PERAN KEGIATAN LITERASI DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DAN MENULIS SISWA KELAS ATAS Peran Kegiatan Literasi Dalam Meningkatkan Minat Membaca Dan Menulis Siswa Kelas Atas diSDN Gumpang 1.

(1)

PERAN KEGIATAN LITERASI DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DAN MENULIS SISWA KELAS ATAS

DI SDN GUMPANG 1

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh : LEA SAKTI MITASARI

A510130057

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

1

PERAN KEGIATAN LITERASI DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DAN MENULIS SISWA KELAS ATAS

DI SDN GUMPANG 1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kegiatan literasi, hambatan dan upaya pihak sekolah untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Data dianalisis secara interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan data yang terkumpul, kemudian didiskripsikan dan dianalisis. Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa 1) kegiatan literasi di SDN Gumpang 1 berperan dalam memotivasi siswa untuk menyukai kegiatan membaca dan menulis, 2) hambatan pihak sekolah dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi yakni kedisiplinan, pembiasaan siswa, minat, dan metode yang diterapkan guru, dan 3) upaya pihak sekolah untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi adalah pihak sekolah selalu memberikan sosialisasi mengenai kegiatan literasi, mengenalkan pentingnya menumbuhkan minat dan mengadakan lomba-lomba sebagai wadah siswa untuk berpartisipasi aktif.

Kata Kunci : kegiatan literasi, minat membaca dan menulis Abstract

This research is aimed to know the role of literation activity, obstacle and the school effort to improve reading and writing interest for the high students of SDN Gumpang 1. This research is qualitative descriptive research. The main source of this research is the principal, teachers and students by using collecting data through interview, observation and documentation. The legitimate of the research data is using source and technique triangulation. The data is interatively analized which content of data collection, data reduction, serving data, concluding and verification. Based on the collected data, it is described and analyzed. The writer can infer that; 1) literation activity at SDN Gumpang 1 plays a role in motivating students to love reading and writing, 2) the school obstacles to improve reading and writing interest using literation activity are discipline, student’s habit, student’s interest, and the method applied by the teacher, and 3) the school effort to improve the students reading and writing interest through literation activity is that the school always gives literation activity socialization, introducing the importance of raising the interest


(6)

2

and conducting some contests for students in order to make them to be participated actively.

Keywords : Literation activity, reading and writing interest 1. Pendahuluan

Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut setiap orang memiliki kegemaran membaca dan menulis, hal ini diperlukan guna memperoleh pengetahuan dan wawasan yang luas untuk meningkatkan kecerdasannya. Kemampuan membaca mempunyai peran dan menjadi salah satu kunci dalam kesuksesan dikehidupan seseorang, karena setiap informasi dan pengetahuan apapun yang diperoleh tidak terlepas dari kegiatan membaca. Tidak berbeda dengan membaca, menulis pun memiliki peran tersendiri bagi kehidupan seseorang. Menurut Cakiroglu (2012:5588) writing skill is more than a kinesthetic activity which is a more complex and higher level of cognitive a ctivity that should be considered together with the reading skill. Di sekolah dasar kemampuan membaca dan menulis menjadi hal yang memegang peranan penting, dikarenakan ketika seseorang mampu untuk menulis maka secara tidak langsung seseorang tersebut juga mampu untuk membaca dan tanpa hal tersebut siswa akan mengalami kesulitan belajar pada saat itu dan pada masa yang akan datang.

Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri nomor 23 tahun 2013 mencanangkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk membantu siswa dalam menumbuhkan budaya membaca dan menulis dilingkungan sekolah. Alwasilah (2012:177) mengemukakan bahwa mengajarkan literasi pada intinya menjadikan manusia yang secara fungsional mampu berbaca-tulis, terdidik, cerdas, dan menunjukkan apresiasi terhadap sastra. Dikarenakan selama ini pendidikan di Indonesia mampu mencetak lulusan yang terdidik namun kurang memiliki apresiasi terhadap sastra.

Gerakan literasi sekolah (GLS) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan/ atau berbicara (Faizah, 2016:2). Kompetensi literasi pada kelas tinggi menekankan siswa untuk mampu melakukan


(7)

3

analisis secara kritis, seperti melakukan wawancara, pengamatan lingkungan, menulis laporan, dan melakukan observasi ( Widodo dkk 2015:60).

