PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN NARKOBA (STUDI KASUS DI WILAYAH BNN PROVINSI SUMATERA UTARA.

(1)

PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DALAM MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN NARKOBA (STUDI KASUS DI WILAYAH BNN PROVINSI SUMATERA UTARA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH: HARI EKAWATI

NIM. 3113111025

JURUSAN PPKn

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Hari Ekawati. 3113111025. Peran Badan Narkotika Nasional Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba (Studi Kasus di Wilayah Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran badan narkotika nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba serta mengetahui hambatan apa saja yang ditemui pihak badan narkotika nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba serta upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang didapatkan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 58 orang sehingga penulis mengambil sampel total keseluruhan karena populasi kurang dari 100 orang berdasarkan teori dari Arikunto.

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Untuk menganalisis data yang terkumpul, penulis menggunakan tabel frekuensi (statistik sederhana).

Dari hasil penelitian yang diperoleh dilapangan setelah data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis, maka menghasilkan temuan bahwa pihak Badan Narkotika Nasional telah bekerja dengan baik dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Dapat dilihat dari keseriusan para pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara dalam menekan angka penyalahguna narkoba.

Dalam mengatasi hambatan-hambatan yang didapatkan, pihak BNNP Sumut selalu mencari upaya dalam mengatasinya dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak lain. Dan dengan upaya pencegahan (Preventif) yaitu melakukan penyuluhan dan juga sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba.


(5)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

Bab I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...3

C. Batasan Masalah ...4

D. Rumusan Masalah ...4

E. Tujuan Penelitian ...4

F. Manfaat Penelitian ...5

Bab II KAJIAN PUSTAKA ...6

A. Kajian Teori ...6

1. Pengertian Peran ...6

2. Narkoba ...7

a. Pengertian Narkoba ...7


(6)

vi

c. Jenis Narkoba ...10

d. Penyalahgunaan Narkoba ...14

e. Faktor Penyalahgunaan Narkoba...16

f. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba ...19

3. Sekilas tentang Badan Narkotika Nasional ...20

B. Kerangka Berfikir ...23

Bab III METODELOGI PENELITIAN ...24

A. Lokasi Penelitian ...24

B. Populasi Dan Sampel ...24

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...25

D. Teknik Pengumpulan Data ...25

E. Teknik Analisis Data ...27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...28

A.Deskripsi Data Hasil Penelitian ...28

B.Hasil Penelitian ...35

C.Pembahasan Hasil Penelitian ...55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...60

A. Kesimpulan ...60

B. Saran ...61

Daftar Pustaka ...63


(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Proyeksi Penyalahgunaan Narkoba Pada Kelompok Pelajar Di Sumatera

Utara ... 28

Tabel 2 Proyeksi Penyalahgunaan Narkoba Pada Kelompok Bukan Pelajar Di Sumatera Utara ... 30

Tabel 3 Lama Bapak/Ibu bekerja di BNNP Sumatera Utara ... 36

Tabel 4 Tingkat Penyalahgunaan Narkoba Setiap Tahunnya ... 37

Tabel 5 Cara Mensosialisasikan Bahaya Narkoba pada Masyarakat ... 38

Tabel 6 Tindakan BNNP Sumatera Utara Jika Terjadi/Adanya Penyalahgunaan Narkoba ... 39

Tabel 7 Mencari Tahu Penyebab Atau Alasan Kasus Penyalahgunaan Narkoba . 40 Tabel 8 BNNP Sumatera Utara Pernah Melakukan Sosialisasi Narkoba Pada Masyarakat Khususnya Pada Remaja ... 41

Tabel 9 BNNP Sumut Mengadakan Kerjasama Dengan Pihak Lain Dalam Menangani Penyalahguna Narkoba... 42

Tabel 10 Partisipasi Masyarakat Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba ... 43

Tabel 11 Hambatan Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba ... 44

Tabel 12 Hambatan Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba Berasal Dari Masyarakat ... 45

Tabel 13 Hambatan Yang Ada Dapat Mengganggu Kinerja BNNP Sumut Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba ... 46


