TINJAUAN PUSTAKA T. ASSYAUKANI F24104072

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keamanan Pangan Berdasarkan Undang-Undang No.7 tahun 1996 tentang pangan , keamanan pangan didefinisikan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Kelalaian dalam penerapan keamanan pangan dapat menimbulkan masalah serius bagi masyarakat seperti terjadinya kasus keracunan pangan. Keracunan pangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pada beberapa korban, keracunan pangan mungkin hanya menyebabkan ketidaknyamanan atau kehilangan waktu namun bagi anak-anak, orang tua atau orang yang memiliki kelainan sistem imunitas sangat mungkin keracunan pangan dapat menyebabkan kematian Data BPOM terkait kasus keracunan pangan di Indonesia pada tahun 2007 tercatat sebanyak 173 Kejadian Luar Biasa kejadian dimana dua orang atau lebih menderita gejala sakit yang sama atau hampir sama setelah mengkonsumsi pangan yang berdasarkan hasil analisis merupakan sumber penularan. Kasus keracunan ini umumnya akibat mengkonsumsi pangan yang tidak terjamin keamanannya. Di negara besar seperti Amerika, masalah keracunan pangan pun masih menjadi perhatian serius. Pada tahun 2004 diperkirakan terdapat sekitar 76 juta orang terkena penyakit, 325.000 diantaranya terpaksa dilarikan kerumah sakit dan 5000 kasus kematian akibat keracunan pangan U.S. Public Health Service, 2005. Dalam upaya meminimalkan resiko keracunan pangan maka disusunlah berbagai sistem yang dapat meningkatkan kualitas keamanan pangan. Sistem manajemen keamanan pangan tersebut antara lain GMP Good Manufacturing Practices , SSOP Sanitation Standard Operation Procedures dan HACCP Hazard Analysis and Critical Control Point yang merupakan rangkaian sistem yang saling mendukung satu sama lain. B. HACCP HACCP Hazard Analysis and Critical Control Point merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menilai bahaya dan menetapkan sistem pengendalian yang memfokuskan pencegahan. HACCP menekankan pentingnya mutu keamanan pangan . Karena itu, sebagai suatu sistem jaminan mutu keamanan pangan , HACCP dapat diterapkan pada seluruh mata rantai proses pengolahan produk pangan Muhandri Kadarisman, 2006. Di Indonesia sendiri sistem HACCP telah diadopsi ke dalam SNI 01- 4852-1998 mengenai penentuan titik-titik kritis keamanan pangan pada produk dan menjadi sistem standar bagi pangan yang akan diekspor khususnya ke Amerika Thaheer, 2005. Sistem HACCP terdiri dari 12 langkah yang di dalamnya terdapat 7 prinsip utama yaitu : 1. Penyusunan Tim HACCP, 2. Pendeskripsian produk, 3. Identifikasi penggunaan produk, 4. Pembuatan diagram alir, 5. Verifikasi diagram alir di tempat, 6. Pembuatan daftar semua bahaya potensial, 7. Menentukkan titik kritis pengendalian CCP, 8. Menetapkan batas kritis untuk tiap CCP, 9. Menetapkan prosedur monitoring, 10. Menetapkan jenis tindakan koreksi, 11. Menetapkan prosedur verifikasi, dan 12. Membuat dokumentasi. Keseluruhan langkah dan prinsip HACCP didokumentasikan dalam sebuah kumpulan dokumen yang disebut rencana HACCP. C. Rencana HACCP Rencana HACCP atau HACCP Plan adalah serangkaian dokumen yang merupakan produk akhir dari aplikasi sistem HACCP. HACCP Plan disusun oleh sekelompok orang dengan keahlian berbeda yang tergabung dalam sebuah tim yang dibentuk oleh perusahaan. Berdasarkan panduan dari USDA United States Department of Agriculture isi dari dokumen rencana HACCP sekurang-kurangnya harus terdiri dari: 1. Daftar bahaya keamanan pangan yang berada pada tiap proses dan tindakan pengendaliannya. 