Evaluasi sistem pemberian kredit : studi kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT
(Studi Kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)

RONALD PASOLANG
NIM: 012114226
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemberian
kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha, jika dibandingkan
dengan teori sistem pemberian kredit. Lokasi penelitian: Jl. Pemuda No. 26
Muntilan.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai November 2009.
Teknik analisis yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif, yaitu dengan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya atas sistem pemberian kredit yang
dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan
adalah dengan cara mendeskripsikan sistem pemberian kredit yang telah
dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha kemudian membandingkannya
dengan teori sistem pemberian kredit yang ada.
Berdasarkan hasil analisis data diambil kesimpulan bahwa sistem
pemberian kredit yang sudah dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha sudah
sesuai dengan teori dengan sistem pemberian kredit.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
AN EVALUATION OF CREDIT EXTENSION SYSTEM
(A Case Study of PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)

RONALD PASOLANG
Student Number: 012114226
Sanata Dharma University
Yogyakarta

2010

The purpose of this research was to find out the credit lending system done
by PT. BPR Hidup Arthagraha, compared with the theory of credit extension. This
research took place in Jl. Pemuda no. 26, Muntilan.
This research was done from October to November 2009, using descriptive
analysis technique in order to describe how PT. BPR Hidup Arthagraha
implemented its credit extension system.
This was a case study, involving data acquired from interviews and
documentation. The problem was answered based on description on how PT. BPR
Hidup Arthagraha implemented its credit extension system and then compared it
with the existing theory of credit extension.
It was concluded from the analysis that the credit extension system
implemented by PT. BPR Hidup Arthagraha was suitable with the theory of credit
extension.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT
(Studi Kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
RONALD PASOLANG
NIM : 012114226

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010

i


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono P., SJ selaku Romo Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Wakil Rektor I Universitas
Sanata Dharma yang masih memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melanjutkan kuliahnya sampai dengan selesai.
3. Drs. Y.P. Supardiyono, M.si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Yusef Widya Karsana, M.si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melanjutkan studinya.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.si., Akt., QIA selaku pembimbing yang
telah membantu serta membimbing penulis dengan sabar dalam
menyelesaikan penulisan skripsi.
6. Ibu Shinta Vianita selaku kepala personalia dan Bapak Ari Thomas selaku

bagian administrasi kredit angsuran PT. BPR Hidup Arthagraha yang telah
bersedia bekerja sama dan memberikan informasi atau data-data yang
diperlukan penulis dalam penelitian.
7. Bapak dan Ibuku yang telah memberikan dorongan, semangat dan doanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
8. Kak Mercy yang sudah merelakan waktunya untuk membantu penulis
dalam penyelesaian skripsi ini dan adikku satu-satunya Grace Pasolang
yang telah memberi dorongan serta semangatnya kepada penulis.
9. Bang Didi beserta keluarga yang telah memberi nasehat dan semangat
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsinya.
10. Teman-teman akuntansi angkatan 2001, UKM Teater Seriboe Djendela,
UKM Tarung Derajat ‘AA-Boxer’.
11. Teman-teman di Kuningan G29, Kaliurang, Surya 9 dan Bintara 7 atas
perhatian dan dukungannya.
12. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tuhan
memberkati kalian semua.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga skripsi dapat
bermanfaat pagi pembaca.

Yogyakarta, 26 April 2010

(Ronald Pasolang)

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ v

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vi
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................ xiii
ABSTRACT ...................................................................................................... xiv
BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
E. Sistematika Penelitian .................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
A. Sistem ........................................................................................... 5
B. Sistem Akuntansi ......................................................................... 7
C. Sistem Pengendalian Internal ....................................................... 9
D. Sistem Pemberian Kredit ............................................................. 12


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Perbankan ..................................................................................... 18
F. Perkreditan ................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 34
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 34
C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................... 34
D. Data yang dibutuhkan .................................................................. 35
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 35
F. Teknik Analisis Data .................................................................... 36
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 37
A. Sejarah Berdirinya PT. BPR Hidup Arthagraha .......................... 37
B. Lokasi Perusahaan PT. BPR Hidup Arthagraha .......................... 38
C. Struktur Organisasi PT. BPR Hidup Arthagraha ......................... 39
D. Produk yang Dihasilkan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha .......... 45
E. Personalia ..................................................................................... 45
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 47

A. Deskripsi Sistem Pemberian Kredit PT. BPR Hidup Arthagraha 47
B. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern yang Diterapkan oleh
PT. BPR Hidup Arthagraha .......................................................... 58
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 64
A. Kesimpulan .................................................................................. 64
B. Keterbatasan ................................................................................. 64
C. Saran ............................................................................................. 65

