EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA ALMAHA GARMENT & EMBROIDERY GRESIK

(1)

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA ALMAHA

GARMENT & EMBROIDERY GRESIK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh: Roidatuzzakiyyah

201110170311080

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


(2)

SKRIPSI

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA ALMAHA

GARMENT & EMBROIDERY GRESIK

Oleh:

Roidatuzzakiyyah 201110170311080

Diterima dan disetujui Pada tanggal 07 Mei 2015

Pembimbing I

Djoko Sigit Sayogo, S.E.,M.Acc.Ph.D

Pembimbing II

Dra. Sri Wahjuni Latifah,M.M,Ak.

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.

Ketua Program Studi Akuntansi


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA ALMAHA

GARMENT & EMBROIDERY GRESIK

Yang disiapkan dan disusun oleh :

Nama : Roidatuzzakiyyah

Nim : 201110170311080

Jurusan : Akuntansi

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 07 Mei 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna meperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji;

Penguji I : Dr. Ihyaul Ulum,S.E., M.Si. 1 ...

Penguji II : Eris Tri Kurniawati, S.E.,M.M,Ak. 2 ...

Penguji III : Dra. Sri Wahjuni Latifah,M.M,Ak. 3 ...

Penguji IV : Djoko Sigit Sayogo, S.E.,M.Acc.Ph.D 4 ...

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.

Ketua Program Studi Akuntansi


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada Almaha Gresik yang merupakan syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus, peneliti ucapkan kepada bapak ibu saudara keluarga dan teman-teman.

Semoga amal baik bapak, ibu, dan saudara semua mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Dengan terselesainya skripsi ini, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat yang baik serta menjadi arahan dalam perjalanan ilmu pengetahuan.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

ABSTRAKSI ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Landasan Teori ... 8

BAB III: METODE PENELITIAN A. Alasan pemilihan objek ... 22


(6)

B. Jenis Data ... 22

C. Teknik perolehan Data ... 22

D. Teknik Analisa Data ... 23

BAB IV: PEMBAHASAN A. Gambaran Umum perusahaan ... 24

B. Deskripsi Data ... 36

C. Analisis Data ... 36

D. Pembahasan ... 48

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ... 52

B. Keterbatasan ... 53

C. Saran ... 54


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 : Laporan Arus kas Almaha Gresik ... 35

Tabel 4.2 : Analisis Basis Akrual ... 36

Tabel 4.3 : Analisis pengakuan laporan keuangan ... 37

Tabel 4.4 :Contoh Format Neraca ... 40

Tabel 4.5 : Analisis Laporan Laba Rugi ... 41

Tabel 4.6 : Contoh Format Laporan laba rugi ... 43

Tabel 4.7 : Contoh Format laporan perubahan ekuitas ... 44

Tabel 4.8 : Analisis laporan arus kas Almaha ... 44

Tabel 4.9 : Contoh Format laporan arus kas ... 47


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Auliyah,Iim.2012.Penerapan akuntansi Berdasarkan SAK ETAP.pada UKM kampung batik sidorajo. Diperoleh 05 November 2015.

Ikatan Akuntan Indonesia.2011.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 01 Revisi 2009 Penyajian laporan keuangan.Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia.2011.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa akuntabilitas publik.Jakarta

Kieso, Weygandt,Warfield.2002.akuntansi intermediate, edisi kesepuluh.,Jakarta:Erlangga.

Trisnawani,Tuti.2009. Akuntansi untuk koperasi dan UKM.Salemba Empat Tyas, E.L.A, & Fachriyah, N. Evaluasi penerapan Standar Akuntansi Keuangan

dalam Pelaporan asset biologis ( studi kasus pada koperasi “M”) Diperoleh 5

November 2015

Wibawani ,S, kholmi, dkk.2011.Modelpenyajian laporan keuangan berbasis SAK ETAP pada perkebunan karet Jawan Lestari Ampah Kalteng. Prosiding seminar


(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting. Kondisi tersebut dapat terbukti dengan bertambahnya jumlah UKM tiap tahunnya yang dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh pada website resmi Badan Pusat Statistik, tercatat jumlah UMKM pada tahun 2010-2011 meningkat 2,57 persen, yaitu dari 53.823.732 unit menjadi 55.206.444

unit pada tahun 20111. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, peran UMKM pada

tahun 2010 tercatat sebesar 99.401.775 orang atau 97,22 persen dari penyerapan tenaga kerja yang ada. Sedangkan pada tahun 2011 UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 101.727.458 orang atau 97,24 persen dari total penyerapan

tenaga kerja yang ada2.

