MEKANISME PENGAJUAN KLAIM KE PIHAK ASURANSI DEBITUR MENINGGAL DUNIA PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUAN NASIONAL KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRAK

MEKANISME PENGAJUAN KLAIM KE PIHAK ASURANSI DEBITUR MENINGGAL DUNIA PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUAN

NASIONAL KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG

Oleh

VIVI OKTAVIA

PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Kantor Cabang Bandar Lampung, yang merupakan bentuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankkan tetapi lebih memperioritaskan dana-dana pensiun. Seperti yang diketahui pensiun berhubungan dengan perencanaan yang bersifat finansial. Alasan tersebut

membuat bank Btpn mengambil keputusan menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada pensiunan khususnya yang bertujuan dalam mensejahterakan masyarakatnya yaitu purna bakti. Peminjaman kepada debitur pensiun itu bukannya tidak beresiko, sehingga untuk mengurangi berbagai macam resiko yang tidak diinginkan dimasa yang akan datang seperti meninggal dunia

khususnya, PT Bank Tabungan Pensiun Nasional berkerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi yaitu Allianz, Generali, dan Avrist untuk menanggulangi


(2)

terjadinya resiko tersebut. Pada pemikiran seperti itu, maka menjadi wajar mereka-reka kejadian apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan melakukan persiapan dimasa sekarang guna mengurangi resiko yang

dikhawatirkan. Resiko lain yang menjadi kekhawatiran yang dapat terjadi pada kehidupan seseorang seperti kematian, sakit, pendanaan pendidikan (finansial) dan adanya musibah bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran, tanah longsor dan banyak lagi yang dapat berdampak pada keselamatan diri sendiri, keluarga maupun orang lain serta harta benda yang dimiliki. Oleh karena itu setiap resiko yang akan dihadapi harus mendapat penanggulangan sejak dini agar dikemudian hari diharapkan tidak menimbulkan kerugian yang besar.

Apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti debitur meninggal dunia dalam musibah bencana alam atau yang lainnya, Bank bisa mengatasi masalah ini. Permasalahannya adalah Apa yang dilakukan dengan Bank ? dan bagaimana mekanisme/ prosedur penyelesaiannya?

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan sedikit pengetahuan bagaimana mekanisme pengajuan klaim ke asuransi yang sudah lama terlaksana di Bank Tabungan Pensiun Nasional, yang didapatkan selama PKL (praktik Kerja lapangan) /magang. Penelitian yang dilaksanakan selama Praktik Kerja Lapangan (PKL), maka dapat disimpulkan bahwa pengajuan klaim ke asuransi berjalan dengan baik-baik saja sesuai dengan ketentuan yang diberikan.


(3)

MEKANISME PENGAJUAN KLAIM KE PIHAK ASURANSI DEBITUR MENINGGAL DUNIA PADA PT BANK BTPN KANTOR CABANG

BANDAR LAMPUNG

Oleh VIVI OKTAVIA

Laporan Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar AHLI MADYA ( A.Md )

Pada

Program Studi D3 Keuangan dan Perbankan Fakulatas Ekonomi dan Bisnis Universitas lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(4)

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN Gambar 1. Mekanisme Pengajuan Klaim Ke Pihak Asurans... 40


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I.PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat penulis ... 7

1.3.1 Tujuan ... 7

1.3.2 Manfaat ... 7

1.4 Metode penulisan ... 7

II.LANDASAN TEORI... 8

2.1 Pengertian Bank ... 8

2.1.1 Pengertian Bank Umum ... 9

2.2 Pengertian Asuransi ... 9

2.2.1 Prinsip Asuransi ... 10


(6)

2.2.3 Manfaat Asuransi ... 11

2.2.4 Polis Asuransi ... 11

2.2.5 Premi Asuransi ... 12

2.6 Pengertian Pengajuan, Klain Asuransi Jiwa ... 12

2.6.1 Pengertian Pengajuan ... 12

2.4.2 Pengertian Klaim Asuransi ... 12

III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 14

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 14

3.1.1 Tujuan Didirikan PT Bank BTPN ... 17

3.1.2 Lokasi Perusahaan ... 17

3.2 Visi dan Misi PT Bank BTPN ... 17

3.2.1 Visi PT Bank BTPN ... 17

3.2.2 Misi PT Bank BTPN ... 18

3.3 Produk dan Jasa PT Bank BTPN ... 18

3.4Struktur Organisasi PT Bank BTPN ... 20

IV. PEMBAHASAN... 26

4.1Mekanisme Pengajuan Klaim Asuransi ... 26

V. SIMPULAN DAN SARAN... 30

5.1 Simpulan ... 30

5.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 2. Sampel Surat Pemberitahuan I Lampiran 3. Sampel Surat Teguran I Lampiran 4. Sampel Surat Teguran II

Lampiran 5. Sampel Laporan Kunjungan Nasabah Lampiran 6. Syarat-syarat Klaim Meninggal Dunia

Lampiran 7. Formulir Klaim Meninggal Dunia Asuransi Generali Indonesia

Lampiran 8. Formulir Klaim Meninggal Dunia Asuransi Allianz Lampiran 9. Formulir Klaim Meninggal Dunia Asuransi Avrist Lampiran 10. Permohonan Klaim Debitur Yang Meninggal dunia Lampiran 11. Sampel Sertifikat Asuransi Generali Indonesia Lampiran 12. Sampel Sertifikat Asuransi Allianz

Lampiran 13. Sampel Sertifikat Asuransi Avrist

Lampiran 14. Sampel Pernyataan Kesehatan Asuransi Generali Indonesia Lampiran 15. Sampel Pernyataan Kesehatan Asuransi Allianz

Lampiran 16. Sampel Pernyataan Kesehatan Asuransi Avrist Lampiran 17. Sampel Form Rekap Klaim Asuransi

