Tinjauan Umum Suku Sasak

commit to user 4 Selain itu hal ini dapat merangsang perancang untuk berfikir guna menghasilkan ide- ide baru yang lebih kreatif. Bagi masyarakat umum diharapkan dengan adanya perancangan ini merupakan suatu hal yang baru yang sebelumnya jarang ditemukan di pulau Lombok serta menambah wawasan tentang kebudayaan suku Sasak yang diusung dalam tema perancangan hotel syariah kali ini.

B. LANDASAN TEORI 1. Tinjauan Umum Hotel Syariah

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat muslim pada khususnya, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2. Jakarta: Balai Pustaka, 1996

2. Tinjauan Umum Suku Sasak

Suku Sasak pada umumnya diduga berasal dari pulau Jawa. Dalam perkembangannya mereka berintegrasi dengan suku-suku lain yang datang dan bertempat tinggal di pulau tersebut. Sebagaimana halnya suku-suku bangsa lain, suku Sasak tersebut juga mempunyai kebudayaan yang terus berkembang sesuai factor- faktor yang mempengaruhinya. Sebelum kedatangan islam, kultur masyarakat suku sasak tersebut telah diwarnai oleh ajaran-ajaran kepercayaan atau agama lokal yang mereka anut, mulai dari animism, dinamisme, Buddha, boda, sampai ke agama hindu dharma. Hal tersebut antara lain ditandai dengan penggunaan sesajen dan lain-lain dalam berbagai macam kegiatan yang mereka lakukan, terutama yang berkaitan dengan implementasi adat istiadat. Kedatangan islam di kalangan masyarakat Sasak menyusul kedatangan agama dan kepercayaan mereka seperti Hindu dan Buddha, telah mewarnai kultur mereka dalam berbagai unsurnya. Kultur non islami yang tumbuh dan berembang sebelum kedatangan Islam tersebut sedikit demi sedikit telah tergeser diganti oleh kultur yang islami atau mendekati islami. Diantara faktor-faktor budaya lama yang sifatnya positif dan sesuai dengan kultur islam diambil dan mana yang bertentangan dengan kultur islam tersebut dibuang, dan diganti dengan yang lebih sesuai, positif dan bermanfaat. commit to user 5 Kalaupun agama Hindu atau Buddha pada era sekarang masih eksisi dan masih terlihat berkembang di pulau Lombok hal itu wajar karena pada umumnya dipeluk oleh masyarakat non-Sasak seperti Bali, Cina dan suku lain yang masih berada di pulau Lombok. Bale adalah rumah adat dari suku Sasak yang berada di dusun Sade di desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Rumah bale adalah salah satu rumah adat Suku Sasak yang saat ini masih dilestarikan sampai saat ini. Rumah adat suku Sasak di dusun Sade terdiri dari berbagai macam Bale yang semuanya beratap jerami atau alang –alang dan memiliki fungsi tersendiri, diantaranya Bale Lumbung, Bale Tani, Bale Jajar, BerugagSekepat, Sekenam, Bale Bonter, Bale Beleq Bencingah, Bale Tajuk, Bale Gunung Rate, Bale Balaq dan Bale Kodong. Dalam perancangan ini bale lumbung digunakan sebagai salah satu ide gagasan. Bale lumbung ditetapkan sebagai ciri khas rumah adat suku sasak dari pulau Lombok. Hal ini disebabkan bentuknya yang sangat unik dan menarik yaitu berupa rumah panggung dengan ujung atap yang runcing kemudian melebar sedikit lalu lurus ke bawah dan bagian bawahnya melebar kembali. Atap dan bubungannya dibuat dari jerami atau alang – alang, dindingnya terbuat dari anyaman bambu bedek, lantainya menggunakan papan kayu dan bale lumbung ini disangga oleh empat tiang yang terbuat dari tanah dan batu sebagai fondasi. Bagian atap dari bale lumbung merupakan suatu ruangan yang digunakan untuk menaruh padi hasil dari beberapa kepala keluarga. Bentuknya berupa rumah panggung dimaksudkan untuk menghindari hasil panen rusak akibat banjir dan serangan tikus. Kain tenun adalah kain yang dikerjakan dengan teknik menjahitkan benang berwarna di permukaan kain berdasarkan pola dan corak tertentu. motif pada tenun Lombok beragam. Ragamnya dipengaruhi oleh budaya yang telah mempengaruhi Suku Sasak. Saat masa Hindu motif tumpal atau pucuk rebung yang punya bentuk segitiga mirip dengan deretan gunung. Motif ini melambangkan Dewi Sri. Saat Islam masuk, motif kain pun lebih dominan tumbuh-tumbuhan, seperti suluran, pucuk rebung, pohon hayat, bunga-bunga dan bunga bersusut delapan seperti bintang. Sedang motif geometris hanya ada pada kain pelekat. Motif hewan yang ada pada masa Hindu tergantikan dengan motif kaligrafi Huruf Arab kecuali motif burung.

C. METODOLOGI PENELITIAN