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66
LAMPIRAN ...................................................................................................... 67

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 : Kuesioner ................................................................................... 68
Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan ....................................................................... 69
Lampiran 3 : Surat Permohonan Pengajuan Kredit ......................................... 73
Lampiran 4 : Surat Hasil Taksasi Usaha Nasabah ........................................... 75
Lampiran 5 : Laporan Hasil Pemeriksaan Kendaraan Bermotor ..................... 77
Lampiran 6 : Laporan Hasil Pemeriksaan Tanah dan Bangunan .................... 79
Lampiran 7 : Surat Pemeriksaan Lapangan Surveyor ...................................... 81
Lampiran 8 : Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 82

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT
(Studi Kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)

RONALD PASOLANG
NIM: 012114226
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemberian
kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha, jika dibandingkan
dengan teori sistem pemberian kredit. Lokasi penelitian: Jl. Pemuda No. 26
Muntilan.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai November 2009.
Teknik analisis yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif, yaitu dengan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya atas sistem pemberian kredit yang
dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan
adalah dengan cara mendeskripsikan sistem pemberian kredit yang telah
dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha kemudian membandingkannya
dengan teori sistem pemberian kredit yang ada.
Berdasarkan hasil analisis data diambil kesimpulan bahwa sistem
pemberian kredit yang sudah dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha sudah
sesuai dengan teori dengan sistem pemberian kredit.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
AN EVALUATION OF CREDIT EXTENSION SYSTEM
(A Case Study of PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)

RONALD PASOLANG
Student Number: 012114226
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010

The purpose of this research was to find out the credit lending system done
by PT. BPR Hidup Arthagraha, compared with the theory of credit extension. This
research took place in Jl. Pemuda no. 26, Muntilan.
This research was done from October to November 2009, using descriptive
analysis technique in order to describe how PT. BPR Hidup Arthagraha
implemented its credit extension system.
This was a case study, involving data acquired from interviews and
documentation. The problem was answered based on description on how PT. BPR
Hidup Arthagraha implemented its credit extension system and then compared it
with the existing theory of credit extension.
It was concluded from the analysis that the credit extension system
implemented by PT. BPR Hidup Arthagraha was suitable with the theory of credit
extension.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha dewasa ini menunjukkan peningkatan, baik itu
perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan industri. Semua ini
disebabkan adanya usaha atau kebijakan pemerintah untuk meningkatkan
pendapatan diluar pajak dan migas. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha
secara umum dewasa ini semakin meningkat dan kompleks, sehingga
membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan profesional yang dapat menciptakan
iklim kerja yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan
tempatnya bekerja.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dunia usaha yang pesat, maka
kebutuhan akan adanya dana menjadi semakin meningkat. Dalam keadaan seperti
ini, lembaga keuangan memiliki peran yang semakin penting untuk memenuhi
permintaan masyarakat akan dana. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan
yang berorientasi bisnis juga memegang peranan yang sangat penting, sebab
kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara
menghimpun dana dari masyarakat luas kemudian menjual uang yang berhasil
dihimpun dengan cara menyalurkan kembali pada masyarakat melalui pemberian
pinjaman atau kredit.
Dalam persetujuan kredit, perusahaan harus melaksanakan sistem akuntansi
dan sistem pengendalian intern penjualan kredit dengan baik dan kuat. Mengapa?

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Karena, dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian intern yang tidak baik
dan lemah akan menimbulkan besarnya piutang tak tertagih menjadi cukup besar
dan piutang usaha menjadi piutang tak tertagih.
Jika perusahaan memiliki struktur yang sangat kompleks dan menyebar tetapi
tidak memiliki suatu pengendalian intern yang baik, maka akan timbul berbagai
kemungkinan. Salah satu kemungkinan yang akan timbul adalah kerugian
perusahaan yang disebabkan oleh adanya penyelewengan-penyelewengan
terhadap dokumen yang dilakukan oleh karyawan, ketidakefisienan dalam
beroperasi, kurangnya informasi dan ketidakcermatan karyawan dalam bekerja.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang akan dibahas dalam suatu skripsi dengan judul:
“Evaluasi Sistem Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR Hidup
Arthagraha, Muntilan)”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diketahui bahwa rumusan
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Apakah sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup
Arthagraha sudah baik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulis untuk melakukan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR
Hidup Arthagraha, jika dibandingkan dengan teori sistem pemberian kredit.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi PT. BPR Hidup Arthagraha
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh bank sebagai bahan masukan
untuk menilai sistem pemberian kredit yang telah diterapkan dan untuk
meningkatkan pengendalian atas pemberian kredit didalam bank.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya dan menjadi
salah satu informasi yang dapat memperkaya wawasan dalam bidang
akuntansi serta dapat menambah kepustakaan bagi universitas.
3. Bagi Penulis
Melatih diri untuk belajar menganalisis suatu masalah dan menerapkan
teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan praktek-praktek yang
sesungguhnya terjadi di perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