Lampiran 18. Sampel Berkas Pengajuan Klaim Ke Asuransi Lampiran 19. Sanpel Karip (Kartu Identitas Pensiun)


(8)

DAFTAR TABEL

HALAMAN Tabel 1. Data pengajuan klaim asuransi tahun 2011 & 2012 ... 5


(9)

Judul Laporan Akhir : MEKANISME PENGAJUAN KLAIM KE PIHAK ASURANSI DEBITUR MENINGGAL DUNIA PADA PT BANK BTPN KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : Vivi Oktavia Nomor Pokok Mahasiswa : 1001081079

Jurusan : Manajemen

Program Studi : D3 Keuangan dan Perbankan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI Dosen Pembimbing

M.Syatibi, C.H., S.E. NIP 195102031981031002

Ketua Jurusan Manajemen Ketua Program Studi

D3 Keuangan dan Perbankan

Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. Roslina,S.E.,M.Si,


(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan akal, pikiran, dan kesabaran dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini yang berjudul “ Mekanisme Pengajuan Klaim Ke Pihak Asuransi Debitur Meninggal Dunia Pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Bandar Lampung”. Sebagai salah satu alat syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan Program studi Keuangan dan perbankan Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Lampung.

Penulis yakin dalam penyusunan laporan akhir tidak akan terlaksana tanpa bantuan, dorongan, dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan hati tulus penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Aidasari, S.E.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Roslina, S.E.,M.Si, selaku Ketua Program D3 Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.


(11)

4. Bapak Syaitibi, CH, S.E selaku Pimbimbing Laporan Akhir yang senantiasa memberikan bantuan, bimbingan dan motivasi serta pengarahan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

5. Bapak Ahmad Faisol, S.E.,M.Si, selaku Sekretaris Program D3 Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

6. Ibu Desmalazati, S.E, Ibu Tina, Bapak Tri, yang telah memberikan bantuan, informasi, dan pengarahan kepada penulis.

7. Bapak Partono selaku pimpinan PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Kantor Cabang Bandar Lampung atas kesediaannya menerima penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

8. Ibu Wan Elida Sari selaku pembimbing Lapangan selama PKL di Bank BTPN, Bapak Laba Hasibuan yang menyarankan judul laporan, Bapak Ricardo Marpaung, Bapak Sigit Purwanto Dan Bapak Torang Saut Marolop atas bimbingan dan kerjasamanya selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. 9. Seluruh karyawan Bank BTPN Bandar Lampung atas kerjasama selama penulis

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

10.Ayah dan Ibuku yang tercinta untuk semua pengorbanan, perhatian, kasih sayang dan do’anya yang diberikan kepada penulis.

11.Om dan Tanteku yang tercinta untuk semua pengorbanan, perhatian, kasih sayang dan do’anya yang diberikan kepada penulis.

12.Adikku yang tercinta Kiki Ovelia dan Muhammad Samudra untuk semua kasih sayangnya dan do’anya yang diberikan pada penulis.

13.Kakak sepupuku yang tercinta Yudyanita untuk semua kasih sayangnya dan do’anya yang diberikan pada penulis.


(12)

14.Teman-teman penulis : Tika, Windy, Kak Rofi, Rika, Ridho, Shinta, Tari, Keke, Siti, Aldo, Rilli, Ali , Putri, Rara, Pinda, Dely, Dwi, Nia dan Yuli untuk saran, bantuan, serta perhatiannya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini. 15.Semua temen-teman satu angkatan 2010 atas kekompakkan, kebersamaan dan

kerjasama selama 3 tahun.

16.Semua temen-temen HMJ Unila atas kebersamaan, kerjasamanya, perhatiannya dan support selama 3 tahun.

17.Semua temen-temen EEC Unila atas kebersamaan, kerjasamanya, perhatiannya dan support selama 3 tahun.

Semoga Allah Yang Maha Kuasa membalas dengan Pahala yang besar untuk semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penuli. Besar harapan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Aaamiin

Bandar lampung,


(13)

Motto

Tidak ada yang mustahil dihidup ini, kalau Tuhan yang berkehendak semua akan terjadi, walaupun yang diluar dugaan kita, maka tetaplah berusaha. Tuhan akan berikan


(14)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : M.Syatibi,C.H.,S.E. ……...

Sekretaris : Ahmad Faiso, S.E., M.M. ………...

Penguji : Iban Sofyan,S.E.,M.M. ………..

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP 19610904 1987031011


(15)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan hasil karya ini sebagai salah satu tanda cinta dan terima kasihku kepada :

Ayah handaku Satria Warman dan ibundaku Mahdalena tersayang, yang telah banyak memberikan doa, kasih sayang, semangat dan dukungan yang tak terhingga dan

sangat berarti bagiku.

Omku Darwas dan Tanteku Bismilyarsi yang tersayang, yang juga telah banyak memberikan doa, kasih sayang, semangat dan dukungan yang tak terhingga dan sangat

berarti juga bagiku .

Adikku Kiki Ovelia dan Muhammad Samudra tersayang, yang juga telah memberikan doa, dan kasih sayang yang

sangat berarti bagiku.


(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padang pada tanggal 27 oktober 1992.

Penulis yang diberi nama Vivi Oktavia ini adalah anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Ayahanda Satria warman dan Ibu Mahdalena.

Pendidikan yang pernah ditempuh penulis :

1. Taman Kanak-kanak (TK) Tunas Bangsa Kayu Tanam Padang Pariaman 2. Sekolah Dasar Negri (SDN) 26 Pasa Surau Padang Pariaman

3. Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 1 Kayu Tanam Padang Pariaman pada tahun 2004 hinnga selesai pada tahun 2007.

