Konsumsi
Kutai Kartanegara Dalam Angka 2013 434
Tabel Table
10.1.2 Banyaknya dan Persentase Rumahtangga Menurut Desil Pengeluaran Perkapita Sebulan Rp
Number and Percentage of Household by Percapita Monthly Expenditure Desil 2012
Pengeluaran PerkapitaBulan Jumlah Penduduk
Persentase Jumlah Penduduk
Desil Rata-Rata
[1] [2] [3] [4]
1 289 558
67 695 10,01
2 378 158
66 999 9,91
3 438 596
68 419 10,12
4 508 062
67 024 9,91
5 578 876
68 312 10,10
6 672 864
67 701 10,01
7 772 618
67 635 10,00
8 928 026
66 702 9,86
9 1 098 034
68 323 10,10
10 1 853 194
67 371 9,96
Total 751 464
676 183 100,00
Sumber : BPS,
SusenasKor Source
: BPS-Statistics, Core Susenas
Consumption
Kutai Kartanegara In Figures 2013 435
Tabel Table
10.1.5 Perkiraan Persentase Pembagian Total Pendapatan Perkapita dan Gini Ratio dengan Menggunakan Metode Desil
Persentage Estimated of Income Distribution and Gini Ratio With Decile Method 2011 - 2012
Distribusi Pembagian Pendapatan IncomeDistribution
2011 2012
[‘1] [2] [4]
1. 40 Rendah Lower 21,17 21,45
2. 40 Sedang Middle 39,51 39,21
3. 20 Tinggi Highest 39,31 39,34
4. Rasio Pembagian Pendapatan Tinggi Ter- hadap Pendapatan Rendah Ratio of
Highest to Lowest 1,86 1,83
5. Gini Rasio Ratio Gini 0,30 0,30
Data Revisi
Sumber : BPS,
SusenasKor Source
: BPS-Statistics, Susenas
Regional I ncome
Kutai Kartanegara In Figures 2013 439
11. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara sampai saat ini masih sangat
bergantung pada sektor pertambangan yang mayoritas diekspor ke pasar global. Sehingga
perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara secara umum dipengaruhi oleh
perekonomian global. Sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi global,
perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2012 tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2011. Pertumbuhan ekonominya sebesar 0,88
persen di tahun 2011, dan 3,40 persen tahun 2012.
Secara umum, perekonomian Kutai Kartanegara yang diukur berdasarkan
besaran Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun
2011 kembali mengalami peningkatan. Nilai PDRB Kutai Kartanegara tahun 20121
mencapai Rp 132,095 trilyun mengalami peningkatan sebesar 5,87 persen
dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 124,774 trilyun di tahun 2011.
11. GROSS DOMESTIC REGIONAL PRODUCT
The economic of Kutai Kartanegara Regency depended on mining sector that
most of them were exported to abroad or global market. So, generally, economic
Kutai Kartanegara Regency was influenced by world economic. In line with recovery of
world economic, economic Kutai Kartanegara in 2012 grew higher than in
2011. Economic growth was 088 percent In 2011, and 3,40 percent in 2012.
Generally, Kutai Kartanegara economic that was measured by Gross
Domestic Regional Product GDRP based on current prices, was increased in 2012.
Gross Domestic Regional Product GDRP of Kutai Kartanegara regency in 2012
reached 132,095 trillion rupiahs. It increased 5,87. percent than the previous
year 2011 that only 124,774 trillion rupiahs.
Pendapatan Regional
Kutai Kartanegara Dalam Angka 2013 440
Sedangkan jika minyak bumi dan gas alam migas dikeluarkan dari
penghitungan PDRB, maka nilai PDRB Kutai Kartanegara juga mengalami
peningkatan sebesar 23,48 . Tahun 2011, PDRB tanpa migas mencapai Rp53,24
triliun dan meningkat menjadi Rp 65,74 triliun di tahun 2012.
Ada empat sektor dominan yang berpengaruh tinggi terhadap PDRB dengan
migas yaitu sektor Pertambangan berperan 83,95 terhadap perekonomi Kutai
Kartanegara, sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan Perikanan 6,45, sektor
Bangunan 3,24 dan sektor Perdagangan, Hotel Restoran 2,82. Sedangkan
sektor-sektor yang lain secara keseluruhan berperan sebesar 3,54 terhadap
perekekonomian Kutai Kartanegara. Untuk PDRB tanpa migas, didominasi
oleh 4 sektor yaitu sektor pertambangan 67,76 persen, sektor Pertanian 12,96
persen, sektor bangunan 6,50 persen, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran
5,67 persen. Sedangkan sektor yang lain memberikan kontribusi dibawah 9 persen
. Whereas if oil and gas were
excluded from GDRP calculation, GDRP also increased 23,48 percent. In 2011,
GDRP without oil and gas reached 53,24 trillion rupiahs and increased became
65,74 triliion rupiahs in 2012 .
There were four dominant sectors that influenced to GDRP
with oil and gas, such as: mining sector contributed 83,95
percent, agriculture sector contributed 6,45 percent, construction sector
contributed 3,24 percent, and trade sector contributed 2.82 percent. While the other
sectors contributed only 3.54 percent to Kutai Kartanegara economic.
In GDRP without oil and gas, there
were four dominant sectors such as: mining sector 67,76 percent, agriculture sector
12,96 percent, construction sector 6.50 percent, and trade, hotel, and restaurant
sector 5,67 percent. While the others sector gave contribution under 9 percent.
