Pengeluaran Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan .1 Pendapatan Keluarga

3 Untuk sektor pendidikan, Bapak I Ketut Suparta tidak mengeluarkan biaya SPP untuk kedua anaknya. Di karenakan anak-anak bapak I Ketut Suparta sudah tamat SLTP dan membantu kedua orang tua untuk menambahkan penghasilan keluarga. c. Kesehatan Dalam bidang kesehatan keluarga Bapak I Ketut Suparta, istrinya Ni Ketut Suwili mengalami gangguan jiwa sejak masih bujang dikarenakan faktor keturunan. Terkadang jika penyakit gangguan jiwa Ni Ketut Suwili kambuh maka Bapak I Ketut Suparta memberikan obat penenang agar istrinya tidak memberontak, namun sejak tanggal 29 Juli kondisi kejiwaan Ni Ketut Suwili sangat memprihatinkan dan memerlukan tindakan langsung oleh keluarga menuju Rumah Sakit Jiwa Kecamatan Bangli-Kabuaten Bangli. Seluruh biaya pengobatan di tanggung oleh Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM. Pengeluaran Bapak I Ketut Suparta dalam bidang rohani yakni pengeluaran untuk membeli canang atau perlengkapan persembahyangan untuk kegiatan persembahyangan sehari-hari yakni sekitar Rp 3.000hari. Sedangkan, pengeluaran dalam bidang rohani lainnya yaitu pada saat ada hari raya agama besar dan jumlah pengeluarannya tidak menentu. d. Sosial Pengeluaran sosial keluarga Bapak I Ketut Suparta sangat jarang terjadi kecuali pada saat ada orang meninggal atau pada saat piodalan. Rata-rata biaya yang dikeluarkan pun hanya Rp. 20.000 untuk membeli beras dan gula saat terdapat kematian ataupun terdapat orang yang menikah. 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan. Identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode kekeluargaan dengan melakukan pendekatan secara persuasif ke keluarga Bapak I Ketut Suparta. Permasalahan yang terjadi pada keluarga Bapak I Ketut Suparta adalah permasalahan:  Dapur yang dimiliki terlihat sudah tidak layak karena terlihat sudah rusak.  Alat-alat tidur dan sehari-hari yang tidak layak  Tidak Ada Sumber Air  Tidak mempunyai ternak yang bepotensi menghasilkan  Tidak mencuci makanan dengan bersih sebelum dimasak  Meminum air yang tidak steril dan matang  Jarang mengganti baju karena jumlah baju yang dimiliki sedikit Dari beragam masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan kedalam beberapa kategori yaitu:  Ekonomi  Kesehatan  Infrasruktur

2.2 Masalah Prioritas

Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh Bapak I Ketut Suparta diantaranya adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan infrasruktur. Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah permasalahan ekonomi dan infrasrukitur yaitu:  Tidak memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan pekerjaan tambahannya tidak terlalu menjanjikan  Tidak mencuci makanan dengan bersih sebelum dimasak 5  Bangunan dapur yang dimiliki sudah tidak layak lagi untuk di pergunakan memasak karena sudah terlihat rusak.  Jarang mengganti baju karena jumlah baju yang dimiliki sedikit  Tidak memiliki sumber air guna kegiatan MCK pada kamar mandi bapak I Keut Suparta. 2.2.1 Tidak memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan pekerjaan tambahannya tidak terlalu menjanjikan Permasalahan utama keluarga Bapak I Ketut Suparta yaitu masalah ekonomi keluarga. Tidak memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan pekerjaan tambahannya tidak terlalu menjanjikan. Dimana pekerjaan Bapak I Ketut Suparta adalah buruh tani yang terkadang mendapat pekerjaan dan kadang tidak ada pekerjaan sama sekali tergantung musim. Otomatis penghasilan yang di dapatkan oleh Bapak I Ketut Suparta tidak menentu tiap bulanya karena bersifat musiman. Dan untuk penghasilan tambahan dari istri dan anaknya juga tidak terlalu menjanjikan karena hanya sebagai buruh tani musiman, jika terdapat banyak pekerjaan maka Bapak I Ketut Suparta memperoleh Rp.50.000 per harinya.

2.2.2 Tidak mencuci makanan dengan bersih sebelum dimasak

Dari segi kesehatan pada makanan yang dikonsumsi oleh keluarga Bapak I Ketut Suparta terkadang tidak dicuci dengan bersih hanya menggunakan air seadaanya saja dan langsung dimasak. Dari hasil survey didapatkan bahwa keluarga Bapak I Ketut Suparta tidak pernah mencuci makanan tersebut dengan bersih dengan alasan bahwa makanan tersebut juga akan di rebus dan kuman yang didalamnya juga akan ikut mati. Namun pikiran tersebut salah, jika air didalam makanan tidak dibuang dan ikut dimakan sama saja kuman yang ada akan masuk kedalam tubuh. 2.2.3 Bangunan dapur yang dimiliki sudah tidak layak lagi untuk di pergunakan memasak karena sudah terlihat rusak.