4. Sekolah Menengah Atas (SMA) Adabiah Padang pada tahun 2007 hingga selesai pada tahun 2010.

5. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan D3 Keuangan dan Perbankan Universitas Lampung.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Mengamati perkembangan perekonomian dari sisi informasi dimasa sekarang ini, masyarakat maupun pemerintah melakukan pembangunan pada berbagai bidang yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan. Secara khusus, begitu juga dengan individu selalu ingin meningkatkan taraf kesejahteraannya yang umumnya tergambar dengan tercapainya kehidupan yang layak. Jaminan akan kesehatan, keuangan yang mencukupi, dan pendidikan yang baik merupakan aspek yang pada dasarnya mendukung untuk mencapai kehidupan yang layak tersebut.

Proses mencapai kehidupan yang layak memaksa beberapa orang melakukan inovasi-inovasi yang bersifat solusi dengan dibangunnya badan-badan yang dapat berkontribusi terhadap hal itu. Misalnya dengan diciptakannya badan asuransi seperti Prudencial, Axa, Bringin Life, dan sebagainya. Solusi tersebut

mengindikasi bahwa sebenarnya ada kekhawatiran dari individu itu sendiri terhadap kehidupan yang layak sehingga peluang ini dimanfaatkan kearah yang lebih relevan terkait pada perencanaan. Jadi menjawab kekhawatiran taraf kesejahteraan akan kehidupan yang layak dengan solusi perencanaan.

Perencanaan atau persiapan ini dimaksudkan pada orientasi dimasa akan datang yang menjadi penting dan perlu dipikirkan bagi sebagian orang, terutama bagi


(18)

orang-orang yang memahami akan hal itu. Persoalan yang sama sekali tidak dapat diperhitungkan atau ditebak seperti kecelakaan, merupakan salah satu alasan untuk seseorang berpikir sekarang dan melakukan persiapan. Pada pemikiran seperti itu, maka menjadi wajar mereka-reka kejadian apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan melakukan persiapan dimasa sekarang guna mengurangi resiko yang dikhawatirkan.

Resiko lain yang menjadi kekhawatiran yang dapat terjadi pada kehidupan seseorang seperti kematian, sakit, pendanaan pendidikan (finansial) dan adanya musibah bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran, tanah longsor dan banyak lagi yang dapat berdampak pada keselamatan diri sendiri, keluarga maupun orang lain serta harta benda yang dimiliki. Oleh karena itu setiap resiko yang akan dihadapi harus mendapat penanggulangan sejak dini agar

dikemudian hari diharapkan tidak menimbulkan kerugian yang besar.

Berhubungan dengan bahasan solusi perencanaan dari apa yang telah dipaparkan di atas, badan yang berkontribusi tidak hanya yang berkonsep asuransi. Pada dasarnya solusi perencanaan itu tergantung dari bentuk kegiatan dan tujuan dari perusahaan/badan yang bersangkutan. Salah satunya adalah PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, yang merupakan bentuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankkan tetapi lebih memperioritaskan dana-dana pensiun. Seperti yang diketahui pensiun berhubungan dengan perencanaan yang bersifat finansial.

Menteri keuangan tahun 1976 memberikan wewenang khusus kepada Bank Btpn untuk memotong gaji pensiunan dari PT Taspen dan kantor-kantor bayarnya sebagai sumber pengambilan debitur pensiunan. Prosesnya bank Btpn dan Taspen


(19)

saling bekerjasama. Mencakup usaha, bank Btpn tidak hanya bergerak pada pemberian pinjaman dan potongan cicilan pinjaman, tetapi juga dalam

melaksanakan Tri Program Taspen yaitu: Pembayaran tunjangan hari tua (THT), pembayaran jamsostek, dan pembayaran uang pensiunan bulanan. Pada tanggal 1 juni 1990 bank Btpn kantor cabang Bandar Lampung masih berstatus bank tabungan dan berubah menjadi bank umum setelah diberlakukan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankkan.

Bank Btpn membantu para penghidupan pensiunan, janda pensiun dan yatim piatu yang kesulitan dari sisi finansial untuk membantu ekonominya. Alasan tersebut membuat bank Btpn mengambil keputusan menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada pensiunan khususnya yang bertujuan dalam mensejahterakan masyarakatnya yaitu purna bakti. Peminjaman kepada debitur pensiun itu bukannya tidak beresiko, sehingga untuk mengurangi berbagai macam resiko yang tidak diinginkan dimasa yang akan datang seperti meninggal dunia

khususnya, PT Bank Tabungan Pensiun Nasional berkerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi yaitu Allianz, Generali, dan Avrist untuk menanggulangi terjadinya resiko tersebut.

Suatu perjanjian asuransi dimana tertanggung dan penanggung mengikat suatu perjanjian tentang hak dan kewajiban masing-masing. Perusahaan asuransi membebankan sejumlah premi yang harus dibayar tertanggung. Premi yang harus dibayar sebelumnya sudah ditaksir atau diperhitungan dengan nilai resiko yang akan dihadapi. Seperti semakin tua umur yang mengajukan kredit, semakin besar pula premi yang harus dibayar, begitupun sebaliknya semakin muda umur yang mengajukan kredit resiko yang dihadapi maka semakin kecil pula premi yang


(20)

akan dibayar. Melalui PT Bank tabungan Pensiun Nasional premi tersebut dibayar sesuai dengan ketentuan dan syarat bank yang berlaku yang telah disepakati oleh Perusahaan Asuransi.

