Ketentuan Hukum KetenagaKerjaan bagi TKI

5. Ketentuan Hukum KetenagaKerjaan bagi TKI

Di Kabupaten Semarang ini, kebutuhan masyarakat untuk bekerja sangatlah tinggi, namun karena kurangnya lapangan kerja, dimana semakin hari tidak bisa lagi menampung Tenaga kerja, menjadi hambatan dan permasalahan yang cukup besar dalam masalah ketenagakerjaan, intinya adalah semakin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan pekerjaanpun semakin meningkat, tapi lapangan kerjapun semakin berkurang. Sehingga persaingan dalam medapatkan pekerjaan di dalam Negeripun semakin ketat, sedangkan keadaan ekonomi keluargapun semakin memburuk. Akibatnya pencari kerja, baik pria maupun wanita, terpaksa memilih memberanikan diri untuk mencari pekerjaan di Luar Negeri Sebagai pekerja Buruh Migran Indonesia , Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Semarang berperan penting dalam upaya melindungi Hak – hak Masyarakatnya yang bekerja sebagai Buruh Mingran Indonesia, Perlindungan bagi pekerja Buruh Migran perlu terus dilakukan dan harus terintegrasi dalam proses Penempatan Buruh Migran mulai sejak Rekrut, selama bekerja diluar Negeri dan ketika pulang ke Tanah Air. Penyediaan Dokumen yang sah dan benar diharapkan agar Pekerja Buruh Migran terhindar dari resiko yang timbul selama bekerja di Luar Negeri. Peningkatan ketrampilan serta penguasaan bahasa setempat akan membantu Pekerja Buruh Migran dalam melaksanakan tugas, komunikasi serta menyampaikan pendapat kepada pihak-pihak lain utamanya majikan. Penyelenggara program penempatan Pekerja Buruh Migran TKI ke Luar Negeri yang berdaya guna dan berhasil guna bukanlah kepentingan Depnakertrans RI saja, tetapi juga erat berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Instansi terkait, Masyarakat dan Swasta. Sehingga akhirnya program ini mampu memberikan sumbangan yang positif terhadap pertumbuhan Ekonomi Negara RI. 15 a. Dasar Hukum yang di gunakan adalah : i. Undang-undang nomor 39 tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. ii. Isi ketentuan umum 16 a Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurus dokumen, pendidikan, dan pelatihan, penampungan, persiapan, pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan. b Perlindungan TKI adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKITKI dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan 15 Argyo Dermartoto, Kebutuhan Praktis dan Strategis Gender Menyoal TKW Indonesia yang akan dikirim ke Luar Negeri, Sebelas Maret University press, 2009, Surakarta, hal 105. 16 Pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 perundangundangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja. c Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI yang selanjutnya disebut SIPPTKI adalah izin tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta. d Surat Izin Pengerahan yang selanjutnya disebut SIP adalah izin yang diberikan Pemerintah kepada pelaksana penempatan TKI swasta untuk merekrut calon TKI dari daerah tertentu untuk jabatan tertentu, dan untuk dipekerjakan kepada calon Pengguna tertentu dalam jangka waktu tertentu. i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia NOMOR PER. 14MENX2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. ii. Isi ketentuan umum 17 a Surat Permintaan TKI adalah surat dari pengguna danatau mitra usaha kepada PPTKIS yang disahkandilegalisasi oleh Perwakilan RepubIik Indonesia di negara penempatan mengenai permintaan TKI dengan syarat dan kualifikasi jabatan tertentu . 