Perancangan Interior Hotel Syariah Dengan Konsep Tradisional Islam Sasak di Lombok JURNAL

(1)

commit to user

IMPLEMENTASI KONSEP TRADISIONAL

ISLAM SASAK PADA DESAIN INTERIOR HOTEL SYARIAH DI LOMBOK

Irma Wijayanti

Iik Endang Siti Wahyuningsih Soepono Sasongko

Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Jln. Ir. Soetami 36A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah, 57126

email : Irmawijaya08@gmail.com

ABSTRAK

2016. Irma Wijayanti. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul Desain Interior Hotel Syariah Dengan Konsep Tradisional Islam Sasak Di Lombok. Pulau Lombok saat ini telah menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang sedang naik daun dikalangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Lombok juga berhasil meraih penghargaan The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015 yang diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. yaitu World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s

Best Halal Tourism Destination. Namun di Lombok belum banyak terdapat penginapan

yang menyediakan fasilitas sebagaimana di butuhkan wisatawan muslim. Perancangan ini dibuat dengan tujuan merencanakan dan merancang interior hotel syariah yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan para wisatawan muslim dan pengaplikasian Konsep Tradisional Islam Sasak. Konsep Tradisional Islam Sasak dipilih untuk memperkenalkan kebudayaan lokal Suku Sasak kepada wisatawan dalam negri maupun luar negri. Fasilitas ini ditujukan untuk wisatawan muslim khususnya dan wisatawan dalam negri dan luar negri umumnya yang sedang berlibur ke Pulau Lombok. Penerapan konsep Tradisional Islam Sasak ini diaplikasikan pada wall treatment dan pemilihan material. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey dan wawancara.


(2)

commit to user

IMPLEMENTATION TRADITIONAL CONCEPT ISLAM SASAK

OF SHARIA HOTEL INTERIOR DESIGN

IN LOMBOK

Irma Wijayanti

Iik Endang Siti Wahyuningsih Soepono Sasongko

Interior Design, Faculty of Art and Design, Sebelas Maret University Jln. Ir. Soetami 36A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah, 57126

email : Irmawijaya08@gmail.com

ABSTRACT

2016. Irma Wijayanti. This final project work entitled Interior Design Syariah Hotel

With The Concepts Traditional Islam Sasak in Lombok. Lombok become the location

of choice for Lombok Island has now become one of the tourist destinations in

Indonesia is on the rise among local and foreign tourists, besides the island of Lombok

also won the award of The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015 is World's

Best Halal Honeymoon Destination and World's Best Halal Tourism Destination. This

design was made with the objective of planning and designing hotel interiors sharia

according to what is required of Muslim travelers and application of traditional Islamic

concept Sasak Traditional concepts of Islam Sasak selected to introduce the local Sasak

culture to tourists in the domestic and overseas. This facility is particularly intended for

Muslim travelers and tourists in the country and abroad are generally on vacation to the

island of Lombok. The application of this concept Sasak Traditional Islam was able to

wall treatment and material. Methods used in study was a survey and interview method.


(3)

commit to user

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Pulau Lombok saat ini telah menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang sedang naik daun dikalangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Lombok memiliki potensi wisata yang luar biasa. Hal ini terbukti dari banyaknya destinasi menggugah hati di Lombok yang belum tereksplor. Seperti contoh tempat wisata yang paling sering di kunjungi para wisatawan adalah Pantai Senggigi, Gili Air, Gili Trawangan, Gunung Rinjani, Sembalun, dan sebagainya. Pulau Lombok berhasil meraih dua penghargaan tingkat internasional dari ajang The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015 yang diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. yaitu World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Halal Tourism Destination. Penghargaan bergengsi tersebut meningkatkan bargaining Lombok di dunia pariwisata sebagai salah satu destinasi yang harus dikunjungi oleh berbagai wisatawan baik lokal maupun mancanegara, tidak hanya menarik bagi para wisatawan dengan lifestyle halal yang sebagian besar dari Timur Tengah namun juga bagi para wisatawan dari negara-negara non muslim, seperti Eropa, Australia dan Amerika. Tetapi, belum banyak di Lombok terdapat penginapan yang sesuai dan menyediakan fasilitas sebagaimana di butuhkan wisatawan muslim. Kebanyakan hanya terdapat hotel berbintang, home stay, dan penginapan biasa. Dengan melihat latar belakang tersebut maka perlu adanya hotel dengan fasilitas akomodasi yang memenuhi standar dalam syariah Islam. Hotel syariah, merupakan hotel yang menerapkan konsep syariah agama Islam ke dalam operasional hotel.