2. Daftar Titik Kendali Kritis TTK dari tiap bahaya keamanan pangan termasuk : a. TTK untuk mengendalikan bahaya keamanan pangan yang baru diidentifikasi ketika penyusunan b. TTK untuk mengendalikan bahaya kemanan pangan di luar proses penyusunan termasuk bahaya yang telah terjadi sebelum, selama dan setelah penyusunan 3. Daftar batas kritis yang harus dipenuhi pada tiap TTK . Batas kritis harus sekurang-kurangnya dijamin dapat memenuhi standar-standar keamanan yang berlaku. 4. Daftar dari prosedur dan frekuensi pelaksanaan prosedur itu yang digunakan untuk memantau tiap TTK agar memenuhi batas kritis. 5. Mengandung semua tindakan perbaikan yang telah dikembangkan sesuai standar yang dilaksanakan ketika terjadi deviasi pada batas kritis di TTK. 6. Menyediakan sistem untuk penyimpanan dokumen hasil pemantauan TTK. Dokumen harus setidaknya mengandung nilai sebenarnya ketika dilakukan pemeriksaaan. 7. Daftar prosedur verifikasi dan frekuensi pelaksanaan verifikasi. HACCP Plan harus ditandatangani dan diberi tanggal oleh orang yang memiliki wewenang setelah selesai dan tiap kali dilakukan perubahan. Tanda tangan ini menunjukkan bahwa hasil penyusunan diterima dan siap untuk diimplementasikan. D. Rencana HACCP Generik Pasca pengadopsian sistem HACCP oleh CAC, sistem ini sudah menjadi sistem standar bagi keamanan pangan di seluruh dunia khususnya untuk keperluan ekspor-impor. Bahkan di beberapa Negara seperti Amerika dan Kanada, untuk beberapa kelompok produk tertentu, sistem ini sifatnya telah menjadi “wajib” sebagai upaya untuk menjamin kesehatan warganya. Oleh sebab itu berbagai institusi pangan menerbitkan beberapa panduan untuk memudahkan penyusunan HACCP Plan salah satunya dengan menyediakan Rencana HACCP generik. Rencana HACCP generik adalah sebuah panduan berbentuk model penerapan rencana HACCP pada suatu kelompok pangan jenis tertentu yang memiliki kemiripan. Model ini mencakup deskripsi produk, diagram alir dan ketujuh prinsip HACCP. Panduan ini merupakan kerjasama antara pemerintah, industri dan asosiasi perdagangan USFDA, 1999. Saat ini terdapat beberapa lembaga yang secara resmi telah mengembangkan dan merilis model Generic HACCP Plan. Diantara lembaga tersebut antara lain USFDA United States of Food and Drug Administration dengan 13 model, CFIA Canadian Food Inspection Agency dengan 19 model dan NZFSA New Zealand Food Safety Authority dengan dua model. Selain institusi pangan, beberapa perguruan tinggi pun merilis beberapa model HACCP generik. E. Perangkat Lunak Online Rich Internet ApplicationRIA Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Komputer digunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan memecahkan berbagai masalah. Bagian yang menjadi pemroses data atau pemecah masalah itu adalah perangkat lunak. Pada umumnya aplikasi yang ada adalah aplikasi desktop yang bersifat offline , andaikan terdapat kemampuan koneksi secara online untuk memungkinkan update ataupun kolaborasi namun sifatnya berupa fasilitas sedangkan inti programnya tetap ditulis dengan bahasa aplikasi offline seperti visual basic, C, dsb. Aplikasi desktop ini memiliki kelemahan terutama konektivitasnya dan aksesibilitasnya dengan dunia maya yang terbatas Perkembangan teknologi web saat ini telah sampai pada era web 2.0 yang ditandai dengan peningkatan interaktivitas web melalui teknologi AJAX Asynchronous Javascript XML. AJAX memungkinkan pembuatan aplikasi yang bersifat online atau biasa disebut Rich Internet Application RIA. RIA sejatinya adalah sebuah web yang biasa kita jumpai pada dunia maya namun dengan kemampuan interaktivitasnya yang tinggi serta respon feedback yang cepat. Kemampuan ini membuat web memiliki kemampuan selayaknya aplikasi desktop yang ada saat ini. Aplikasi