Pendidikan berbahasa sejak dini mampu membiasakan siswa untuk berekspresi sesuai kemampuannya, baik secara lisan maupun secara tulis. Menurut Wildova (2014:334) its main principle is literacy approach to initial reading and writing. Ketika seseorang memiliki kemampuan berbahasa yakni membaca dan menulis, maka bisa dikatakan ia memiliki kemampuan literasi. Kegiatan literasi berkonsentrasi pada kemampuan untuk menerima berbagai bahasa yang terdapat dalam setiap buku dan diharapkan hal ini akan meningkatkan minat membaca dan menulis siswa. Adanya rasa senang, rasa puas dalam diri, partisipasi aktif yang tanpa dipaksa, dan lebih menyukai kegiatan tersebut tanpa membandingkan dengan kegiatan lain merupakan tanda adanya kemunculan minat dalam diri seseorang.

Dalam kegiatan pembiasaan ini peran dari beberapa pihak seperti guru, orang tua, perpustakaan, dan pemerintah sangat diperlukan yang berfungsi sebagai media siswa untuk lebih mengetahui dan memahami kegiatan pembiasaan tersebut. Berdasarkan pernyataan diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai kegiatan pembiasaan membaca tersebut dengan mengambil judul “Peran Kegiatan Literasi dalam Meningkatkan Minat Membaca dan Menulis Siswa Kelas Atas di SDN Gumpang 1”.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk menggambarkan hal yang sebenarnya mengenai suatu variabel yang belum jelas dengan pengambilan data yang telah terkumpul dan membuat analisa kesimpulan secara sistematis dan akurat. Desain penelitian digunakan untuk memaparkan proses penelitian yang akan dilakukan. Penelitian menghabiskan waktu sekurang kurangnya 6 bulan yang akan dilaksanakan di SDN Gumpang 1 Kartasura, yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi No.250 Kartasura.


(8)

4

Data diperoleh dari teknik observasi, dokumentasi dan wawancara yang disampaikan oleh responden yakni kepala sekolah, guru dan siswa kelas atas SDN Gumpang 1. Penelitian dilakukan secara terbuka oleh peneliti yang secara langsung hadir dilapangan dengan dibantu seorang observer untuk membantu mendokumentasikan dokumen serta bukti-bukti yang dianggap penting selama berada dalam ruang lingkup penelitian.

Kemudian dilakukan analisis data sebagai salah satu langkah penting untuk menganalisis temuan-temuan penelitian dengan mereduksi data, menyajikan data dan memverifikasi data. Penelitian ini menggunakan jenis triangulasi teknik dan triangulasi sumber guna memperoleh data yang diperlukan. Data diperoleh dari narasumber yang berperan serta dalam penelitian.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian

3.1.1 Peran kegiatan literasi di SDN Gumpang 1

Data hasil penelitian menunjukkan dalam kegiatan literasi pihak sekolah memiliki peran hal ini terlihat dari kepala sekolah yang berperan sebagai penanggung jawab sekaligus pengambil kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan literasi, guru berperan sebagai motivator dan mendorong siswa untuk aktif melaksanakan kegiatan literasi dikelas maupun diperpustakaan, dan siswa berperan sebagai pelaksana dalam kegiatan literasi. Terlaksananya kegiatan literasi ini tentu tidak terlepas dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pihak sekolah.

Kegiatan literasi di SDN Gumpang 1 telah terlaksana dengan baik dan memiliki peran dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa, terlihat dari antusias siswa yang mulai mampu menerapkan kegiatan membaca dan menulis didalam kelas maupun dirumah, siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi dengan mendatangi perpustakaan pada jam istirahat. Kegiatan literasi juga telah


(9)

5

memberikan manfaat bagi siswa seperti, menambah wawasan, lebih memahami bacaan dan materi yang sedang dipelajari, serta siswa mulai menyukai kegiatan untuk menulis. Secara tidak langsung kegiatan literasi memberi motivasi siswa untuk menyukai kegiatan membaca dan menulis terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat. Dari kegiatan ini lah siswa mulai tertarik untuk mengikuti berbagai lomba membaca maupun menulis yang diadakan oleh pihak sekolah maupun pihak luar dengan penuh rasa tanggung jawab.

