ANALISIS PERAN GURU DALAM PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA DI SDN KAUMAN 2 MALANG
i
ANALISIS PERAN GURU DALAM PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA DI SDN KAUMAN 2 MALANG
SKRIPSI
OLEH:
INTAN PUSPA DEWI 201210430311246
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JULI 2016
(2)
(3)
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayahNya skripsi dengan judul “Analisis Peran Guru Dalam Pemanfaatan Laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabiyullah SAW.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Drs. Fauzan M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin dalam proses penelitian.
3. Dr.Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.
4. Akhsanul In’am, Ph.D, selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.
5. Rina Wahyu Setyaningrum, M.Ed, selaku pembmbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis. 6. Bapak Drs. H. Mohammad Rifai selaku Kepala Sekolah SDN Kauman 2
Malang yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
7. Bapak Supriyadi, S.Pd, selaku guru kelas VI dan penanggung jawab sementara Laboratorium IPA yang telah membantu dalam proses perolehan data peneitian.
8. Bapak Eko Dwi Cahyono, S.Pd selaku guru kelas V yang telah membantu dalam proses perolehan data penelitian..
9. Ayahanda Patminto, Ibunda Winarni Sukardi, Kakakku Sony Sumedi, Kakak Iparku Evi tercinta yang senantiasa mendoakan, memberikan dukungan penulis dalam menuntut ilmu.
10. Sahabat-sahabatku Andini Fitra Mulia, Dessy Andriyani terima kasih atas motivasi, perhatian. Terimakasih atas kebersamaannya serta saling menghibur dikala suka maupun duka.
(4)
x
11.Terimakasih saudaraku Tri Wulansari, Leny Yuliyani yang selalu menemaniku, menjagaku, membantuku dan merawatku.
12.Terimakasih Teman-temanku Ayu Kartika, Bunda Vevi Fauziah, Pebri Dwi, Lely Ula, Aestry Ayudya, Nanda Pratama, Rizal, Alvin, Ryan, Keluarga besar PGSD A 2012 dan semua mantan-mantan terindah. Terimakasih atas motivasi, perhatian dan sudah membantu segalanya selama proses perkuliahan.
13.Mahasiswa angkatan 2012 yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
14.Terimakasih kepada pegawai foto copy Rekayo tirto utomo yang selalu membantu mencetak tugas-tugas selama perkuliahan.
15.Semua pihak yang terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga apa yang telah berikan kepada peneliti, senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengaharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun dikemudian hari.
Malang, 20 Juni 2016
(5)
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
MOTTO……… ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI……… ... xi
DAFTAR TABEL….. ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Penegasan Istilah ... 6
BAB II. LANDASAN TEORI ... 7
A. Kajian Teori ... 7
1. Peran Guru dalam Pembelajaran ... 7
2. Laboratorium IPA ... 17
3. Pemanfaatan Laboratorium ... 22
B. Penelitian Relevan ... 26
C. Kerangka Pikir ... 30
BAB III. METODE PENELITIAN ... 31
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 31
B. Kehadiran Peneliti ... 32
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
D. Sumber Data ... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Prosedur Penelitian... 36
G. Instrumen Penelitian... 38
H. Uji Validitas Data ... 39
I. Analisis Data ... 40
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Hasil Penelitian ... 43
1. Peran Guru dalam Pemanfaatan Laboratrium IPA di SDN Kauman 2 Malang ... 48
a. Guru sebagai Sumber Belajar ... 49
(6)
xii
c. Guru sebagai Demonstrator ... 50
d. Guru sebagai Pembimbing ... 52
e. Guru sebagai Evaluator ... 52
2. Kendala Guru dalam Pemanfaatan Laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang ... 53
a. Kendala Umum... 53
b. Kendala Khusus ... 54
3. Upaya Guru dalam Pemanfaatan Laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang ... 55
a. Upaya Umum ... 55
b. Upaya Khusus ... 56
B. Pembahasan ... 57
1. Peran Guru dalam Pemanfaatan Laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang ... 57
a. Guru sebagai Sumber Belajar ... 58
b. Guru sebagai Fasilitator ... 58