E. Sistematika Penulisan
BAB I

: Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar
pengolahan data.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subyek dan obyek penelitian, data yang dibutuhkan, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini membahas tentang sejarah berdirinya perusahaan, lokasi
dan tata letak perusahaan, struktur organisasi, dan personalia.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang hasil penelitian, analisis data dan
pembahasannya.
BAB VI : Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian,
dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Ada beberapa definisi tentang sistem yang dikemukakan oleh banyak
pakar. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Wilkinson dan Michael J. Cerullo (1997:7) mendefinisikan sistem sebagai
berikut:
“A system is unified group of interacting parts that function together to
achieve objectives and purposes”.
“Sebuah sistem adalah suatu kesatuan dari bagian-bagian yang saling
berinteraksi yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu
maksud dan tujuan-tujuan”.
Romney, Steinbert, dan Cushing (1997:16) mendefinisikan sistem sebagai
berikut:
“Sistem merupakan dua atau lebih komponen yang saling berhubungan
dan mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan“.
Mascove dan Simkin (Mardhani, 2005:1) mendefinisikan sistem sebagai
berikut:
“A system is a set of interdependent parts that together accomplish
specific objectives”.
“Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling tergantung
untuk menyelesaikan suatu maksud tertentu”.
Sehingga menurut ketiga definisi diatas, pengertian sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan
lainnya untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

2. Karakteristik Sistem
Sistem mempunyai karakteristik sistem atau sistem-sistem tertentu
seperti (Jogiyanto, 2003: 3):
a. Komponen-komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi dan berkerja sama untuk membentuk suatu kesatuan.
b. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Lingkungan luar sistem adalah apapun yang terdapat di luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan
subsistem yang lain. Dengan penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
lainnya.
e. Masukan sistem (input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.
f. Pengolah sistem (process)
Suatu sistem pasti mempunyai bagian pengolah yang berfungsi
untuk mengolah masukan menjadi keluaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

g. Keluaran sistem (output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasi
menjadi keluaran yang berguna.
h. Sasaran sistem (objectives)
Suatu sistem mempunyai sasaran yang akan dicapai. Sasaran dari
suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem.

B. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).
2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi terdiri dari beberapa unsur pokok. Unsur-unsur
tersebut adalah (Mulyadi, 2001: 3-5):
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah
dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas
secarik kertas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

b. Jurnal
Jurnal merupakan suatu catatan akuntansi pertama yang
digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas
data-data keuangan dan data lainnya.
c. Buku besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal.
d. Buku pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar
diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu
(subsidiary ledger). Buku pembantu ini terdiri dari rekeningrekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum
dalam rekening tertentu dalam buku besar.
e. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang
dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan,
laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan
harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang
akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem
akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

C. Sistem Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi
dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001: 163).

2. Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi pengendalian
intern adalah (Mulyadi, 2001: 163):
a. Menjaga kekayaan organisasi.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan akuntansi.
c. Mendorong efisiensi.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manjemen.
3. Unsur-unsur Pengendalian Intern
Unsur-unsur pengendalian intern terdiri dari (Mulyadi, 2001: 166171):
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
Struktur organisasi merupakan rerangka (frame work) pembagian
tanggung

kepada

melaksanakan

unit-unit

organisasi

kegiatan-kegiatan

pokok

yang

dibentuk

perusahaan.

untuk

Pembagian

tanggung jawab dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari
fungsi akuntansi.
Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari
manajer fungsi yang memiliki wewenang.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
b. Sistem

otorisasi

dan

prosedur

pencatatan

yang

memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat
sistem untuk mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi.
Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam
dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan
(reliability) yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan
menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya
bagi proses akuntansi. Selanjutnya prosedur pencatatan yang baik akan
menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai
kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Pembagian tanggung jawab dan sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam
menciptakan praktik yang sehat, adalah:
1) Penggunaan formulir bernomor tercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan.
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit) yang mendorong
karyawan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang
ditetapkan.
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh 1 (satu) orang atau 1 (satu) unit organisasi, tanpa ada campur
tangan dari orang atau unit organisasi yang lain.
4) Perputaran job (job rotation) diadakan secara rutin untuk menjaga
independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga
persekongkolan dapat dihindari.
5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dan
catatannya.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat
dipercaya, berbagai cara ini dapat ditempuh, yaitu:
1) Seleksi karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