PT Asuransi yang bekerjasama dengan PT Bank Tabungan Pensiun Nasional memberikan suatu jaminan, yang mana jaminan tersebut sesuai kesepakatan perjanjian antara nasabah Bank Btpn dengan PT Asuransi, yang telah sisepakati pada awal transaksi peminjaman. Jaminan tersebut akan terealisasi apabila dilakukan dengan pengakuan nasabah, yang biasa disebut dengan klaim. Namun perlu disadari pelaksanaannya, klaim asuransi tidak selalu berjalan lancar atau sesuai dengan yang diharapkan. Saat jatuh tempo terdapat prosedur yang

mencakup semua tata cara dalam pengajuan klaim, dalam hal ini klaim meninggal dunia. Sebab pengajuan harus sesuai dengan Surat Keputusan (SK) atau peraturan perusahaan untuk mengeluarkan pencairan atau penolakan dana, serta didalam pencairan dana pengajuan klaim pada PT Asuransi juga membutuhkan waktu.

Berkaitan dengan bahasan tersebut, berikut ditampilkan data jumlah pengajuan klaim pada PT Bank Btpn dalam periode 2011 sampai dengan 2012. Tabel ini berisikan total perbulan dari para purna bakti yang mengajukan klaim untuk pelunasan sisa kredit yang dimiliki oleh nasabah yang telah meninggal dunia. Pada hal ini ahli waris yang menangani dan mengurus prosedurnya.

Tabel 1. Jumlah Data Pengajuan Klaim Asuransi Tahun 2011 & 2012

Bulan Tahun Tahun

2011 2012

Januari 18 20


(21)

Maret 14 22

April 11 21

Mei 13 11

Juni 8 13

Juli 15 9

Agustus 4 13

September 24 14

Oktober 11 7

Nopember 9 14

Desember 11 11

Total 157 170

Sumber: PT Bank Tabungan Pensiun Nasional.

Data pada tabel 1 di atas merupakan data pengajuan klaim asuransi debitur meninggal dunia pada Bank Btpn periode tahun 2011 dan 2012. Dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan dari tahun 2011-2012 dengan mentotalkan jumlah perbulannya. Terjadi peningkatan itu menandakan bahwa bertambahnya para purna bakti yang meninggal dunia yang tentu atas kuasa Allah SWT. Selain itu peningkatan juga mengindikasi bahwa pengajuan klaim dirasakan baik dan dapat dilakukan pada prosedur yang diterapkan. Oleh karena itu bekerjasama dengan pihak asuransi, membawa dampak kemudahan bagi penaggung dan tertanggung.

Klaim ini bertujuan untuk pencairan sisa saldo pinjaman yang belum selesai dibayar oleh debitur saat pinjaman. Peran perusahaan Asuransi dengan syarat-syarat atau prosedur pencairan dana yang ditetapkan akan ditangani seluruhnya . Pihak debitur harus melaksanakan syarat untuk pengambilan SK jaminan atas kredit pensiun yang diajukan pada saat pinjaman diawal.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengambil judul laporan akhir “Mekanisme Pengajuan Klaim Ke Pihak Asuransi Debitur Meninggal Dunia Pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional”.


(22)

1.2Permasalahan

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama praktek kerja lapangan (PKL) pada Bank BTPN penulis menemukan hal-hal yang harusnya diketahui oleh kita semua. Bank BTPN memberikan kemudahan buat para pensiun memberikan pinjaman ke pensiun, dan menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan asuransi yang kesemuanya itu dibawah naungan Bank BTPN. Untuk mengajukan suatu suatu pencairan klaim dana, seorang debitur harus terlebih dahulu memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pihak asuransi yang dalam hal ini berada dibawah naungan Bank BTPN. Dari uraian tersebut penulis merumuskan permasalahan yaitu :

a. Bagaimana mekanisme pengajuan klaim ke pihak asuransi debitur meninggal dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional? b. Apa yang dilakukan Bank apabila debitur meninggal dunia dalam

masa pinjamannya dan keluarganya (ahli waris) tidak mengetahuinya?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulis 1.3.1 Tujuan


(23)

Mengetahui mekanisme pengajuan klaim ke pihak asuransi debitur meninggal dunia pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandar Lampung.

1.3.2 Manfaat

a. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar ahli madya. b. Memberi informasi sebagai wawasan bagi penulis dan pembaca.

1.4 Metode Penulisan 1.4.1 Studi Pustaka

Penulis memperoleh data yang bersumber dari buku-buku, jurnal penelitian dan sumber lainnya yang berkaitan dengan tugas laporan akhir ini.

1.4.2 Studi Lapangan

Penulis melakukan prakter kerja lapangan (PKL) di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandar Lampung selama dua bulan yang dilakukan mulai 5 Febuari 2013 sampai 4 April 2013 serta

mengumpulkan data-data dan informasi kredit dan pengajuan klaim asuransi dengan cara menanyakan kepada instruktur penulis di tempat dan melihat arsip yang ada di lokasi praktek kerja lapangan (PKL) yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas yaitu pengajuan kredit, perhitungan premi dan pengajuan kliam.


(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bank

Pengertian bank berdasarkan pasal 1 UU No.10 tahun 1998 tentang perbankkan bahwa :

Bank adalah badan usaha yang menghimpunan dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Pengertiaan tersebut memberikan arti bahwa kegiatan utama dari bank adalah menerima dana dari masyarakat atau pihak lainnya dalam bentuk simpanan seperti giro, tabungan, dan deposito kemudian mengalokasikan kembali dalam bentuk kredit serta menyediakan jasa-jasa perbankkan lainnya dalam lalu lintas pembayaran secara efektif untuk memperoleh keuntungan.

Berdasarkan pasal 5 UU No.10 tahun 1998 bank terbagi dari dua jenis , yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Adapun pengertian sesuai dengan undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah sebagai berikut :


(25)

2.1.1 Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksnakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberika jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2.1.2 Bank Perkreditan Rakyat

Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksnakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberika jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2.2 Pengertiaan Asuransi

Pengertian asuransi menurut undang-undang tentang perasuransiaan ( UU RI No.2/1992) adalah sebagai berikut :

Asuransi atau penanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang pihak nanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan pergantian kepada tertanggung karena kerugian kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung, yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang dipertanggungkan.

