26
26 membutuhkan umpan balik dari khalayaknya sehingga model komunikasi yang
digunakannya adalah dua arah.
B. Peran dan Aktivitas Public Relations
Sebagai public relations officer, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hal ini berkaitan dengan tanggungjawabnya untuk menjaga citra
perusahaan. Karena itu seorang PR wajib dibekali pengetahuan mengenai ke- PR-an, agar dapat memahami masalah-masalah ke-PR-an secara mendalam dan
memberi kontribusi dalam batas-batas kewenangannya. Mengatasi suatu masalah yang secara bersama dianggap merugikan,
merupakan salah satu aktivitas pubic relations memelihara atau membentuk citra perusahaan. Aktivitas ini dilakukan perusahaan bekerjasama dengan lembaga
lain yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang dirasakan merugikan masyarakat luas.
Dengan aktivitas ini, perusahaan akan menunjukkan pada masyarakat bahwa mereka juga memperhatikan masalah-masalah tersebut.
Disini peran
Public Relations
sangat penting, karena PR menurut Edward L. Bernays memiliki tiga arti :
1. Memberikan perancangan kepada masyarakat.
2. Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan
tindakan. 3.
Usaha-usaha pengintegrasian sikap dan tindakan
dari perusahaan
dengan masyarakat dan dengan perusahaan
27
27 yng bersangkutan.
Sehingga dari definisi PR diatas, peranan PR dalam suatu perusahaan sebagai berikut :
1. Mengevaluasi opini publik
2. Menciptakan citra dan identitas perusahaan
3. Menagani komplain dalam menghadapi krisis yang terjadi
4. Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi perusahaan dengan
kepentinga publiknya. Aktivitas public relations harus selaras dengan tujuan perusahaan,
terutama mengenai hal-hal yang ingin dicapai oleh manajemen dalam aktivitasnya. Kapan aktivitas public relations dilakukan, kembali kepada
kebijaksanaan perusahaan apa yang ingin dicapai dalam aktivitasnya tersebut. Pada prinsipnya aktivitas public relations untuk meningkatkan citra perusahaan,
tetapi juga harus dipertimbangkan tujuan-tujuan khusus yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
Jadi Kesimpulannya jika dilihat dalam praktek sehari-hari maka peran PR bisa dilihat sebagai berikut:
Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi ialah sebagai pendengar yang peka dan broker perantara komunikasi. Fasilitator komunikasi
bertindak sebagai perantara liaison, interpreter, dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi
percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan
dan menjaga
agar saluran komunikasi tetap terbuka
28
28 Tujuannya ialah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu
manajemen maupun publik untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama.
Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini bertindak sebagai sumber informasi dan agen kontak resmi antara organisasi dan publik.
Fasilitator komunikasi menempati peran di tengah-tengah dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik.
Praktisi yang berperan sebagi teknisi komunikasi menyediakan layanan teknis komunikasi yang pelaksanaanya berdasrkan level-level tertentu.
Praktisi yang berperan sebagai fasilitator pemecah masalah membantu pimpinan
organisasi baik
sebagai penasihat
hingga mengambil
tindakankeputusan dalam mengatasi masalah dengan publik. Cutlip, Center dan Broom, 2006: 47
C. Tugas dan Fungsi Public Relation