3.1.2 Hambatan pihak sekolah dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi di SDN Gumpang 1

Hambatan pihak sekolah dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi di SDN Gumpang 1 hanyalah hambatan yang masih bisa diperbaiki yang berupa pembiasaan siswa untuk menggemari membaca dan menulis. Selain itu juga, karena guru masih belum menerapkan metode yang sesuai untuk mendorong anak menggemari kegiatan membaca dan menulis.

3.1.3 Upaya pihak sekolah untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi di SDN Gumpang 1

Upaya yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam menghadapi hambatan peran kegiatan literasi dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas yakni dengan memberi sosialisasi ketika upacara supaya anak sering-sering mengunjungi perpustakaan untuk membaca dan menulis dan secara berkala mendiskusikan upaya atau metode yang tepat untuk diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan literasi agar minat membaca dan menulis siswa meningkat.

Tidak hanya berhenti disitu saja upaya yang diterapkan oleh pihak sekolah di dalam menghadapi hambatan dalam implementasi kegiatan literasi untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas, pihak sekolah membuat jadwal masuk perpustakaan per kelas,


(10)

6

bekerjasama dengan perpustakaan keliling dari kabupaten serta mengadakan lomba-lomba untuk mendorong siswa lebih berpartisipasi aktif dalam membaca dan menulis.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa temuan dari penelitian ini yakni kegiatan literasi memiliki peran dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa, terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat. Kegiatan ini pula yang membuat siswa mulai tertarik untuk mengikuti berbagai lomba-lomba yang diadakan oleh pihak sekolah maupun pihak luar dengan penuh rasa tanggung jawab.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Peran kegiatan literasi di SDN Gumpang 1

“Pada dasarnya kemampuan literasi adalah bagaimana membelajarkan siswa agar rajin membaca dan menulis. Dalam hal ini maka diperlukan kreativitas guru dalam menentukan cara yang efektif dan efisien (Widodo dkk, 2015:61).”

“Kemampuan berbahasa Indonesia, termasuk keterampilan literasi perlu mendapatkan penekanan dalam kompetensi, pemilihan materi dan distribusinya di sekolah dasar maupun sekolah menengah. Sekolah dasar menjadi dasar pembelajaran literasi karena sekolah dasar merupakan awal seorang anak belajar membaca dan menulis (Nurdiyanti, 2010:116).” Di SDN Gumpang 1 penerapan kegiatan literasi sudah diterapkan semaksimal mungkin. Hal ini terbukti dengan adanya sosialisasi secara berkala oleh pihak sekolah, guru yang menerapkan kegiatan literasi secara langsung dalam kegitan pembelajaran, dan adanya kerjasama sekolah dengan perpustakaan keliling dari kabupaten serta adanya penambahan buku secara rutin.

Susanto (2013:63) menyatakan bahwa perkembangan minat sangat tergantung pada lingkungan dan orang-orang dewasa yang erat pergaulannya dengan mereka, sehingga secara langsung akan berpengaruh pula terhadap kematangan psikologisnya. Di SDN


(11)

7

Gumpang 1 dorongan untuk menumbuhkan minat membaca dan menulis sudah diterapkan, terlihat ketika pembuatan jadwal kunjungan perpustakaan yang dibuat oleh pihak sekolah.

Pendapat di atas sepadan dengan peran kegiatan literasi dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1. SDN Gumpang 1 telah berupaya untuk meningkatkan minat membaca dan menulis dengan membuat jadwal kunjungan perpustakaan setiap hari dengan dengan memperhatikan kesesuaian bacaan dan isi bacaannya. Dan hal tersebut juga sesuai dengan hasil wawancara dengan informan dalam penelitian “peran kegiatan literasi dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1”.