Yang dimaksud “penanggung” dalam definisi ini adalah suatu badan usaha asuransi yang memenuhi ketentuan UU No.2/1992.


(26)

2.2.1 Prinsip Asuransi 1. insurable interest

Kepentingan yang dapat dipertanggungjawabkan/ diasuransikan. maksudnya hak untuk mengasuransikan , antara tertanggung dengan asuransi yang diakui oleh hukum.

2. ustmost good faith Itikad yang sangat baik. 3. Identimity

Prinsip yang dimaksudkan agar tertanggung dikembalikan dalam keadaan kondisi keuangan sepert sesaat sebelum terjadinya peristiawa kerugiaan.

4. Suborgation

Pemindahan pengalihan hak untuk melakukan penuntutan ganti rugi. 5. Contribution

Merupakan sistim kontribusi beban penggantian antara dua pihak atau lebih perusahaan asuransi apabila terjadi double insure.

6. proximate cause

Faktor utama yang menyebakan suatu resiko terjadi.

2.2.2 Tujuan Asuransi

1. Mengalihkan resiko (pencurian/kecelakaan/meninggal dunia dan sebagainya) kepada perusahaan lain yaitu perusahaan asuransi terhadap aset-aset PT Bank Tabungan Nasiaonal Pensiun Nasional dengan kata lain adalah sebagai berikut untuk meminimalkan


(27)

kerugian yang mungkin timbul oleh sebab-sebab yang tidak terduga sebelumnya.

2. Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali kredit yang diberikan kepada para nasabahnya.

3. Membantu kegiatan pengarahan, dan keamanan perkreditan baik kredit perbankan maupun kredit lainnya diluar perbankan

2.2.3 Manfaat Asuransi

a) memberikan rasa aman dan perlindungan. b) sebagai alat pengalihan resiko.

c) Berfungsi sebagia tabungan dan sumber pendapatan. d) polis jaminan sebagai jaminan mendapatakan kredit.

2.2.4 Polis Asuransi

Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian asuransi. Polis memegang peranan penting dalm menjaga konsistensi pertanggungjawaban baik pihak tertanggung dan pihak penanggung. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara kedua belah pihak akan mndapatkan kekuatan secara hukum. Polis tersebut merupakan bukti otentik yang dapat digunakan oleh tertanggung untuk mengajukan kalim apabila pihak penanggung mengabaikan tanggung jawabnya.


(28)

2.2.5 Premi Asuransi

Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang berupa pembayaran utang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi sangat tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai pertanggungan.

Apabila kemungkinan terjadi risiko kerugian sangat tinggi, pihak penanggung tentu saja akan memperhitungkan tingkat premi yang jauh lebih tinggi daripada pertanggungan yang kemungkinan terjadinya kerugian kecil.

2.3 Pengertian Pengajuan, Klaim Asuransi Jiwa

2.3.1 Pengertian Pengajuan

Pengajuan adalah suatu proses, cara,perbuatan, atau mengajukan

pengusulan terhadap suatu masalah (kamus besar bahasa indonesia edisi 3 departemen pendidikan nasioanal).

2.3.2 Klaim Asuransi Jiwa

Klaim adalah tuntunan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseoarang berhak (memilki/memmpunyai) atas sesuatu (kamus bahasa indonesia Millenium, 2001: 311).


(29)

Klaim asuransi jiwa adalah suatu tuntunan dari pemegang polis atau yang ditunjuk dari kepada pihak asuransi, atas sejumlah pembayaran uang pertanggungan atau harga tunai, yang timbul karena syarat-syarat dalam perjanjaian asuransinya telah terpenuhi.


(30)

(31)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Bank BTPN terlahir pemikiran 7 orang dalam suatiu perkumulan pegawai pensiun meliter tahun 1958 di Bandung. Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan perkumpulan bank pegawai pensiun meliter (“BAPEMIL”) dengan status usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya. BAPEMIL memilki tujuan yang mulia yakni membantu

meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Repulbik Indonesia maupun sipil, yang ketika itu pada umumnya sangat kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir.

Pada tahun 1986 para anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasioanal (BTPN) dengan izin usaha sebagai Bank

Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang pokok-pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan uasaha BAPEMIL.

Kegigihan sang 7 seragkai membuahkan hasil,Bank BTPN mampu memperkokoh fungsi operasional, meningkatkan hasil usaha serta pengembangan wilayah operasionalnya. Hal ini terbukti 3 tahun setelah perkumpulan BAPEMIL membentuk PT BTPN saat tahun 1986 Bank BTPN hanya beroperasi di pulau


(32)

Jawa dan Sumatera Barat, tetapi pada tahun 1989 Bank BTPN menunjukan kemampuannya di kota-kota penting lainnya seperti kota-kota penting lainnya yang berda di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Pada tahun 1993 Bank BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum melalui Surat Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia

