Kemampuan Regenerasi Tunas Mutan pada Tahap Multiplikasi dan

20 lanjutan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan UJGD pada taraf 5, dengan menggunakan program SAS Release 6.12 SAS Inst. 2002 dan dilakukan uji keragaman fenotipik dari masing-masing perlakuan dosis iradiasi.

2. Kemampuan Regenerasi Tunas Mutan pada Tahap Multiplikasi dan

Pembesaran secara In Vitro Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Pusat Kajian Buah-buahan Tropika PKBT Institut Pertanian Bogor selama 4 bulan. Tunas-tunas yang telah mengalami pembesaran dalam media MS0 pada kegiatan sebalumnya, kemudian disubkultur kedalam media MS dengan penambahan 1 mg L -1 BAP Nursandi 2006 untuk pengujian kemampuan multiplikasi dari tunas-tunas mutan selama 8 MST. Tunas-tunas yang terbentuk dalam media multiplikasi kemudian disubkultur kedalam media MS tanpa pemberian zat pengatur tumbuh untuk pemanjangan dan pembesaran tunas selama 8 MST. Parameter yang diamati terdiri dari : a jumlah tunas dan b jumlah daun. Rancangan percobaan yang digunakan adalan Rancangan Acak Lengkap. Dosis iradiasi sinar gamma 0; 15; 25 dan 35 Gy digunakan sebagai perlakuan. Setiap unit percobaan diulang 10 kali. Model linier satu faktor dengan Rancangan Acak Lengkap RAL menurut Mattjik dan Sumertajaya 2006. Perbedaan setiap perlakuan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5, jika terdapat perbedaan nyata antar perlakuan maka dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan Uji Jarak Dunnet pada taraf 5, dengan menggunakan program SAS Release 6.12 SAS Inst. 2002. 3. Analisis Keragaman Genetik Mutan Berdasarkan Penanda Morfologi dan Penanda Molekular ISSR Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan dan Laboratorium Molekular Pusat Kajian Buah-buahan Tropika PKBT Institut Pertanian Bogor selama 4 bulan. Tunas-tunas yang telah mengalami pembesaran dalam media MS0 setelah tahap multiplikasi, selanjutnya dilakukan subkultur setiap 4 minggu sebanyak dua kali pada MS0. Pengamatan dilakukan terhadap karakter morfologi jumlah daun, bentuk daun, tinggi tunas, kedudukan daun, diameter tajuk, dan warna daun. 21 Analisis keragaman genetik mutan terseleksi dalam MS0 dengan menggunakan penanda molekuler ISSR, dilakukan dengan menganalisis DNA dari mutan-mutan terseleksi yang memiliki penampilan karakter tertentu yang mewakili populasi mutan. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Molekular Pusat Kajian Buah Tropika IPB selama dua bulan dengan tahapan sebagai berikut: Pengambilan Sampel Daun. Sampel daun diambil dari setiap botol kultur yang telah terseleksi unggul kalus embriogenik yang aktif berkembang dalam media. Isolasi DNA Total. Daun sebanyak 200 mg dimasukkan ke dalam mortar yang berisi 10 ml penyangga lisis 100 mM Tris-HCl pH 8.2 mv CTAB, 1.4 M NaCl, 20 mM EDTA, dan 0.2 ß mercaptoethanol ditambahkan pada saat akan diisolasi dan 0.07 g pasir kuarsa, selanjutnya digerus sampai halus. Cairanserbuk daun dipindahkan ke dalam tabung 15 ml dan diinkubasi pada suhu 65 o C selama 30 menit. Suspensi DNA diambil dengan melakukan sentrifuse pada 11000 rpm selama 10 menit, dilanjutkan dengan ekstraksi 1 volume chloroform : isoamil alkohol 24:1. DNA di dalam suspensi