Masalah yang sering terjadi dalam usaha mikro adalah kurangnya

informasi yang disajikan dari usaha mikro. Menurut Wibawani et al (2011)

biasanya UKM menggunakan modal dari pemegang saham dan direktur dan menggunakan aktiva pribadinya untuk memperoleh pendanaan dari bank. Sebagai konsekuensinya UKM harus menyajikan informasi lebih seperti

1

www.bps.go.id 2


(10)

2

laporan arus jangka pendek, likuiditas, kekuatan neraca, kemampuan badan usaha membayar bunga, serta tren masa lalu badan uasaha dalam menghasilkan laba.

Selain berfungsi sebagai media informasi dan keuangan, akuntansi juga berfungsi pula untuk:

1. Menghitung hasil usaha yang diperoleh serta menilai keberhasilan

suatu koperasi berdasarkan criteria-kriteria tertentu;

2. Membantu mengamankan dan mengawasi harta kekayaan yang

dimiliki koperasi dengan menciptakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan;

3. Membantu menetapkan hak masing-masing pihak yang

berkepentingan dalam koperasi termasuk hak pemilik/anggota, kreditur, pemerintah, dan lain-lain;

4. Menetapkan batas-batas mengenai hasil usaha dan biaya serta

mengukur perbedaan keduanya dengan tujuan untuk menilai efesiensi;

5. Memberikan informasi yang berguna bagi manajemen koperasi

dalam rangka penyusunan perencanaan, pengawasan, dan

pengambilan keputusan.


(11)

3

7. Mendorong ketaatan kepada Undang-Undang, peraturan pemerintah,

kebijakan dan prosedur yang telah digariskan oleh Rapat Anggota

Tahunan (RAT), pengurus, dan manajer.3

Namun menurut peneliti-peneliti terdahulu masih banyak UMKM yang belum menggunakan akuntansi dalam kegiatan bisnisnya dikarenakan merasa kesulitan dan dianggap kurang penting.

Dalam PSAK No 1 (2009:5) tentang penyajian Laporan keuangan mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Dalam penyusunan laporan keuangan, UMKM dihadapkan masalah kompleksitas penerapan pencatatan akuntansi sesuai Standar Akuntansi Keuangan Umum. Jika diterapkan diduga mengeluarkan biaya yang lebih besar

bagi UMKM (Suhairi, 2004). dengan adanya fenomena tersebut, maka Dewan

Standar Akuntansi Keuangan (DASK) menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang merupakan

3


(12)

4

adopsi dari International Financial Reporting System (IFRS) for small and

medium enterprise.

SAK ETAP adalah suatu prinsip, prosedur, metode, atau aturan penyusunan laporan keuangan pada Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, yaitu entitas yang tidak atau belum tercatat di pasar modal atau tidak dalam proses pengajuan di pasar modal dan entitas ini bukan lembaga keuangan (IAI, 2009)

Dibandingkan dengan SAK Umum, SAK ETAP memiliki beberapa manfaat bagi UMKM, diantaranya: (a) UMKM dapat menyusun laporan keuangan sendiri, (b) lebih sederhana dan lebih mudah dalam implementasinya, (c) dapat diaudit dan mendapatkan opini audit sehingga dapat digunakan memperoleh dana guna mengembangkan usaha, dan (d) kehandalan informasi dalam laporan keuangan (Tim implementasi IFRS, 2011). SAK ETAP ini diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan praktek akuntansi bagi entitas usaha di Indonesia, utamanya pelaku UMKM.

Namun dengan demikian kenyataan yang terjadi banyak UMKM yang masih belum melakukan pencatatan yang mengacu pada SAK ETAP. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Narsa, Widodo, dan Kumianto (2012) dalam penelitiannya tentang pengungkapan Kesiapan UMKM Dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) untuk Meningkatkan Akses Modal Perbankan menyimpulkan bahwa UMKM tidak menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan. Demikian


(13)

5

penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dalam Pelaporan Aset Biologis (Studi

Kasus Pada Koperasi “M”) menyebutkan bahwa penyajian laporan asset

biologis perusahaan tidak sesuai dengan SAK ETAP.