Tujuan dari perencanaan dan perancangan ini adalah merencanakan dan merancang interior hotel syariah yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan para wisatawan muslim dan pengaplikasian tema yang tepat, memberikan suasana tempat peristirahatan yang berbeda dengan fasilitas hotel lainnya serta menghadirkan suasana lokal Lombok ke dalam hotel syariah.

Manfaat bagi mahasiswa diharapkan mampu merancang hotel syariah yang meliputi program ruang, pengorganisasian ruang, sistem sirkulasi, interior sistem dan fasilitas penunjang yang efektif memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengunjung yang sesuai dengan tema. Bagi akademisi diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai segi perancangan interior berdasarkan praktisi ilmu akademis, dan diharapkan menunjang kreatifitas dan pengetahuan dalam perancangan interior baik ruangan maupun bangunan lainnya sehingga dapat diaplikasikan dalam perancangan yang kelak akan dibuat dalam tugas-tugas kuliah,


(4)

commit to user

Selain itu hal ini dapat merangsang perancang untuk berfikir guna menghasilkan ide-ide baru yang lebih kreatif.

Bagi masyarakat umum diharapkan dengan adanya perancangan ini merupakan suatu hal yang baru yang sebelumnya jarang ditemukan di pulau Lombok serta menambah wawasan tentang kebudayaan suku Sasak yang diusung dalam tema perancangan hotel syariah kali ini.

B. LANDASAN TEORI

1. Tinjauan Umum Hotel Syariah

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat muslim pada khususnya, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. ( Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2. Jakarta: Balai Pustaka, 1996)

2. Tinjauan Umum Suku Sasak

Suku Sasak pada umumnya diduga berasal dari pulau Jawa. Dalam perkembangannya mereka berintegrasi dengan suku-suku lain yang datang dan bertempat tinggal di pulau tersebut. Sebagaimana halnya suku-suku bangsa lain, suku Sasak tersebut juga mempunyai kebudayaan yang terus berkembang sesuai factor-faktor yang mempengaruhinya. Sebelum kedatangan islam, kultur masyarakat suku sasak tersebut telah diwarnai oleh ajaran-ajaran kepercayaan atau agama lokal yang mereka anut, mulai dari animism, dinamisme, Buddha, boda, sampai ke agama hindu dharma. Hal tersebut antara lain ditandai dengan penggunaan sesajen dan lain-lain dalam berbagai macam kegiatan yang mereka lakukan, terutama yang berkaitan dengan implementasi adat istiadat.

Kedatangan islam di kalangan masyarakat Sasak menyusul kedatangan agama dan kepercayaan mereka seperti Hindu dan Buddha, telah mewarnai kultur mereka dalam berbagai unsurnya. Kultur non islami yang tumbuh dan berembang sebelum kedatangan Islam tersebut sedikit demi sedikit telah tergeser diganti oleh kultur yang islami atau mendekati islami. Diantara faktor-faktor budaya lama yang sifatnya positif dan sesuai dengan kultur islam diambil dan mana yang bertentangan dengan kultur islam tersebut dibuang, dan diganti dengan yang lebih sesuai, positif dan bermanfaat.


(5)

commit to user

Kalaupun agama Hindu atau Buddha pada era sekarang masih eksisi dan masih terlihat berkembang di pulau Lombok hal itu wajar karena pada umumnya dipeluk oleh masyarakat non-Sasak seperti Bali, Cina dan suku lain yang masih berada di pulau Lombok.

Bale adalah rumah adat dari suku Sasak yang berada di dusun Sade di desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Rumah bale adalah salah satu rumah adat Suku Sasak yang saat ini masih dilestarikan sampai saat ini. Rumah adat suku Sasak di dusun Sade terdiri dari berbagai macam Bale yang semuanya beratap jerami atau alang –alang dan memiliki fungsi tersendiri, diantaranya Bale Lumbung, Bale Tani, Bale Jajar, Berugag/Sekepat, Sekenam, Bale Bonter, Bale Beleq Bencingah, Bale Tajuk, Bale Gunung Rate, Bale Balaq dan Bale Kodong.