(8)

viii

Tabel 15 Masyarakat Telah Berperan Aktif Dalam Menginformasikan Kasus Penyalahgunaan Narkoba ... 49 Tabel 16 Upaya BNNP Sumut Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan

Narkoba ... 50 Tabel 17 Sanksi Tegas Bagi Penyalahguna Narkoba ... 51 Tabel 18 Frekuensi Tabulasi Jawaban Responden ... 52


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini peredaran narkoba semakin merajalela, dan dalam menjalankan aksinya pun para pengedar menggunakan berbagai macam cara. Untuk mengatasi tindak pidana narkoba ini, diperlukan tindakan tegas penyidik dan lembaga penegak hukum yang memiliki wewenang dalam menangani tindak pidana narkoba, yaitu BNN dan Polri.

Penyalahguna/ketergantungan Narkoba dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sementara fenomena narkoba sendiri bagaikan gunung es (Ice berg) artinya yang tampak di permukaan lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak tampak (dibawah permukaan).

Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Denpasar merupakan daerah transit peredaran narkoba. Medan yang merupakan kota metropolitan yang memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi terutama dalam peredaran narkoba. Seiring dengan perkembangan globalisasi dunia serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kota-kota besar di Indonesia sudah merupakan pasar peredaran narkoba.

Di kota besar jelas yang banyak beredar adalah ganja, ekstasi, shabu dan penggunaan campuran bahan narkoba lainnya. Di kota kecil jenis narkoba yang digunakan adalah pil koplo, ganja. Tempat peredaran gelap narkoba pada mulanya paling banyak dilakukan di tempat hiburan malam seperti diskotek, pub dan


(10)

tempat karaoke namun karena tempat-tempat tersebut dirasakan kurang aman, mereka akan melakukan transaksi menentukan tempat tertentu yang tidak menutup kemungkinan tempat transaksi tersebut akan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Akan tetapi, jauh dari pada itu dijadikan ajang bisnis yang menjanjikan dan berkembang pesat, yang mana kegiatan ini berimbas pada rusaknya fisik maupun psikis mental pemakai narkotika khususnya generasi muda. Di satu sisi narkotika merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa adanya pengendalian serta pengawasan yang ketat dan seksama.

Salah satunya kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang pada masa sekarang telah bersifat transnasional yang dilakukan dengan modus operandi yang tinggi dan teknologi yang canggih. Aparat penegak hukum diharapkan mampu mencegah dan menanggulangi kejahatan tersebut guna meningkatkan moralitas dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya bagi generasi penerus bangsa. Di antara aparat penegak hukum yang juga mempunyai peran penting terhadap adanya kasus tindak pidana narkotika ialah Badan Narkotika Nasional (BNN), yang diharapkan mampu membantu proses penegakan hukum terhadap tindak pidana narkotika.

Dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika yang di dalamnya diatur juga sanksi hukumnya, serta hal-hal yang diperbolehkan, maka Badan Narkotika Nasional diharapkan mampu membantu proses penyelesaian


(11)

perkara terhadap seseorang atau lebih yang telah melakukan tindak pidana narkotika dewasa ini. Dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Badan Narkotika Nasional diberi kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan, hal mana belum diatur dalam undang-undang yang lama.

Dua kewenangan tersebut dirasa perlu untuk mengantisipasi kejahatan narkoba dengan modus operandi yang semakin kompleks dan didukung oleh jaringan organisasi. Tidak hanya penambahan kewenangan, status kelembagaan Badan Narkotika Nasional pun ditingkatkan. Efektifitas berlakunya undang-undang ini sangatlah tergantung pada seluruh jajaran penegak umum, dalam hal ini seluruh intansi yang terkait langsung, yakni Badan Narkotika Nasional serta para penegak hukum yang lainnya.

Di sisi lain, hal yang sangat penting adalah perlu adanya kesadaran hukum dari seluruh lapisan masyarakat guna menegakkan kewibawaan hukum dan khususnya terhadap Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009, maka peran Badan Narkotika Nasional bersama masyarakat sangatlah penting dalam membantu proses penegakan hukum terhadap tindak pidana narkotika yang semakin marak.

Atas pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Badan Narkotika Nasional Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba (Studi Kasus Di Wilayah BNN Provinsi Sumatera Utara)”.


