Model Bunga Majemuk Bahan-ajar-matematika-ekonomi

Besarnya penerimaan PT Cemerlang dari hasil penjualan barngnya Rp. 720 juta pada tahun kelima, dan Rp 980 juta pada tahun ketujuh. Apabila perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret hitung, berapa perkembangan penerimaan per tahun ? berapa besar penerimaan pada tahun pertama dan pada tahun keberapa penerimaannya sebesar Rp. 460 juta Jawab; dalam jutaan : S7 = 980  a + 6 b = 980 S5 = 720  a + 4 b = 720 2 b = 260  b = 130 perkembangan penerimaan per tahun sebesar Rp. 130 juta a + 4 b = 720  a = 720 - 4 b = 720 - 4130 = 200 Penerimaan pada tahun pertama sebesar Rp. 200 juta Sn = a + n – 1 b  460 = 200 + n-1 130 460 = 200 + 130 n – 130 390 = 130 n  n = 3 Penerimaan sebesar Rp. 460 juta diterima pada tahun ketiga

2. Model Bunga Majemuk

Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam kasus simpan pinjam dan kasus investasi. dengan model ini deapat dihitung, misalnya besarnya pengembalian kredit di masa datang berdasarkan tingkat bunganya. Atau sebaliknya, untuk mengukur nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yang akan diterima di masa datang. Jika modal pokok sebesar P dibungakan secara majemuk dengan suku bunga per tahun setingkat I, maka jumlah akumulasif modal tersebut dim as datang setelah n tahun Fn dapat dihitung sebgai berikut: F1 = P + P.i = P 1 + i F2 = P 1 +i + P 1 + iI = P 1 + I 2 F3 = P 1 + I 2 + P 1 + I 2 i = P 1 + I 3 Fn = P 1 + i n P: jumlah sekarang i : tingakt bunga per tahun n: jumlah tahun Apabila bunga diperhitungkan dibayarkan lebih dari satu kali misalnya m kali, masing- masing im per termin dalam setahun, maka jumlah di masa datang menjadi: Fn = P 1 + im mn Nilai sekarang present value dari suatu jumlah uang teretntu di masa datang adalah: P = 1 1 + I n . F atau P = 1 1 + immn. F Kasus 3. seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp. 5 juta untuk jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga 2 per tahun. Berapa jumlah seluruh uang yang harus dikembalikan pada saat pelunasan? Seandainya perhitungan pembayaran bunga bukan tiap tahun, melainkan tiap semester, berapa jumlah yang harus ia kembalikan? Jawab: P = 5.000.000 n = 3 i= 2 = 0,2 Fn = P 1 + i n F3 = 5.000.000 1 + 0,02 3 = 5.000.000 1,061208 = 5.306.040 Jadi pada saat pelunasan, setelah tiga tahun, nasabah tadi secara keseluruhan harus mengembalikan sebanyak Rp. 5.306.040,00. Seandainya bunga diperhitungkan dibayarkan tiap semester, m = 2 , maka: Fn = P 1 + immn  F3 = 5.000.000 1 + 0,01 6 = 5.000.000 1,06152 = 5.307.600 Jumlah yang harus dikembalikan menjadi lebih besar Rp. 5.307.600,00 3. Model Pertumbuhan Penduduk Menurut Sir TR. Malthus, penduduk dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur. Secara matematik, hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut: P t = P1 R t-1 ; dimana R = 1 + r P1 = jumlah pada thun pertama basis0 Pt = jumlah pada tahun ke-t r = persentase pertumbuhan per tahun t = indeks waktu tahun Kasus 5; penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat pertumbuhannya 4 persen per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2006, berap jumlahnya 11 tahun kemudian? Pt = 1 juta r = 0,04 R= 1,04 P tahun2006  P16 = 1 juta 1,0415 = 1 juta 1,800943 = 1.800.943 jiwa P1 = 1.800.943 r = 0,025 R = 1,025 P11 tahun kemudian = P11  P11 = 1.800.943 1,025 10 = 2.305.359 jiwa atau dengan memanfaatkan kaidah logaritma: P 11 = 1.800.943 1,025 10 log P11 = log 1.800.943 1,02510 log P11 = log 1.800.943 + 10 log 1,025 log P11 = 6,255499 = 0,107239 log P11 = 6,362738  P11 = 2.305.359 HUBUNGAN FUNGSIONAL BAB 5 FUNGSI Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan hubungan fungsional antara satu variable dengan variable lain. unsure-unsur pembentuk fungsi adalah variable, koefisien, dan konstanta Variabel adalah unsure pembentuk fungsi yang mencerminkan atau mewakili factor tertrentu, dilambangkanberdasarkan kesepakatan umum dengan huruf-huruf Latin. Berdasarkan kedudukan atau sifatnya, di dalam setiap fungsi terdapat dua macam variable, yaitu variable bebas dan variable terikat. Variabel bebas independent variable ialah