Dalam perancangan ini bale lumbung digunakan sebagai salah satu ide gagasan. Bale lumbung ditetapkan sebagai ciri khas rumah adat suku sasak dari pulau Lombok. Hal ini disebabkan bentuknya yang sangat unik dan menarik yaitu berupa rumah panggung dengan ujung atap yang runcing kemudian melebar sedikit lalu lurus ke bawah dan bagian bawahnya melebar kembali. Atap dan bubungannya dibuat dari jerami atau alang – alang, dindingnya terbuat dari anyaman bambu (bedek), lantainya menggunakan papan kayu dan bale lumbung ini disangga oleh empat tiang yang terbuat dari tanah dan batu sebagai fondasi. Bagian atap dari bale lumbung merupakan suatu ruangan yang digunakan untuk menaruh padi hasil dari beberapa kepala keluarga. Bentuknya berupa rumah panggung dimaksudkan untuk menghindari hasil panen rusak akibat banjir dan serangan tikus.

Kain tenun adalah kain yang dikerjakan dengan teknik menjahitkan benang berwarna di permukaan kain berdasarkan pola dan corak tertentu. motif pada tenun Lombok beragam. Ragamnya dipengaruhi oleh budaya yang telah mempengaruhi Suku Sasak. Saat masa Hindu motif tumpal atau pucuk rebung yang punya bentuk segitiga mirip dengan deretan gunung. Motif ini melambangkan Dewi Sri. Saat Islam masuk, motif kain pun lebih dominan tumbuh-tumbuhan, seperti suluran, pucuk rebung, pohon hayat, bunga-bunga dan bunga bersusut delapan seperti bintang. Sedang motif geometris hanya ada pada kain pelekat. Motif hewan yang ada pada masa Hindu tergantikan dengan motif kaligrafi Huruf Arab kecuali motif burung.

C. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan hotel syariah ini adalah survey dan wawancara. Berikut adalah hasil survey dan wawancara yang telah dilakukan di dua hotel yang berbeda. Data primer yang digunakan dalam metode


(6)

commit to user

penelitian ini berasal dari narasumber manajer hotel syariah dan pemandu wisata yang berada di Desa Sade, perkampungan Suku Sasak. Dan data sekunder berasal dari hasil survey lapangan di Desa Sade, Lombok berupa dokumentasi tentang arsitektur rumah adat Suku Sasak dan kain tenun khas Lombok. Dari hasil survey maka didapat data yang di stilasi serta ditransformasikan menjadi bentuk baru yang masih memiliki karakteristik khas Suku Sasak dan digunakan sebagai elemen estetis dalam perancangan hotel syariah ini.

1. Tinjauan Studi Lapangan Syariah Hotel Lor In Solo

Gambar 1. Standard Room Gambar 2. Lift

( Sumber : Dokumtasi Pribadi ) ( Sumber : Dokumtasi Pribadi )

Gambar 3. Ball Room Gambar 4. Sky Lounge

( Sumber : Dokumtasi Pribadi ) ( Sumber : Dokumtasi Pribadi )

D. PEMBAHASAN


(7)

commit to user

Konsep yang diangkat dalam perancangan saat ini adalah Tradisional Islam Sasak. Ide gagasan dari desain interior hotel syariah ini adalah rumah adat suku Sasak dan kain tradisional suku Sasak yaitu kain tenun. Rumah adat suku Sasak dipilih menjadi salah satu ide gagasan desain karena bentuknya sangat khas. Konsep Tradisional Islam Sasak diambil berdasarkan kebudayaan Lombok yang sangat kental. Konsep ini juga sesuai dengan pendekatan yang diambil dimana lingkungan alam lokasi hotel menjadi fokus utama. Konsep ruang juga akan diberikan unsur tadisional Lombok, agar menjadi lebih berkarakter dan tidak monoton. Kain tenun diambil sebagai ide gagasan dalam perancangan wall treatment, finishing furniture dan beberapa aksen yang digunakan dalam perancangan. Warna-warna khas suku Sasak menambah kesan tradisional yang ingin di tampilkan dan menjadi ciri khas dalam perancangan.