dipresipitasi dengan menambahkan 0.1 volume sodium asetat 3M pH 5.2 dan 0.8 volume isopropanol. Endapan DNA yang dihasilkan melalui sentrifuse 11000 rpm selama 10 menit, dicuci dengan etanol 70, dikeringkan, dan DNA disuspensi dalam 500 μl larutan TE 1X. Suspensi DNA diektraksi berturut-turut dengan fenol, kemudian dengan 1 volume kloroform : isoamil alkohol 24:1. Tahapan berikut adalah presipitasi sampai tahap mensuspensi DNA yang prosedurnya sama dengan langkah sebelumnya. Amplifikasi ISSR dengan PCR . Untuk amplifikasi ISSR, total campuran yang digunakan adalah sebanyak 12.5 μl terdiri dari 30 - 100 ng genomic DNA, 0.5 μl primer, 1x PCR buffer, 0,2 mM dNTPs, 1,5 mM MgCl2, and 0,5 Unit rTaq polymerase. Diusahakan pencampuran larutan homogen dan kegiatan dilakukan pada kondisi dingin diatas es. Amplifikasi dilakukan menggunakan thermocycle dengan tahapan program sebagai berikut: Denaturasi awal pada kondisi 94 ºC selama 2 menit, dilanjutkan dengan 35 putaran yang terdiri dari denaturasi pada 94 ºC selama 30 detik, amplifikasi 52ºC selama 45 detik, dan extension pada 72ºC of 2 menit. Setelah selesai 35 putaran selanjutnya diakhiri dengan final extension 22 pada 72 ºC selama 7 menit. Hasil dari reaksi kemudian dielektroforesis pada agarose gel pada konsentrasi 1,5. Gel kemudian diwarnai dengan Ethidium bromide dan diamati di bawah UV transiluminator untuk melihat pola pita yang dihasilkan. Primer ISSR yang digunakan sebanyak 19 buah, kemudian diseleksi dan hanya 5 primer menunjukkan tingkat polimorfisme yang tinggi Tabel 1. Tabel 1 Susunan nukleotida, kandungan GC dari 19 primer berulang ISSR yang digunakan untuk seleksi primer No. Primer Susunan oligonukleotida 5’ ---------------3’ TM o C 1 PKBT 1 ACACACACACACACACTG 54 2 PKBT 2 ACACACACACACACACTT 53 3 PKBT 3 AGAGAGAGAGAGAGAGT 53 4 PKBT 4 AGAGAGAGAGAGAGAGAA 53 5 PKBT 5 AGAGAGAGAGAGAGAGTA 53 6 PKBT 6 AGAGAGAGAGAGAGAGTT 53 7 PKBT 7 GAGAGAGAGAGAGAGAGAA 53 8 PKBT 8 GAGAGAGAGAGAGAGAGAC 54 9 PKBT 9 GAGAGAGAGAGAGAGAGAT 54 10 PKBT 10 GTGTGTGTGTGTGTGTGTA 54 11 PKBT 11 GTGTGTGTGTGTGTGTGTC 54 12 PKBT 12 GTGTGTGTGTGTGTGTGTT 54 13 ISSRED 12 AGAC AGACAGACAGAC 50 14 ISSRED 14 GACAGACAGACAGACA 50 15 ISSRED 15 GATA GATA GATA GATAG 44 16 ISSRED 17 GACGACGACGACGAC 55 17 ISSRED 18 GGATGGATGGATGGAT 50 18 ISSRED 19 GAA GAA GAA GAA GAA GAA 46 19 ISSRED 26 CACACACACACAAG 46 Keterangan : primer terseleksi Analisis Data 1. Analisis Keragaman Genetik Regeneran Mutan Berdasarkan Penanda Morfologi Hasil pengamatan pada Percobaan II untuk karakter morfologi jumlah daun, bentuk daun, tinggi tunas, kedudukan daun, warna daun, dan diameter tajuk dalam media pembesaran MS0, kemudian diubah menjadi data biner dengan skoring data berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan pada setiap variabel. Bila ada nilai pada kriteria tersebut diskor ”1” atau tidak ada nilai diskor ”0”. Berdasarkan pada keragaman morfolgi yang muncul, selanjutnya dihitung 23 matrik kesamaan antar galur mutan yang dihitung berdasarkan Dice algoritme yang terdapat dalam paket program NTSYSpc Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System versus 2.02 Rohlf 1998.

2. Analisis Keragaman Genetik Regeneran Mutan Berdasarkan Penanda Molekular ISSR