c. Guru sebagai Demonstrator ... 59
d. Guru sebagai Pembimbing ... 59
e. Guru sebagai Evaluator ... 59
2. Kendala Guru dalam pemanfaatan Laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang ... 60
3. Upaya Guru dalam Pemanfaatan Laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang ... 61
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
(7)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data dan Sumber Datanya... 35 Tabel 3.2 InstrumenWawancara Guru ... 38 Tabel 3.3 Instrumen Observasi Pembelajaran di Laboratorium... 39
(8)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir... 30
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 37
Gambar 4.1 Ruangan Laboratorium IPA ... 43
Gambar 4.2 Ruangan Laboratorium IPA ... 43
Gambar 4.3 Alat-alat Praktikum yang ada di Laboratorium IPA ... 44
Gambar 4.4 Alat-alat Praktikum yang ada di Laboratorium IPA ... 44
Gambar 4.5 Lemari untuk menyimpan alat-alat praktikum ... 45
Gambar 4.6 Lemari untuk menyimpan alat-alat praktikum ... 45
Gambar 4.7 Tata Tertib yang ada di Laboratorium IPA ... 46
Gambar 4.8 Guru menjelaskan materi di Laboratorium IPA ... 49
Gambar 4.9 Guru menuliskan materi di papan tulis ... 49
Gambar 4.10 Siswa bertanya kepada guru ... 50
Gambar 4.11 Siswa melakukan percobaan dengan cara berkelompok ... 51
Gambar 4.12 Siswa melakukan percobaan dengan cara berkelompok ... 51
Gambar 4.13 Perwakilan siswa maju kedepan untuk mempersentasikan ... 51
Gambar 4.14 Guru membimbing siswa yang belum memahami materi ... 52
Gambar 4.15 Guru membimbing siswa pada saat presentasi di depan ... 52
(9)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Lembar Observasi ... 69
Lampiran 2.Lembar Wawancara Guru ... 74
Lampiran 3.RPP Kelas V ... 80
Lampiran 4.Dokumentasi Foto... 95
Lampiran 5 Kegiatan Penelitian ... 100
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ... 101
(10)
66
DAFTAR PUSTAKA
Amin Amirullah, 2015, Analisis penggunaan Laboratorium IPA dalam pembelajaran Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi Subtema Makananku Sehat dan Begizi kelas IV di SDN Mojolangu 5 Malang, Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Universitas Muhammadiyah Malang.
Barnawi dan M. Arifin, 2014. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah. Jakarta: Ditjen PMPTK Depdiknas. (Online), (http:/// Strategi Pemanfaatan Sarana Prasarana Pendidikan _Afid Burhanuddin.com) diakses tanggal 05 Desember 2015.
Fattah Nanang. 2012. Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Khadarohman, A. 2007. Manajemen Laboratorium IPA. Jakarta : Departemen Agama Indonesia.
Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
Mulyasa. 2013. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Permendiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Permenpan No. 3. 2010. Pengertian Laboratorium dan Tipe Laboratorium. (Online), (www.wiki.org.com) diakses 05 Desember 2015 pukul 20.20 WIB. Rustaman, 2007. Kegiatan Laboratorium Pemecahan Masalah Untuk Mengembangkan Keterampilan Bepikir Kreatif. Sikap Ilmiah. Dan
Penguasaan Konsep. (Online).
(http//repository.upi.edu/kampus-daerah/fulltex/upload/s_pwk_0805328_chapter2.pdf), diakses tanggal 22 Februari 2016.
Sanjaya Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sholihah Maratush. 2013, Efektifitas Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran Kimia di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta Tahun Ajaran
(11)
67
2012/2013, Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Online), (digilib.uin-suka.ac.id) diakses pada tanggal 15 Desember 2015.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Susanto Ahmad, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Prenandamedia Group
Sutrisno. 2007. Pemeliharaan fasilitas laboratorium fisika untuk diklat teknisi laboratorium. Bandung : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA.
Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Bagi Pengembangan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan. Jakarta: Kencana. (Online),
(http://ardhaphys.blogspot.co.id/2013/04/vbehaviorurldefaultvmlo_9276.ht ml). Diakses tanggal 22 Januari 2016.