D. Sistem Pemberian Kredit
1. Sistem Pemberian Kredit
Sistem pemberian kredit yang ditetapkan pada bank terdiri atas suatu
jaringan prosedur yang dibuat sesuai dengan pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan kegiatan pokok bank. Urutan-urutan langkah yang
lazim dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani oleh bank yaitu:
tahap-tahap permohonan kredit, penyidikan dan analisis, keputusan
persetujuan atau penolakan permohonan, pencairan kredit, administrasi,
pengawasan dan pembinaan serta pelunasan kredit. Sistem pemberian
kredit membutuhkan adanya dokumen-dokumen yang memadai. Berbagai
dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit tersebut adalah
(Suyatno dkk, 2003:69):
a. Surat permohonan nasabah
b. Daftar isian dari bank
c. Daftar lampiran sesuai jenis kredit
d. Surat jaminan
e. Dokumen penyidikan dan analisis
f. Surat keputusan
g. Dokumen pengikatan jaminan
h. Dokumen perjanjian kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

i. Bukti pembayaran atau pelunasan kredit
Sistem pemberian kredit akan berjalan dengan baik apabila dalam bank
terdapat pengendalian intern yang mempunyai tujuan untuk memberikan
keyakinan yang memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan: (1)
keandalan informasi keuangan, (2) kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi (Mulyadi,
1998:172).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Gambar II.1.
Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit
(Sumber: Mulyono, teguh: 1996)
Bagian Pelaksana

Bagian Pembahas
Mulai

1

Menerima
permohonan
kredit

Menerima
permohonan
kredit

SL PJ

SL PJ

SK TPK

SK TPK
SPK

SPK

MAK

Melakukan
penyidikan
analisis

Membuat MAK,
memberi nomor
SPK

Membuat kep.
kredit

Tidak

Membuat surat
pemberitahuan

Ya

Menerbitkan
surat kep.
STTK, MAK
1

2

Dikirim ke
debitur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

2. Unit-Unit yang Terkait dalam Sistem Pemberian Kredit
Unit-unit yang terkait dalam sistem pemberian kredit adalah (Suyatno
dkk, 1992:63):
a. Bagian pelayanan kredit
Tugas dari bagian ini adalah memberikan pelayanan di counter
berupa penjelasan mengenai prosedur permohonan kredit beserta
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

b. Bagian pembahas kredit
Tugas dari bagian ini meliputi:
1) Menilai permohonan kredit yang diajukan.
2) Mengadakan penyidikan dan analisis kredit.
3) Membuat laporan penilaian kredit.
c. Bagian pelaksana kredit
Tugas dari bagian ini adalah membuat keputusan atas permohonan
kredit yang diajukan.
d. Bagian administrasi kredit
Tugas dari bagian ini meliputi: melakukan pencatatan atas
permohonan kredit yang masuk yang dilakukan sejak pertama kali
diajukan sampai pada saat pelunasan kredit, mengelola dokumendokumen perkreditan, membuat dokumen-dokumen perkreditan.
e. Bagian pencairan kredit
Tugas dari bagian ini meliputi: mencairkan kredit yang telah
disetujui oleh pejabat yang berwenang, menyediakan dokumendokumen yang berkaitan dengan kredit.
f. Bagian pelunasan kredit
Tugas dari bagian ini adalah melayani pelunasan kredit dari
debitur.
g. Bagian akuntansi
Tugas dari bagian ini adalah melakukan pencatatan kredit dalam
catatan akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pemberian Kredit
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit dapat
diuraikan sebagai berikut (Suyatno, 1995:69):
a. Permohonan kredit
Permohonan kredit ini diartikan sebagai permohonan baru untuk
mendapatkan suatu jenis fasilitas permohonan kredit. Permohonan
kredit ini terdiri atas berkas-berkas permohonan kredit yaitu:
1) Surat-surat kredit yang ditandatangani secara lengkap dan sah.
2) Daftar isian permohonan kredit yang diselesaikan oleh bank.
3) Daftar lampiran lainnya yang diperlukan sesuai permohonan jenis
fasilitas kredit.
b. Penyidikan dan analisis kredit
Setiap permohonan kredit harus dilakukan penyidikan dan analisis.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan
debitur serta penilaian kemampuan debitur untuk melunasi kreditnya.
Pelaksanaan penyidikan ini dilakukan oleh petugas yang berfungsi
sebagai penyidik kredit, sedangkan pelaksanaan analisis dilakukan
oleh analisis kredit.
c. Keputusan atas permohonan kredit
Keputusan atas permohonan kredit berarti setiap tindakan pejabat
yang berwenang yang mengambil keputusan berupa menolak,
menyetujui, mengusulkan permohonan kredit kepada pejabat yang
lebih tinggi. Keputusan yang diberikan tersebut dapat berupa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