3.2.2 Hambatan dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1 melalui kegiatan literasi

Hambatan tersebut antara lain:

1. Kedisiplinan yaitu ketika jadwal kunjung perpustakaan diterapkan, tidak banyak siswa yang melaksanakan kunjungannya ke perpustakaan

2. Pembiasaan siswa untuk membaca dan menulis siswa masih kurang 3. Minat siswa belum muncul

4. Guru belum memiliki metode yang tepat untuk membiasakan siswa mengunjungi perpustakaan serta menumbuhkan minat membaca dan menulis siswa

3.2.2 Upaya untuk mengatasi hambatan kegiatan literasi untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1

Upaya yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam menghadapi hambatan peran kegiatan literasi dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1 antara lain sebagai berikut:


(12)

8

1. Pihak sekolah selalu memberikan sosialisasi, motivasi, dan pengertian mengenai kegiatan literasi kepada guru maupun siswa 2. Pihak sekolah secara berkala mendiskusikan upaya atau metode yang

diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan literasi agar minat membaca dan menulis meningkat

3. Pihak sekolah mengenalkan kepada siswa mengenai pentingnya menumbuhkan minat membaca dan menulis

4. Pihak sekolah berupaya mengadakan lomba-lomba sebagai wadah siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan membaca dan menulis

4. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Kegiatan literasi di SDN Gumpang 1 Kartasura memiliki peran dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa, terlihat dari antusias siswa yang mulai mampu menerapkan kegiatan membaca dan menulis didalam kelas maupun dirumah. Dari kegiatan ini pula siswa mendapatkan manfaat dan secara tidak langsung motivasi siswa untuk menyukai kegiatan membaca dan menulis semakin meningkat.

Hambatan yang dialami pihak sekolah dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi yakni kedisiplinan, pembiasaan siswa, minat, dan metode yang diterapkan guru.

Upaya pihak sekolah untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi adalah pihak sekolah selalu memberikan sosialisasi mengenai kegiatan literasi kepada guru maupun siswa, secara berkala mendiskusikan upaya atau metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan literasi agar minat membaca dan menulis meningkat, mengenalkan pentingnya menumbuhkan minat dan mengadakan lomba-lomba sebagai wadah siswa untuk berpartisipasi aktif.


(13)

9 DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.Chaedar. 2012. Pokoknya Rekayasa Literasi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama

Cakiroglu, Ahmet and Hayriye Gul Kuruyer. 2012. First grade elementary school student’s family involvement in theprocess of reading and writing skills acquisition. Procedia - Social and Behavioral Sciences 46: 5588 – 5592. (http://www.sciencedirect.com/science)

Faizah, Dewi Utama dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan

Nurdiyanti, Eko dan Edy Suryanto. 2010. Pembelajaran Literasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Sisiwa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Paedagogia.

Volume 13 No 2,

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paedagogia/article/view/153

Susanto, Amad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Widodo, Slamet dkk. 2015. Membangun Kelas Literat Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Melatihkan Kemampuan Literasi Siswa Di Sekolah Dasar. Prosding Seminar Nasional Pendidikan. Diakses pada 24 Oktober 2015

Wildova, Radka. 2014. Initial Reading Literacy Development in Current Primary School Practice. Procedia - Social and Behavioral Sciences 159: 334-339. (http://www.sciencedirect.com/science)


(1)

4

Data diperoleh dari teknik observasi, dokumentasi dan wawancara yang disampaikan oleh responden yakni kepala sekolah, guru dan siswa kelas atas SDN Gumpang 1. Penelitian dilakukan secara terbuka oleh peneliti yang secara langsung hadir dilapangan dengan dibantu seorang observer untuk membantu mendokumentasikan dokumen serta bukti-bukti yang dianggap penting selama berada dalam ruang lingkup penelitian.

Kemudian dilakukan analisis data sebagai salah satu langkah penting untuk menganalisis temuan-temuan penelitian dengan mereduksi data, menyajikan data dan memverifikasi data. Penelitian ini menggunakan jenis triangulasi teknik dan triangulasi sumber guna memperoleh data yang diperlukan. Data diperoleh dari narasumber yang berperan serta dalam penelitian.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian

3.1.1 Peran kegiatan literasi di SDN Gumpang 1

Data hasil penelitian menunjukkan dalam kegiatan literasi pihak sekolah memiliki peran hal ini terlihat dari kepala sekolah yang berperan sebagai penanggung jawab sekaligus pengambil kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan literasi, guru berperan sebagai motivator dan mendorong siswa untuk aktif melaksanakan kegiatan literasi dikelas maupun diperpustakaan, dan siswa berperan sebagai pelaksana dalam kegiatan literasi. Terlaksananya kegiatan literasi ini tentu tidak terlepas dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pihak sekolah.