variable yang nilainya tidak tergantung pada variable lain; sedangkan variable terikat dependent variable ialah variable yang nilainya tergantung pada variable lain. Koefisien dan Konstanta. Koefisien adalah bilangan atau angka yang terkait pada dan terletak di depan suatu variable dalam sebuah fungsi. Adapun konstanta ialah bilangan atau angka yang kadang- kadang turut membentuk sebuah fungsi tetai berdiri sendiri sebagai bilangan dan tidak terkait pada suatu variable tertentu Jenis-jenis Fungsi a. Fungsi aljabar b. Fungsi non-aljabar transenden Fungsi Aljabar terdiri dari: a. Fungsi Irrasional b. Fungsi Rasional Fungsi rasional terdiri atas: f. polinom ; f. linear; f. kuadrat; f.kubik; f. bikuadrat dan f. pangkat Adapun fungsi non aljabar transenden seperti: f. eksponensial; f. logaritmaik; f trigonometric; dan fungsi hiperbolik Fungsi polinom ialah fungsi yang mengandung banyak suku polinom dalam variable bebasnya. Bentuk umum umum persamaan polinom adalah: Y = a0 + a1X + a2 X2 + ---- + an Xn Fungsi Linear ialah fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu. bentuk umu m persaman linear adalah : Y = a0 + a1X ; dimana a1 tidak boleh sama dengan 1 HUBUNGAN LINEAR: PENGGAMBARAN FUNGIS LINEAR Setiap fungsi – yang terbentuk eksplisit, atau bis dieksplisitkan - dapat disajikan secara grafik pada bidang sepasang sumbu silang sistem koordinat. Gambar yang dihasilkannya mungkin berupa garis lurus atau berupa kurva, tergantung pada jenis dan fungsi yang bersangkutan. Gambar dari sebuah fungsi dapat dihasilkan dengan cara menghitung koordinat titik-titik yang memenuhi persnamaannya, dan kemudian memindahkan pasangan-pasangan titik tersebut ke sistem sumbu silang. Dalam menggambarkan suatu fungsi terdapat kebiasaan meletakkan variabel bebas pada sumbu horizontal absis dan variabel terikat pada sumbu vertical ordinat. PENGGAMBARAN FUNGSI NON-LINEAR Penggambaran fungsi non-linear tidak semudah dengan fungsi linear. Meskipun prinsipnya secara umum sama, yakni dengan terlebih dahulu mencari sejumlah titik koordinat yang memenuhi persmaan fungsinya, namun prakteknya tidaklah mudah. Bukan saja Karena kurvanya yang jelas akan tidak linear, sehingga relative sulit untuk dilukiskan, teteapi juga karena terdapat tidak hanya satu macam fungsi non-linear. Masing-masing fungsi non-linear mempunyai bentuk khas mengenai kurvanya, sehingga harus diamati kasusdemi kasus. BAB 6 HUBUNGAN LINEAR Hubungan sebab-akibat antara berbagai variable ekonomi – misalnya antara permintaa barang dan harga, antara investasi dan tingkat bunga – dapat dengan mudah dinyatakan serta diterangkan dalam bentuk fungsi. Di antara berbagai macam hubungan fungsional yang ada, hubungan linear merupakan bentuk yang paling dasar dan paling sering digunakan dalam analisis ekonomi. PENGGAL DAN LERENG GARIS LURUS Fungsi linear atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu. Sesuai dengan namanya, setiap persamaan linear apabila digambarkan akan menghasilkan sebuah garis, tegasnya garis lurus. Bentuk umum persamaan linear adalah y = a + bx; dimana a adalah penggal garisnya pada sumbu-vertikal – y, sedangkan b adalah koefisien arah atau lereng garis yang bersangkutan. Penggal a mencerminkan nilai y pada kedudukan x = 0. Adapun lereng b mencerminkan besarnya tambahan nilai y untuk setiap tambahan satu unit x, juga mencerminkan besranya tambahan nilai y untuk setiap tambahan satu unit x, juga mencerminkan tangent dari sudut yang dibentuk oleh garis – y dan sumbu – x.Satu hal yang penting untuk dicatat adalah bahwa lereng dari suatu fungsi linear suatu konstan, untuk setiap x. PEMBENTUK PERSAMAAN LINEAR Sebuah persamaan linear dapat dibentuk melalui beberapa macam cara terrgantung pada data yang tersedia. Pada prinsipnya sebuah persmaan linear bisa dibentuk berdasarkan dua unsure. Unsur tersebut dapat berupa penggal garisnya, lereng garisnya, atau koordinat titik-titik yang memenuhi persamaannya. HUBUNGAN DUA GARIS LURUS Dalam sebuah sistem sepasang sumbu-silang, dua buah garis lurus mempunyai empat macam kemungkinan bentuk hubungan yaitu saling berimpit, sejajar berpotongan, dan tegak lurus.