(12)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah adalah:

1. Peran Aktif Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

2. Hambatan yang ditemui Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

3. Upaya-upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional dalam mengatasi hambatan yang ada.

4. Sanksi tegas yang diberikan kepada penyalahguna narkoba yang melakukan penyalahgunaan narkoba.

5. Kurangnya kesadaran hukum dari seluruh lapisan masyarakat guna menanggulangi penyalahgunaan narkoba.

C. Batasan Masalah

Untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan terfokus, maka diperlukan adanya pembatasan masalah yaitu :

1. Peran Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

2. Hambatan yang ditemui Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

3. Upaya-upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional dalam mengatasi hambatan yang ada.


(13)

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah yaitu sebagai berikut ?

1. Bagaimanakah peranan Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba?

2. Bagaimana hambatan yang ditemui Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba?

3. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional dalam mengatasi hambatan yang ada?

E. Tujuan Penelitian

Merujuk pada batasan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peranan Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

2. Hambatan yang ditemui Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional dalam mengatasi hambatan yang ada.

F. Manfaat Penelitian


(14)

1. Untuk menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa dan calon sarjana agar mampu menguasai dan mengungkap berbagai masalah serta berupaya untuk mencari jalan pemecahan masalah.

2. Untuk sumbangsih pemikiran bagi perguruan tinggi untuk menambah literatur perbendaharaan perpustakaan.

3. Untuk masukan bagi BNN dalam memperbaiki dan meningkatkan tugas serta kewajibannya sebagai penegak hukum dan pelindung masyarakat.


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengeloaan data pada Bab IV yang telah dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa :

1. Pihak BNN Provinsi Sumatera Utara telah berperan aktif dalam

menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Pihak BNN Provinsi Sumatera Utara juga menjalin kerjasama dalam mencegah dan memberantas peredaran narkotika yakni sebagai sosialisator atau penyuluh, fasilitator dan koordinator dengan instansi lain pada kegiatan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). Peran Koordinasi dan koordinator yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara dengan Instansi terkait seperti dengan pihak POLRI dan Dinas Kesehatan serta Badan Rehabilitasi sejauh ini sudah berjalan serta berusaha secara maksimal untuk sama-sama dengan menjalankan tugas pokok fungsinya didalam menjalankan tugasnya untuk mengawasi, memberantas, mencegah penyalahgunaan peredaran gelap narkoba (P4GN).

2. Hambatan yang dihadapi pihak BNN Provinsi Sumatera Utara dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba terkadang kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dan juga pemahaman masyarakat masih minim tentang narkoba. Ketidak pedulian masyarakat pada lingkungan sekitarnya juga membuat penanggulangan dalam penyalahgunaan menjadi penghambat. Masyarakat masih kurang


(16)

peduli satu dengan lainnya dan juga adanya ketakutan masyarakat untuk melaporkan apabila adanya penyalahgunaan narkoba. Dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan oleh pihak BNN Provinsi Sumatera Utara dalam menangani kasus penyalahgunaan narkoba yang ada. Hambatan lain juga terjadi di dalam internal BNN Provinsi Sumatera Utara yaitu kurangnya personil dalam menangani kasus penyalahgunaan narkoba yang terjadi di Sumatera Utara. Personil yang ada di BNN Provinsi Sumatera Utara masih kurang mencukupi dengan kasus penyalahgunaan narkoba yang terjadi. Sehingga kinerja BNN Provinsi Sumatera Utara menjadi sedikit kurang maksimal.

3. Usaha atau Upaya yang dilakukan oleh BNN Provinsi Sumatera Utara dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba adalah dengan cara upaya preventif (pencegahan) salah satunya melakukan sosialisasi atau seminar dan juga penyuluhan kepada masyarat, dengan cara ini BNN Provinsi Sumatera Utara dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampak atau akibat dari penyalahgunaan narkoba, dengan melakukan kerjasama dengan sekolah, universitas, masyarakat dan instansi-instansi terkait dalam menangani penyalahgunaan narkoba. BNN Provinsi Sumatera Utara melakukan upaya-upaya agar penyalahguna narkoba dapat dicegah sedini mungkin, para penyalahguna narkoba juga bisa disembuhkan dengan cara memberikan rehabilitasi kepada para penyalahguna narkoba agar tidak terjerumus kembali ke dalam narkoba.