Kegiatan literasi di SDN Gumpang 1 telah terlaksana dengan baik dan memiliki peran dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa, terlihat dari antusias siswa yang mulai mampu menerapkan kegiatan membaca dan menulis didalam kelas maupun dirumah, siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi dengan mendatangi perpustakaan pada jam istirahat. Kegiatan literasi juga telah


(2)

5

memberikan manfaat bagi siswa seperti, menambah wawasan, lebih memahami bacaan dan materi yang sedang dipelajari, serta siswa mulai menyukai kegiatan untuk menulis. Secara tidak langsung kegiatan literasi memberi motivasi siswa untuk menyukai kegiatan membaca dan menulis terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat. Dari kegiatan ini lah siswa mulai tertarik untuk mengikuti berbagai lomba membaca maupun menulis yang diadakan oleh pihak sekolah maupun pihak luar dengan penuh rasa tanggung jawab.

3.1.2 Hambatan pihak sekolah dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi di SDN Gumpang 1

Hambatan pihak sekolah dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi di SDN Gumpang 1 hanyalah hambatan yang masih bisa diperbaiki yang berupa pembiasaan siswa untuk menggemari membaca dan menulis. Selain itu juga, karena guru masih belum menerapkan metode yang sesuai untuk mendorong anak menggemari kegiatan membaca dan menulis.

3.1.3 Upaya pihak sekolah untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi di SDN Gumpang 1

Upaya yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam menghadapi hambatan peran kegiatan literasi dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas yakni dengan memberi sosialisasi ketika upacara supaya anak sering-sering mengunjungi perpustakaan untuk membaca dan menulis dan secara berkala mendiskusikan upaya atau metode yang tepat untuk diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan literasi agar minat membaca dan menulis siswa meningkat.

Tidak hanya berhenti disitu saja upaya yang diterapkan oleh pihak sekolah di dalam menghadapi hambatan dalam implementasi kegiatan literasi untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas, pihak sekolah membuat jadwal masuk perpustakaan per kelas,


(3)

6

bekerjasama dengan perpustakaan keliling dari kabupaten serta mengadakan lomba-lomba untuk mendorong siswa lebih berpartisipasi aktif dalam membaca dan menulis.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa temuan dari penelitian ini yakni kegiatan literasi memiliki peran dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa, terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat. Kegiatan ini pula yang membuat siswa mulai tertarik untuk mengikuti berbagai lomba-lomba yang diadakan oleh pihak sekolah maupun pihak luar dengan penuh rasa tanggung jawab.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Peran kegiatan literasi di SDN Gumpang 1

“Pada dasarnya kemampuan literasi adalah bagaimana membelajarkan siswa agar rajin membaca dan menulis. Dalam hal ini maka diperlukan kreativitas guru dalam menentukan cara yang efektif dan efisien (Widodo dkk, 2015:61).”

“Kemampuan berbahasa Indonesia, termasuk keterampilan literasi perlu mendapatkan penekanan dalam kompetensi, pemilihan materi dan distribusinya di sekolah dasar maupun sekolah menengah. Sekolah dasar menjadi dasar pembelajaran literasi karena sekolah dasar merupakan awal seorang anak belajar membaca dan menulis (Nurdiyanti, 2010:116).” Di SDN Gumpang 1 penerapan kegiatan literasi sudah diterapkan semaksimal mungkin. Hal ini terbukti dengan adanya sosialisasi secara berkala oleh pihak sekolah, guru yang menerapkan kegiatan literasi secara langsung dalam kegitan pembelajaran, dan adanya kerjasama sekolah dengan perpustakaan keliling dari kabupaten serta adanya penambahan buku secara rutin.

