perlakuan khusus terhadap anak yang menjadi korban kasus kekerasan seksual.
5 dapat memberikan masukan kepada semua pihak dan elemen
masyarakat maupun pemerintah terkait upaya memberikan perlindungan terhadap anak agar tidak terulang kasus serupa di masa
yang akan datang.
E. Orisinalitas Penelitian
Penelitian sejenis dengan fokus penelitian terhadap Perlindungan Anak dan korban kekerasan seksual pernah dilakukan oleh:
1. Imam Jauhari, dengan judul: “Kajian Yuridis terhadap Perlindungan
Anak dan Penerapannya Studi di Kota Binjai, Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang”.
4
Fokus penelitian dengan mengkaji tiga permasalahan yang meliputi: a.
undang-undang perlindungan anak belum dapat memberikan perlindungan terhadap hak anak;
b. hambatan-hambatan dan sebab-sebab yang terjadi dalam
penerapan perlindungan hukum terhadap hak-hak anak; dan c.
peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan peraturan dan undang-undang perlindungan anak terhadap hak-hak anak.
Ada tiga temuan yang disajikan dalam penelitian disertasinya adalah: a.
Undang-undang Perlindungan Anak belum dapat memberikan perlindungan hukum terhadap hak anak, Pemda belum
4
Program Doktor Ilmu Hukum pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan. 2005
mempunyai perhatian khusus dan political will terhadap perlindungan hak anak serta belum menjadi prioritas. Belum ada
lembaga khusus yang dibentuk untuk melindungi hak anak. b.
hambatan yang terjadi dalam penerapan perlindungan hukum anak adalah belum adanya kerjasama lintas sektoral dengan instansi
terkait, yaitu Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama dan tingkat kepedulian masyarakat yang masih
rendah. c.
peran Pemda dalam mewujudkan perlindungan anak baru sampai pada tahap pemberian bantuan kepada anak terlantar di Panti
Asuhan, pembuatan rumah singgah dan penambahan biaya buku bagi anak sekolah yang tidak mampu.
2. Tri Wahyu Widiastuti, dengan judul “Kebijakan Hukum Pidana dalam
perlindungan terhadap Korban Perkosaan”.
5
Fokus penelitian dengan mengkaji dua permasalahan, yaitu : a.
bagaimana kebijakan perlindungan korban perkosaan dalam hukum pidana positif Indonesia; dan
b. bagaimana prospek pengaturanformulasi perlindungan korban
perkosaan dalam hukum pidana di masa yang akan datang? Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut:
a. kebijakan perlindungan korban dalam hukum positif Indonesia
selama ini belum terlaksana dengan baik, masalah kejahatan hanya berfokus kepada pelaku tindak pidana, sedangkan korban belum
5
Program Magister Ilmu Hukum. Universitas Diponegoro. Semarang. 2008.
mendapat perhatian serius. Pasal 98-101 KUHAP mengatur penggabungan gugatan ganti kerugian ke dalam proses peradilan
pidana berupa ganti rugi materiil, sedangkan ganti rugi immateriil tidak dapat diterima.
b. prospek pengaturanformulasi perlindungan korban perkosaan
dalam hukum pidana di masa yang akan datang dengan memasukkan sanksi pidana ganti kerugian ke dalam sanksi pidana
tambahan sehingga hakim dapat menjatuhkannya bersamaan dengan pidana pokok atau secara mandiri.
F. Kerangka Teori