Usman, Moh.Uzer.2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yusuf Muthmainnah. 2013, Implementasi KTSP dalam Pemanfaatan Laboratorium sebagai Sumber Belajar Pada Pembelajaran Biologi di SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang, Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Universitas Muhammadiyah Malang
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan
nasional. Pendidikan memegang peran penting dalam kehidupan suatu
negara, untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan kualitas sumber manusia
(Fattah, 2004). Pendidikan harus mampu mengembangkan diri seseorang
sebagai individu yang utuh, sebagai anggota masyarakat, sebagai warga
bangsanya. Dengan kata lain mampu mengenal diri, masyarakat di sekitar
dan bangsanya. Proses pengenalan ini menghendaki pengembangan
kemampuan kognitif, afektif, termasuk imajinasi dan inspirasi (Hamid Hasan,
1993)
Salah satu fungsi utama pendidikan adalah pengembangan kesadaran
nasional, karena kesadaran nasional merupakan sumber daya mental dalam
proses pembangunan kepribadian yang tersusun dari karakteristik perwatakan
yang tumbuh dan melembaga dalam proses pengalaman sepanjang kehidupan
bangsa. Dengan demikian, kepribadian nasional serta identitas suatu bangsa
bertumpu pada pengalaman kolektif bangsa, yang bersifat historis (Sartono
Kartodirdjo, 1988). Pembangunan pendidikan di Indonesia masih
menghadapi masalah terkait dengan peningkatkan kualitas pendidikan.
(13)
2
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan (Ali Imron, 2012).
Sekolah adalah suatu organisasi yang kompleks oleh karena itu kepala
sekolah harus mampu mengarahkan dan mengkoordinasi semua kegiatan
pendidikan terutama terhadap tenaga kependidikan yaitu kepada para guru
sebagai pengajar yang harus menguasai ilmu dan keterampilan yang sesuai
dengan sepesifikasi keahlian bidang studinya dan diharapkan mampu
mempersiapkan, melaksanankan pembelajaran dengan baik.
Peran guru sangat berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan.
Guru merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajar bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam
belajar. Guru ikut andil besar dalam menciptakan peserta didik yang
berkualitas baik secara akademik keahlian, kematangan, emosional, dan
moral spiritual (Kunandar, 2008).
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memerlukan dukungan sarana
prasarana pendidikan. Sarana prasarana pendidikan merupakan material
pendidikan yang sangat penting. Banyak sekolah memiliki sarana dan
prasarana pendidikan yang lengkap sehingga sangat menunjang proses
pendidikan di sekolah. Baik guru maupun siswa, merasa terbantu dengan
adanya fasilitas tersebut. Namun sayangnya, kondisi tersebut tidak
berlangsung lama. Tingkat kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana tidak
dapat dipertahankan secara terus-menerus. Sementara itu, bantuan sarana dan
prasarana pun tidak datang setiap saat. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya
(14)
3
sarana dan prasarana dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lebih
lama (Barnawi, 2012).
Laboratorium merupakan salah satu sarana prasarana yang disiapkan
untuk membantu peningkatan mutu pembelajaran. Pemanfaatan laboratorium
dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Laboratorium perlu dilengkapi
dengan alat dan bahan yang memadai serta sumber daya manusia yang
professional. Perlu strategi untuk memanfaatkan laboratorium sekolah
berfungsi secara optimal. Mutu pendidikan dan pembelajaran dipengaruhi
oleh aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa baik di
dalam kelas, di laboratorium, dan di kancah belajar lainnya yang terwujud
dalam bentuk hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik (Legiman,2013).
Fasilitas laboratorium dapat meningkatkan pengetahuan siswa melalui
kegiatan praktikum, kegiatan praktikum merupakan satu kegiatan penting
dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan.
Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi
tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya
diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak siswa
dipaksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk
menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian diatas peneliti akan melakukan suatu penelitian
(15)
4
telah dilakukan bahwa SDN Kauman 2 Malang merupakan sekolah unggulan
dimana dalam melakukan proses pembelajarannya berjalan dengan lancar
serta menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi dan berpengetahuan luas.
SDN Kauman 2 Malang memiliki Laboratorium IPA yang dapat mendukung
proses pembelajaran. Selain kepala sekolah, peran guru disini juga
berpengaruh dalam proses pembelajaran. Dengan adanya laboratorium IPA
dapat membantu guru dan siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan
optimal.
Manfaat dari ruang laboratorium ipa adalah untuk meningkatkan
pengetahuan siswa tentang penemuan-penemuan ilmiah yang masih belum di
ketahui oleh siswa. Peran guru di sekolah bukan hanya mendidik siswa
menjadi siswa yang berperstasi akan tetapi guru juga mempunyai peran
dalam memotivasi siswa untuk memanfaatkan sarana dan prasarana dengan
baik.