Susanto (2013:63) menyatakan bahwa perkembangan minat sangat tergantung pada lingkungan dan orang-orang dewasa yang erat pergaulannya dengan mereka, sehingga secara langsung akan berpengaruh pula terhadap kematangan psikologisnya. Di SDN


(4)

7

Gumpang 1 dorongan untuk menumbuhkan minat membaca dan menulis sudah diterapkan, terlihat ketika pembuatan jadwal kunjungan perpustakaan yang dibuat oleh pihak sekolah.

Pendapat di atas sepadan dengan peran kegiatan literasi dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1. SDN Gumpang 1 telah berupaya untuk meningkatkan minat membaca dan menulis dengan membuat jadwal kunjungan perpustakaan setiap hari dengan dengan memperhatikan kesesuaian bacaan dan isi bacaannya. Dan hal tersebut juga sesuai dengan hasil wawancara dengan informan dalam penelitian “peran kegiatan literasi dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1”.

3.2.2 Hambatan dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1 melalui kegiatan literasi

Hambatan tersebut antara lain:

1. Kedisiplinan yaitu ketika jadwal kunjung perpustakaan diterapkan, tidak banyak siswa yang melaksanakan kunjungannya ke perpustakaan

2. Pembiasaan siswa untuk membaca dan menulis siswa masih kurang 3. Minat siswa belum muncul

4. Guru belum memiliki metode yang tepat untuk membiasakan siswa mengunjungi perpustakaan serta menumbuhkan minat membaca dan menulis siswa

3.2.2 Upaya untuk mengatasi hambatan kegiatan literasi untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1

Upaya yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam menghadapi hambatan peran kegiatan literasi dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN Gumpang 1 antara lain sebagai berikut:


(5)

8

1. Pihak sekolah selalu memberikan sosialisasi, motivasi, dan pengertian mengenai kegiatan literasi kepada guru maupun siswa 2. Pihak sekolah secara berkala mendiskusikan upaya atau metode yang

diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan literasi agar minat membaca dan menulis meningkat

3. Pihak sekolah mengenalkan kepada siswa mengenai pentingnya menumbuhkan minat membaca dan menulis

4. Pihak sekolah berupaya mengadakan lomba-lomba sebagai wadah siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan membaca dan menulis

4. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Kegiatan literasi di SDN Gumpang 1 Kartasura memiliki peran dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa, terlihat dari antusias siswa yang mulai mampu menerapkan kegiatan membaca dan menulis didalam kelas maupun dirumah. Dari kegiatan ini pula siswa mendapatkan manfaat dan secara tidak langsung motivasi siswa untuk menyukai kegiatan membaca dan menulis semakin meningkat.

Hambatan yang dialami pihak sekolah dalam meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi yakni kedisiplinan, pembiasaan siswa, minat, dan metode yang diterapkan guru.

Upaya pihak sekolah untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas melalui kegiatan literasi adalah pihak sekolah selalu memberikan sosialisasi mengenai kegiatan literasi kepada guru maupun siswa, secara berkala mendiskusikan upaya atau metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan literasi agar minat membaca dan menulis meningkat, mengenalkan pentingnya menumbuhkan minat dan mengadakan lomba-lomba sebagai wadah siswa untuk berpartisipasi aktif.


(6)

9 DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.Chaedar. 2012. Pokoknya Rekayasa Literasi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama

Cakiroglu, Ahmet and Hayriye Gul Kuruyer. 2012. First grade elementary school student’s family involvement in theprocess of reading and writing skills acquisition. Procedia - Social and Behavioral Sciences 46: 5588 – 5592. (http://www.sciencedirect.com/science)

Faizah, Dewi Utama dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah

Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan

Nurdiyanti, Eko dan Edy Suryanto. 2010. Pembelajaran Literasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Sisiwa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Paedagogia.

Volume 13 No 2,

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paedagogia/article/view/153

Susanto, Amad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Widodo, Slamet dkk. 2015. Membangun Kelas Literat Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Melatihkan Kemampuan Literasi Siswa Di Sekolah Dasar. Prosding Seminar Nasional Pendidikan. Diakses pada 24 Oktober 2015

Wildova, Radka. 2014. Initial Reading Literacy Development in Current Primary School Practice. Procedia - Social and Behavioral Sciences 159: 334-339. (http://www.sciencedirect.com/science)