1) Keputusan penolakan permohonan kredit
Keputusan penolakan diambil apabila dokumen permohonan
kredit yang diajukan secara teknis tidak memenuhi persayaratan
dari bank.
2) Keputusan persetujuan permohonan kredit
Keputusan

persetujuan

permohonan

kredit

merupakan

keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh
permohonan kredit nasabah.
d. Pencairan fasilitas kredit
Pencairan fasilitas kredit meliputi transaksi untuk mencairkan
kredit yang telah disetujui oleh bank.
e. Pelunasan fasilitas kredit
Pelunasan fasilitas kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban
utang nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya ikatan
perjanjian kredit.

E. Perbankan
1. Pengertian Bank
Dalam pasal 1 UU No. 10/1998 tentang Perubahan UU No. 7/1992
tentang perbankan dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

Pengertian bank tersebut mencerminkan dua peran bank baik sebagai
perantara keuangan (financial intermediate) maupun institute of economic
development. Sebagai perantara keuangan bank melakukan penghimpunan
dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai bentuk simpanan.
Melalui penghimpunan dana, bank membayar bunga kepada masyarakat
atau nasabah penyimpanan selanjutnya bank menyalurkan dana tersebut
(sebagian besar) dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang defisit dana.
2. Pembagian Bank
Menurut jenisnya, bank terdiri dari:
a. Bank Umum
Bank umum merupakan bank yang dapat memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Selain itu, bank umum juga mengkhususkan
diri dalam kegiatan tertentu yang meliputi penyaluran pembiayaan
jangka

panjang,

pembiayaan

untuk

pengembangan

koperasi,

pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah atau pengusaha
kecil, pengembangan pembangunan perumahan.
b. Bank Perkreditan Rakyat
Bank perkreditan rakyat merupakan bank yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan bentuk
simpanan lainnya yang disamakan dengan itu. Dengan demikian yang
membedakan antara bank perkreditan rakyat dengan bank umum
adalah jenis simpanan masyarakat dimana bank perkreditan rakyat
tidak melakukan kegiatan simpanan dalam bentuk giro, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

persamaan dari kedua bank tersebut adalah bahwasannya bank
perkreditan rakyat juga melaksanakan usaha berdasarkan prinsip
syariah sebagaimana bank umum.

F. Perkreditan
1. Pengertian Kredit
Menurut pasal 1 ayat 11 UU No. 10/1998 tentang Perubahan UU No.
7/1992 tentang perbankan; Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2. Fungsi Kredit
Dalam kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang
peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, maka organisasi-organisasi
bank selalu diikutsertakan dalam menentukan kebijaksanaan dibidang
moneter, pengawasan devisa, pencatatan efek-efek, dan lain- lain. Hal ini
antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikan kredit, dan
kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas
dalam segala bidang kehidupan, khususnya dibidang ekonomi.
Fungsi kredit bank dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan
antara lain sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

a. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari uang.
1) Para pemilik uang/modal dapat secara langsung meminjamkan
uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk
meningkatkan produksi atau meningkatkan usahanya.
2) Para pemilik uang/modal dapat menyimpan uangnya pada
lembaga-lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagi
pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan
usahanya.
b. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari barang.
Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan
baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi
meningkat. Disamping itu, kredit dapat pula meningkatkan peredaran
barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli
barang-barang dari satu tempat dan menjualnya ketempat lain.
Pembelian tersebut uangnya berasal dari kredit. Hal itu juga berarti
bahwa kredit tersebut dapat pula meningkatkan manfaat suatu barang.
c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat
menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel,
sehingga apabila pembayaran dilakukan dengan cek, giro bilyet, dan
wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Disamping
itu, kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang
akan berkembang pula.
d. Kredit adalah salah satu stabilitas ekonomi.
Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijaksanaan
diarahkan kepada usaha lain:
1) Pengendalian inflasi.
2) Peningkatan ekspor.
3) Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
Untuk menekan laju inflasi pada tahun 1966, yang lebih kurang
berkisar 650%, pemerintah melaksanakan kebijaksanaan uang ketat
(tight money policy) melalui pemberian kredit yang selektif dan
terarah, untuk melindungi usaha- usaha yang bersifat non spekulatif.
Arus kredit diarahkan pada sektor-sektor yang produktif dengan
pembatasan kualitatif dan kuantitatif. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri
agar bisa diekspor. Kebijaksanaan tersebut telah berhasil dengan
baik.
e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.
Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha
tersebut, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan dibidang
permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat
mengatasi kekurang mampuan para pengusaha dibidang permodalan
tersebut, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat
memperluas

usahanya

dan

mendirikan

proyek-proyek

baru.

Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru akan membutuhkan
tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan
demikian mereka akan memperoleh pendapatan. Apabila perluasan
usaha serta pendirian proyek-proyek baru telah selesai, maka untuk
mengelolanya diperlukan pula tenaga kerja. Dengan tertampungnya
tenaga-tenaga kerja tersebut, maka pemerataan pendapatan akan
meningkat pula.
g. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional.
Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha,
dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam
negeri. Begitu juga negara- negara yang telah maju yang mempunyai
cadangan devisa dan tabungan yang tinggi, dapat memberikan
bantuan-bantuan dalam bentuk kredit kepada Negara-negara yang
sedang berkembang untuk membangun. Bantuan dalam bentuk kredit
ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang
bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.
3. Jenis-jenis Kredit
Berdasarkan tujuan penggunaan dana yang diperoleh, kredit dapat
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

a. Kredit Komersial, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai
kebutuhan dunia usaha, baik dalam bentuk kredit revolving maupun
kredit non-revolving. Yang dimaksud dengan kredit revolving adalah
kredit yang dananya dapat ditarik berulang- ulang, artinya jumlah kredit
dapat ditarik sekaligus atau secara bertahap tergantung pada kebutuhan
debitur. Sedangkan kredit non-revolving adalah kredit yang dananya
dilakukan sekaligus dan pelunasannya dilakukan secara bertahap
maupun sekaligus.
b. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian
barang tertentu bukan keperluan usaha (aktivitas yang produktif)
melainkan untuk pemakaian (konsumsi) dan merupakan pinjaman yang
bersifat non-revolving.
Menurut jangka waktu pengembalian kredit, dapat dibedakan
menjadi:
1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
maksimum satu tahun.
2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
diatas satu tahun sampai dengan tiga tahun.
3) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih
dari tiga tahun.
Berdasarkan bentuk jaminan, kredit dapat dibedakan menjadi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

1) Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan karena adanya
jaminan dari debitur, baik berupa harta bergerak maupun harta tidak
bergerak.
2) Kredit tanpa jaminan, yaitu pemberian kredit dengan tidak
berdasarkan barang jaminan.
4. Penilaian Resiko Kredit
Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah
diberikan kepada para pelanggan. Pada umumnya bank atau perusahaan
dalam mengadakan penilaian resiko kredit adalah dengan memperhatikan
empat “P”, yaitu:
a. Personality
Bank mencari data tentang kepribadian si peminjam seperti riwayat
hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan dan
sebagainya), hobbynya, keadaan keluarga (isteri, anak), social standing
(pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana pendapat masyarakat
tentang diri si peminjam), serta hal- hal lain yang erat hubungannya
dengan kepribadian si peminjam.
b. Purpose
Purpose dimaksudkan untuk mencari data tentang tujuan atau
keperluan penggunaan kredit.
c. Prospect
Yang dimaksud dengan prospect adalah harapan masa depan dari
bidang usaha atau kegiatan usaha si peminjam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

d. Payment
Payment dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pembayaran
kembali pinjaman yang akan diberikan.
Selain keempat hal di atas, penilaian kredit juga dapat dilakukan
dengan memperhatikan lima “C”, yaitu Character, Capacity, Capital,
Collateral dan Conditions.
a. Character
Menunjukkan kemungkinan atau profitabilitas dari para anggota
secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Faktor ini adalah sangat penting karena setiap transaksi kredit
mengandung kesanggupan untuk membayar.
b. Capacity
Capacity ialah pendapat subyektif mengenai kemampuan dari
anggota untuk bisa membayar kembali utangnya secara tepat pada
waktunya.
c. Capital
Penyelidikan terhadap capital atau permodalan si peminta kredit
tidak hanya dilihat dari besar kecilnya modal tersebut, tetapi
bagaimana distribusi modal itu ditempatkan oleh pengusaha.
d. Collateral
Collateral merupakan adanya ikatan dan jaminan untuk keamanan
dari resiko kredit baik berupa surat-surat penting maupun benda dari
pelanggan yang diberi kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