Almaha Garment & Embroidery merupakan salah satu unit usaha dari CV akasia Gresik yang bergerak dibidang jasa bordir dimana produk utamanya berupa bordir kopiah menggunakan bantuan alat komputer. Pasar dari Almaha Garment & Embroidery sendiri masih berada di Gresik, Surabaya dan sekitarnya. Sehingga Almaha Garment & Embroidery tidak memiliki eksposure ke pengguna eksternal, dan tentu akan lebih sederhana menggunakan pengukuran, pengakuan, dan pencatatan akuntansi. Melihat pentingnya penerapan SAK ETAP bagi UMKM, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “EVALUASI PENERAPAN SAK ETAP pada Almaha

Garment & Embroidery Gresik”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti melakukan penelitian dengan rumusan masalah bagaimana perlakuan akuntansi berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Almaha Garment & Embroidery Gresik?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti merumuskan tujuan untuk mengevaluasi penerapan SAK ETAP pada Almaha Garment Gresik.


(14)

6

D. Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada Laporan Keuangan yang disajikan Almaha Garment & Embroidery Gresik periode januari 2015.

E. Manfaat Penelitian

1. Memberikan gambaran penyajian laporan keuangan pada UKM dalam

menerapkan SAK ETAP

2. Sebagai rekomendasi bagi perusahaan Almaha Garment & Embroidery

Gresik untuk dapat mempertimbangkan ketepatan penyajian Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP

3. Sebagai kajian atau pengembangan penelitian mengenai evaluasi penerapan


(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting. Kondisi tersebut dapat terbukti dengan bertambahnya jumlah UKM tiap tahunnya yang dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh pada website resmi Badan Pusat Statistik, tercatat jumlah UMKM pada tahun 2010-2011 meningkat 2,57 persen, yaitu dari 53.823.732 unit menjadi 55.206.444 unit pada tahun 20111. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, peran UMKM pada tahun 2010 tercatat sebesar 99.401.775 orang atau 97,22 persen dari penyerapan tenaga kerja yang ada. Sedangkan pada tahun 2011 UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 101.727.458 orang atau 97,24 persen dari total penyerapan tenaga kerja yang ada2.

Masalah yang sering terjadi dalam usaha mikro adalah kurangnya informasi yang disajikan dari usaha mikro. Menurut Wibawani et al (2011) biasanya UKM menggunakan modal dari pemegang saham dan direktur dan menggunakan aktiva pribadinya untuk memperoleh pendanaan dari bank. Sebagai konsekuensinya UKM harus menyajikan informasi lebih seperti

1

www.bps.go.id 2


(2)

laporan arus jangka pendek, likuiditas, kekuatan neraca, kemampuan badan usaha membayar bunga, serta tren masa lalu badan uasaha dalam menghasilkan laba.

Selain berfungsi sebagai media informasi dan keuangan, akuntansi juga berfungsi pula untuk:

1. Menghitung hasil usaha yang diperoleh serta menilai keberhasilan suatu koperasi berdasarkan criteria-kriteria tertentu;

2. Membantu mengamankan dan mengawasi harta kekayaan yang dimiliki koperasi dengan menciptakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan;

3. Membantu menetapkan hak masing-masing pihak yang

berkepentingan dalam koperasi termasuk hak pemilik/anggota, kreditur, pemerintah, dan lain-lain;

4. Menetapkan batas-batas mengenai hasil usaha dan biaya serta mengukur perbedaan keduanya dengan tujuan untuk menilai efesiensi;

5. Memberikan informasi yang berguna bagi manajemen koperasi dalam rangka penyusunan perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan.


(3)

7. Mendorong ketaatan kepada Undang-Undang, peraturan pemerintah, kebijakan dan prosedur yang telah digariskan oleh Rapat Anggota Tahunan (RAT), pengurus, dan manajer.3

Namun menurut peneliti-peneliti terdahulu masih banyak UMKM yang belum menggunakan akuntansi dalam kegiatan bisnisnya dikarenakan merasa kesulitan dan dianggap kurang penting.

