commit to user
29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani
“ credere”
yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa Latin
“ creditum”
yang berarti kepercayaan akan kebenaran Mulyono, 2001: 9. Pengertian kredit secara ekonomi
adalah penundaan pembayaran yang berarti uang atau barang yang diterima sekarang akan dikembalikan pada masa yang akan datang Yuliana, 2004:
31. Dalam UU No. 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah menjadi UU
No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasar persetujuan atau
kesepakatan pinjaman antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Menurut Simorangkir yang dikutip Untung 2000: 1, kredit adalah
pemberian prestasi misalnya: uang, barang dengan balas prestasi kontraprestasi yang akan terjadi pada waktu yang akan datang.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kredit adalah pemberian uang atau barang dari pihak pemberi kepada pihak penerima,
dimana pembayarannya akan dilakukan pada masa yang akan datang
commit to user
disertai dengan balas prestasi berupa bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.
2. Prinsip Kredit
Dalam pelaksanaan kegiatan perkreditan yang sehat, diperlukan prinsip kredit yang sering disebut dengan 6C Kasmir, 2002: 115, yaitu
sebagai berikut: a.
Character Character
merupakan keyakinan dari pihak bank bahwa si peminjam mempunyai moral, watak, ataupun sifat-sifat pribadi yang
positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, sebagai anggota masyarakat,
ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya. b.
Capacity Capacity
merupakan suatu penilaian kepada nasabah mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang
dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank. c.
Capital Capital
merupakan jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh nasabah.
d.
Collateral Collateral
merupakan barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.
commit to user
e.
Condition of economy Condition of economy
merupakan situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan
perekonomian pada saat maupun untuk kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari
perusahaan yang memperoleh kredit. f.
Constraint Constraint
merupakan batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat.
Selain pendapat
Kasmir, Martono
2004: 57-59
juga mengungkapkan prinsip kredit dengan prinsip 5C, yaitu:
a.
Character
Pada prinsip
character
diperhatikan dan diteliti tentang kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat pribadi, cara hidup
style of living
, keadaan keluarganya, hobi dan
social standing
nasabah.
Character
merupakan ukuran tentang kemauan untuk membayar
wiliingnes to pay
b.
Capacity
Penilaian terhadap
capacity
debitur dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan debitur mengembalikan pokok pinjaman dan
bunga pinjamannya. Penilaian kemampuan membayar tersebut dilihat dari kegiatan usaha dan kemampuannya melakukan pengelolaan atas
usaha yang akan dibiayai dengan kredit.
commit to user
c.
Capital
Penilaian terhadap prinsip
capital
atau permodalan debitur tidak hanya melihat besar kecilnya modal tersebut, tetapi juga bagaimana
distribusi modal itu ditempatkan oleh debitur dengan melihat posisi neraca perusahaannya.
d.
Collateral
Penilaian terhadap barang jaminan
collateral
yang diserahkan debitur sebagai jaminan atas kredit bank yang diperolehnya adalah untuk
mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan atau agunan dapat menutupi resiko kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban debitur.
e.
Condition
Pada prinsip
condition
, dinilai kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor usaha nasabah yang bertujuan agar bank dapat
memperkecil resiko yang mungkin timbul.
3. Unsur-unsur Kredit
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurut Kasmir 2002: 74 adalah sebagai berikut :
a. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan keyakinan dari si pemberi pinjaman bahwa prestasi yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa
akan benar-benar diterimanya kembali dalam waktu tertentu di masa yang akan datang.
commit to user
b. Kesepakatan
Kesepakatan antara si pemberi pinjaman dengan si penerima pinjaman, dimana masing-masing sepakat menandatangani hak dan
kewajibannya masing-masing. c.
Jangka waktu Jangka waktu merupakan masa pengembalian kredit yang telah
disepakati, yang bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.
d.
Degree of risk Degree of risk
merupakan risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian
prestasi dengan prestasi yang akan diterima kemudian hari. e.
Balas jasa Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit
yang berbentuk bunga dan biaya provisi, komisi, serta administrasi.
Selain pendapat Kasmir, Suyatno 2003: 14 juga mengungkapkan unsur-unsur kredit sebagai berikut:
a. Kepercayaan
Keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterimanya
kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
commit to user
b. Waktu
Suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
c. Risiko
Suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan
kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. d.
Prestasi Objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi
juga dapat berupa barang atau jasa. Namun karena kehidupan modern sekarang ini didasarkan pada uang, maka transaksi kredit yang
menyangkut masalah uanglah yang sering dijumpai dalam praktik perkreditan.