17 Pasal 1 Permenakertrans No 14 tahun 2010 b Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disingkat BNP2TKI adalah lembaga pemerintah non kementerian yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. c Sertifikat kompetensi kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. d Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. b. Tujuan Penempatan TKI Keluar Negeri adalah : 1 Memperluas kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran 2 Meningkatkan ketrampilan calon TKI 3 Menambah kesejahteraan masyarakat Adapun tujuan penempatan dan perlindungan TKI keluar negeri menurut pasal 3 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 bertujuan untuk: 1 memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawai; 2 menjamin dan melindungi calon TKITKI sejak di dalam negari, di negara tujuan, sampai kembali ke tempat asal di Indonesia; 3 meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya . a. Tugas Dan Tanggung Jawab Kewajiban Pemerintah i. Dasar hukum yang di gunakan adalah Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. ii. Isi ketentuan 1 Pemerintah bertugas mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. 2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pemerintah dapat melimpahkan sebagi wewenangnya danatau tugas perbantuan kepada pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3 Pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan upaya perlindungan TKI di luar negeri. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah berkewajiban: 18 18 Pasal 7 UUPPTKILN a menjamin terpenuhinya hak-hak calon TKITKI, baik yang bersangkutan berangkat melalui pelaksana penempatan TKI, maupun yang berangkat secara mandiri b mengawasi pelaksanaan penempatan calon TKI c membentuk dan mengembangkan sistem informasi penempatan calon TKI di luar negeri d melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan TKI secara optimal di negara tujuan dan e memberikan perlindungan kepada TKI sebelum masa pemberangkatan, masa penempatan, dan masa purnapenempatan. b. Pelaksanaan penempatan TKI ke Luar Negeri hanya dapat di lakukan oleh: 1 Pemerintah dalam hal ini instansi teknis yang bertanggung jawab dalam bidang ketenagakerjaan. 2 Swasta dalam hal ini adalah pelaksana penempatan TKI Swasta PPTKIS. i. Dasar hukum yang di gunakan adalah Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, dan Permenakertrans No.PER.14MENX2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. ii. Isi ketentuan 1 Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud adalah PPTKIS wajib mendapat izin tertulis berupa SIPPTKI dari Menteri . 2 Untuk Dapat Memperoleh SIPPTKI Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 12, Pelaksana Penempatan TKI Swasta Harus Memenuhi Persyaratan: a berbentuk badan hukum perseroan terbatas PT yang didirikan berdasarkan peraturan perundangan-undangan; b memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan, sekurang kurangnya sebesar Rp. 3.000.000.000,00 tiga milyar rupiah; c menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar Rp. 15.000.000,00 lima belas juta rupiah pada bank pemerintah; d memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurang-kurangnya untuk kurun waktu 3 tiga tahun berjalan; e memiliki unit pelatihan kerja; dan f memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI. Mekanisme Penempatan TKI ke Luar Negeri meliputi 4 Empat tahapan yaitu : a. PRA PENEMPATAN Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi: 1 Pengurusan SIP 19 i. Untuk bisa melakukan kegiatan penempatan TKI ke Luar Negeri , PPTKIS wajib memiliki dokumen : 19 Pasal 32 UUPPTKILN Pasal 2-7 premenakertrans nomor 14 tahun 2010 a Perjanjian kerja sama penempatan antara PPTKIS dengan mitra usahapengguna TKI di negara tujuan b Surat permintaan TKI Job Order c Perjanjian kerja antara PPTKIS dengan pengguna d Perjanjian penempatan antara TKI dengan PPTKIS ii. Untuk bisa melakukan perektutan, pendaftaran serta menghimpun calon TKI, PPTKIS wajib memiliki surat ijin pengerahan SIP dari direktur jenderal PTKLN. iii. Setelah memperoleh SIP, PPTKIS mengajukan rekomendasi rekrut Calon TKIijin rekrut kepada BP3TKI Propinsi Jawa Tengah. setelah dokumen permintaan ijin diteliti lengkap kemudian BP3TKI Propinsi Jawa Tengah mengeluarkan rekomendasiijin rekrut ke KabupatenKota lokasi dimana Calon TKI akan direkrut. Pencari kerja yang berminat bekerja di luar negeri harus mendaftarkan diri pada dinas kabupatenkota dengan tidak dipungut biaya . 