Daya Pembeda Analisis Uji Coba Tes

37 Klasifikasi indeks kesukaran: Butir soal dengan 0,00 P ≤ 0,30 adalah sukar Butir soal dengan 0,31 P ≤ 0,70 adalah sedang Butir soal dengan 0,71 P ≤ 1,00 adalah mudah Hasil analisis tingkat kesukaran pada uji coba soal diperoleh 3 soal dikatagorikan sukar, 38 soal dengan kriteria sedang dan 4 soal berkriteria mudah. Untuk mengetahui hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba No Kriteria No. Soal Jumlah Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1 Mudah 4, 21, 23 4 3 1 2 Sedang 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 24, 25 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20 21 17 3 Sukar 22 8, 14 1 2

3.5.1.4 Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Nilai D berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. D dapat bernilai negatif. Tanda negatif pada D digunakan apabila suatu soal 38 “terbalik” menunjukkan kualitas teste. Yaitu anak yang pandai disebut bodoh dan anak yang bodoh disebut pandai. Rentang D sebagai berikut: -1,00 0,00 1,00 Daya pembeda negatif Daya pembeda rendah Daya pembeda tinggi Cara menentukan daya pembeda butir soal D sesuai dengan Arikunto 2006: 215 adalah sebagai berikut: seluruh peserta tes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu A untuk kelompok atas dan B untuk kelompok kecil. Untuk kelompok kecil kurang dari 100 peserta, maka 50 untuk kelompok atas dan 50 untuk kelompok bawah. Untuk kelompok yang lebih besar dari 100 peserta, maka 27 untuk kelompok atas dan 27 untuk kelompok bawah. Selanjutnya indeks diskriminasi D dihitung dengan rumus: D = P A - P B dengan: D = indeks deskriminasi P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda 0,00 D ≤ 0,20 : jelek 0,21 D ≤ 0,40 : cukup 0,41 D ≤ 0,70 : baik 0,71 D ≤ 1,00 : baik sekali D = negatif sangat jelek, semua tidak baik, jadi semua soal yang menpunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. 39 Hasil analisis daya pembeda pada uji coba soal dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba No Kriteria No. Soal Jumlah Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1 Jelek 4, 6, 9, 14, 15, 22, 24 2, 9, 11, 14, 17, 18 7 6 2 Cukup 3, 5, 10, 11, 13, 17, 19, 20, 21, 25 1, 4, 5, 6, 8, 10, 15, 19 10 8 3 Baik 1, 2, 7, 8, 12, 16, 18, 23 3, 7, 12, 13, 16, 20 8 6 4 Baik sekali - - Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, soal yang akan digunakan pada penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Hasil Pengelompokan Soal Penelitian N0 Keterangan No. Soal Siklus I Siklus II 1 Soal yang tidak dipakai 4, 6, 9, 14, 15, 22, 24 2, 9, 11, 14, 17, 18 2 Soal yang dipakai 1, 2, 3, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 19, 20 3.5.2 Analisis Data Terhadap Hasil Belajar Siswa

3.5.2.1 Menentukan Ketuntasan Belajar Klasikal