4. Jenis Kredit
Menurut Suyatno 2003: 25-29, jenis-jenis kredit perbankan bagi masyarakat dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu:
a. Tujuan
1 Kredit konsumtif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumtif pemenuhan kebutuhan sehari-hari atau
kredit yang dipakai untuk satu siklus habis.
commit to user
2 Kredit produktif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi memenuhi kegiatan usaha atau kredit yang
dipakai tidak untuk satu siklus habis. 3
Kredit perdagangan Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-
barang untuk dijual kembali. b.
Jangka waktu 1
Kredit jangka pendek
short term loan
Kredit jangka pendek merupakan kredit yang berjangka waktu maksimal satu tahun.
2 Kredit jangka menengah
medium term loan
Kredit jangka menengah merupakan kredit yang berjangka waktu antara satu sampai tiga tahun.
3 Kredit jangka panjang
long term loan
Kredit jangka panjang merupakan kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
c. Jaminan
1 Kredit tanpa jaminan
unsecured loan
Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur tanpa adanya jaminan dari debitur.
commit to user
2 Kredit dengan jaminan
secured loan
Kredit dengan jaminan merupakan kredit yang diberikan bank kepada debitur dengan adanya jaminan dari debitur.
d. Penggunaan
1 Kredit eksploitasi
Kredit eksploitasi merupakan kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
2 Kredit investasi
Kredit investasi merupakan kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan
untuk melakukan investasi atau penanaman modal.
5. Tujuan dan Fungsi Kredit
Suyatno 2003: 15, berpendapat bahwa fasilitas kredit yang diberikan oleh suatu bank bertujuan untuk:
a. Menyukseskan
program pemerintah
di bidang
ekonomi dan
pembangunan. b.
Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Mendapatkan laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan
memperluas usaha.
commit to user
Selain tujuan kredit, fungsi kredit menurut Suyatno 2003: 16-17 dapat disebutkan sebagai berikut :
a. Meningkatkan daya guna uang.
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
c. Meningkatkan daya guna barang.
d. Sebagai alat stabilitas ekonomi.
e. Meningkatkan usaha.
f. Meningkatkan pendapatan.
g. Meningkatkan hubungan internasional.
6. Jaminan Kredit
Jaminan kredit adalah penyerahan kekayaan dari debitur kepada kreditur sebagai pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung
pembayaran kembali suatu hutang Suyatno, 2003: 81. Berdasarkan pengertian di atas, para analisis kredit harus jeli dan
teliti dalam penilaian barang-barang yang dijaminkan kepada bank, baik dari nilai ekonomis maupun nilai yuridis, sehingga dapat memperkirakan
kemampuan debitur membayar pinjamannya pada bank. Adapun fungsi jaminan kredit menurut Suyatno 2003: 81
adalah sebagai berikut: a.
Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan pelunasan dari hasil penjualan barang-barang jaminan tersebut, apabila
nasabah melakukan cidera janji, yaitu tidak membayar kembali hutangnya pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
commit to user
b. Menjamin agar nasabah berperan serta di dalam transaksi untuk
membiayai usahanya, sehingga kemungkinan untuk meninggalkan usaha atau proyeknya dengan merugikan diri sendiri atau perusahaan dapat
dicegah atau sekurang-kurangnya kemungkinan untuk dapat berbuat demikian dapat diperkecil.
c. Memberi dorongan kepada debitur untuk memenuhi perjanjian kredit,
khususnya mengenai pembayaran kembali sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui agar ia tidak kehilangan kekayaan yang dijaminkan
kepada bank.
Secara umum, jaminan perkreditan dapat dilihat dari berbagai sudut Mulyono, 2001: 25, yaitu sebagai berikut :
a. Pemilik barang
1 Dapat berupa kekayaan debitur yang bersangkutan.
2 Dapat berupa kekayaan dari pihak ketiga lainnya yang digunakan
untuk mengambil kredit. b.
Fungsi dalam kegiatan perkreditan 1
Jaminan utama, yaitu barang yang diperoleh dari kredit yang dijaminkan.
2 Jaminan tambahan, yaitu barang jaminan lainnya dengan maksud
sebagai tambahan alat pengaman. c.