20 2 Perekrutan dan seleksi Berdasarkan rekomendasiijin rekrut dari BP3TKI, PPTKISKantor cabang PPTKIS bersama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang melakukan kegiatan 20 Pasal 8 Premenakertrans Nomor 14 tahun 2010 pendaftaran dan seleksi terhadap Calon TKI. Setiap calon TKI yang terdaftar harus telah mengikuti penyuluhan yang meliputi : 21 a Lowongan kerja yang tersedia serta uraian tugas. b Syarat-syarat kerja gaji, jaminan sosial dan waktu kerja c Kondisi lokasi lingkungan kerja d Peraturan perundangan, sosial budaya, situasi dan kondisi Negara tujuan. e Hak dan kewajiban TKI f Prosedur keberangkatan dan dokumen Calon TKI. g Biaya dan mekanisme pembayarannya yang di bebankan kepada calon TKI dalam biaya tersebut tidak di tanggung oleh PPTKIS atau pengguna dan mekanisme pembayaranya. h Persyaratan Calon TKI Adapun persyaratan bagi calon TKI adalah: 22 a Berusia minimal 18 tahun kecuali negara tujuan menentukan lebih dari 18 tahun. b Memiliki kartu tanda penduduk KTP c Sehat jasmani dan rohani; d Tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan; dan e berpendidikan sekurang-kurangnya lulus SLTP atau yang sederajat; f ada surat izin dari suamiisteriorang tuawali yang di ketahui oleh Kepala Desa atau Lurah; dan g memiliki kartu tanda pendaftaran sebagai pencari kerja AKI dari Dinas KabupatenKota; Setelah melakukan seleksi administrasi yang berupa pemeriksaa Dokumen jati diri dan surat-surat lainya sesuai persyaratan serta melakukan wawancara mengenai minat, bakat, dan ketrampilan calon TKI, Pelaksana Penempatan TKI Swasta membuat daftar nominasi dan menadatangani perjanjian penempatan dengan 21 Pasal 34 UUPPTKILN 22 Ibid Pasal 35 Pasal 8 Premenakertrans nomor 14 tahun 2010 pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi dalam proses perekrutan dan menyerahkan bukti pembayaran premi asuransi pra penempatan yang di ketahui oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 23 3 Pendidikan dan pelatihan kerja; Adapun tujuan dari pendidikan dan pelatihan kerja untuk calon TKI yang akan bekerja di luar negeri dimaksudkan untuk: 24 a membekali, menempatkan dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKI ; b memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi, kondisi, adat istiadat, budaya, agama, dan risiko bekerja di luar negeri; c membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara tujuan; dan d memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKITKI. i. Dasar Hukum yang di gunakan adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi NOMOR PER.23MENIX2009 tentang Pendidikan dan Pelatihan Kerja bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri 23 Pasal 38 UUPPTKILN Pasal 14 - 17 Premenakertrans nomor 14 tahun 2010 24 Pasal 42 UUPPTKILN ii. Isi ketentuan; a Setiap calon TKI yang akan bekerja di luar negeri wajib memiliki kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan yang di lakukan oleh diklat calon TKI yang mengacu pada standar kompetensi kerja: 25 a SKKNI; b Standar internasional; dan c Standar khusus; b Calon TKI setelah lulus diklat wajib mengikuti Sertifikasi Kopetensi kerja melalui uji kompetensi yang di laksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi. c Calon TKI yang memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja yang di selenggarakan oleh PPTKIS dalam bentuk Sertifikat Kompetensi, 26 dari lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasi kompetensi kerja. d Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja. 4 Pemeriksaan kesehatan dan psikologi Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui dengan kesehatan dan tingkat 25 Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. - SKKNI, adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, danatau keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang undangan. - Standar Internasional adalah standar kompetensi kerja yang disusun, dikembangkan, dan digunakan oleh dua negara atau lebih yang ditetapkan oleh suatu forum organisasi yang bersifat multinasional berskala regional danatau internasional. - Standar Khusus adalah standar kompetensi kerja yang disusun, dikembangkan, dan digunakan oleh instansiperusahaanorganisasi atau memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri atau untuk memenuhi kebutuhan organisasinya. 