e. Condition
Condition menunjukkan impact (pengaruh langsung) dari trend
ekonomi pada umumnya terhadap suatu organisasi yang bersangkutan
atau perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang
mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan anggota untuk
memenuhi kewajibannya.
Menurut Soemita (1992: 79) “Kebanyakan perusahaan menitik
beratkan pada faktor character, capacity, dan collateral, sebab ketiga
faktor ini sangat dominan untuk menentukan seorang calon pelanggan agar
bisa mendapat kredit”. Namun dua faktor yang lain perlu juga
dipertimbangkan, sehingga penilaian terhadap seorang pelanggan atau
debitur benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
5. Kebijakan Perkreditan
Kebijakan perkreditan adalah suatu ketentuan atau prosedur yang
disusun untuk dijadikan suatu pedoman bagi pejabat-pejabat kredit atau
loan officer melalui proses pemutusan kredit.
Kegunaan kebijakan perkreditan yang disusun secara tertulis dapat
membantu manajemen bank untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk melaksanakan standar perkreditan.
b. Memenuhi peraturan-peraturan perkreditan yang telah ditetapkan baik
oleh direksi atau pengurus bank yang bersangkutan maupun penguasa
moneter.
c. Menjamin keseragaman pengambilan keputusan kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

d. Dapat membandingkan strategi perkreditan dengan keadaan yang
sedang dijalankan bank.
Sebagai

lembaga

perkreditan,

bank

harus

dapat

menentukan

kebijaksanaan yang harus ditempuh antara lain melalui rencana kebijakan
kredit yang dimaksudkan sebagai penyusunan segenap komponen yang
mengatur perihal perkreditan bank, baik prosedur, jumlah kredit maupun
jangka waktu dan tingkat bunga kredit yang disusun dan dijadikan
pedoman bank melaksanakan penyaluran kredit kepada debitur.
Rencana kebijakan kredit yang telah disusun juga digunakan sebagai
manual dalam menilai seberapa besar nilai keberhasilan penyaluran kredit.
Kebijakan perkreditan secara komprehensif terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Kebijakan umum
Kebijakan umun kredit menyangkut: sasaran yang ingin dicapai,
strategi pokok penyaluran kredit, daerah pemasaran, standar mutu
kredit

dan

jaminan

yang

dikehendaki,

batas

wewenang

persetujuan/pemberian kredit.
Sebelum kredit diberikan kepada debitur, bank akan melakukan
beberapa

pertimbangan.

Pertimbangan-pertimbangan

itu

dapat

dibedakan menjadi 2:
1) Privat Ekonomi
Privat ekonomi maksudnya bahwa pemberian fasilitas kredit
yang semata-mata dimaksudkan untuk memperoleh hasil setinggitingginya dari utang yang dipinjamkan. Pertimbangan utamanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

adalah menetapkan bunga tinggi dengan tujuan didapatnya bunga
serta diperolehnya kembali pokok pinjaman.
2) Sosial Ekonomi
Dalam sosial ekonomi pamberian kredit dimaksudkan agar
seseorang atau perusahaan dapat memperbesar produksi atau
memperluas usahanya. Penilaian kredit disini tidak saja didasarkan
pada jaminannya saja melainkan pada penilaian produksi atau
usaha pada waktu yang akan datang.
b. Prosedur pemberian dan pengawasan
Secara garis besar prosedur pembagian kredit menyangkut: standar
dokumentasi kredit, perlindungan melalui program asuransi, dan
pengawasan kredit.
Langkah-langkah dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani
oleh bank antara lain:
1) Permohonan Kredit.
2) Penyelidikan dan Analisis Kredit.
3) Keputusan atas Permohonan Kredit.
4) Pencairan Fasilitas Kredit.
5) Pelunasan Fasilitas Kredit.
c. Pedoman khusus penanganan kredit tertentu
Cara penanganan kredit yang disalurkan ke sektor ekonomi yang
berbeda seringkali tidak sama, karena setiap sektor ekonomi
mempunyai kondisi khusus yang tidak sama dengan sektor ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30

yang lain. Pedoman khusus dalam menangani kredit untuk masingmasing sektor ekonomi perlu diberikan secara formal dan tertulis.
6. Pemeriksaan Kredit
Pemeriksaan kredit atau loan review adalah suatu kegiatan untuk
menilai atau memeriksa kembali keadaan debitur termasuk data-data dan
informasi yang disampaikan kepada pihak bank meliputi keadaan
keuangan nasabah (Siamat, 1993: 221). Pemeriksaan kredit dimaksudkan
untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian akibat tidak
dibayarnya kembali kredit yang akhirnya harus dihapuskan dari
pembukuan sehingga perlu dilakukan deteksi sedini mungkin terhadap
kredit yang telah disalurkan.
Penilaian kredit macet yang baik akan dapat meminimalkan kredit
macet. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan loan
review antara lain (Siamat, 1993: 221):
7. Penyelesaian dan Penyelamatan Kredit
Penyelesaian kredit adalah usaha penyelamatan yang dilakukan
terhadap kredit yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet
(Siamat, 1993: 221). Usaha penyelamatan tingkat awal dapat dilakukan
dengan cara memberikan teguran yakni peringatan secara lisan atau tertulis
kepada debitur.
Cara penyelesaian dan penyelamatan kredit yang dapat ditempuh
antara lain meliputi (Siamat, 1993: 221-222):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31