Jumlah kreditur 1
Jaminan tunggal, yaitu suatu kekayaan hanya ada pengikatan jaminan dengan satu bank saja.
commit to user
2 Jaminan gabungan, yaitu diikat sebagai barang jaminan oleh beberapa
kreditur secara bersama-sama atau sendiri oleh masing-masing kreditur yang bersangkutan.
d. Yuridis
1 Jaminan kebendaan, dibedakan atas :
a Benda bergerak, yaitu mempunyai ciri-ciri sifatnya tidak bergabung
dengan tanah kendaraan bermotor. b
Benda tidak bergerak, yaitu mempunyai ciri-ciri yang sifatnya tidak bergerak tanah, bangunan dan ditentukan oleh undang-undang
hak guna bangunan. 2
Jaminan bukan kebendaan, yaitu suatu perjanjian dimana pihak ketiga menyanggupi kepada pihak berpiutang, bahwa ia menyanggupi
pembayaran suatu hutang apabila orang yang berhutang tidak menepati janjinya.
7. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan
interrelated
atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
common purpose
Hall, 2001: 5. Menurut Mulyadi 2001: 5, sistem adalah suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
commit to user
Prosedur adalah suatu urutan rangkaian klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang Mulyadi, 2001: 3.
Menurut Winarno 2007: 74, prosedur adalah urut-urutan pekerjaan yang harus diikuti dalam mengimplementasikan kebijakan yang telah
ditetapkan. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
suatu jaringan prosedur yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang sama. Sedangkan prosedur adalah suatu rangkaian urut-urutan pekerjaan
yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih dalam mengimplementasikan kebijakan yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, sistem pemberian kredit adalah sistem yang merupakan kegiatan klerikal mengenai pemberian kredit yang dimulai dari prosedur permohonan
kredit hingga prosedur pencairan kredit.
8. Prosedur Umum Perkreditan
Menurut Suyatno 2003: 62-80, urutan langkah-langkah yang lazim dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani oleh bank yaitu :
a. Permohonan fasilitas kredit
1 Permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit.
2 Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.
commit to user
3 Permohonan perpanjangan atau pembaruan masa laku kredit yang
telah berakhir jangka waktunya. 4
Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan.
b. Penyidikan dan analisis kredit
1 Wawancara dengan pemohon kredit.
2 Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang
diajukan nasabah, baik data intern bank maupun data ekstern. 3
Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi lainnya yang
diperoleh. 4
Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan.
c. Keputusan atas permohonan kredit
1 Penolakan permohonan kredit
Penolakan ini adalah untuk permohonan kredit yang nyata- nyata dianggap oleh bank secara teknis tidak memenuhi persyaratan.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah: a
Semua keputusan penolakan harus disampaikan secara tertulis kepada nasabah dengan disertai alasan penolakannya.
b Surat penolakan kredit minimal dibuat rangkap tiga, yaitu untuk
pemohon, direksi, dan arsip bagian kredit.
commit to user
c Dalam hal penolakan permohonan baru, maka jika diminta, semua
berkas permohonan dapat dikembalikan kepada pemohon kecuali surat permohonannya.
d Dalam hal penolakan perpanjangan, berarti jangka waktu kredit
tidak diperpanjang. e
Dalam hal penolakan tambahan kredit, maka harus ditegaskan bahwa nasabah hanya tetap menikmati
limit
kredit yang telah disetujui semula.
f Dalam hal penolakan perubahan persyaratan lainnya dari kredit
yang sedang berjalan, maka nasabah tetap mempunyai hak dan kewajiban dengan syarat-syarat yang telah disetujui semula.
2 Jika permohonan kredit disetujui
Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari nasabah.
Untuk melindungi kepentingan bank dalam pelaksanaan persetujuan tersebut, maka biasanya ditegaskan terlebih dahulu syarat-syarat
fasilitas kredit dan prosedur yang harus ditempuh nasabah. Langkah- langkah yang harus diambil antara lain:
a Surat penugasan persetujuan permohonan kredit kepada pemohon.
b Pengikatan jaminan.
c Penandatanganan perjanjian kredit.
d Penandatanganan surat aksep.
e Informasi untuk bagian lain.
commit to user
f Pembayaran bea materai kredit.
g Pembayaran provisi kredit
commitment fee
. h
Asuransi barang jaminan. i
Asuransi kredit. d.
Pencairan fasilitas kredit Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan
menggunakan kredit yang telah disetujui oleh bank. Dalam praktiknya, pencairan kredit ini berupa pembayaran dan atau pemindahbukuan atas
beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya. Bank hanya menyetujui pencairan kredit oleh nasabah bila syarat-syarat yang harus dipenuhi
nasabah telah dilaksanakan. Pengikatan jaminan secara sempurna dan penandatanganan warkat-warkat kredit perjanjian kredit atau surat aksep
borgtocth
mutlak harus mendahului pencairan kredit. e.
Pelunasan fasilitas kredit Pelunasan fasilitas kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban
utang nasabah kepada bank yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian kredit.
B. Sistem Pemberian Kredit PT BPR Grogol Joyo