26 Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistimatis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai SKKNI, standar Internasional, danatau standar khusus. kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI dengan pekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuan . i. Dasar Hukum yang di gunakan adalah Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanaan Pemeriksaan Kesehatan Calon Tenaga Kerja Indonesia. ii. Isi ketentuan ; a Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yang dislenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggara kan pemeriksaan psikologi yang di tunjuk oleh pemerintah. 27 b Setiap calon TKI harus dilakukan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan standar pemeriksaan kesehatan untuk calon TKI yang meliputi ; pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan jiwa sederhana, dan pemeriksaan penunjang 28 c Pemeriksaan kesehatan calon TKI dilaksanakan oleh tim dokter yang dipimpin oleh dokter spesialis penyakit dalam. 29 d Calon TKI perempuan yang telah dinyatakan fit to work harus dilakukan pemeriksaan laboratorium ulang untuk tes kehamilan paling lambat 7tujuh hari sebelum keberangkatan. 30 e Bagi calon TKI yang dinyatakan laik untuk bekerja fit to work berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, wajib diberikan Sertifikat Kesehatan dan Buku Kesehatan yang di terbitkan oleh kementrian kesehatan 31 f calon TKI dinyatakan tidak laik untuk bekerja unfit to work berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan wajib diberikan surat keterangan tidak laik untuk bekerja unfit to work. 32 27 Pasal 49 undang-undang n0 39 tahun 2004 28 Pasal 4 , Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi. 29 Pasal 5 ayat 1 30 Pasal 8 ayat 1 31 Pasal 16 ayat 1 32 Ibid ayat 2 g Pelaksana penempatatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan psikologi. 33 h Segala biaya yang ditimbulkan dari proses pengadaan dan distribusi blanko Sertifikat Kesehatan dan Buku Kesehatan sampai ke Dinas Kesehatan Provinsi dibebankan kepada anggaran Kementerian Kesehatan. 34 5 Pengurusan dokumen; i. Dasar hukum yang di gunakan adalah Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. ii. Isi ketentuan ; Untuk dapat di tempatkan di luar negeri, calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi: 35 a Kartu Tanda Penduduk, Ijazah pendidikan terakhir, akte kelahiran atau surat keterangan kenal lahir; b surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah melampirkan copy buku nikah; c surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin wali; d sertifikat kompetensi kerja; e surat keterangan sehat berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologi; f paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempat; g visa kerja; h perjanjian penempatan kerja ; i perjanjian kerja, dan j KTKLN. b. PEMBERANGKATAN CALON TKI 33 Pasal 50, UUPPTKILN 34 Pasal 21 ayat 1 35 Pasal 51 PPTKIS wajib memberangkatkan Calon TKI ke Negara tujuan penempatan sesuai dengan perjanjian penempatan yang telah disahkan. 