Pengujian Hipotesis Uji Koefisien Determinasi R Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

35 a Uji Normalitas, Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. b Uji Multikolinieritas, uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dengan melihat VIF Variance Inflation Factor. Jika VIF lebih dari 10 maka terjadi multikolinieritas. c Uji Heteroskedastisitas, uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel bebas Gujarati, 1995; Imam Ghozali, 2001: 99. Apabila hasil regresi menunjukkan tidak adanya satupun variabel bebas yang signifikan terhadap absolut Ut, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.7. Pengujian Hipotesis

Uji ini merupakan uji statistik yang dimaksudkan untuk menguji apakah hasil yang dicapai sudah sesuai dengan metode-metode statistik yang ada. Pada prinsipnya, penggunaan uji ini dalam pengujian hipotesis adalah untuk memutuskan signifikansi secara statistik statistically significant pengaruh 36 variabel bebas terhadap variabel tak bebas baik secara individu maupun secara serempak atau simultan. Taraf signifikansi untuk menolak hipotesis dalam penelitian ini adalah sebesar 5.

a. Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen Gujarati, 1995. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

F test uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Gujarati, 1995. Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ho : ß 1, ß 2, ß 3, = 0, variabel bebas =X i aksesibilitas, atribut fisik, fasilitas dan nilai properti secara simultan tidak ada pengaruh terhadap variabel tak bebas =Y preferensi bermukim. 2. Ha : ß 1, ß 2, ß 3, ≠ 0, variabel bebas= X i aksesibilitas, atribut fisik, fasilitas dan nilai properti secara simultan ada pengaruh terhadap variabel tak bebas =Y preferensi bermukim Pengambilan keputusan : 37 3. Jika F- hitung F-tabel atau signifikansi F lebih kecil dari 5, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa secara bersama-sama variabel X i aksesibilitas, atribut fisik, fasilitas publik dan nilai properti berpengaruh terhadap variabel Y preferensi bermukim. 4. Jika F- hitung F-tabel tabel atau signifikansi F lebih besarl dari 5, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti bahwa secara bersama-sama variabel X i aksesibilitas, atribut fisik, fasilitas publik dan nilai properti tidak berpengaruh terhadap variabel Y preferensi bermukim.

c. Uji Signifikansi Parameter Individu Uji Statistik t