Secara garis besar perancangan desain interior hotel syariah ini mengusung tema tradisional. Tema ini diambil agar pengunjung dapat merasakan ketenangan batin setelah merasakan hiruk pikuk keramaian Lombok. Selain itu dengan tema ini diharapkan pengunjung dapat menikmati waktu luang mereka dengan senyaman mungkin. Karena pada dasarnya hotel adalah tempat untuk beristirahat bagi para wisatawan yang bosan dengan rutinitasnya sehari-hari. Tema tradisional diangkat agar suasana Lombok khususnya rumah adat Suku Sasak dapat dirasakan oleh pengunjung. Lombok juga terkenal dengan kain ikat atau tenun, hal tersebut menjadi ciri khas dan dapat dijadikan aksen pada perancangan. Kain tenun memiliki berbagai warna, warna-warna yang cukup terang namun berasal dari warna-warna alam sehingga masih nyaman dilihat. Salah satu ide yang diterapkan adalah menggunakan aksen kain tenun dengan warna-warna terang yang akan ditampilkan dalam aplikasi wall treatment.

Gambar 5. Aplikasi Ide


(8)

commit to user

2. Sistem Organisasi Ruang

Gambar 6. Zooning (Sumber : Pola Pikir Penulis)

Zoning terbagi menjadi tiga area yaitu, private, semi private dan public. Area private adalah area yang hanya dapat dijangkau oleh tamu hotel yang menginap dan para pegawai. Area semi private adalah area yang dapat dijangkau semua tamu hotel yang menginap ataupun tamu hotel yang menggunakan fasilitas yang tersedia di dalam hotel ini seperti gym dan spa. Area public adalah area yang dapat dijangkau semua tamu hotel baik yang menggunakan fasilitas hotel dan menginap atau tidak menggunakan fasilitas hotel sama sekali.

Gambar 7. Grouping Sumber : Pola Pikir Penulis


(9)

commit to user

Grouping terbagi menjadi tiga area yaitu, private, semi private dan public. Vila 1 dan Vila 2 termasuk area private karena area Vila yang hanya dapat dijangkau oleh tamu hotel yang menginap dan para pegawai. Gym dan spa termasuk ke dalam area semi private adalah karena area ini hanya dapat dijangkau semua tamu hotel yang menginap ataupun tamu hotel yang menggunakan fasilitas ini. Area public adalah area yang dapat dijangkau semua tamu hotel baik yang menggunakan fasilitas hotel dan menginap atau tidak menggunakan fasilitas hotel sama sekali.

3. Penerapan Konsep Pada Karakter dan Suasana Ruang

Karakter yang akan ditampilkan dalam interior hotel ini akan mencirikan karakter tenang dan nyaman. Dengan di berikan ciri khas warna-warna yang terang, dan bentuk-bentuk yang halus maka suasan akan terasa senyap dan nyaman. Hampir semua ruangan yang ada di hotel ini bersifat public, hanya ada beberapa yang bersifat privat dengan akses terbatas yang digunakan sebagai tempat untuk pengunjung beristirahat. Perencanaan antara ruang yang satu dengan yang lain saling terpisah sehingga aktivitas yang berada di sebuah ruangan tidak saling mengganggu.

4. Penerapan Elemen Estetis Pada Pembentuk Ruang

Dalam perencanaan dan perancangan hotel syariah kali ini, pertimbangan dalam pemilihan material adalah material ramah lingkungan dimana material yang digunakan memenuhi unsur lokalitas Lombok, berkelanjutan dan memiliki durabilitas yang baik. Selain itu material harus mudah dibersihkan dan menyesuaikan dengan konsep yang dipakai pada perancangan. Hampir secara keseluruhan dinding akan dirancang terbuka dengan tujuan memudahkan sirkulasi pengunjung dan karyawan pada saat beraktivitas. Sebagian ruangan menggunakan dinding massive dan sebagian lainnya hanya menggunakan partisi agar terkesan lebih luas dan menyatu dengan alam. Penerapan ide gagasan kain tenun Sasak terlihat jelas pada beberapa furniture yang menggunakan finishing kain tenun dan list dinding yang menggunakan motif kain tenun Sasak juga.