Pemanfaatan laboratorium ipa perlu dilakukan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai, dengan penggunaan laboratorium sebagai
tempat melaksanakan praktikum peserta didik dapat mengalami pembelajaran
secara utuh, fungsi laboratorium sebagai penunjang keberhasilan dan
peningkatan mutu pendidikan dapat terealisasi secara optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran guru dalam pemanfaatan laboratorium IPA di SDN
(16)
5
2. Apa kendala guru dalam pemanfaatan laboratorium IPA di SDN Kauman
2 Malang?
3. Bagaimana upaya guru dalam mengatasi kendala pada pemanfaatan
laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan peran guru dalam pemanfaatan laboratorium IPA di SDN
Kauman 2 Malang.
2. Mendeskripsikan kendala pemanfaatan laboratorium IPA di SDN Kauman
2 Malang.
3. Mendeskripsikan solusi mengatasi kendala pemanfaatan laboratorium IPA
di SDN Kauman 2 Malang.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis:
Diharapkan dapat memberikan informasi khususnya dalam bidang
pemanfaatan laboratorium IPA yang ada di sekolah.
2. Manfaat Praktis:
a) Bagi Sekolah
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumbangan pemikiran bagi
peningkatan untuk memanfaatkan laboratorium sebagai sarana dan
(17)
6
b) Bagi Guru
Sebagai referensi untuk memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran
misalnya laboratorium untuk proses pembelajaran bagi siswa.
c) Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengetahuan tambahan tentang peran guru dalam
pemanfaatan laboratorium IPA yang dilakukan di SDN Kauman 2 Malang.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang keliru terhadap istilah yang digunakan
dalam penelitian ini, maka diberikan definisi istilah sebagai berikut:
1. Peran Guru yang terlihat dalam pemanfaatan Laboratorium IPA ada 5
yaitu peran guru sebagai sumber belajar, peran guru sebagai fasulitator,
peran guru sebagai demonstrator, peran guru sebagai pembimbing, dan
peran guru sebagai evaluator.
2. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk
belajar.
3. Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian.
Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan
terbuka.
4. Penelitian ini dibatasi pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas
5.
5. Tidak menggunakan semua guru dalam penelitian ini, dikarenakan pada
saat penelitian berlangsung hanya guru kelas 5 saja yang menggunakan
(1)
1 A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional. Pendidikan memegang peran penting dalam kehidupan suatu negara, untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan kualitas sumber manusia (Fattah, 2004). Pendidikan harus mampu mengembangkan diri seseorang sebagai individu yang utuh, sebagai anggota masyarakat, sebagai warga bangsanya. Dengan kata lain mampu mengenal diri, masyarakat di sekitar dan bangsanya. Proses pengenalan ini menghendaki pengembangan kemampuan kognitif, afektif, termasuk imajinasi dan inspirasi (Hamid Hasan, 1993)
Salah satu fungsi utama pendidikan adalah pengembangan kesadaran nasional, karena kesadaran nasional merupakan sumber daya mental dalam proses pembangunan kepribadian yang tersusun dari karakteristik perwatakan yang tumbuh dan melembaga dalam proses pengalaman sepanjang kehidupan bangsa. Dengan demikian, kepribadian nasional serta identitas suatu bangsa bertumpu pada pengalaman kolektif bangsa, yang bersifat historis (Sartono Kartodirdjo, 1988). Pembangunan pendidikan di Indonesia masih menghadapi masalah terkait dengan peningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah merupakan lembaga formal sesuai dengan misinya yaitu
(2)
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Ali Imron, 2012).
Sekolah adalah suatu organisasi yang kompleks oleh karena itu kepala sekolah harus mampu mengarahkan dan mengkoordinasi semua kegiatan pendidikan terutama terhadap tenaga kependidikan yaitu kepada para guru sebagai pengajar yang harus menguasai ilmu dan keterampilan yang sesuai dengan sepesifikasi keahlian bidang studinya dan diharapkan mampu mempersiapkan, melaksanankan pembelajaran dengan baik.
Peran guru sangat berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan. Guru merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar. Guru ikut andil besar dalam menciptakan peserta didik yang berkualitas baik secara akademik keahlian, kematangan, emosional, dan moral spiritual (Kunandar, 2008).