(17)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara maupun Kepolisian serta Instansi-instansi terkait lebih banyak lagi melakukan kerja sama dengan masyarakat, pihak – pihak lain atau bisa bekerja sama dengan tokoh agama untuk pembinaan spiritual dalam program rehabilitasi, guna untuk memberikan pembekalan serta pendidikan moral.

2. Masyarakat juga harus ikut serta berperan aktif dalam Menangani penyalahguna narkoba dengan cara memberikan informasi kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba.

3. Terutama bagi orang tua untuk mendidik dan membimbing anaknya sebaik mungkin agar tidak mudah terpengaruh terhadap lingkungannya karena segala sesuatunya di mulai dari keluarga dan berasal dari pengawasan orang tua.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Hanifah. 2011. ”Mencegah Dan Menanggulangi Penyalahgunaan Napza

Melalui Peran Serta Masyarakat”. Jurnal Informasi, Vol. 16 No. 01 Tahun

2011

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dadang Hawari. 2012. Penyalahgunaan Dan Ketergantungan Naza. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI

Gunawan, Weka. 2006. Keren Tanpa Narkoba. Jakarta : PT. Grasindo

Heningsih Gustina, Rina. 2015. “Peranan BNN Dalam Peredaran Narkotika dan

Psikotropika”. Ejournal Ilmu Pemerintahan Tahun 2015

Joko. 2007. Hindari Napza. Surakarta : Mediatama

Kamisa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara

Kennedy, Ballen. 2000. Budaya Malu Solusi Memberantas Masalah Narkoba. Jakarta : Gramedium

Lisa, Julianan. 2013. Narkoba Psikotropika Dan Gangguan Jiwa . Yogyakarta : Nuha Medika

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007 Tentang Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Provinsi, Dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota

Ricardo, Paul. 2010.” Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Oleh

Kepolisian”. Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 6 No.III Desember 2010.

Jakarta :Fisip UI

Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : Laboraturium PPKn FIS UNIMED

Soekanto. 2005. Metode Pembelajaran Konvensional. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :Alfabeta


(19)

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

Winarto. 2007. Ada Apa Dengan Narkoba. Semarang : Aneka Ilmu Website

Http://bnn.go.id (diakses pada 3 Februari 2015 pukul 13.35 wib) http://bnnp_sumut (diakses pada 8 Maret 2015 pukul 23.00 wib) http://Bnnk_malang.go.id (diakses 3 Juni 2015 pukul 21.00 wib)


(1)

1. Untuk menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa dan calon sarjana agar mampu menguasai dan mengungkap berbagai masalah serta berupaya untuk mencari jalan pemecahan masalah.

2. Untuk sumbangsih pemikiran bagi perguruan tinggi untuk menambah literatur perbendaharaan perpustakaan.

3. Untuk masukan bagi BNN dalam memperbaiki dan meningkatkan tugas serta kewajibannya sebagai penegak hukum dan pelindung masyarakat.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengeloaan data pada Bab IV yang telah dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa :

1. Pihak BNN Provinsi Sumatera Utara telah berperan aktif dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Pihak BNN Provinsi Sumatera Utara juga menjalin kerjasama dalam mencegah dan memberantas peredaran narkotika yakni sebagai sosialisator atau penyuluh, fasilitator dan koordinator dengan instansi lain pada kegiatan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). Peran Koordinasi dan

koordinator yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi

Sumatera Utara dengan Instansi terkait seperti dengan pihak POLRI dan Dinas Kesehatan serta Badan Rehabilitasi sejauh ini sudah berjalan serta berusaha secara maksimal untuk sama-sama dengan menjalankan tugas pokok fungsinya didalam menjalankan tugasnya untuk mengawasi, memberantas, mencegah penyalahgunaan peredaran gelap narkoba (P4GN).