(10)

commit to user

Gambar 8. Perspektif ruang bersantai Gambar 9. Perspektif kamar tidur Vila 1

(Sumber Gambar: dokumentasi pribadi ) (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

5. Penerapan Konsep Pada Furniture

Furniture yang didesain diharapkan membuat pengunjung nyaman sekaligus memberikan kesan tradisional. Bentuk furniture merupakan kombinasi bentuk-bentuk geometris yang diambil dari ide gagasan rumah adat Suku Sasak. Material-material yang digunakan yaitu kayu, kaca, jerami yang sudah diolah dan dipadu padankan dengan kain tenun khas Suku Sasak yang didominasi warna-warna terang seperti merah, biru atau kuning. Dengan bentuk yang geometris serta finishing yang menggunakan material-material ramah lingkungan namun ergonomic furniture tetap menjadi perhatian utama agar nyaman digunakan.

Transformasi Design

Gambar 10. Transformasi Ide Gagasan Dari Kain Tenun Khas Lombok (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Kain tenun khas Sasak biasanya memiliki warna-warna yang mencolok, dalam perancangan ini motif kain ditransformasikan menjadi bentuk yang lebih simple dengan pemilihan warna yang lebih sederhana. Pemilihan warna merah dan kuning


(11)

commit to user

dikarenakan warna tersebut sering digunakan dan warna tersebut lebih cerah daripada warna kain tenun asli khas Suku Sasak.

Gambar 11. Transformasi Ide Gagasan Dari Kain Tenun Khas Lombok (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Berikut adalah penggunaan motif tenun khas Sasak pada elemen furniture yang digunakan dalam hotel syariah. Kain tenun digunakan sebagai finishing akhir beberapa furniture diantaranya kursi santai diatas.

Gambar 12. Transformasi Ide Gagasan Dari Kain Tenun Khas Lombok (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Penggunaan motif tenun khas Sasak pada elemen dinding atau wall cover yang diterapkan dalam hotel syariah. Kain tenun yang awalnya hanya berukuran 1,5m dibuat dengan ukuran yang lebih besar agar mendominasi ruangan-ruangan yang ada pada perancangan hotel syariah ini.


(12)

commit to user

Gambar 13. Transformasi Ide Gagasan Dari Rumah Adat Suku Sasak (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Rumah adat Bale khas Suku Sasak distilasi menjadi bentuk yang lebih simple dengan pemilihan material yang dapat digunakan dalam perancangan hotel dan bentuk yang lebih sederhana. Pemilihan

Gambar 14. Transformasi Ide Gagasan Dari Rumah Adat Suku Sasak (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Bentuk rumah adat Bale khas Suku Sasak ditransformasi menjadi bentuk yang lebih simple dengan mengambil outline bentuk dari atap rumah adat khas Suku Sasak.

6. Aspek Pada Interior Sistem

a. Pencahayaan

Pencahayaan pada perencanaan dan perancangan hotel ini menggunakan perpaduan antara pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami pada proyek ini memanfaatkan cahaya matahari yang masuk melalui dinding kaca pada area bed room, gym & spa serta lobby dan restaurant. Sedangkan pencahayaan buatan buatan menggunakan general lighting ( downlight ) dan accent lighting.Downlight diaplikasikan ke seluruh ruangan dengan menggunakan fluorescent essential 18 watt lumen warm white.


(13)

commit to user

b. Penghawaan

Penghawaan pada interior ini menggunakan penghawaan buatan berupa AC split dan exhaust fan dipasang pada ceiling ruangan di beberapa titik di seluruh

ruangan. Namun ada juga beberapa ruangan seperti dining room dan kitchen pada villa menggunakan penghawaan alami karena hanya menggunakan railing sebagai partisi.

D. Kesimpulan

Artikel ini hanya membahas mengenai implementasi Konsep Tradisional Islam Sasak Pada Desain Interior Hotel Syariah di Lombok. Pembahasan utama adalah penerapan elemen estetis pada elemen pembentuk ruang dan furniture. Tujuan dari keberadaan Hotel Syariah dengan Konsep Tradisional Islam Sasak ini selain dilihat dari segi komersial, juga menjadi fasilitas untuk memperkenalkan budaya Suku Sasak ke wisatawan dalam negri maupun luar negri. Maka suasana dan karakter yang dimunculkan adalah tradisional Suku Sasak. Rumah adat Suku Sasak dan kain tenun khas Suku Sasak dimunculkan agar suasana tradisional yang ingin dimunculkan semain kental.

