19
1. Induksi Mutasi dengan Mutagen Sinar Gamma pada Kultur Kalus
Nenas in vitro
Perlakuan iradiasi sinar gamma dilaksanakan di Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional Jakarta pada bulan April 2009,
sedangkan percobaan kultur jaringan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Pusat Kajian Buah-buahan Tropika PKBT IPB.
Kalus embriogenik hasil biakan in vitro berumur 6 minggu dalam media induksi kalus, kemudian diiradiasi dengan sinar gamma pada iradiator Gamma
Chamber 4000 A sumber
60
Co dengan dosis 0 Gy, 15 Gy, 25 Gy, dan 35 Gy. Laju dosis 0.96481 kgrayjam 96.481 kradjam pada bulan Januari 2009.
Kalus yang sudah diradiasi kemudian diregenerasikan dalam media induksi tunas yaitu media MS dengan penambahan 1.5 mg L
-1
kinetin dan 0.5 mg L
-1
NAA Akbar et al. 2003. Perbedaan dosis iradiasi sinar gamma dijadikan perlakuan dan diulang sebanyak 40 kali botol kultur, masing-masing
botol kultur terdiri dari empat buah potongan kalus.
Parameter yang diamati, terdiri dari : a Persentase kalus berwarna hijau , b Persentase kalus membentuk tunas , c. Jumlah bakal tunas buah.
Tunas yang terbentuk dalam tahap ini berukuran sangat kecil, sehingga dilakukan subkultur ke dalam media pembesaran media MS tanpa pemberian zat pengatur
tumbuh. Percobaan ditata dalam Rancangan Acak Lengkap RAL pada saat kalus
diregenerasikan menjadi tunas. Dosis iradiasi sinar gamma 0; 15; 25 dan 35 Gy digunakan sebagai perlakuan. Setiap unit percobaan diulang 40 kali. Model linier
satu faktor dengan Rancangan Acak Lengkap RAL menurut Mattjik dan Sumertajaya 2006 adalah :
Yijk = µ + i + εij
Dimana : Yijk = pengamatan pada perlakuan kultivar ke-i dan ulangan ke-j µ
= Rataan umum i
= Pengaruh perlakuan ke-i εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j
Perbedaan setiap perlakuan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5, jika terdapat perbedaan nyata antar perlakuan maka dilakukan uji
20 lanjutan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan UJGD pada taraf 5,
dengan menggunakan program SAS Release 6.12 SAS Inst. 2002 dan dilakukan uji keragaman fenotipik dari masing-masing perlakuan dosis iradiasi.
2. Kemampuan Regenerasi Tunas Mutan pada Tahap Multiplikasi dan