T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan dalam Melakukan Pemberdayaan terhadap Usaha Mikro di Kabupaten Semarang T1 BAB III

1

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukan, dengan ini
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bentuk pemberdayaan yang dilakukan Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Perindustrian dan Perdagangan meliputi 5 kegiatan pemberdayaan menurut
laporan kegiatan pelaksanaan tahun 2016 yaitu memfasilitasi peningkatan
kemitraan usaha bagi UMKM, Pengembangan Sarana Pemasaran UKM,
Fasilitas Bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya, penyediaan sarana
informasi yang dapat diakses masyarakat, penguatan kemampuan industri
berbasis teknologi serta berbagai pelatihan untuk menunjang produksi sampai
pada pemasaran produknya. Namun, dari hasil analisis yang dilakukan pada
Usaha Mikro di Kabupaten Semarang, Peran Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Perindustrian dan Perdagangan kurang mendapat respon dari pelaku usaha
serta pemberian informasi tentang permodalan, pemasaran dan produksi
kurang sehingga masih mendapati banyak kendala dalam pelaksanaanya. Hal
ini dibuktikan dari setiap Usaha Mikro memiliki kekurangan dan
ketidakpuasan dengan pemberdayaan yang diberikan oleh Dinas dalam hal

pemberian informasi yang kurang jelas dan lamanya pemberian bantuan
berupa alat untuk produksi produk.
2. Faktor yang mempengaruhi pemberdayaan untuk Usaha Mikro, diantaranya
faktor internal yang ada pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian
dan Perdagangan serta faktor eksternal yang ada pada Usaha Mikro di

2

Kabupaten Semarang. Pada faktor internal meliputi sarana prasarana, dana
operasional, personalia yang kurang mencukupi dalam pelaksanaan
pemberdyaaan. Faktor eksternalnya terdapat pada Usaha Mikro dalam
berbagai kesempatan yang di laksanakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Perindustrian dan Perdagangan, dari pelaku usahanya masih mengalami
kendala dalam pelaksanaan kegiatanya yang dapat dilihat dalam hasil
penelitian kroscek pada 5 Usaha Mikro di Wilayah Kabupaten Semarang
yang

berupa

masih


kurangnya

akses

dana

dan

informasi

dalam

mengaksesnya, kurang efektifnya event-event yang diadakan oleh Dinas,
pemberian fasilitas dalam hal produksi dan pengemasan masih berjangka
waktu lama.
B. Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukanan di atas,
penulis memberikan saran bahwa Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Semarang dengan Pembina Usaha Mikro pada

bidangnya masing-masing bersama dengan Usaha Mikro disarankan agar
dapat bekerjasama dalam pemberdayaan dengan meminimalisir faktor yang
mempengaruhi jalanya proses pemberdayaan. Dari faktor faktor yang ada pada
hasil penelitian masih menjadi kendala dalam proses kegiatan usaha para
pelaku usaha seperti pertama,keterbatasan dana seharusnya Dinas Koperasi,
Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan lebih meningkatkan informasi
dan akses dalam cara memperoleh dana tersebut. Kedua, pemberian fasilitas
dalam kaitanya dengan proses produksi produk seperti alat-alat dan kemasan
pelaku usaha yang masih belum terpenuhi, seharusnya lebih mempercepat

3

proses pemberian fasilitas tersebut. Ketiga, kurang efektifnya event-event
yang di adakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan
Perdagangan, seharusnya Dinas lebih mempersiapkan lebih matang dan
promosi yang seluas-luasnya agar konsumen mau mengunjungi dan membeli
produk milik Usaha Mikro yang ada di event –event tersebut. Oleh karena itu,
perlu adanya koordinasi antara Dinas-Dinas yang menaungi bidangnya
masing-masing agar pelaksanaan pemberdayaan dapat terstruktur dengan baik
dan waktu pelaksanaanya dapat dilakukan secara periodik. Sehingga Dinas

Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang
dapat menjalankan TUPOKSI dengan baik serta Pembina bidang lainya. dan
terpenting

adalah

pembangunan bangsa.

meningkatnya

keberdayaan

Usaha

Mikro

dalam

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24