Hampir semua ruangan yang ada di hotel ini bersifat public, hanya ada beberapa yang bersifat privat dengan akses terbatas yang digunakan sebagai tempat untuk pengunjung beristirahat. Perencanaan antara ruang yang satu dengan yang lain saling terpisah sehingga aktivitas yang berada di sebuah ruangan tidak saling mengganggu. Selain itu perancangan ini difokuskan pada pengaplikasian wall treatment, lantai dan elemen estetisnya.


(14)

commit to user

Daftar Pustaka

Akomodasi Perhotelan jilid 1, Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwun Jr. Boham, 2008 Budiwanti, Erni 2000. Islam Sasak wetu telu versus waktu lima . Yogyakarta: LKIS Ching, Francis DK. 1994. Arsitektur, Bentuk Ruang dan Susunannya. Jakarta : Erlangga

Ching, Francis DK. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2. Jakarta: Balai Pustaka, 1996

De Chira, Joseph, Julius Panero, Martin Zelik. 1991. Time Saver Standar For Interior Design and Space

Ensiklopedia Nasional Indonesia, jilid 7. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka 1991

J. Pamudji Suptandar. Desain Interior Pengantar Merencana Interior Untuk Mahasiswa Desain dan Arsitektur. Jakarta: Djambatan. 1999

Neufert, Ernst. 1987. Data Arsitek (edisi terjemahan Sjamsu Amri). Jakarta : Erlangga.


(1)

commit to user

yang dapat dijangkau semua tamu hotel baik yang menggunakan fasilitas hotel dan menginap atau tidak menggunakan fasilitas hotel sama sekali.

3. Penerapan Konsep Pada Karakter dan Suasana Ruang

Karakter yang akan ditampilkan dalam interior hotel ini akan mencirikan karakter tenang dan nyaman. Dengan di berikan ciri khas warna-warna yang terang, dan bentuk-bentuk yang halus maka suasan akan terasa senyap dan nyaman. Hampir semua ruangan yang ada di hotel ini bersifat public, hanya ada beberapa yang bersifat privat dengan akses terbatas yang digunakan sebagai tempat untuk pengunjung beristirahat. Perencanaan antara ruang yang satu dengan yang lain saling terpisah sehingga aktivitas yang berada di sebuah ruangan tidak saling mengganggu.

4. Penerapan Elemen Estetis Pada Pembentuk Ruang

Dalam perencanaan dan perancangan hotel syariah kali ini, pertimbangan dalam pemilihan material adalah material ramah lingkungan dimana material yang digunakan memenuhi unsur lokalitas Lombok, berkelanjutan dan memiliki durabilitas yang baik. Selain itu material harus mudah dibersihkan dan menyesuaikan dengan konsep yang dipakai pada perancangan. Hampir secara keseluruhan dinding akan dirancang terbuka dengan tujuan memudahkan sirkulasi pengunjung dan karyawan

pada saat beraktivitas. Sebagian ruangan menggunakan dinding massive dan

sebagian lainnya hanya menggunakan partisi agar terkesan lebih luas dan menyatu dengan alam. Penerapan ide gagasan kain tenun Sasak terlihat jelas pada beberapa furniture yang menggunakan finishing kain tenun dan list dinding yang menggunakan motif kain tenun Sasak juga.


(2)

commit to user

Gambar 8. Perspektif ruang bersantai Gambar 9. Perspektif kamar tidur Vila 1 (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi ) (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

5. Penerapan Konsep Pada Furniture

Furniture yang didesain diharapkan membuat pengunjung nyaman sekaligus memberikan kesan tradisional. Bentuk furniture merupakan kombinasi bentuk-bentuk geometris yang diambil dari ide gagasan rumah adat Suku Sasak. Material-material yang digunakan yaitu kayu, kaca, jerami yang sudah diolah dan dipadu padankan dengan kain tenun khas Suku Sasak yang didominasi warna-warna terang seperti merah, biru atau kuning. Dengan bentuk yang geometris serta finishing yang menggunakan material-material ramah lingkungan namun ergonomic furniture tetap menjadi perhatian utama agar nyaman digunakan.

