commit to user
Tabel 3 Nilai-nilai Statistik Deskriptif Prestasi Belajar Akhir Siswa
yang Belajar dengan Model Konvensional N
Mean SD
Minimum Maximum
24 74,67
5,027 66
84 Sumber: Hasil analisis spss 17; oktober 2014
C. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Sampel dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan model
pembelajaran, menjadi
2 kelompok berdasarkan motivasi
belajar, dan
menjadi 4
kelompok berdasarkan
kombinasi kategori
kedua variabel independen tersebut.
Hasil uji normalitas terhadap data
prestasi belajar
akhir masing-masing
kelompok tersebut dapat dilihat pada
tabel 4. Berdasarkan tabel 4 dapat
dilihat bahwa uji normalitas terhadap data prestasi belajar
akhir pada
masing-masing kelompok dengan menggunakan
teknik kolmogorov-smirnov
menghasilkan nilai signifikansi p-value 0,05.
2. Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas
variansi data
prestasi belajar antar kelompok sampel dengan menggunakan teknik
levene’s test menghasilkan nilai signifikansi p-value sebesar 0,808.
Nilai p-value 0,05 berarti bahwa secara statistik variansi data antar
kelompok sampel
dinyatakan homogen.
D. Pengujian Hipotesis
Teknik analisis
data yang
digunakan adalah analisis variansi dua jalan two way analysis of
variances dengan
desain full
factorial. Analisis variansi anava dengan desain ini terdiri atas 3
pengujian utama
yaitu uji
perbedaan karena
model pembelajaran, uji perbedaan karena
motivasi belajar, dan uji interaksi antara model pembelajaran dan
motivasi belajar
commit to user
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Akhir
Kelompok Sampel p-value Keterangan
Model PRP 0,200
Normal Model Konvensional
0,200 Normal
Motivasi Belajar Tinggi 0,200
Normal Motivasi Belajar Rendah
0,200 Normal
Model PRP, Motivasi Belajar Tinggi 0,200
Normal Model PRP, Motivasi Belajar Rendah
0,200 Normal
Model Konvensional, Motivasi Belajar Tinggi 0,200
Normal Model Konvensional, Motivasi Belajar
Rendah 0,200
Normal
Tabel 5 Hasil Analisis Variansi Dua Jalan
Sumber Variasi P
Keterangan Model Pembelajaran
0,019 Signifikan
Motivasi Belajar 0,000
Signifikan Interaksi
0,010 Signifikan
Hasil analisis variansi dapat dilihat pada tabel 5. Uji beda
prestasi belajar akhir berdasarkan model pembelajaran menghasilkan
nilai signifikansi p-value sebesar 0,019. Nilai p-value 0,05 berarti
bahwa perbedaan antara kedua kategori
model pembelajaran
dinyatakan signifikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan prestasi belajar akhir antara siswa yang belajar
dengan model practice rehearsal pairs dengan siswa yang belajar
dengan model konvensional. Uji beda prestasi belajar akhir
berdasarkan motivasi
belajar menghasilkan nilai signifikansi p-
value sebesar 0,000. Nilai p-value 0,05 berarti bahwa perbedaan antara
kedua kategori motivasi belajar dinyatakan
signifikan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar
akhir antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa
yang memiliki
motivasi belajar
rendah. Uji
keberadaan interaksi
model pembelajaran
dengan motivasi belajar menghasilkan nilai
signifikansi p-value sebesar 0,010. Nilai p-value 0,05 berarti bahwa
keberadaan interaksi
dinyatakan signifikan
commit to user
Interaksi bukan
berarti adanya perbedaan antara kelompok
sampel yang
terbentuk karena
kombinasi kategori variabel-variabel independen. Interaksi merupakan
keterkaitan pengaruh dari masing- masing
variabel independen
terhadap variabel dependen. Dalam penelitian
ini interaksi
dapat diartikan adanya kecocokan model
pembelajaran tertentu
dengan tingkat motivasi belajar tertentu
yang dapat memberikan prestasi optimal atau bisa juga adanya
ketidakcocokan model pembelajaran tertentu dengan tingkat motivasi
belajar tertentu
yang dapat
mengakibatkan prestasi
buruk. Bentuk interaksi dapat diketahui
berdasarkan uji lanjut setelah anava post hoc test yang dilakukan untuk
menguji perbedaan
secara berpasangan
dari 4
kelompok sampel
yang terbentuk
karena kombinasi kategori variabel-variabel
independen. Hasil uji lanjut setelah anava dengan metode scheffe test
dapat dilihat
pada tabel
6
commit to user
Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa kelompok sampel A1B1
siswa yang belajar dengan model practice
rehearsal pairs
dan memiliki motivasi belajar tinggi
memiliki rata-rata mean prestasi belajar akhir yang lebih tinggi
dibandingkan 3 kelompok sampel yang lain. Uji beda secara statistik
antara kelompok sampel A1B1 dengan 3 kelompok yang lain
menghasilkan nilai signifikansi p- value 0,05 sehingga perbedaan
tersebut dinyatakan
signifikan. Kelompok sampel yang memiliki
rata-rata mean prestasi belajar akhir
tertinggi kedua
adalah kelompok
A2B1 siswa
yang belajar
dengan model
konvensional dan
memiliki motivasi
belajar tinggi,
yang ketiga adalah kelompok A2B2
siswa yang belajar dengan model konvensional
dan memiliki
motivasi belajar rendah, dan yang terendah adalah kelompok A1B2
siswa yang belajar dengan model practice
rehearsal pairs
dan memiliki motivasi belajar rendah.
Uji beda secara statistik antara masing-masing ketiga kelompok
tersebut menghasilkan
nilai signifikansi
p-value 0,05
sehingga meskipun
berbeda namun
dinyatakan tidak
signifikan. Tabel 6 Hasil Uji Lanjut Setelah Anava Post Hoc Test
Uji Beda antara p-value
Keterangan Kelompok 1
Kelompok 2 Kode
Mean Kode
Mean A1B1
82,50 A1B2
73,13 0,000
Signifikan A1B1
82,50 A2B1
76,09 0,011
Signifikan A1B1
82,50 A2B2
73,46 0,000
Signifikan A1B2
73,13 A2B1
76,09 0,450
Tidak Signifikan A1B2
73,13 A2B2
73,46 0,998
Tidak Signifikan A2B1
76,09 A2B2
73,46 0,577
Tidak Signifikan Keterangan:
A1B1 = model PRP, motivasi belajar tinggi A1B2 = model PRP, motivasi belajar rendah
A2B1 = model konvensional, motivasi belajar tinggi A2B2 = model konvensional, motivasi belajar rendah
commit to user
E. Pembahasan Hasil Penelitian