POLA REKRUITMEN DPD PARTAI GOLKAR KABUPATEN PONOROGO DALAM MENYONGSONG PEMILU LEGISLATIF 2009 (Studi di Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Ponorogo)

POLA REKRUITMEN DPD PARTAI GOLKAR KABUPATEN PONOROGO
DALAM MENYONGSONG PEMILU LEGISLATIF 2009 (Studi di Kantor
DPD Partai Golkar Kabupaten Ponorogo)
Oleh: EKA WAHYU KRISTANTO ( 03230073 )
Goverment Science
Dibuat: 2009-06-19 , dengan 2 file(s).

Keywords: Rekruitmen, Partai Golkar, Pemilu Legislatif 2009
ABSTRAK
Keberadaan partai politik merupakan produk dari adanya demokrasi, adanya suatu partai politik
menunjukkan bahwa di dalam masyarakat terdapat perbedaan pendapat, semakin tinggi dan
semakin komplek perbedaan pendapat menunjukkan semakin heterogennya keinginan dan
tuntutan masyarakat. Partai politik dan kelompok yang berpengaruh adalah organisasi-organisasi
yang tergolong besar yang berkecimpung dalam proses politik. Pentingnya keberadaan partai
politik dalam menumbuhkan demokrasi harus dicerminkan dalam peraturan perundangundangan. Seperti diketahui hanya partai politik yang berhak mengajukan calon dalam pemilihan
umum. Makna dari ini semua adalah, bahwa proses politik dalam pemilihan umum (Pemilu),
jangan sampai mengebiri atau bahkan menghilangkan peran dan eksistensi partai politik. Partai
politik yang memenangkan pemilihan umum, biasanya akan menjalankan fungsi ini. Mereka
berusaha agar tugas-tugas pemerintah dan kekuasaan, digunakan untuk mencoba mengubah
kebijakan pemerintah agar sesuai dengan tujuan dan cita-cita partai politik.
Dalam konteks rekruitmen politik parlemen, ada sejumlah gejala yang tidak kondusif bagi proses

membangun demokrasi, antara lain : (1) Sistem pemilihan umum proporsional telah
mengabaikan dominasi oligarki dalam proses rekruitmen. (2) Proses rekruitmen tidak
berlangsung secara terbuka dan partisipatif. (3) Dalam proses rekruitmen tidak dibangun relasi
(linkage) yang baik antara partai politik dan masyarakat sipil. (4) Dalam proses rekruitmen,
partai politik sering menerapkan pendekatan ”asal comot” terhadap kandidat yang dipandang
sebagai ”mesin politik”. (5) Proses kampanye (sebagai bagian dari mekanisme rekruitmen) (6)
Proses pemilihan umum dan proses rekruitmen bekerja dalam konteks ”massa mengambang”
yang kurang terdidik dan kritis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Pola Rekruitmen DPD Partai
Golkar Kabupaten Ponorogo Dalam Menyongsong Pemilu Legislatif 2009? (2) Apa saja
permasalahan yang dihadapi DPD Partai Golkar Kabupaten Ponorogo, dalam proses rekruitmen
tersebut?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sumber data yang diambil adalah
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan datanya adalah (a) wawancara (b) observasi
dan (c) dokumentasi. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil dan disimpulkan sebagai
berikut: (1) Pola rekruitmen DPD Partai Golkar Kabupaten Ponorogo dalam menyongsong
Pemilu Legislatif 2009 dilakukan melalui penyeleksian (a) Berdasarkan struktural organisasi, di
mana seleksi struktural organisasi ini meliputi beberapa aspek di antaranya adalah: 1) Aspek
pengabdian, 2) Aspek penugasan fungsionaris, 3) Aspek pengalaman dan pengaruh, 4) Aspek

pendidikan formal, 5) Aspek kesinambungan dan regenerasi, 6) Aspek usia, 7) Aspek kesetaraan
gender. (b) Seleksi secara politik, yaitu seleksi yang dilakukan secara politik pada peraturan atau
undang-undang yang berlaku di Indonesia.(c) Permasalahan yang dihadapi oleh DPD partai

golkar kabupaten Ponorogo dalam proses rekruitmen sehubungan dengan rekruitmen calon
anggota legislatif adalah kesulitan untuk meneliti trac record dari para anggota calon legislatif.
ABSTRACT
The existence of political party is product of democracy, snd its occurrence has shown us that
within the community there are different opinions. The higher and more complex of this
differences revealing the heterogeneity of our community’s expectation and demand. Political
party and influential group are moderate organizations delved in political processes. The
importance of its existence due to democratic growth must reflect in statutes regulation. As we
noted, only political party has the right to proposed candidate during the election. The major
points is, within political processes during election, there shouldn’t be deterioration or vanishing
the role and existence of political party. Political party who wins the election usually runs this
process. They would try to change governmental task and its power, and use it to achieve their
own political party goals and objectives.
In parliamentary recruitment context, there are few symptoms non-conducive toward democracy
development, that is: (1) Proportional election system has ignored oligarchy dominance within
recruitment process. (2) The recruitment process is not conducted in openness and participatory.

(3) Within the recruitment process, linkage (relation) is not established between the political
party and community. (4) Within the recruitment process, political party usually implementing
“asal comot” approach toward candidates and consider them as “political machine”. (5)
Campaign process (as part of the recruitment mechanism). (6) General election process and
recruitment process both work in “floating mass-massa mengambang” context which is less
educated and critical.
Problem formulation in this experiment is (1) hoe does recruitment process of DPD Golkar party
in Ponorogo Regency toward Legislative Election 2009? (2)What are problems faced by DPD
Golkar party in Ponorogo regency, in those recruitment process?
Type of experiment is descriptive experiment. Data source taken is primary and secondary data.
Data collection techniques consist of (a) interview (b) observation and (c) documentation. Data
analysis methods used in this experiment is qualitative nature.
Based on the result of the experiment, there are several conclusions as follow : (1) Recruitment
process of DPD Golkar party in Ponorogo regency toward legislative election 2009 has been
done through selection (a) Based on organization structure, in which structural selection inside
the organization cocer several aspects such as : 1). Dedication aspect, 2). Functional assignment
aspect, 3). Experience and influential aspect, 4). Formal education aspect, 5). Sustainability and
regeneration aspect, 6). Age aspect, 7). Gender equality aspect.(b) based on political selections,
which is selections done politically referred to valid norms or statutes in Indonesia. (c) Problem
faced by DPD Golkar party related with the recruitment of legislatives candidates member is

problem to investigate track record of the legislatives candidate member.