong sampai tabung pemisah yang akan memisahkan antara uap dan dietil eter yang masih cair. Dietil eter yang masih cair akan dikembalikan ke pemanas dan uap dietil eter yang terpanaskan kemudian akan mengalir masuk ke kondensor. Dietil eter yang menguap tersebut selanjutnya akan menuju tabung tekan air dan akan memberikan tekanan di tabung tekan air. Air yang tertekan uap dietil eter pada tabung tekan akan memberi tekanan yang menuju tabung tekan udara. Di tabung tekan udara, air mengalami kenaikan dan menyebabkan terjadinya kompresi. Pada saat udara terkompresi, pompa benam bekerja dan katup searah pada sisi tekan akan membuka, karena mendapat tekanan dari air yang terpompa sampai tangki air out put. Pada saat proses pendinginan, udara kipas dan air hasil pompa dibantu dengan air kran di alirkan ke pipa kondensor agar suhu pemanasan menurun. Dengan demikian uap dietil eter yang berada di kondensor akan mengembun. Pengembunan ini dapat menyebabkan tekanan menurun dan air yang berada di tabung tekan udara juga akan menurun. Pada saat penurunan air pada tabung tekan udara dan penurunan tekanan, katup searah sisi hisap di pompa benam terbuka dan akan mulai bekerja sehingga akan terjadi proses penghisapan air dari sumur. Siklus pemompaan akan terus berlangsung selama masih ada energi panas yang cukup untuk kembali menguapkan dietil eter agar dapat melakukan pemompaan air kembali.

3.2 Variasi Variabel

Variasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variasi dengan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dan pendinginan uap fluida kerja dietil eter pada kondensor menggunakan air pompa + air keran, air pompa + udara alami, dan kipas dengan ketinggian pipa buang 3,20 m. 2. Variasi dengan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dan bukaan katup ¾ selama 20 detik, 15 detik, 10 detik dengan pendinginan uap fluida kerja pada kondensor menggunakan air pompa dan air kran. 3. Variasi dengan 2 tabung tekan udara pada ketinggian air 140 cm dan bukaan katup 15 detik dan variasi pendinginan menggunakan air pompa + air keran, air pompa + udara alami, dan kipas.