1 Perjanjian Penempatan Kerja; Perjanjian penempatan TKI di buat secara tertulis dan ditanda tangani calon TKI dan pelaksana penempatan TKI swasta setelah calon TKI terpilih dalam perekrutan. Perjanjian penempatan TKI sekurang-kurangnya memuat : 36 a nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swasta; b nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan alamat calon TKI ; c nama dan alamat calon Pengguna; d hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yang harus sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calon Pengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatan; e jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan pengguna; f jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal ini Pengguna tidak memenubi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja; g waktu keberangkatan calon TKI; h hanya penempatan yang barus ditanggung oleh calon TKI dan cara pembayarannya; i tanggungjawab pengurusan penyelesaian musibah; j akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satu pihak, dan k tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI l Pelaksanana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatan TKI kepada instansi pemerintah kabupatenkota yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan. dilakukan dengan melampirkan copy atau salinan perjanjian penempatan TKI. 37 2 Perjanjian Kerja 36 Pasal 52 UUPPTKLN 37 Pasal 54 UUPPTKILN Kemudian sebelum diberangkatkan calon TKI harus memahami isi dan menandatangani perjanjian kerja yang berlaku di negara tujuan penempatan karena Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakati dan ditandatangani oleh para pihak. i. Dasar hukum yang digunakan adalah Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri dan Permenakertrans No.PER.14MENX2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. ii. Isi ketentuan ; a Perjanjian Kerja sebagai dasar pelaksanaan hak dan kewajiban masing-masing pihak. b Perjanjian kerja ditanda tangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenaga kerjaan. 38 c Perjanjian kerja memuat : 39 a nama dan alamat pengguna; b nama dan alamat TKI; c jabatan dan jenis pekerjaan TKI; d hak dan kewajiban para pihak; e kondisi dan syarat kerja yang meliputi jam kerja, upah dan tata cara pembayaran, hak cuti dan waktu istirahat, fasilitas dan jaminan sosial;dan f jangka waktu Perjanjian Kerja. d Perjanjian Kerja ditandatangani calon TKI setelah lulus seleksi, memiliki dokumen TKI, sehat jasmani dan rohani, mengikuti dan lulus pelatihan . 40 38 Pasal 55 ayat 2 UUPPTKLN 39 Pasal 26 ayat 1 Permenakertrans No.PER.14MENX2010 40 Pasal 27 ayat 1 e Perjanjian Kerja ditandatangani calon TKI pada saat mengikuti PAP dihadapan pejabat dinas provinsi atau dinas kabupatenkota. 41 f Sebelum menandatangani Perjanjian Kerja calon TKI harus membaca dan memahami seluruh isi Perjanjian Kerja, baik yang menyangkut hak maupun kewajiban. 42 g Perjanjian Kerja dibuat untuk jangka waktu 2 dua tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 2 dua tahun. 43 3 Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri KTKLN Setiap calon TKI yang akan bekerja ke Luar Negeri wajib memiliki KTKLN yang diterbitkan oleh Kepala BNP2TKI i. Dasar hukum yang di gunakan adalah Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, Permenakertrans No.PER.14MENX2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian Elektronik Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri Kepada Tenaga Kerja Indonesia. ii. Isi ketentuan ; a Setiap TKI yang di tempatkan di luar negeri wajib di berikan KTKLN yang sekarang berbentuk e-KTKLN. 44 b e-KTKLN berisi data identitas TKI dan diterbitkan oleh kepala BNP2TKI, di berikan pada saat mengikuti PAP. 45 41 Ibid pasal 27 ayat 2 42 Ibid ayat 3 43 Ibid pasal 28 ayat 2 44 Permen no 7 tahun 2015 pasal 2 c e-KTKLN sekurang-kurangnya memuat keterangan jati diri TKI nama dan alamat, tempat dan tanggal lahir, dan sidik jari, dokumen perjalanan dan dokumen kerja TKI, PPTKIS, mitra usaha danatau pengguna, dan kepesertaan asuransi. 46 iii. Untuk mendapatkan KTKLN, calon TKI harus memenuhi persyaratan: 47 a memiliki dokumen penempatan TKI di luar negeri; b mengikuti PAP yang dibuktikan dengan surat keterangan; c diikutsertakan dalam program asuransi TKI yang dibuktikan dengan Kartu Peserta Asuransi KPA; d telah dibayarkan biaya pembinaan TKI yang dibuktikan dengan bukti setor pada bank yang telah ditunjuk;dan e telah menandatangani perjanjian kerja. KTKLN ini berfungsi untuk mengurus Bebas Fiscal Luar Negeri BFLN di pelabuhan embarkasi. 