No.055/KM.17/1993. Perubahan status Bank BTPN tersebut telah mendapat persetujuaan dari Bank Indonesia sebagaimana ditetepkan dalam surat Bank Indonesia No.26/5/UPBN/PBD2/Bd tanggal 22april 1993 menyatakan status perseroan sebagai Bank Umum. Sebagai bank swasta nasional yang semula memiliki status bank tabungan kemudian berganti menjadi bank umum pada tanggal 22 maret 1993, Bank BTPN memeliki aktivitas pelayanan operasional kepada nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas tabungan bank btpn adalah tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan pegawai aktif, karena target market Bank BTPN adalah pensiuna. Di tengah persaingan global yang semakin ketat dan kompetitif,dipengaruhi pula dengan adanya krisis moneter yang berkepanjangan di negara ini dan nampaknya sangat berpengaruh terhadap lembaga perbankan yaitu dengan likiuditasnya serta diambilnya sejumlah bank oleh pemerintah. Bank BTPN mampu berthan dan tetap hadir di masyarakat. Menurut penilai bank indonesia melalui suratnya No.13/50/DIR/UPWB 32 tanggal 22 maret 1999 tentang due diligence posisi neraca 30 juni 1998, Bank BTPN telah berhasil mensejajari dirinya dalam kelompok bank yang berkategori “A” dengan rasio kecukupan modal atas 4 %. Bank BTPN dikelola secara hati-hati dengan harga yang bersaing serta pealayanan yang khas dan cepat. Didukung dengan surat mentri keuangan tahun 1976 yang


(33)

memberikan kewewenangan khusus kepada Bank BTPN untuk memotong gaji pensiunan dari PT TASPEN dan kantor-kantor bayarnya sebagai sumber penaganbilan debitur pensiunan Bank BTPN.

Berkerja sama dengan PT TASPEN, usaha Bank BTPN kini diperluas tidak saja dalam pemberian pinjamn dan potongan cicilan pinjaman,tetepi juga dalam melaksanakan Tri Program Taspen yaitu :

a. Pembayaran tunjangan hari tua (THT) b. Pembayaran JAMSOSTEK dan c. Pemayaran uang pensiunan bulanan

Bank BTPN Kantor Cabang Bandar Lampung ditatudirikan pada tanggal 1 juni 1990. Pada waktu itu Bank BTPN kantor cabang bandar lampung masih berstatus Bank Tabungan. Dengan diberlakukan Undang-Undanganno. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, status Bank BTPN sebagai Bank Tabungan berubah menjadi Bank Umum. Bank BTPN Kantor Cabang Bandar Lampung diresmikan menjadi Bank Umum sejak tanggal 2 april 1994 dengan Direktur Utama Oleh, Acep Suryana.

Konsistensi Bank BTPN dibidang pengentasan kemiskinan telah dibuktikan dengan penghargaan yang diterima dari pemerintaah sebagai salah satu “Bank Pelepor Pengentas Kemiskinan”. Selain penghargaan tersebut Bank BTPN juga mendapat penghargaan lain atas prestasi yang ditoreh oleh Bank BTPN.


(34)

3.1.1 Tujuan Didirikan Pt Bank Btpn Antara Lain :

a. Membantu para penghidupan pensiuanan,janda pensiun dan yatim piatu yang kesuliatan ekonominya.

b. Meningkatkan serta mengebangkan prioritasnya kepada pensiuanan dalam rangka membantu pemrintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bank BTPN konsistensi untuk meningkatkan serta mengembangkan prioriatasnaya kepada para pesiun dalam rangka membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Dan Pancasila yang kemudian dijabarkan melalui Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

1.1.2 Lokasi Perusahaan

PT Bank BTPN Kantor Cabang Bandar Lampung berlokasi di Jl.Wolter Monginsidi No.15 Telp.(0721)267445 Bandar Lampung. Kantor Cabang Bandar Lampung merupakan kantor pusat untuk seluruh cabang Bank BTPN yang ada di Provinsi Lampung.

3.2 Visi Dan Misi Bank Btpn 3.2.1 Visi Pt Bank Btpn

“ Menjadi bank mass-market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat indonesia”.


(35)

3.2.2 Misi Pt Bank Btpn

a. Bersama, kita ciptakan kesempatan dan hidup yang lebih berarti. b. Menjamin keamanan, kepercayaan, dan kemudahan akses bagi

nasbah Bank BTPN melalui penggunaa teknologi mutakhir disetiap pengoperasian bisnis kami.

3.3 Produk Dan Jasa Pt Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Untuk menunjang pelayanan opersional, Bank BTPN menawarkan beberapa Produk Dana dan Jasa, antaranya :

a. Produk Dana 1) Rekening Giro

Adalah rekening koran bagi nasabah perorangan maupun badan uasaha dalam mata uang rupiah yang memberiakan kenyamanan dan kemudahan dalam melakukan transaksi besar.

2) Tabungan Citra

Adalah tabungan yang fleksibel dan menguntungkan, tabungan harian dan suku bunga yang menarik.

3) Tabungan Pensiunan

Adalah tabungan yang bekerjasama dengan pt taspen dan lembaga dana pensiun lainnya. Mitra pensiun dengan memberikan

kemudahan dan keuntungan serta pelayanan yang tepat waktu, suku bunga yang menarik dan membantu pengurusan nasabah pensiun.


(36)

4) Tabungan Citra Plus

Adalah tabungan yang bekerjasama dengan pt. Beringin life yaitu sebuah perusahaan asuransi, memberikan kemudahan dan banyak keuntungan .

5) Deposito Berjangka

Adalah simpanan pasti dan keuntungan memberikan suku bunga menarik dalam pilihan jangka panjang 1,3,6 dan 12 bulan serta dapat dijadikan jaminan kredit.

6) Sertifikat Deposito

Adalah simpana pasti dan fleksibel, deposito dengan suku bunga menarik yang dapat diperdagangkan dengan memberikan

kemudahan dan keuntungan bagi sarana investasi. b. Produk Kredit

1) Kredit Pensiun

2) Kredit Pegawai Aktif (SIPIL,ABRI,BUMN, dan SWSTA) 3) Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKMM) 4) Bank Garansi

c. Jasa Layanan Perbankan 1) Kliring

2) Inkaso 3) Transfer

4) Payment point untuk para pensiun

5) Payment point (pembayaran rekening telpon,rekening listrik,pam, dan penerimaan pembayaran pajak).