Dalam PSAK No 1 (2009:5) tentang penyajian Laporan keuangan mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Dalam penyusunan laporan keuangan, UMKM dihadapkan masalah kompleksitas penerapan pencatatan akuntansi sesuai Standar Akuntansi Keuangan Umum. Jika diterapkan diduga mengeluarkan biaya yang lebih besar bagi UMKM (Suhairi, 2004). dengan adanya fenomena tersebut, maka Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DASK) menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang merupakan

3


(4)

adopsi dari International Financial Reporting System (IFRS) for small and medium enterprise.

SAK ETAP adalah suatu prinsip, prosedur, metode, atau aturan penyusunan laporan keuangan pada Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, yaitu entitas yang tidak atau belum tercatat di pasar modal atau tidak dalam proses pengajuan di pasar modal dan entitas ini bukan lembaga keuangan (IAI, 2009)

Dibandingkan dengan SAK Umum, SAK ETAP memiliki beberapa manfaat bagi UMKM, diantaranya: (a) UMKM dapat menyusun laporan keuangan sendiri, (b) lebih sederhana dan lebih mudah dalam implementasinya, (c) dapat diaudit dan mendapatkan opini audit sehingga dapat digunakan memperoleh dana guna mengembangkan usaha, dan (d) kehandalan informasi dalam laporan keuangan (Tim implementasi IFRS, 2011). SAK ETAP ini diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan praktek akuntansi bagi entitas usaha di Indonesia, utamanya pelaku UMKM.

Namun dengan demikian kenyataan yang terjadi banyak UMKM yang masih belum melakukan pencatatan yang mengacu pada SAK ETAP. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Narsa, Widodo, dan Kumianto (2012) dalam penelitiannya tentang pengungkapan Kesiapan UMKM Dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) untuk Meningkatkan Akses Modal Perbankan menyimpulkan bahwa UMKM tidak menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangan. Demikian juga penelitian yang dilakukan Tyas dan Fachriah (2012) yang meneliti tentang


(5)

penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dalam Pelaporan Aset Biologis (Studi Kasus Pada Koperasi “M”) menyebutkan bahwa penyajian laporan asset biologis perusahaan tidak sesuai dengan SAK ETAP.

Almaha Garment & Embroidery merupakan salah satu unit usaha dari CV akasia Gresik yang bergerak dibidang jasa bordir dimana produk utamanya berupa bordir kopiah menggunakan bantuan alat komputer. Pasar dari Almaha Garment & Embroidery sendiri masih berada di Gresik, Surabaya dan sekitarnya. Sehingga Almaha Garment & Embroidery tidak memiliki eksposure ke pengguna eksternal, dan tentu akan lebih sederhana menggunakan pengukuran, pengakuan, dan pencatatan akuntansi. Melihat pentingnya penerapan SAK ETAP bagi UMKM, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “EVALUASI PENERAPAN SAK ETAP pada Almaha Garment & Embroidery Gresik”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti melakukan penelitian dengan rumusan masalah bagaimana perlakuan akuntansi berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Almaha Garment & Embroidery Gresik?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti merumuskan tujuan untuk mengevaluasi penerapan SAK ETAP pada Almaha Garment Gresik.


(6)

D. Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada Laporan Keuangan yang disajikan Almaha Garment & Embroidery Gresik periode januari 2015.

E. Manfaat Penelitian

1. Memberikan gambaran penyajian laporan keuangan pada UKM dalam menerapkan SAK ETAP

2. Sebagai rekomendasi bagi perusahaan Almaha Garment & Embroidery Gresik untuk dapat mempertimbangkan ketepatan penyajian Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP

3. Sebagai kajian atau pengembangan penelitian mengenai evaluasi penerapan SAK ETAP dalam menyajikan laporan keuangan UMKM.


Dokumen yang terkait

Rancangan penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM): studi kasus pada konveksi As- Shaqi Pamulang

1 71 107

Implementasi laporan keuangan sesuai SAK ETAP(Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) pada CV.Sapta Putra Mekar

10 71 68

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS).

0 4 18

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA USAHA KECIL MENENGAH (Studi Kasus Distro Lollypop Surabaya).

2 6 87

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) (STUDI KASUS PADA KOPERASI BATARI SOLO).

0 0 15

Penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (sak etap) pada penyusunan laporan keuangan | Norkamsiah | AKUNTABEL 1181 1847 1 PB

0 0 13

SAK ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

0 0 115

PEMAHAMAN PENGURUS KOPERASI TENTANG STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

0 0 15

PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) CV. ISTANA KOMPUTER PALEMBANG -

1 2 92