4 Program Asuransi TKI di Luar Negeri Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta PPTKIS wajib mengikut sertakan tenaga Kerja Indonesia dalam Program Asuransi TKI. Yang di maksud dengan Asuransi TKI adalaah suatu bentuk perlindungan bagi TKI dalam bentuk santunan, berupa uang sebagai akibat resiko yang dialami TKI sebelum, selama dan sesudah bekerja di Luar Negeri. 48 TKI yang diikutsertakan akan menjadi tertanggung yang polis Asuransinya dipegang oleh Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI BP3TKI. 45 Ibid pasal 3 46 Ibid pasal 4 47 Pasal 40 Permenakertrans No.PER.14MENX2010 48 Pasal 1, Permen No 20 Tahun 2007, Tentang Asuransi Tenaga Kerja Indonesia. i. Dasar hukum yang di gunakan adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi NO. PER-20MENX2007 tentang Asuransi Tenaga Kerja Indonesia. ii. Isi ketentuan : Jenis program asuransi TKI meliputi : 1 Program asuransi TKI Prapenempatan, 2 Program asuransi TKI Masa Penempatan dan 3 Program asuransi TKI Purna Penempatan. a Program asuransi TKI Prapenempatan, meliputi : 49 a Risiko meninggal dunia; b Risiko sakit; c Risiko kecelakaan; d Risiko gagal berangkat bukan karena kesalahan TKI; dan e Risiko tindak kekerasan fisik dan pemerkosaan. b Program asuransi TKI Masa Penempatan meliputi : 50 a Risiko gagal berangkat bukan karena kesalahan TKI; b Risiko meninggal dunia; c Risiko sakit d Risiko kecelakaan di dalam atau di luar jam kerja; e Risiko di PHK sebelum berahirnya perjanjian kerja; f Risiko menghadapi masalah hukum; g Risiko upah tidak dibayar; h Risiko pemulangan TKI bermasalah; i Risiko tindak kekerasan fisik dan pemerkosaan; j Risiko hilangnya akal budi; dan k Risiko TKI dipindahkan ke tempat kerjatempat lain bukan kehendak TKI. c Program Asuransi TKI Purna Penempatan, meliputi : 51 49 Ibid, pasal 3 ayat 1 50 Ibid, ayat 2 51 Ibid, ayat 3 a Risiko kematian; b Risiko sakit; c Risiko keclakaan; d Risiko kerugian atas tindakan pihak lain selama perjalanan pulang ke rumah asal; dan e Risiko tindakan kekerasan fisik dan pemerkosaan. 5 Pembekalan akhir pemberangkatan PAP; PPTKIS wajib memberikan pembekalan akhir kepada calon TKI sebelum diberangkatkan yang di selenggarakan oleh BP3TKI i. Dasar hukum yang di gunakan adalah Permenakertrans No.PER.14MENX2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja ii. Isi ketentuan ; 52 Pembekalan akhir kepada Calon TKI meliputi; a Pembinaan mental b Pembinaan fisik, disiplin dan kepribadian c Sosial budaya, adat istiadat dan kondisi Negara tujuan d Peraturan perundangan di Negara tujuan tertentu e Tata cara keberangkatan dan kepulangan f Program pengiriman uang remittance g Kelengkapan dokument TKI h Isi perjanjian penempatan i Hak dan kewajiban TKI 6 PPTKIS wajib memberitahukan pemberangkatan TKI kepada pengguna dan perwakilan embarkasi 7 Komponen biaya penempatan TKI meliputi : 53 i. pengurusan dokumen jati diri; ii. pemeriksaan kesehatan dan psikologi; iii. pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja; 52 Pasal 35 Permenakertrans No.PER.14MENX2010 53 Ibid Pasal 45 ayat 1 iv. visa kerja; v. akomodasi dan konsumsi selama masa penampungan; vi. tiket pemberangkatan dan retribusi jasa pelayanan bandara airport tax; vii. transportasi lokal sesuai jarak asal TKI ke tempat pelatihanpenampungan; viii. jasa perusahaan;dan ix. premi asuransi. PPTKIS dilarang membebankan komponen biaya penempatan kepada calon TKI yang telah ditanggung calon pengguna. 