Gambar 1 Pengambilan contoh uji. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain, Willey mill, oven,
UV Visible Spectrophotometer SHIMADZU UV Pharma Spec. 1700, Pirolisis Gas Kromatografi-Spektrometri Massa Pyr-GC-MS, timbangan analitik,
waterbath, soxhlet, gelas ukur, desikator, pemanas air, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet, kertas saring, aluminium foil, dan peralatan gelas.
3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Penyiapan Partikel Kayu
Sampel kayu untuk analisis komponen kimia disiapkan dalam bentuk partikel ukuran 40-60 mesh untuk memfasilitasi reaksi yang baik antara kayu
dengan pereaksi. Serbuk kayu disiapkan melalui penggilingan serpihan-serpihan kecil sampel kayu dengan alat Willey mills. Partikel kayu disaring untuk
memperoleh partikel lolos saringan 40 mesh dan tertahan pada saringan 60 mesh.
3.3.2 Ekstraksi Ethanol-Toluena
Sebelum pengujian kadar lignin, serbuk kayu diekstraksi dengan pelarut campuran ethanoltoluena untuk menghilangkan zat ekstraktif dari dalam sampel.
Ekstraksi dilakukan dengan metode standar TAPPI T 204 om 88 modifikasi. Serbuk kayu sebanyak 5 gram diekstraksi dengan 300 ml campuran
ethanoltoluena 1:2 selama 8 jam. Setelah ekstraksi, sampel dicuci dengan ethanol hingga larutan bening dan dikeringudarakan. Setelah itu sampel
diekstraksi dengan air panas selama tiga jam. Serbuk kayu bebas ekstraktif kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 103
2°C hingga beratnya konstan. Kayu gubal
Kayu juvenil Empulur
3.3.3 Penentuan Kadar Lignin Klason
Pengujian kadar lignin dilakukan berdasarkan metoda Klason modifikasi Dence 1992. Serbuk bebas ekstraktif sebanyak 0,5 gram ditempatkan dalam
gelas piala 100 ml, kemudian ditambahkan 5 ml asam sulfat 72 secara perlahan sambil diaduk pada suhu 20
1°C. Sampel direaksikan selama 3 jam sambil diaduk setiap 15 menit, kemudian diencerkan hingga mencapai konsentrasi asam
sulfat 3. Hidrolisis dilanjutkan pada suhu 121°C selama 30 menit dengan menggunakan alat autoclave. Lignin diendapkan, disaring dan dicuci dengan air
destilata panas hingga bebas asam. Residu lignin, kemudian dioven pada suhu 103 2°C selama 24 jam, didinginkan dan ditimbang.
Kadar lignin = BA x 100 Dimana;
B = berat lignin gram A = berat kering serbuk awal gram
3.3.4 Penentuan Kadar Lignin Terlarut Asam Acid-Soluble Lignin
Dari pengujian lignin Klason, volume filtrat digenapkan menjadi 1000 ml. Lignin terlarut asam diuji dengan menggunakan alat spektrofotometer pada
panjang gelombang 205 nm dengan koefisien absorpsi 110Lg.cm. Sebagai standar digunakan larutan asam sulfat hasil pengenceran dari 5 ml asam sulfat
72 menjadi 1000 ml. Konsentrasi lignin terlarut asam dihitung sebagai:
C= A110 x VfVi Dimana : A
= Nilai absorpsi pada alat spectrofotometer VfVi
= Faktor pengenceran larutan
Kadar lignin terlarut asam dihitung : ASL = CV1000xBKT x 100
Dimana : CV = Konsentrasi lignin terlarut asam dalam liter
BKT = Berat sampel kayu
3.3.5 Penentuan Nisbah Siringil-Guaiasil Penyusun Lignin