Transformasi Design

Gambar 10. Transformasi Ide Gagasan Dari Kain Tenun Khas Lombok (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Kain tenun khas Sasak biasanya memiliki warna-warna yang mencolok, dalam perancangan ini motif kain ditransformasikan menjadi bentuk yang lebih simple dengan pemilihan warna yang lebih sederhana. Pemilihan warna merah dan kuning


(3)

commit to user

Gambar 11. Transformasi Ide Gagasan Dari Kain Tenun Khas Lombok (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Berikut adalah penggunaan motif tenun khas Sasak pada elemen furniture yang digunakan dalam hotel syariah. Kain tenun digunakan sebagai finishing akhir beberapa furniture diantaranya kursi santai diatas.

Gambar 12. Transformasi Ide Gagasan Dari Kain Tenun Khas Lombok (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Penggunaan motif tenun khas Sasak pada elemen dinding atau wall cover yang diterapkan dalam hotel syariah. Kain tenun yang awalnya hanya berukuran 1,5m dibuat dengan ukuran yang lebih besar agar mendominasi ruangan-ruangan yang ada pada perancangan hotel syariah ini.


(4)

commit to user

Gambar 13. Transformasi Ide Gagasan Dari Rumah Adat Suku Sasak (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Rumah adat Bale khas Suku Sasak distilasi menjadi bentuk yang lebih simple dengan pemilihan material yang dapat digunakan dalam perancangan hotel dan bentuk yang lebih sederhana. Pemilihan

Gambar 14. Transformasi Ide Gagasan Dari Rumah Adat Suku Sasak (Sumber Gambar: dokumentasi pribadi )

Bentuk rumah adat Bale khas Suku Sasak ditransformasi menjadi bentuk yang lebih simple dengan mengambil outline bentuk dari atap rumah adat khas Suku Sasak.

6. Aspek Pada Interior Sistem a. Pencahayaan

Pencahayaan pada perencanaan dan perancangan hotel ini menggunakan perpaduan antara pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami pada proyek ini

memanfaatkan cahaya matahari yang masuk melalui dinding kaca pada area bed

room, gym & spa serta lobby dan restaurant. Sedangkan pencahayaan buatan buatan menggunakan general lighting ( downlight ) dan accent lighting.Downlight diaplikasikan

ke seluruh ruangan dengan menggunakan fluorescent essential 18 watt lumen warm


(5)

commit to user

D. Kesimpulan

Artikel ini hanya membahas mengenai implementasi Konsep Tradisional Islam Sasak Pada Desain Interior Hotel Syariah di Lombok. Pembahasan utama adalah penerapan elemen estetis pada elemen pembentuk ruang dan furniture. Tujuan dari keberadaan Hotel Syariah dengan Konsep Tradisional Islam Sasak ini selain dilihat dari segi komersial, juga menjadi fasilitas untuk memperkenalkan budaya Suku Sasak ke wisatawan dalam negri maupun luar negri. Maka suasana dan karakter yang dimunculkan adalah tradisional Suku Sasak. Rumah adat Suku Sasak dan kain tenun khas Suku Sasak dimunculkan agar suasana tradisional yang ingin dimunculkan semain kental.

Hampir semua ruangan yang ada di hotel ini bersifat public, hanya ada beberapa yang bersifat privat dengan akses terbatas yang digunakan sebagai tempat untuk pengunjung beristirahat. Perencanaan antara ruang yang satu dengan yang lain saling terpisah sehingga aktivitas yang berada di sebuah ruangan tidak saling mengganggu. Selain itu perancangan ini difokuskan pada pengaplikasian wall treatment, lantai dan elemen estetisnya.


(6)

commit to user

Daftar Pustaka

Akomodasi Perhotelan jilid 1, Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwun Jr. Boham, 2008 Budiwanti, Erni 2000. Islam Sasak wetu telu versus waktu lima . Yogyakarta: LKIS Ching, Francis DK. 1994. Arsitektur, Bentuk Ruang dan Susunannya. Jakarta : Erlangga

Ching, Francis DK. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2. Jakarta: Balai Pustaka, 1996

De Chira, Joseph, Julius Panero, Martin Zelik. 1991. Time Saver Standar For Interior Design and Space

Ensiklopedia Nasional Indonesia, jilid 7. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka 1991

J. Pamudji Suptandar. Desain Interior Pengantar Merencana Interior Untuk Mahasiswa Desain dan Arsitektur. Jakarta: Djambatan. 1999

Neufert, Ernst. 1987. Data Arsitek (edisi terjemahan Sjamsu Amri). Jakarta : Erlangga.