Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Barat

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Barat

Posisi geografis Provinsi Kalimantan Barat berada di antara 2 o 08’ LU dan 3 o 05’ LS, serta di antara 108 o 0’BT dan 114 o 10’ BT menempatkannya sebagai salah satu Provinsi yang berada pada garis lingkar dunia atau dengan kata lain dilalui garis Khatulistiwa garis lintang 0 o . Secara letak geografis, Kalimantan Barat berbatasan dengan Laut Cina Selatan yang menghubungkan dengan negara Singapura, Riau, Malaysia Barat, Cina dan Thailand. Kalimantan Barat juga merupakan salah satu Provinsi di pulau Kalimantan yang memiliki jalur perbatasan melalui darat dengan negara tetangga Malaysia sepanjang kurang lebih 1.2 km. Posisi strategis tersebut merupakan daya dukung dalam pengembangan dunia usaha maupun investasi. Secara terinci, posisi strategis Kalimantan Barat yang diapit oleh wilayah pertumbuhan sebagai berikut : - Bagian utara berbatasan langsung melalui darat dengan negara Malaysia tepatnya dengan Sarawak-Malaysia Timur. - Bagian selatan dibatasi oleh laut Jawa yang menghubungkan dengan ibu kota negara serta Provinsi lainnya di pulau Jawa yang merupakan sentral perekonomian nasional. Pada bagian selatan juga berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah. - Bagian barat dibatasi oleh Selat Karimata yang menghubungkan dengan Singapura, Malaysia dan wilayah pertumbuhan Batam serta daerah potensi lainnya di Sumatra, Laut Natuna yang menghubungkan kepulauan Natuna. - Bagian timur walaupun secara geografis berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur, namun transportasi darat yang menghubungkan kedua Provinsi jalan trans Kalimantan sampai saat ini masih belum terealisasi. Topografi daratan Kalimantan Barat sebagian besar berupa daerah rawa- rawa dengan kondisi tanah gambut dan bentangan hutan mangrove-nya. Hal ini terkait dengan topografi Kabupatenkota, dimana sebagian besar luas lahan khususnya daerah pantai berada pada kelas kemiringan lereng dibawah 2 persen yaitu sekitar 35.92 Hektar dan pada kelas kemiringan lereng 2 persen sampai 15 persen yaitu sekitar 24.31 persen. Untuk daerah yang memiliki lahan relatif luas pada kelas kemiringan lereng cukup tinggi diatas 40 adalah Kapuas Hulu yaitu sekitar 1.166 ribu Hektar atau sekiar 53.62 persen dari total luas Kapuas Hulu atau sekitar 40.77 persen dari total luas lahan pada kelas diatas 40 persen di Kalimantan Barat. Untuk Kabupaten Sintang sebagian besar lahan 34.12 berada pada kelas kemiringan lereng 15-40 persen. Kalimantan Barat juga terkenal dengan julukan Provinsi ‘seribu sungai’ sejalan dengan kondisi geografis yang memiliki ratusan sungai. Bahkan sungai terpanjang di Indonesia terdapat di Provinsi ini, yaitu Sungai Kapuas yang melalui Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau dan Kota Pontianak. Dari panjang sungai Kapuas yang mencapai 1 086 kilometer, sekitar 842 kilometer di antaranya dapat dilayari.

4.2. Kondisi dan Potensi Jeruk Siam Pontianak di Kalimantan Barat