Keasaman Bath Temperatur Liquidus

klorida dari logam alkali, AlF 3 dan CaF 2 dan juga biasa digunakan MgF 2 , LiF, dan NaCl Grjotheim, 1982.

2.3.1. Keasaman Bath

Keasaman bath dinyatakan dalam banyaknya kadar AlF 3 yang terkandung di dalam bath. Biasanya keasaman bath sekitar 9 – 11. Keasaman bath sangat berpengaruh terhadap terhadap temperatur bath, biasanya bila kadar keasaman rendah maka temperatur bath akan tinggi dan sebaliknya bila kadar keasaman tinggi maka temperatur bath akan rendah. Namun tidak selamanya keasaman berbanding terbalik dengan temperatur bath ada kalanya pada saat keasaman rendah temperatur juga rendah, hal ini tergantung pada kondisi pot terutama jumlah metal dan voltase pot. Pada saat start up, keasaman bath sangat rendah yaitu sekitar 1 - 2, hal ini terjadi karena adanya penambahan soda abu. Setelah beberapa hari, pemasukan soda abu mulai dikurangi kemudian dimasukkan AlF 3 agar keasaman menjadi naik dan akan terbentuk lapisan- lapisan pada dinding pot.

2.3.2. Temperatur Liquidus

Temperatur liquidus merupakan temperatur dimana batas pertemuan yang tepat antara fasa cair, padat, ataupun campuran dari bath. Jika dilihat dari diagram fasa sistem NaF – AlF 3 , temperatur liquidus dipengaruhi oleh besarnya kadar keasaman. Ketika penambahan ataupun Universitas Sumatera Utara pengurangan AlF 3 maka temperatur liquidus akan bergerak turun ataupun naik. Berikut adalah gambar diagram fasa sistem NaF – AlF 3 dalam gambar 2.1. Gambar 2.1. Diagram Fasa Sistem NaF – AlF 3 Dalam literatur, beberapa hubungan liquidus temperature kriolit untuk sistem multi komponen ditemukan pada persamaan Solheim. Universitas Sumatera Utara = 1011 + 0.50 × − 0.13 × . − 3.45 × 1 + 0.0173 × + 0.124 × × − 0.00542 × × . − 7.93 × 1 + 0.0936 × − 0.0017 × − 0.0023 × × − 8.90 × 1 + 0.0047 × + 0.0010 × − 3.95 × T L = liquidus temperature C C AlF3 = konsentrasi aluminium fluorida wt C CaF2 = konsentrasi kalsium fluorida wt C Al2O3 = konsentrasi alumina wt C LiF = konsentrasi lithium fluorida wt C MgF2 = konsentrasi magnesium fluorida wt

2.3.3. Superheat