a. Penjadwalan kembali (Restructuring) yaitu perubahan syarat kredit
yang menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu termasuk
masa tenggang (grace periode) dan perubahan besarnya angsuran
kredit. Nasabah yang dapat diberikan fasilitas penjadwalan ulang
adalah debitur yang menunjukkan itikad dan karakter yang jujur serta
bidang usahanya tidak memerlukan tambahan dana atau likuiditas.
b. Persyaratan ulang (Reconditioning) yaitu perubahan sebagian atau
seluruh syarat-syarat kredit yang terbatas pada perubahan jadwal
pembayaran, jangka waktu, tingkat suku bunga dan persyaratan
lainnya. Debitur yang jujur, terbuka dan cooperative yang usahanya
sedang mengalami kesulitan keuangan dan diperkirakan masih
beroperasi

dengan

menguntungkan

maka

kreditnya

dapat

dipertimbangkan untuk dilakukan persyaratan ulang.
c. Penataan ulang (Restructuring) yaitu perubahan syarat kredit yang
menyangkut:
1) Penambahan dana.
2) Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok
kredit baru.
3) Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan atau
mengambil partner yang lain untuk menambah penyertaan.
d. Likuidasi

(liquidation)

yaitu

penjualan

barang-barang

yang

dijadwalkan jaminan dalam rangka pelunasan hutang. Pelaksanaan
hutang ini dilakukan terhadap kredit yang benar-benar sudah tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32

dapat lagi dibantu untuk disehatkan kembali atau usaha nasabah yang
sudah tidak memiliki prospek untuk dikembangkan. Proses likuidasi
ini dapat dilakukan dengan menyerahkan penjualan barang tersebut
terhadap nasabah yang bersangkutan untuk mendapatkan harga yang
baik dengan terlebih dahulu menetapkan harga minimum serta proses
mekanisme pembayarannya tetap dikuasai oleh pihak pemberi kredit.
Selain cara di atas, ada penilaian lain kredit macet yang bisa ditempuh
yakni melalui tahap-tahap sebagai berikut (Sinungan, 1993: 282-288):
1) Keringanan bunga dan angsuran.
Keringanan diberikan bila faktor-faktor intern penyebab
kesulitan keuangan perusahaan tidaklah terlampau berat dalam
mengatasinya serta manajemen bank masih percaya akan
kemampuannya untuk mempertahankan usaha
2) Bantuan injeksi kredit.
Hal ini dilakukan bila bank beranggapan bahwa usaha nasabah
masih dapat dihidupkan kembali.
3) Penyelesaian melalui jalur hukum.
Ini merupakan alternatif penyelesaian lain yang dilakukan bank
terhadap kredit-kredit yang mengalami kemacetan setelah proses
keringanan bunga dan bantuan injeksi ternyata belum bisa
menyelesaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33

4) Penghapusan kredit.
Merupakan langkah terakhir yang dilakukan bank bila keadaan
kredit macet masih terus berlarut- larut walaupun sudah dilakukan
penyelesaian melalui jalur hukum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah studi kasus, yaitu penelitian terhadap suatu obyek
pada kurun waktu tertentu dalam sebuah perusahaan, dalam hal ini penulis
meneliti suatu sistem pemberian kredit yang dilaksanakan atau diterapkan
pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan.
2. Waktu Penelitian

: Pada

bulan

Oktober

sampai

pada

bulan

November tahun 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian

:

a. Direktur Utama.
b. Kepala Personalia.
c. Kepala Administrasi Kredit.
d. Bagian Administrasi Kredit Angsuran.
2. Obyek Penelitian

: Sistem dan prosedur pemberian kredit yang
dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha,
Muntilan.

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35

D. Data yang dibutuhkan
1. Gambaran umum PT. BPR Hidup Arthagraha.
2. Struktur organisasi perusahaan beserta pembagian kerjanya.
3. Dokumen dan catatan yang digunakan dalam sistem pemberian kredit.
4. Prosedur yang digunakan dalam sistem pemberia