(37)

6) Payroll service (pembayaran uang pensiun,pembayaran gaji pada karyawan perusahaan BUMN dan swasta)

7) ATM

3.4 Struktur Organisasi PT Bank BTPN Kantor Cabang Bandar Lampung

Gambran struktur organisasi PT Bank Btpn Kantor Cabang Bandar Lampung daat dilihat pada halaman lampiran 1. Uraian tugas , wewenang , dan

tanggungjawab masing-masing pegawai bank btpn kantor cabang bandar lampung adalsebagai berikut :

1. Pimpinan Cabang (Area Bussiness Head)

Berwewenang sebagai pimpinan cabang yang bertanggungjawab kepada direksi dan kesluruhan kegiatan operasional cabang bank yang

dipimpinnya, baik terhadap lingkungak intern maupun keadaan lingkungan ekstern, dan wewenangnya dalam hal :

1) Mengambil keputusan atas masalah pada kantor cabang denga pedoman dan wewenang yang diwariskan oleh kantor pusat. 2) Mengatur penyusunan program kerja dn anggaran kantor pusat. 3) Mengambil keputusan hal-hal yang berhubungan dengan

perkembangan usaha termaksuk mengambil tindakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi atas target yang ditetapkan.

4) Menerima penetapan dana pihak ketiga sesuai denga batas kewenangan yang telah ditetapkan oleh kantor pusat.


(38)

5) Melakukan pembinaan dan pengarahan kepeda seluruh karyawan dalam hal meningkatkan motivasi ,loyalitas,dedikasi dan semangat kerjayang tinggi.

2. Sekretaris ( secretary)

Bertanggungjawab kepada pimpinan cabang dan bertugas : 1. Melaksanakan pemunahan arsip-arsip yang sudah kadarluasa

berdasarkan ketentuan yang berlaku denga menbentuk tim pemusnah, atas persetujuan pimpinan cabang termasuk berita acara.

2. Mengatur hal-hal yang berhubungan kehumasan dan cara-cara

pimpinan cabang baik yang secara protokoler maupun non protokoler. 3. Mengatur kegiatan dan surat menyurat dan pemberkasannya pimpinan

kantor cabang.

3. Manajer Operasional (Branch Operational Manger)

Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalanya kegiatan operasioanal bank, dan berwewenang dalam hal :

1. Melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan jika pimpinana cabang berhalangan.

2. Mengatu pemabagian tugas dan mengkordinasikan kegiatan kerja karyawan bawahan.

3. Mengatur kegiatan pemasaran produk dan jasa bank sesuai dengan pedoman, pengaruh dan pengarahan dari pimpinan cabang.


(39)

4. Manajer Pemasaran (Area Bussiness Sales Marketing)

Bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan pemasaran yang dilkukan oleh bank, dan wewenag dalam hal :

1. Mengatur kegiatan pemasaran produk dan jasa bank.

2. Mengambil keputusan atas masalah-masalah diseksi pemasaran. 3. Mengatur penyusunan program kerja dan anggaran seksi pemasaran. 4. Meminta laporan dan pertanggung jawaban karyawan bawahan.

5. Sekisi Kredit (Credit Staff)

Bertanggung jawab kepada manajer pemasaran , dan bertugas dalam hal : 1. Membantu bagian pemasaran dalam penilaian terhadap kelayakan dari

suatu kredit yang diajukan oleh nasabah.

2. Mengambil keputusan atas masalah-masalah diseksi kredit sesuai dengan pedoman dan pengarahan yang digariskan oleh manajer pemasaran.

3. Mengatur penyusunan program kerja dan anggaran seksi kredit.

6. Seksi Admnistrasi Kredit (Adminstration Credit Staff)

Bertanggunga jawab kepada manajer operasional, dan bertugas dalam hal : 1. Membantu manajer pemasaran dalam menyelenggarkan kegiatan


(40)

2. Menganalisis penelitian terhadap kelayakan dari suatu kredit yang diajukan oleh nasabah.

3. Menagtur penyusunan program kerja dn anggaran kredit. 4. Memint pertanggung jawaban kerja dari karyawan bawahan.

7. Seksi Pemasaran (Sales Marketing Staff)

Bertanggung jawab keapada manajer pemasaran, dan bertugas dalam hal : 1. Membantu manajer pemasaran dalam menyelenggarkan kegiatan

admnistrasi kredit.

2. Mengambil keputusan atas masalah-masalah diseksi pemasaran. 3. Menyusun program kerja dan anggaran seksi pemasaran.

8. Seksi Administrasi Dana Dan Jasa Bank

Bertanggung jawab kepada manajer operasional , dan bertugas dalam hal : 1. Membantu manajer operasi dalam kegiatan admnistarasi dan jasa

bank.

2. Menagatur penyususnan program kerja dan anggaran seksi administrasi dana dan jasa bank.

3. Mengatur pembagian tugas dan mengkordinasi kegiatan kerja karyawan.


(41)

9. Seksi Kas (Cash Adminstration)

Bertanggung jawab kepada manajer operasional, dan bertugas dalam hal :

Membantu manjer operasional dalam pengaruh kas (penyetoran maupun penarikan dana oleh nasbah).

10.Seksi Akuntansi (Accounting Staff)

Bertanggung jawab kepada manajer operasional, dan bertugas dalam hal : 1. Membantu manajer operasional dalan kegiatan operasional bank. 2. Mengambil keputusan atas masalah-masalah diseksi akuntansi sesuia

dengan pedoman yang digariskan olaeh manajer operasioanal. 3. Mengatur penyusunan program kerja dan anggaran seksi akuntnsi 4. Memasukan data laporan harian atau transaksi.