jenis ini memiliki berbagai kelebihan antara lain multi platform karena dijalankan di browser sehingga tidak tergantung dengan Operating System tertentu, mudah dalam pemutakhirkan update karena sifatnya yang online, tidak memerlukan instalasi serta memungkinkan adanya kolaborasi kerja walaupun terpisah oleh jarak yang sangat jauh. F. Manajemen Basisdata Database Database adalah kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu Irmansyah, 2003. Database , atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri query basis data disebut sistem manajemen basis data database management systemDBMS Istilah basisdata berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basisdata sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi, dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis. G. MySQL My Structured Query Language MySQL merupakan basisdata bertipe Relational Database Management System RDBMS. Kemampuan MySQL sebagai database server memungkinkan penggunaan banyak orang pada komputer yang berbeda untuk mengakses basisdata yang sama pada waktu yang bersamaan. MySQL dimiliki dan disponsori oleh perusahaan Swedia bernama MySQL AB yang memegang paten atas semua kode programnya. Basisdata MySQL dipublikasikan dalam lisensi GPL GNU General Public License yang mirip dengan lisensi freeware dengan bebebapa keterbatasan, di mana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL Structured Query Language. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihanseleksi dan pemasukkan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis Prasetyo, 2002 H. PHP Hypertext Preprocessor PHP adalah bahasa pemrograman serbaguna yang digunakan secara luas yang dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat disisipkan pada bahasa HTML Utomo, 2008. PHP digunakan untuk pemrograman di sisi server tetapi dapat digunakan dari tampilan antar muka command line maupun dengan aplikasi grafis yang berdiri sendiri. PHP merupakan akronim rekursif dari Hypertext Preprocessor. Implementasi utama PHP di hasilkan oleh kelompok yang disebut “The PHP Group” dan dirilis dengan lisensi PHP dengan status freeware gratis oleh Badan Free Software Foundation. Saat ini versi terbaru PHP adalah PHP 5 yang telah mengalami penyempurnaan dari segi keamanan dibanding versi sebelumnya. PHP merupakan salah satu pemrograman server-side di antara beberapa pemrograman yang ada. Sejak diluncurkan, PHP mendapat respon yang sangat baik dari kalangan pengembang aplikasi web. Kemudahannya untuk dipahami serta sintaksnya yang mirip bahasa C menjadikan pemrograman ini cepat dikenal oleh kalangan luas Prasetyo, 2004. I. AJAX AJAX Asynchronous Javascript XML merupakan salah satu bahasa program modern yang merupakan pengembangan dari bahasa Javascript yang dipadukan dengan XML. Ajax menjadi bahasa standar dalam pembuatan web yang menandai era web generasi ke dua web 2.0 yang dicirikan dengan pembuatan aplikasi web yang interaktif dan responsif. AJAX bekerja dengan cara mengadakan pertukaran data secara live antara server dan client yang terjadi terus menerus di latar belakang selama situs diakses. Pertukaran data ini dilakukan dengan skrip Javascript dengan meminta request data secara asynchronous pada server yang umumnya dalam bentuk XML yang dilakukan oleh bahasa server side seperti PHP atau ASP. Situs yang dibangun dengan sistem AJAX mampu memberikan respon yang cepat bahkan realtime terhadap apa yang dilakukan oleh user. Kemampuan inilah yang membuat web kini mampu menyaingi kemampuan aplikasi desktop yang sekarang ada dan ditengarai akan menjadi standar aplikasi di masa depan.

III. METODE PENELITIAN