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memerlukan dukungan sarana prasarana pendidikan. Sarana prasarana pendidikan merupakan material pendidikan yang sangat penting. Banyak sekolah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap sehingga sangat menunjang proses pendidikan di sekolah. Baik guru maupun siswa, merasa terbantu dengan adanya fasilitas tersebut. Namun sayangnya, kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Tingkat kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana tidak dapat dipertahankan secara terus-menerus. Sementara itu, bantuan sarana dan prasarana pun tidak datang setiap saat. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pengelolaan sarana dan prasarana secara baik agar kualitas dan kuantitas
(3)
sarana dan prasarana dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lebih lama (Barnawi, 2012).
Laboratorium merupakan salah satu sarana prasarana yang disiapkan untuk membantu peningkatan mutu pembelajaran. Pemanfaatan laboratorium dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Laboratorium perlu dilengkapi dengan alat dan bahan yang memadai serta sumber daya manusia yang professional. Perlu strategi untuk memanfaatkan laboratorium sekolah berfungsi secara optimal. Mutu pendidikan dan pembelajaran dipengaruhi oleh aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa baik di dalam kelas, di laboratorium, dan di kancah belajar lainnya yang terwujud dalam bentuk hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik (Legiman,2013).
Fasilitas laboratorium dapat meningkatkan pengetahuan siswa melalui kegiatan praktikum, kegiatan praktikum merupakan satu kegiatan penting dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan. Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak siswa dipaksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian diatas peneliti akan melakukan suatu penelitian yang akan bertempat di SDN Kauman 2 Malang. Berdasarkan observasi yang
(4)
telah dilakukan bahwa SDN Kauman 2 Malang merupakan sekolah unggulan dimana dalam melakukan proses pembelajarannya berjalan dengan lancar serta menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi dan berpengetahuan luas. SDN Kauman 2 Malang memiliki Laboratorium IPA yang dapat mendukung proses pembelajaran. Selain kepala sekolah, peran guru disini juga berpengaruh dalam proses pembelajaran. Dengan adanya laboratorium IPA dapat membantu guru dan siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan optimal.
Manfaat dari ruang laboratorium ipa adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang penemuan-penemuan ilmiah yang masih belum di ketahui oleh siswa. Peran guru di sekolah bukan hanya mendidik siswa menjadi siswa yang berperstasi akan tetapi guru juga mempunyai peran dalam memotivasi siswa untuk memanfaatkan sarana dan prasarana dengan baik.
Pemanfaatan laboratorium ipa perlu dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, dengan penggunaan laboratorium sebagai tempat melaksanakan praktikum peserta didik dapat mengalami pembelajaran secara utuh, fungsi laboratorium sebagai penunjang keberhasilan dan peningkatan mutu pendidikan dapat terealisasi secara optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran guru dalam pemanfaatan laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang?
(5)
2. Apa kendala guru dalam pemanfaatan laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang?
3. Bagaimana upaya guru dalam mengatasi kendala pada pemanfaatan laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan peran guru dalam pemanfaatan laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang.
2. Mendeskripsikan kendala pemanfaatan laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang.
3. Mendeskripsikan solusi mengatasi kendala pemanfaatan laboratorium IPA di SDN Kauman 2 Malang.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis:
Diharapkan dapat memberikan informasi khususnya dalam bidang pemanfaatan laboratorium IPA yang ada di sekolah.
2. Manfaat Praktis: a) Bagi Sekolah
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumbangan pemikiran bagi peningkatan untuk memanfaatkan laboratorium sebagai sarana dan prasarana pembelajaran yang sudah tersedia di Kauman 2 Malang.
(6)
b) Bagi Guru
Sebagai referensi untuk memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran misalnya laboratorium untuk proses pembelajaran bagi siswa.
c) Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengetahuan tambahan tentang peran guru dalam pemanfaatan laboratorium IPA yang dilakukan di SDN Kauman 2 Malang.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang keliru terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan definisi istilah sebagai berikut:
1. Peran Guru yang terlihat dalam pemanfaatan Laboratorium IPA ada 5 yaitu peran guru sebagai sumber belajar, peran guru sebagai fasulitator, peran guru sebagai demonstrator, peran guru sebagai pembimbing, dan peran guru sebagai evaluator.
2. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.
3. Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
4. Penelitian ini dibatasi pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas 5.
5. Tidak menggunakan semua guru dalam penelitian ini, dikarenakan pada saat penelitian berlangsung hanya guru kelas 5 saja yang menggunakan Laboratorium IPA untuk pembelajaran