2. Hambatan yang dihadapi pihak BNN Provinsi Sumatera Utara dalam

menanggulangi penyalahgunaan narkoba terkadang kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dan juga pemahaman masyarakat masih minim tentang narkoba. Ketidak pedulian masyarakat pada lingkungan sekitarnya juga membuat penanggulangan dalam penyalahgunaan menjadi penghambat. Masyarakat masih kurang


(3)

peduli satu dengan lainnya dan juga adanya ketakutan masyarakat untuk melaporkan apabila adanya penyalahgunaan narkoba. Dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan oleh pihak BNN Provinsi Sumatera Utara dalam menangani kasus penyalahgunaan narkoba yang ada. Hambatan lain juga terjadi di dalam internal BNN Provinsi Sumatera Utara yaitu kurangnya personil dalam menangani kasus penyalahgunaan narkoba yang terjadi di Sumatera Utara. Personil yang ada di BNN Provinsi Sumatera Utara masih kurang mencukupi dengan kasus penyalahgunaan narkoba yang terjadi. Sehingga kinerja BNN Provinsi Sumatera Utara menjadi sedikit kurang maksimal.

3. Usaha atau Upaya yang dilakukan oleh BNN Provinsi Sumatera Utara dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba adalah dengan cara upaya preventif (pencegahan) salah satunya melakukan sosialisasi atau seminar dan juga penyuluhan kepada masyarat, dengan cara ini BNN Provinsi Sumatera Utara dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampak atau akibat dari penyalahgunaan narkoba, dengan melakukan kerjasama dengan sekolah, universitas, masyarakat dan instansi-instansi terkait dalam menangani penyalahgunaan narkoba. BNN Provinsi Sumatera Utara melakukan upaya-upaya agar penyalahguna narkoba dapat dicegah sedini mungkin, para penyalahguna narkoba juga bisa disembuhkan dengan cara memberikan rehabilitasi kepada para penyalahguna narkoba agar tidak terjerumus kembali ke dalam narkoba.


(4)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara maupun Kepolisian serta

Instansi-instansi terkait lebih banyak lagi melakukan kerja sama dengan masyarakat, pihak – pihak lain atau bisa bekerja sama dengan tokoh agama untuk pembinaan spiritual dalam program rehabilitasi, guna untuk memberikan pembekalan serta pendidikan moral.

2. Masyarakat juga harus ikut serta berperan aktif dalam Menangani

penyalahguna narkoba dengan cara memberikan informasi kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba.

3. Terutama bagi orang tua untuk mendidik dan membimbing anaknya sebaik

mungkin agar tidak mudah terpengaruh terhadap lingkungannya karena segala sesuatunya di mulai dari keluarga dan berasal dari pengawasan orang tua.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Hanifah. 2011. ”Mencegah Dan Menanggulangi Penyalahgunaan Napza Melalui Peran Serta Masyarakat”. Jurnal Informasi, Vol. 16 No. 01 Tahun 2011

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dadang Hawari. 2012. Penyalahgunaan Dan Ketergantungan Naza. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI

Gunawan, Weka. 2006. Keren Tanpa Narkoba. Jakarta : PT. Grasindo

Heningsih Gustina, Rina. 2015. “Peranan BNN Dalam Peredaran Narkotika dan Psikotropika”. Ejournal Ilmu Pemerintahan Tahun 2015

Joko. 2007. Hindari Napza. Surakarta : Mediatama

Kamisa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara

Kennedy, Ballen. 2000. Budaya Malu Solusi Memberantas Masalah Narkoba. Jakarta : Gramedium

Lisa, Julianan. 2013. Narkoba Psikotropika Dan Gangguan Jiwa . Yogyakarta : Nuha Medika

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007 Tentang Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Provinsi, Dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota

Ricardo, Paul. 2010.” Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Oleh Kepolisian”. Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 6 No.III Desember 2010. Jakarta :Fisip UI

Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : Laboraturium PPKn FIS UNIMED

Soekanto. 2005. Metode Pembelajaran Konvensional. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :Alfabeta


(6)

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

Winarto. 2007. Ada Apa Dengan Narkoba. Semarang : Aneka Ilmu Website

Http://bnn.go.id (diakses pada 3 Februari 2015 pukul 13.35 wib) http://bnnp_sumut (diakses pada 8 Maret 2015 pukul 23.00 wib) http://Bnnk_malang.go.id (diakses 3 Juni 2015 pukul 21.00 wib)