24
4 Hubungan atlet dengan pelatihnya tidak akrab karena itu atlet tidak mudah untuk mendekatinya.
6. Hakekat Pelatih
Di dalam aktivitas olahraga pelatih adalah merupakan figur yang erat kaitannya dengan proses kepelatihan coaching.
Pelatih merupakan salah satu unsur penting di dalam mengungkap segenap potensi yang dimiliki oleh atletnya
melalui proses kepelatihan. Menurut Setyo Nugroho 2004: 22, pelatih merupakan seseorang yang memberikan instruksi atau
melatih atlet tentang dasar-dasar bermain, dan beraneka macam teknik olahraga. Menurut Sukadiyanto 2005 : 4 , tugas seorang
pelatih antara lain: 1 Merencanakan, menyusun, melaksanakan, dan
mengevaluasi proses berlatih melatih, 2 Mencari dan memilih olahragawan yang berbakat, 3 Memimpin
dalam pertandingan perlombaan, 4 Mengorganisir dan mengelola proses latihan, 5 Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan. Tugas pelatih yang utama adalah membimbing dan mengungkapkan
potensi
yang dimiliki
olahragawan, sehingga
olahragawan dapat mandiri sebagai peran utama yang mengaktualisasikan akumulasi hasil latihan ke dalam
kancah pertandingan.
Fungsi pelatih tidak hanya untuk menciptakan suatu prestasi
tetapi juga
untuk mempertahankan
kemudian meningkatkan prestasi yang telah dicapai atlet. Dalam proses
latihan umumnya berbagai peran dilakukan secara kombinasi, artinya peran satu dapat dilakukan bersama dengan peran-peran
25
yang lain, sehingga melatih memerlukan banyak skill yang diperoleh dari pengalaman dan pengetahuan, baik yang
diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal. Berdasarkan uraian diatas dapat diartikan bahwa pelatih
adalah seorang profesional yang mempunyai tugas membantu olahragawan dalam memperbaiki penampilannya agar dapat
meraih prestasi yang maksimal.
B. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penilitian ini adalah penelitian oleh Isnan Suheri yang berjudul: “Perbedaan Tingkat Kohesivitas Tim
Putra dan Putri dalam Cabang Olahraga BolaBasket”.
Penelitian tersebut adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kohesivitas antara tim putra dan
tim putri dalam cabang olahraga bolabasket. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian Ex post facto dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket dengan skala Likert yang dimodifikasi.
Instrumen yang digunakan ialah Team Cohesion Questionnaire. Populasi dalam penelitian ini adalah tim Universitas peserta Liga
Bolabasket Mahasiswa LBM DIY tahun 2007. Teknik sampling yang digunakan ialah teknik purposive sampling. Sampel dalam