54 c. PENEMPATAN TKI 55 1 PPTKIS wajib bertanggung jawab atas pelindungan dan pembekalaan TKI di luar Negeri 2 PPTKIS wajib mengurus TKI yang sakit, mengalami kecelakaan atau meninggal dunia selama masa penempatan 3 PPTKIS wajib mengurus kepulangan TKI yang bermasalah atau berakhirnya perjanjian kerja, cuti dan keberangkatan kembali ke Negara tujuan setelah cuti i. Dasar hukum yang di gunakan adalah Permenakertrans No. PER.14MENX2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja. ii. Isi ketentuan : 56 a PPTKIS wajib memantau secara langsung keberadaan dan kondisi TKI selama masa penempatan dan 54 Ibid ayat 2 55 Argyo Dermartoto, Kebutuhan Praktis dan Strategis Gender Menyoal TKW Indonesia yang akan dikirim ke Luar Negeri, Sebelas Maret University press, 2009, Surakarta, hal 110. 56 Pasal 55 berkoordinasi dengan mitra usaha danatau pengguna di negara penempatan. b Pemantauan tersebut meliputi : 1 nama dan alamat pengguna; 2 kesesuaian jabatan dan tempat kerja; 3 pemenuhan hak-hak TKI; dan 4 kondisi dan permasalahan yang dihadapi TKI. c Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud dilaporkan secara berkala setiap 6 enam bulan kepada Menteri dan Kepala BNP2TKI. d. PURNA PENEMPATAN TKI i. Dasar hukum yang di gunakan adalah Permennakertrans No. PER.14MENX2010 tentang Pelaksana Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja. ii. Isi ketentuan ; a PPTKIS wajib mengurus kepulangan TKI sampai ke Bandara di Indonesia 57 . b PPTKIS wajib melaporkan setiap jadwal kepulangan TKI kepada Perwakilan Republik Indonesia di negara penempatan secara tertulis melalui mitra usahanya danatau perwakilan PPTKIS dengan tembusan kepada Menteri dan Kepala BNP2TKI 58 c Pelayanan kepulangan TKI dilakukan melalui Pos Pelayanan TKI di pelabuhan embarkasidebarkasi dan dapat mengikut sertakan instansi lembaga terkait . 59 57 Pasal 56 ayat 1 58 Ayat 2 59 Pasal 57 d Pos pelayanan TKI memiliki tugas ; 60 1 memantau kedatangan TKI sesuai jadual kepulangan berkoordinasi dengan instansi terkait; 2 memandu TKI dengan cara memberikan arahan yang berkaitan dengan perlindungan; 3 melakukan pendataan yang meliputi negara asal penempatan TKI, nama dan alamat pengguna, PPTKIS pengirim, nomor dan tanggal paspor, tanggal keberangkatan, dan kepulangan daerah asal TKI dan sebab-sebab kepulangan; 4 menangani TKI bermasalah berupa fasilitasi pemenuhan hak-hak TKI; 5 menangani TKI sakit berupa fasilitasi perawatan kesehatan dan rehabilitasi fisik dan mental; 6 mendata dan fasilitasi TKI cuti; 7 mendata dan fasilitasi TKI yang memperpanjang masa Perjanjian Kerja; 8 fasilitasi kepulangan TKI berupa : layanan transportasi, jasa keuangan dan jasa pengiriman barang; 9 melakukan pengamanan pemulangan TKI di debarkasi;dan 10 melakukan monitoring kepulangan TKI sampai ke daerah asal.

6. Permasalahan Buruh Migran

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang dalam Melakukan Perlindungan terhadap Buruh Migran Perempuan T1 312011046 BAB I

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang dalam Melakukan Perlindungan terhadap Buruh Migran Perempuan

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga dalam Upaya Penanganan Pengamen Anak T1 312009052 BAB II

0 0 17

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Destilasi Menggunakan Tenaga Surya T1 BAB II

0 0 12

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan dalam Melakukan Pemberdayaan terhadap Usaha Mikro di Kabupaten Semarang T1 BAB III

0 0 3

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan dalam Melakukan Pemberdayaan terhadap Usaha Mikro di Kabupaten Semarang T1 BAB II

0 2 50

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan dalam Melakukan Pemberdayaan terhadap Usaha Mikro di Kabupaten Semarang T1 BAB I

0 0 11

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum bagi Tenaga Kerja Indonesia di Indonesia dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) T1 BAB II

0 0 95

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Pengawasan terhadap Peredaran Vaksin T1 BAB II

0 0 49

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Perempuan (Istri) Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga T1 BAB II

0 0 47