5. Bertindak sebagai pengawas data keuangan untuk pinjaman kebenaran penyusunan laporan keuangan kantor cabang.

11.Seksi Umum Dan Personalia (General Personalia Staff)

Bertangging jawab kepada manajer operasional, dan bertugas dalam hal : 1. Membantu manajer operasional dalam segala keperluaan administrasi

kantor.

2. Mencatat semua surat masuk dan keluar.


(42)

12.Seksi Tabungan

Bertanggung jawab kepada manajer operasional, dan bertugas dalam hal : a. Membantu manajer opersional dalam pengolaan tabungan.


(43)

(44)

1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil pembahasan memberikan simpulan bahwa :

Mekanisme pengajuan klaim ke pihak asuransi debitur meninggal dunia pada PT Bank BTPN, dilapangan sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur yang sudah berlaku. Dapat dilihat salah satunya dalam pendataan nasabah semua sudah tersistem dalam sistem komputer, yang fasilitasnya sudah tersedia di Bank Btpn. maka tidak perlu lagi yang harus disanggah. Dilihat bagian administrasinya sudah berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dan tidak adanya perangkapan tugas, seperti dalam menjalankan tugas pengunjungan nasabah yang menghilang setelah pemberian kredit berjalan dan penginputan data nasabah pada saat pengklaiman ke pihak asuransi,semua sudah di atur oleh Bank BTPN dengan baik.


(45)

2

5.2 Saran

Hasil pembahasan memberikan saran bahwa :

a. PT Bank BTPN Kantor Cabang Bandar Lampung lebih

meningkatkan kinerja dalam penempatan tanggungjawab yang telah diberikan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. b. Melaksanakan pengendalian-pengendalian lain seperti :

1. Menugaskan seoarang petugas sebagai pengawas intern khusus SK yang berfungsi untuk pengambilan SK atau keperluan mendadak.

2. Akan lebih baik lagi mengadakan perputaran jabatan. 3. Perusahaan harus menarik karyawan yang kompeten ,

jujur dan tepat menempatkannya sesuai dengan keahlian dan dapat mempertanggungjawabkan tugas yang


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Lukman, Dendawijaya. 2000. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia : Jakarta .

Triandaru , Sigit dan tatok budisantoso. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Salemba Empat : Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah. 1992. Manajemen Dana Bank. Bumi Aksara : Jakarta

Hasibuan, Melayu S.P. 2000. Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara : Jakarta

Andre Martin, M dan F.V. Bhaskara.2002. Kamus Bahasa Indonesia Millenium. Karina : Surabaya


(1)

9. Seksi Kas (Cash Adminstration)

Bertanggung jawab kepada manajer operasional, dan bertugas dalam hal :

Membantu manjer operasional dalam pengaruh kas (penyetoran maupun penarikan dana oleh nasbah).

10.Seksi Akuntansi (Accounting Staff)

Bertanggung jawab kepada manajer operasional, dan bertugas dalam hal : 1. Membantu manajer operasional dalan kegiatan operasional bank. 2. Mengambil keputusan atas masalah-masalah diseksi akuntansi sesuia

dengan pedoman yang digariskan olaeh manajer operasioanal. 3. Mengatur penyusunan program kerja dan anggaran seksi akuntnsi 4. Memasukan data laporan harian atau transaksi.

5. Bertindak sebagai pengawas data keuangan untuk pinjaman kebenaran penyusunan laporan keuangan kantor cabang.

11.Seksi Umum Dan Personalia (General Personalia Staff)

Bertangging jawab kepada manajer operasional, dan bertugas dalam hal : 1. Membantu manajer operasional dalam segala keperluaan administrasi

kantor.

2. Mencatat semua surat masuk dan keluar.


(2)

12.Seksi Tabungan

Bertanggung jawab kepada manajer operasional, dan bertugas dalam hal : a. Membantu manajer opersional dalam pengolaan tabungan.


(3)

(4)

1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil pembahasan memberikan simpulan bahwa :

Mekanisme pengajuan klaim ke pihak asuransi debitur meninggal dunia pada PT Bank BTPN, dilapangan sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur yang sudah berlaku. Dapat dilihat salah satunya dalam pendataan nasabah semua sudah tersistem dalam sistem komputer, yang fasilitasnya sudah tersedia di Bank Btpn. maka tidak perlu lagi yang harus disanggah. Dilihat bagian administrasinya sudah berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dan tidak adanya perangkapan tugas, seperti dalam menjalankan tugas pengunjungan nasabah yang menghilang setelah pemberian kredit berjalan dan penginputan data nasabah pada saat pengklaiman ke pihak asuransi,semua sudah di atur oleh Bank BTPN dengan baik.


(5)

2

5.2 Saran

Hasil pembahasan memberikan saran bahwa :

a. PT Bank BTPN Kantor Cabang Bandar Lampung lebih

meningkatkan kinerja dalam penempatan tanggungjawab yang telah diberikan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. b. Melaksanakan pengendalian-pengendalian lain seperti :

1. Menugaskan seoarang petugas sebagai pengawas intern khusus SK yang berfungsi untuk pengambilan SK atau keperluan mendadak.

2. Akan lebih baik lagi mengadakan perputaran jabatan. 3. Perusahaan harus menarik karyawan yang kompeten ,

jujur dan tepat menempatkannya sesuai dengan keahlian dan dapat mempertanggungjawabkan tugas yang


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Lukman, Dendawijaya. 2000. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia : Jakarta .

Triandaru , Sigit dan tatok budisantoso. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya. Salemba Empat : Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah. 1992. Manajemen Dana Bank. Bumi Aksara : Jakarta

Hasibuan, Melayu S.P. 2000. Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara : Jakarta

Andre Martin, M dan F.V. Bhaskara.2002. Kamus Bahasa Indonesia Millenium. Karina : Surabaya